Anda di halaman 1dari 75

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG VII GOLONGAN II


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021

UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN KELUARGA DAN PASIEN


DALAM PENGGUNAAN MASKER SELAMA MASA PANDEMI DI
RUANG ALAU RSUD PULANG PISAU

DISUSUN OLEH :
NAMA : RATNA PAHLAWATI, A.Md.Kep
NIP : 19941110 202012 2 018
ANGKATAN : XI
KELOMPOK : III

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PEMERINTAH


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG VII GOLONGAN II
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021

UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN KELUARGA DAN PASIEN


DALAM PENGGUNAAN MASKER SELAMA MASA PANDEMI DI
RUANG ALAU RSUD PULANG PISAU

DISUSUN OLEH :
NAMA : RATNA PAHLAWATI, A.Md.Kep
NIP : 19941110 202012 2 018
ANGKATAN : XI
KELOMPOK : III

SETUJU UNTUK DISEMINARKAN TANGGAL 18 OKTOBER 2021

MENTOR, COACH,

Dr. ANDRIE YOGIE PUTRA Dra. LINDA SANDI, M.Pd


NIP.19890717 201402 1 007 NIP.19630703 199403 2 002
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG VII GOLONGAN II
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021

UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN KELUARGA DAN PASIEN


DALAM PENGGUNAAN MASKER SELAMA MASA PANDEMI DI
RUANG ALAU RSUD PULANG PISAU

DISUSUN OLEH :
NAMA : RATNA PAHLAWATI, A.Md.Kep
NIP : 19941110 202012 2 018
ANGKATAN : XI
KELOMPOK : III

SETUJU UNTUK DISEMINARKAN TANGGAL 18 OKTOBER 2021

MENTOR, PENGUJI, COACH,

Dr. ANDRIE YOGIE PUTRA ..................................... Dra. LINDA SANDI, M.Pd


NIP.19890717 201402 1 007 NIP................................ NIP.19630703 199403 2 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas berkat, rahmat dan

pimpinan Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga saya dapat

menulis dan menyusun rancangan aktualisasi saya yang

berjudul “Upaya Peningkatan Kepatuhan Keluarga Dan

Pasien Dalam Penggunaan Masker Selama Masa

Pandemi Di Ruang Alau RSUD Pulang Pisau“.

Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi

dari berbagai pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga

pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Ibu Sri Widanarni, S.IP, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Provinsi Kalimantan Tengah yang telah memfasilitasi

kami peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Provinsi

Kalimantan Tengah Gelombang VII Golongan II Angkatan XI Tahun

2021.

2. Bapak Sabirin Muhtar, S.Sos.,M.Si, selaku kepala Badan Kepegawaian

Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Palangka Raya yang

juga telah memfasilitasi kami peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil Provinsi Kalimantan Tengah Gelombang VII Golongan II

Angkatan XI Tahun 2021.

3. Bapak Dr. Muliyanto Budihardjo, M.Hlth.Sc , selaku Direktur RSUD

Pulang Pisau yang telah memfasilitasi kami Calon Pegawai Negeri Sipil

iv
penempatan RSUD Pulang Pisau serta memberikan motivasi dan
dukungan kepada kami selama kami mengikuti pelatihan dasar CPNS.

4. Bapak dr. Andrie Yogie Putra selaku mentor yang membimbing,

memberikan masukkan dan arahan, serta memotivasi saya selama

pelatihan dasar CPNS.

5. Kepala ruangan Ibu Sumiati, A.Md.Kep dan rekan kerja di Ruang Alau

RSUD Pulang Pisau yang memberikan dukungan serta motivasi

kepada kami CPNS penempatan di ruang Alau RSUD Pulang Pisau

yang sedang menjalani Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan II Tahun 2021.

6. Kepada keluarga saya, suami dan orang tua serta saudara-saudari

saya yang selalu mengiringi setiap langkah saya dengan doa dan

motivasi dari mereka.

7. Panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Provinsi

Kalimantan Tengah Gelombang VII Golongan II Tahun 2021 yang turut

menyukseskan kegiatan ini.

Penulisan laporan ini tentunya tidak luput dari

kesalahan. Oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran

yang membangun demi perbaikan kedepannya. Penulis

berharap semoga inovasi sederhana dari rancangan

aktualisasi ini bermanfaat bagi peningkatan pelayanan publik

di RSUD Pulang Pisau khususnya di Ruang Alau.

Pulang Pisau, 15 Oktober 2021


Penulis

v
Ratna Pahlawati, A.Md.Kep
NIP. 19941110 202012 2 018

vi
DAFTAR ISI

JUDUL.......................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Identifikasi Isu........................................................................................6
1.3 Maksud dan Tujuan...............................................................................8
1.4 Manfaat..................................................................................................8
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Identitas / Profil Organisasi...................................................................10
2.2 Struktur Organisasi..............................................................................19
2.3 Visi, Misi dan Tujuan Organisasi.........................................................20
2.4 Nilai Organisasi....................................................................................20
2.5 Role Model...........................................................................................22
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Nilai-Nilai Dasar PNS...........................................................................25
3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI............................................32
3.3 Rancangan Aktualisasi........................................................................39
3.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.........................................................73
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...........................................................................................79
4.2 Saran...................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................84
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Kepegawaian RSUD Palangka Raya............................................13


Tabel 2.2 Pelayanan Spesialistik di RSUD Palangka Raya..................................14
Tabel 2.3 Sarana RSUD Palangka Raya...............................................................15
Tabel 2.4 Prasarana RSUD Palangka Raya..........................................................17
Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Isu Aktual...................................................................40
Tabel 3.2 Penapisan Isu Mengggunakan Metode APKL.......................................43
Tabel 3.3 Penetapan Isu Utama Mengggunakan Metode USG............................45
Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi..............................................................51
Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi............................................................74
Tabel 3.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi............................................77
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)


Palangka Raya ........................................................ 10
Gambar 2.2 Peta Wilayah RSUD Palangka Raya....................... 11
Gambar 2.3 Struktur Organisasi RSUD Palangka Raya
Tahun 2021.............................................................. 19
Gambar 2.4 Gambar Role Model Peserta.................................... 22
Gambar 3.1 Diagram Fishbone.................................................... 47
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Undang–Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang

Aparatur Sipil Negara pasal 10 dikatakan bahwa ASN berfungsi

sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan

pemersatu bangsa, sejalan dengan fungsi tersebut ASN dituntut

untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

atau organisasi dan pihak yang berkepentingan lainnya. Aparatur

Sipil Negara (ASN) juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang

prima yang merujuk pada nilai dasar orientasi mutu dan dituntut

untuk memiliki nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai-nilai dasar

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

Korupsi.

Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5

Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk

pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, Calon

Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang

dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun

integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan

kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung

jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Untuk itu, diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang


inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang

memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat

pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan Peserta

mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan,

serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan

manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter

Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai dengan bidang

tugasnya. Melalui pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan

dapat menghasilkan Pegawai Negeri Sipil profesional yang

berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan

pemersatu bangsa.

Dalam pendahuluan di Surat Keputusan Kepala Lembaga

Administrasi Negara Nomor: 93/K.1/PDP.07/2021 Tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan

Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor :

94/K.1/PDP.07/2021 Tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil dikatakan bahwa dalam rangka menghadapi

tantangan arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke

Indonesia yang disertai dengan perkembangan teknologi yang

semakin canggih, dunia sekarang sudah memasuki era revolusi

industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial

intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal

dengan fenomena disruptive innovation. Maka Indonesia perlu


meningkatkan daya saing baik nasional maupun regional.

Pegawai Negeri Sipil sebagai pelayan masyarakat yang

mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan publik dalam

masyarakat, merupakan aset negara yang perlu dikembang potensi

dan kemampuannya. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan desain

pelatihan yang adaptif, dinamis, fleksibel dan responsif bagi Calon

Pegawai Negeri Sipil sebagai awal pembentukan karakter Pegawai

Negeri Sipil dan penguatan kompetensi sesuai tuntutan jabatannya

melalui penyelenggaraan pelatihan modern yang memaksimalkan

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dikombinasikan

dengan pembelajaran klasikal yang terintegrasi secara nasional

dalam sistem informasi pengembangan kompetensi Aparatur Sipil

Negara yang telah dikembangkan oleh Lembaga Administrasi

Negara. Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan

desain Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Terpadu yang

modern melalui penyelenggaraan Blended Learning telah sejalan

dengan perkembangan pemanfaatan teknologi, informasi, dan

komunikasi dalam Pelatihan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil di

masa prajabatan. Pelatihan tersebut diselenggarakan dalam rangka

pembentukan karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai

bidang tugas sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional

dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural

dengan menggunakan perspektif Whole Of Government atau One

Government yang didasari nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil


berdasarkan kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap

pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat dalam

rangka wujud nyata bela negara seorang Pegawai Negeri Sipil.

Berdasarkan Permenkes Nomor 3 tahun 2020 tentang

Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, menyebutkan bahwa Rumah

Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat

dan bahwa penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit yang

profesional dan bertanggung jawab dibutuhkan dalam mendukung

upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara

menyeluruh dan terpadu.

Berdasarkan Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020

tentang Pedoman Pencegahan Pengendalian Coronavirus Disease

2019 (Covid-19) menyatakn bahwa Coronavirus Disease 2019

(Covid-19) telah dinyatakan oleh WHO sebagai Global Pandemic

dan di Indonesia dinyatakan sebagai jenis penyakit yang

menimbulkan kedaduratan kesehatan masyarakat serta bencana

nonalam, yang tidak hanya menyebabkan kematian tapi juga

menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar, sehingga perlu

dilakukan upaya penanggulangan termasuk pencegahan dan

pengendaliannya.

Dengan diberlakukannya keputusan tersebut, pelayanan


kesehatan di RSUD Pulang Pisau harus menerapkan protokol-

protokol kesehatan demi terciptanya pelayanan kesehatan yang

paripurna. Coronavirus Disease 2019 yang kemudian disingkat

COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

Coronavirus jenis baru yang berasal dari family yang sama dengan

SARS dan MERS namun memiliki virulensi yang lebih tinggi.

Proses penularan yang cepat membuat WHO menetapkan

COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang

Meresahkan Dunia (KKMMD). Indonesia melaporkan kasus pertama

COVID-19 pada tanggal 2 Maret 2020 dan jumlahnya terus

bertambah hingga sekarang. Sebanyak 51,5% kasus terjadi pada

laki-laki. Kasus paling banyak terjadi pada rentang usia 45-54 tahun

dan paling paling sedikit terjadi pada usia 0-5 tahun. Angka kematian

tertinggi ditemukan pada pasien usia 56-64 tahun. Berdasarkan

virulensi yang tinggi tersebut diperlukan usaha-usaha pencegahan

dan pengendalian infeksi, salah satunya adalah penggunaan

masker. Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian

komprehensif langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat

membatasi penyebaran penyakit-penyakit saluran pernapasan

tertentu, termasuk COVID-19.

Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet (percikan) dari

saluran pernapasan dan melalui prosedur yang menghasilkan

aerosol (airborne). Masker dapat digunakan baik untuk melindungi

orang yang sehat (dipakai untuk melindungi diri sendiri saat


berkontak dengan orang yang sakit) atau untuk mengendalikan

sumber (dipakai oleh orang yang terinfeksi untuk mencegah

penularan lebih lanjut). maka dari itu kesadaran dan kepatuhan untuk

memakai masker yang benar sangat penting.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tergerak untuk

menyusun rancangan aktualisasi dengan judul “Upaya Peningkatan

Kepatuhan Keluarga Dan Pasien Dalam Penggunaan Masker

Selama Masa Pandemi Di Ruang Alau RSUD Pulang Pisau” sebagai

bentuk aktualisasi penulis terhadap Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)

serta Peran dan Kedudukan PNS di NKRI sesuai dengan Nilai-Nilai

serta Visi dan Misi Organisasi tempat saya bekerja.

1.2 Identifikasi Isu

Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan tugas

sesuai jabatan sebagai Calon Pelaksana/Terampil perawat di

ruangan Alau RSUD Pulang Pisau sejak tanggal 01 Januari 2021

sampai dengan 16 September 2021, terdapat beberapa isu aktual

yang saya temukan di Ruang Alau RSUD Pulang Pisau, yaitu :

1. Masih kurangnya kepatuhan keluarga dan pasien dalam

menggunakan masker selama masa pandemi diruang Alau

RSUD Pulang Pisau;

2. Masih kurangnya kepatuhan atas pembatasan pengunjung /

penunggu pasien selama masa pandemi di RSUD Pulang

Pisau;
3. Meningkatnya kecemasan pasien terhadap pandemi Covid 19

di ruang rawat inap RSUD Pulang Pisau;

4. Masih adanya pegawai RS yang terlambat datang bekerja;

5. Masih kurangnya sarana dalam memberikan informasi

kesehatan di RS.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dalam pembuatan rancangan aktualisasi

saya adalah :

1. Penurunan angka penularan dan kesakitan akibat Coronavirus

(Covid-19) khususnya di RSUD Pulang Pisau;

2. Peningkatan kualitas pelayanan publik dan kepuasan publik

atas pelayanan di RSUD Pulang Pisau terutama di ruang Alau;

3. Adanya upaya peningkatan kepatuhan pasien dan keluarga

pasien dalam penggunaan masker di RSUD Pulang Pisau

terutama di ruang Alau;

4. Menerapkan nilai-nilai dasar PNS, yakni ANEKA (Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)

selama kegiatan aktualisasi;

5. Menerapkan nilai-nilai dasar PNS sesuai kedudukan dan peran

PNS dalam NKRI dalam Pelayanan Publik, Whole of

Govermment, dan Manajemen ASN selama kegiatan

aktualisasi.
1.4 Manfaat

Manfaat dari rancangan aktualisasi ini antara lain:

6. Bagi RSUD Pulang Pisau, khususnya Ruang Alau, memiliki

kegiatan guna peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan

pada pasien sebagai perwujudan dari misi organisasi yaitu

memberikan pelayanan secara profesional dan optimal serta

adanya peningkatan kualitas SDM Rumah Sakit.

7. Bagi pasien dan keluarga, akan menerima informasi terkait

pentingnya penggunaan masker pada saat pandemi guna

menghindari penularan penyakit Covid-19.

8. Bagi peserta, rancangan kegiatan aktualisasi ini membantu

peserta memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai dasar

ASN serta kedududukan dan peran ASN dalam NKRI ke dalam

setiap kegiatan aktualisasi dan menjadi landasan bagi peserta

dalam melaksanakan tugas jabatan sebagai abdi Negara yang

sesuai pula dengan Visi,Misi serta Nilai-Nilai Organisasi

temppat bekerja peserta.


BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Profil Unit Kerja

Kabupaten Pulang Pisau merupakan bagian dari wilayah

Provinsi Kalimantan Tengah. Secara geografis Kabupaten Pulang

Pisau terletak di daerah Khatulistiwa, yaitu antara 0 LS sampai 10 LS

dan 110 BT sampai 120 BT. Letak wilayah Kabupaten Pulang Pisau

berbatasan sebelah utara dengan Kabupaten Gunung Mas, sebelah

selatan dengan Laut Jawa, sebelah barat dengan Kota Palangka

Raya, sebelah timur dengan Kabupaten Kapuas. Memiliki letak yang

sangat strategis kerena merupakan jalur lalu lintas trans kalimantan

yang menghubungkan Propinsi Kalimantan Selatan dengan Provinsi

Kalimantan Tengah. Terbagi menjadi 8 Kecamatan meliputi :

Kecamatan Banama Tinggang, Kecamatan Kahayan Tengah,

Kecamatan Jabiren Raya,Kecamatan Kahayan Hilir, Kecamatan

Maliku, Kecamatan Pandih Batu, Kecamatan Kahayan Kuala dan

Kecamatan Sebangau Kuala.

Kabupaten Pulang Pisau mempunyai wilayah dengan luas

8.997 km² atau 5,85 % dari luas Provinsi Kalimantan Tengah

(153.564 km), dan berpenduduk sebanyak 120.062 jiwa (hasil

Sensus Penduduk Indonesia 2010). Semboyan kabupaten ini adalah

"Handep Hapakat". Mata pencaharian penduduk adalah menyadap

karet, berkebun, menambang, bertani, pedagang, Pegawai Negeri,

Tentara, Polisi, Buruh, Perambah hutan, dan lain-lain.


Rumah sakit Umum Daerah Pulang Pisau adalah Rumah Sakit

milik pemerintah daerah Kabupaten Pulang Pisau yang Luas

lahannya adalah ± 16.545,74 m², namun luas lahan tersebut dapat

berkembang seluas 56.900 m² karena sampai saat ini pihak rumah

sakit masih melakukan proses perluasan lahan dengan masyarakat

di sekitar rumah sakit. Luas bangunan yang ada adalah sekitar 30%

(5.609 m²) dari luas lahan yaitu ± 4.963,7 m². Pembangunan RSUD

Pulang Pisau dapat diketahui dari Master Plan RSUD Pulang Pisau.

Awalnya berdirinya RSUD Pulang Pisau adalah dari puskesmas

perawatan pada tahun 2006, dibangun pada tahun 2008 RSUD

Pulang Pisau pindah kelahan dan gedung baru di Jalan trans

Kalimantan komplek perkantoran Rey IV Mantaren I, Kahayan Hilir

daerah Kabupaten pulang pisau, (0513) 700583. Pada tahun 2012

Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau menjadi Rumah Sakit type

C berdasarkan SK Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :

HK.03.05/I/189/12 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Pulang Pisau. Pada tahun 2017 Rumah Sakit

Umum Daerah Pulang Pisau Menjadi Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) bertahap dengan Surat Keputusan Bupati Pulang Pisau

Nomor 115 tahun 2017 Tentang Perubahan ATAS Keputusan Bupati

Pulang Pisau Nomor 334 tahun 2016 Tentang Penerapan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pada Rumah

Sakit Daerah Pulang Pisau.


Gambar 2.1 Gambar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pulang Pisau

Rumah Sakit Umum Daerah termasuk salah satu organisasi

sosial yang memiliki tanggung jawab moral, dengan demikian Rumah

Sakit Umum Daerah berkewajiban melayani semua golongan

masyarakat. Meningkatanya kesadaran masyarakat tentang penting

kesehatan dan didukung oleh program jaminan pelayanan kesehatan

nasional (BPJS Kesehatan), maka kunjungan RSUD Pulang Pisau

akan meningkat, hal ini harus didukung dengan SDM yang

berkualitas, fasilitas yang baik, penunjang yang lengkap sehingga

bisa memberikan pelayanan yang optimal dan berkualitas sesuai

harapan masyarakat kabupaten Pulang Pisau pada khususnya.

.1.1 VISI, MISI, MOTTO, DAN FILOSOFI

A. VISI

Mewujudkan Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat


B. MISI

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dan Rujukan

yang bermutu.

2. Menciptakan Lingkungan RS yang bersih, aman,

nyaman dan ramah.

3. Menciptakan Lingkungan Kerja yang kondusif

agar kepuasan pasien terpenuhi.

C. MOTTO

Cepat Nampayah, Manyeneh Jeleng Harikas (Cepat

Melihat, Mendengar, Langsung Bertindak)

D. FILOSOFI

1. MUTU BERASAL DARI KEBERANIAN BELAJAR DAN

BERINOVASI.

Mutu hanya bisa ditingkatkan melalui semangat

pembelajaran yang terus- menerus, keberanian untuk

melakukan inovasi-inovasi baru, serta sikap dan prilaku

yang profesional.

2. SUKSES DITENTUKAN OLEH LOYALITAS

PELANGGAN

Pelanggan (pasien) adalah tujuan utama kita bekerja,

karena itu pelanggan harus dilayani dengan penuh

kasih sayang, tulus ikhlas serta dengan semangat dan

kemampuan yang setinggi-tingginya.


3. SUPERTEAM LEBIH BAIK DARI PADA SUPERMAN

Kesuksesan hanya dapat dicapai dengan “Super

System” yang dibangun melalui “Super Team“ yang

memiliki rasa kebersamaan, kerjasama, integritas, jujur,

terbuka dan disiplin, serta jiwa yang menjunjung tinggi

nilai-nilai spiritual.

.1.1 SUMBER DAYA MANUSIA YANG ADA DIRUMAH SAKIT

UMUM DAERAH PULANG PISAU

1. Pegawai Negeri Sipil Tenaga Kesehatan


Tabel 2.1 Pegawai Negeri Sipil Tenaga Kesehatan
No Tenaga Kesehatan Pendidikan Jumlah
1 Dokter umum S-1 Pendikan kedokteran 2
2 Dokter Spesialis Dokter Spesialis Kebidanan dan -
Kandungan kandungan
3 Dokter Spesialis Anak Dan Dokter Spesialis Anak Dan 1
Tumbuh Kembang Tumbuh Kembang
4 Dokter Spesialis Bedah Dokter Spesialis Bedah -
5 Dokter Spesialis Dokter Spesialis Patologi Klinik 1
Patologi Klinik
6 Dokter Spesialis Gigi Dokter Spesialis Gigi 1
7 Dokter Spesialis Dokter Spesialis Penyakit 2
Penyakit dalam dalam
8 Farmasi + Apoteker S-1 Farmasi + Apoteker 2
9 Farmasi D-3 Farmasi 5
10 SMF SMF ( Sekolah 1
Menengah Farmasi)
11 Fisiotrapi D-3 Fisioterafi 3
12 Teknik Radiodiagnostik D-3 Teknik Radiodiagnostik 4
Dan Radiotrafi Dan Radiotrafi
13 Analis Kesehatan D-4 Analis Kesehatan 2
14 Analis Kesehatan D-3 Analis Kesehatan 2
15 Gizi D-4 Gizi 1
16 Gizi D-3 Gizi 4
17 Rekam Medik Dan D-3 Rekam Medik Dan 2
Informasi Informasi
18 Rekam Medik D- 3 Rekam Medik -
19 Kesehatan Masyarakat S -1 Kesehatan Masyarakat 3
20 Ilmu Kesehatan S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat 1
Masyarakat
21 Kesehatan D-1 Kesehatan -
22 Kesehatan Lingkungan D-3 Kesehatan Lingkungan 1
23 SPK( PERAWAT) SPK (Sekolah 1
Perawat Kesehtan )
24 SPRG SPRG ( Sekolah Pengatur 3
Perawat Gigi)
25 Keperawatan D-3 Keperawatan 20
26 Keperawatan S-1 Keperawatan 8
27 Keperawatan + Ns S-1 Keperawatan +Ners 10
28 Kebidanan D-4 Kebidanan 1
29 Kebidanan D3 –Kebidanan 14
30 Anastesi D-4 Anastesi 2
2. Pegawai Negeri Sipil Non Tenaga Kesehatan
Tabel 2.2 Pegawai Negeri Sipil NonTenaga Kesehatan
NO NON TENAGA PENDIDIKAN Jumlah
KESEHATAN
1 Management S – 2 Management 3
2 Management S – 1 Management 1
3 Management Rumah S – 1 Management Rumah 1
Sakit Sakit
4 Teknik Informatika S – 1 Teknik Informatika 3
5 Akutansi S – 1 Akutansi 1
6 Akutansi D – 3 Akutansi 1
7 Teknik Komputer D – 3 Teknik Komputer 1
8 Komputer D – 1 Komputer 1
9 Management Adminitrasi D – 3 Management Adminitrasi 1
Rumah Sakit Rumah Sakit
10 Ilmu Hukum S – 1 Ilmu Hukum -
11 Perpustakaan D – 2 Perpustakaan -
12 Pendidikan Kimia S -1 Pendidikan Kimia -
13 Ilmu Sosial S – 1 Ilmu Sosial -
14 Pendidikan Agama S – 1 Pendidikan Agama -
Kristen Kristen
15 Pendidikan Biologi S – 1 Pendidikan Biologi -
16 Pendidikan Jasmani, S – 1 Pendidikan Jasmani, -
Kesehatan dan Rekreasi Kesehatan dan Rekreasi
17 Adminitrasi Negara / S – 1 Adminitrasi Negara / -
Publik Publik
18 SMEA SMEA 1
19 SMU SMU -
20 SMA SMA 1
21 MAN MAN 1
22 SMK SMK 1
23 MTSN MTSN 2
24 SMP SMP 3
25 SD SD 1
3. Non Pegawai Negeri Sipil Tenaga Kesehatan
Tabel 2.3 Non Pegawai Negeri Sipil Tenaga Kesehatan
No Tenaga Kesehatan Pendidikan Jumlah
1 Dokter umum S-1 Pendikan kedokteran 2
2 Dokter Spesialis Dokter Spesialis Kebidanan 1
Kandungan dan kandungan
3 Dokter Spesialis Anak Dokter Spesialis Anak Dan -
Dan Tumbuh Tumbuh Kembang
Kembang
4 Dokter Spesialis Bedah Dokter Spesialis Bedah 1
5 Dokter Spesialis Patologi Dokter Spesialis Patologi -
Klinik Klinik
6 Dokter Spesialis Gigi Dokter Spesialis Gigi -
7 Dokter Spesialis Dokter Spesialis Penyakit -
Penyakit dalam dalam
8 Dokter Spesialis Anastesi Dokter Spesialis Anastesi 1
9 Farmasi + Apoteker S-1 Farmasi + Apoteker -
10 Farmasi D-3 Farmasi 4
11 SMF SMF ( Sekolah Menengah -
Farmasi)
12 Fisioterapi D-3 Fisioterapi 1
13 Teknik Radiodiagnostik D-3 Teknik Radiodiagnostik -
Dan Radiotrafi Dan Radiotrafi
14 Analis Kesehatan D-4 Analis Kesehatan -
15 Analis Kesehatan D-3 Analis Kesehatan 4
16 Gizi D-4 Gizi -
17 Gizi D-3 Gizi 1
18 Rekam Medik D-3 Rekam Medik Dan -
Dan Informasi Informasi
19 Rekam Medik D- 3 Rekam Medik 1
20 Kesehatan Masyarakat S -1 Kesehatan Masyarakat -
21 Ilmu Kesehatan S-1 Ilmu Kesehatan -
22 Kesehatan D-1 Kesehatan -
23 Kesehatan Lingkungan D-3 Kesehatan Lingkungan -
24 SPK( PERAWAT) SPK (Sekolah Perawat -
Kesehtan )
25 SPRG SPRG ( Sekolah Pengatur -
Perawat Gigi)
26 Keperawatan D-3 Keperawatan 51
27 Keperawatan S-1 Keperawatan -
28 Keperawatan + Ns S-1 Keperawatan +Ners 11
29 Kebidanan D-4 Kebidanan -
30 Kebidanan D3 –Kebidanan 23
31 Anastesi D-4 Anastesi -
4. Non Pegawai Negeri Sipil Non Tenaga Kesehatan
Tabel 2.4 Non Pegawai Negeri Sipil Non Tenaga Kesehatan
N NON TENAGA PENDIDIKAN Jumlah
O KESEHATAN
1 Management S – 2 Management -
2 Management S – 1 Management -
3 Management Rumah Sakit S – 1 Management -
Rumah Sakit
4 Teknik Informatika S – 1 Teknik Informatika -
5 Akutansi S – 1 Akutansi -
6 Akutansi D – 3 Akutansi -
7 Teknik Komputer D – 3 Teknik Komputer -
8 Komputer D – 1 Komputer 1
9 Management D – 3 Management -
Adminitrasi Rumah Adminitrasi Rumah Sakit
Sakit
10 Ilmu Hukum S – 1 Ilmu Hukum 2
11 Perpustakaan D – 2 Perpustakaan 1
12 Pendidikan Kimia S -1 Pendidikan Kimia 2
13 Ilmu Sosial S – 1 Ilmu Sosial 1
14 Pendidikan Agama Kristen S – 1 Pendidikan 1
Agama Kristen
15 Pendidikan Biologi S – 1 Pendidikan Biologi 2
16 Pendidikan S – 1 Pendidikan 2
Jasmani,Kesehatan dan Jasmani,Kesehatan dan
Rekreasi Rekreasi
17 Pendidikan bahasa Sasta S - 1 Pendidikan bahasa 1
Indonesia Daerah Sasta Indonesia Daerah
17 Adminitrasi S – 1 Adminitrasi Negara -
Negara / Publik / Publik
18 SMEA SMEA 6
19 SMU SMU 6
20 SMA SMA 23
21 MAN MAN 2
22 SMK SMK 3
23 MTSN MTSN 3
24 SMP SMP 3
25 SD SD -
.1.1 FASILITAS INSTALASI DAN RUANGAN YANG TERSEDIA

DIRUMAH SAKIT UMUM

1. Instalasi Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau


Tabel 2.5 Instalasi Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau
N TAHUN TEMPAT
RUANGAN FASILITAS
O DIBANGUN TIDUR
1 Poli anak 2009 1 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
pencatatan pasien )
- Troli alat dan bahan medis.
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Bed (laken, bantal).
Poli 2009 1 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
penyakit pencatatan pasien )
dalam - Troli alat dan bahan medis.
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Bed (laken, bantal).
Poli bedah 2009 1TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
pencatatan pasien )
- Troli alat dan bahan medis.
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Bed (laken, bantal).
Poli 2009 1 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
kandungan pencatatan pasien )
- Troli alat dan bahan medis.
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Bed (laken, bantal).
2 Instalasi 2009 - Meja registrasi pasien(status pasien,
IGD dan pencatatan pasien )
Pendampin - Troli alat dan bahan medis.
g Rujukan - Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
3 Instalasi 2009 - Meja registrasi pasien(status pasien,
Apotek pencatatan pasien )
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien yang mengambil obat.
4 Instalasi 2009 - Meja registrasi pasien(status pasien,
labolatoriu pencatatan pasien )
m - Troli alat dan bahan medis.
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien yang periksa.
5 Instalasi 2009 2 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
fisiotrapi pencatatan pasien )
- Troli alat dan bahan medis.
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Bed (laken, bantal ).
6 Instalasi 2009 1 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
radiologi pencatatan pasien )
- Troli alat dan bahan medis.
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Bed (laken, bantal ).
7 Instalasi gizi 2009 - Meja registrasi pasien(status pasien,
pencatatan pasien )
- Troli alat dan bahan medis.
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.

2. Ruangan Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau


Tabel 2.6 Ruangan Rumah Sakit Umum Daerah Pulang Pisau
TAHUN TEMPAT
NO RUANGAN FASILITAS
DIBANGUN TIDUR
1 Ruang VIP 2009 5 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
pencatatan pasien masuk /keluar).
- Troli alat dan bahan medis
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Papan nama pasien di bed.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Tiang infus.
- Shopa.
- Meja makan pasien.
- Tirai jendela.
- Tempat sampah (medis, non medis)
- Lemari.
- Tempat jemuran.
- Rak sepatu.
- Keset.
- Toilet dalam ruangan pasien
- Tv.
- Ac.
2 Ruang 2008 14 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
Kelas I pencatatan pasien masuk /keluar).
- Troli alat dan bahan medis
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Papan nama pasien di bed.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Tiang infus.
- Tempat sampah (medis, non medis)
- Tempat jemuran.
- Keset.
- Toilet dalam ruangan pasien
- Kipas angina
3 Ruang 2007 44 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
Kelas II dan pencatatan pasien masuk/keluar).
III Penyakit - Troli alat dan bahan medis
Dalam - Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Papan nama pasien di bed.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Tiang infus.
- Lampu baca rongen
- Nebulizer omnam
- Nebulizer comfort 2000
- Needle destroyer
- Uv stril air systerr
- Tempat sampah (medis, non medis)
- Toilet dalam ruangan pasien
4 Ruang 2009 - Meja registrasi pasien(status pasien,
Kelas III pencatatan pasien masuk /keluar).
Bedah - Troli alat dan bahan medis
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Papan nama pasien di bed.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Tiang infus.
- Tempat sampah (medis, non medis)
- Toilet dalam ruangan pasien
5 Ruang VK 2008 4 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
pencatatan pasien masuk
- /keluar).
- Troli alat dan bahan medis
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Tiang infus.
- Partus Set
- Strilisator
- Kuret set
- Vacuum set
- Doppler
- Meja ginekologi
- USG
- CTG
- Spo2
- Tangga trap
- Lampu sorot
- Infant warmer
- Tempat sampah (medis, non medis)
- Toilet dalam ruangan pasien
6 Ruang 2008 - Meja registrasi pasien(status pasien,
Kebidanan pencatatan pasien masuk
Kelas II Dan - /keluar).
III - Troli alat dan bahan medis
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Tiang infus.
- Thermometer
- Tempat sampah (medis, non medis)
- Toilet dalam ruangan pasien
7 Ruang 2008 16 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
Perinatalogi pencatatan pasien masuk
dan Anak - /keluar)..
- Troli alat dan bahan medis
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Tiang infus.
- Thermometer
- Tempat sampah (medis, non medis)
- Toilet dalam ruangan pasien
8 Ruang ICU 2009 4 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
pencatatan pasien masuk /keluar).
- Troli alat dan bahan medis
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Tiang infus.
- Thermometer
- Tempat sampah (medis, non medis.
9 Ruang OK 2009 - Meja registrasi pasien(status pasien,
pencatatan pasien masuk /keluar).
- Troli alat dan bahan medis
- Buku laporan pencatatan tentang
pasien.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Tiang infus.
- Thermometer
- Tempat sampah (medis, non medis)
10 Ruang One 2009 6 TT - Meja registrasi pasien(status pasien,
Day Care pencatatan pasien masuk /keluar).
Unit - Troli alat dan bahan medis

- Buku laporan pencatatan tentang


pasien.
- Bed (laken, bantal ).
- Tensi + testoskop.
- Tiang infus.
- Thermometer
- Tempat sampah (medis, non medis)
- Toilet diluar
11 Ruang BPJS 2009 - - Kursi
- Meja
- Spanduk Brosur
- Komputer
- Printer Jenis Dot Matrix
- Buku pencatatan laporan pasien
12 Ruang 2009 - Kursi
Pelayanan - - Meja
pengaduan - Buku pelayanan
Pasien

.1.1 SUSUNAN ORGANISASI RSUD PULANG PISAU

1. Direktur
2. Kepala Bidang Kesekretariatan dan Rekam Medis

a) Kasubbag. Rekam Medis dan Pelaporan

b) Kasubbag.Umum dan Perencanaan

c) Kasubbag. Kepegawaian dan Kearsipan


3. Kepala Bidang Keuangan

a) Ka. Seksi. Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana

b) Ka. Seksi. Verifikasi dan Akutansi


4. Kepala Bidang Pelayanan Medis

a) Ka. Seksi Pelayanan Medis

b) Ka. Seksi Penunjang Medis


5. Kepala Bidang Keperawatan

a) Ka.Seksi Rawat Jalan

b) Ka.Seksi Rawat Inap


6. Ketua Komite Medik
7. Ketua Komite Keperawatan
DIREKTUR
Dr. MULIYANTO BUDIHARDJO, M.Hlth.Sc
NIP. 19610826 199703 1 002
KEPALA BIDANG
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KESEKRETARIATAN DAN REKAM MEDIS

Dr.MUNAWAR LATIF, Sp.PD AFRINI FREINE FREYLE WIOR,S.Kep


NIP. 19650222 199901 1 001 NIP. 19720729 199303 2 003 dr.ELLYANA,M.M
NIP. 19790303 200604 2 011
ANGGOTA SEMUA DOKTER ANGGOTA
RSUD PULANG PISAU SEMUA PERAWAT & BIDAN RSUD PULANG
PISAU

KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN


REKAM MEDIS DAN PELAPORAN UMUM DAN PERENCANAAN KEPEGAWAIAN DAN KEARSIPAN
TRI MULYANTO, SST,FT.,M.M NOVI YAMITA.S.T
NIP. 19810913 200501 1 003 NIP. 19611103 200903 2 003

KEPALA BIDANG
KEPALA BIDANG KEUANGAN KEPALA BIDANG KEPERAWATAN PELAYANAN MEDIS
PAMOR TERAS, S.K.M, M.M
dr.YULIA KURNIAWATI
NIP. 19680209 198802 1 001 NIP. 19680227 196901 1 001
NIP. 19790721 200801 2 020

KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI PERBENDAHARAAN DAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN KEPALA SEKSI
MOBILITAS DANA PELAYANAN MEDIS
DARTI, SE AFRINI FREINE FREYLE WIOR,S.Kep
NIP. 19760906 200501 2 010 NIP. 19720729 199303 2 003

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


VERIFIKASI DAN AKUTANSI KEPERAWATAN RAWAT INAP
KEPALA SEKSI
PENUNJANG MEDIS
SUSANTI, SE SANTI SANDRA, S.ST
NIP. 19781118 200901 2 003 NIP. 19810427 200604 2 011 JAGO MANOFIS.S.KM
NIP. 19750512 199603 1 002

Gambar 2.2 Struktur RSUD Pulang Pisau


ROLE MODEL
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Nilai-Nilai Dasar PNS

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara, ASN sebagai profesi berlandaskan pada

prinsip yang salah satunya adalah nilai dasar. Nilai dasar ASN

tersebut diintegrasikan ke dalam lima karakter yang dikenal dengan

ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

dan Anti Korupsi).

3.1.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibiltas atau

tanggung jawab, namun sebetulnya berbeda. Responsibilitas

adalah kewajiban untuk bertanggung jawab sedangkan

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,

kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab

yang menjadi amanahnya yaitu menjamin terwujudnya nilai-

nilai publik. Nilai-nilai Publik Akuntabilitas :

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika

terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik

dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi.

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari

dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.

c. Memperlakukan warga secara sama dan adil dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.


d. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten yang dapat

diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

3.1.2 Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat

suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan

wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan

demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan

adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu

sendiri. Berikut ini adalah nilai-nilai Nasionalisme Pancasila

bagi PNS :

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki nilai religious,

toleran, transparan, etos kerja, tanggung jawab, amanah,

dan percaya diri.

b. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab memiliki nilai

humanis, tenggang rasa, persamaan derajat, saling

menghormati, tidak diskriminatif.

c. Sila Persatuan Indonesia memiliki nilai cinta tanah air, rela

berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan

kepentingan publik, dan gotong royong.

d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat

Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

memiliki nilai musyawarah mufakat, kekeluargaan,

menghargai pendapat, dan bijaksana.

e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


memiliki nilai bersikap adil, tidak serakah, tolong

menolong, kerja keras, dan sederhana.

3.1.3 Etika Publik

Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik

adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan

baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan

untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka

menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam

Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut :

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara

Pancasila.

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar

Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

c. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia .

d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

f. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

h. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya

kepada publik.

i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan

program pemerintah.

j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,


cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan

santun.

k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong

kinerja pegawai.

n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

o. Peningkatan efektivitas sistem pemerintahan yang

demokratis sebagai perangkat sistem karir.

3.1.4 Komitmen Mutu

Komitmen mutu dapat diartikan sebagai janji terhadap diri

sendiri yang tercermin dalam tindakan dan perbuatan untuk

menjaga standar yang telah ditetapkan. Sebagai ASN, tugas

apapun yang diemban merupakan tanggung jawab kita untuk

dilaksanakan secara optimal dengan prinsip efektivitas,

efisiensi, inovasi, dan mutu. Sehingga masyarakat sebagai

stakeholder merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

Terdapat empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu

antara lain:

a. Efektivitas

Berasal dari kata efektif yang berarti berhasil guna, dapat

mencapai hasil yang ditargetkan. Efektivitas merujuk pada

tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan baik

menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.


b. Efisiensi

Berasal dari kata efisien artinya berdaya guna. Efisiensi

merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan

sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan

sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan

sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan

prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.

c. Inovasi

Terdapat 3 urutan kegiatan dalam rangka mencapai

Inovasi, antara lain semangat belajar, kreativitas, dan

imajinasi. Inovasi perlu dilakukan agar dapat beradaptasi

dengan tuntutan perubahan yang dipicu oleh pergeseran

selera pasar, meningkatnya harapan dan daya beli

masyarakat, gaya hidup, kesejahteraan, ekonomi,

pengaruh globalisasi, serta perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

d. Mutu

Mutu merupakan standar yang menjadi dasar untuk

mengukur hasil capaian kerja, selain itu juga sebagai

pembeda dengan produk yang dihasilkan oleh lembaga

sejenis.
3.1.5 Anti Korupsi

Dalam buku modul Pelatihan Dasar CPNS yang diterbitkan

LAN RI tahun 2017, diketahui bahwa kata korupsi berasal

dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,

kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya,

korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah

satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa

menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi,

keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.

Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu

yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka

panjang.

Secara umum dapat disimpulkan akibat korupsi adalah

merugikan negara dan merusak sendi-sendi kebersamaan

serta memperlambat tercapainya tujuan nasional,

diantaranya :

a. Tata ekonomi, seperti : pemborosan sumber-sumber,

larinya modal ke luar negeri, gangguan terhadap

perusahaan, gangguan penanaman modal.

b. Tata sosial budaya, seperti revolusi sosial dan

ketimpangan sosial.

c. Tata politik, seperti ketidakstabilan politik, pengambilalihan

kekuasaan, hilangnya bantuan luar negeri, hilangnya

kewibawaan pemerintah.
d. Tata administrasi, seperti tidak efisien, kurangnya

kemampuan administrasi, hilangnya keahlian, hilangnya

sumber-sumber negara, keterbatasan kebijaksanaan

pemerintah, dan pengambilan tindakan-tindakan represif.

KPK bersama dengan para pakar telah melakukan

identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, ada sebanyak 9 nilai

anti korupsi yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung

jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil. Dalam rangka

memudahkan implementasi nilai-nilai anti korupsi dalam

kehidupan sehari-hari, maka perlu untuk menentukan skala

prioritas dimana nantinya kita bisa mendapat nilai-nilai yang

paling inti, yaitu nilai-nilai yang jika nilai tersebut

dilaksanakan, nilai lainnya akan sekaligus terlaksanakan

juga.

Setiap organisasi biasanya sudah menentukan nilai dasar

organisasinya, tentunya nilai anti korupsi diharapkan masuk

didalamnya. Upaya penyelarasan nilai tersebut sangat

penting untuk memastikan bahwa para pegawai yang

mengusung integritas atau anti korupsi mendapatkan payung

yang tepat di dalam organisasinya atau tempatnya bekerja.


3.2 Kedudukan dan Peran PNS di NKRI

3.2.1 Kedudukan PNS

Pegawai Sipil Negara berkedudukan sebagai unsur aparatur

negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh

pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari

pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

Pegawai Sipil Negara dilarang menjadi anggota dan/atau

pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi

dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk

menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan PNS, serta

dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga

pada tugas yang dibebankan kepadanya. Kedudukan PNS

berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian

PNS merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi PNS ini

sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi,

otonomi daerah dan sering muncul isu putra daerah yang

menyebabkan perkembangan birokrasi menjadi stagnan di

daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi

kesatuan bangsa.

3.2.2 Peran PNS

Pegawai Sipil Negara memiliki peran sebagai perencana,

pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan nasional melalui

pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang


profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

disebutkan dalam pasal 11 bahwa tugas ASN adalah:

a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat

Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan.

b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan

berkualitas.

c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Selain hal di atas di dalam pasal 23 Undang-Undang Nomor

5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara juga

disebutkan beberapa kewajiban ASN, yaitu :

a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan pemerintah yang sah;

b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat

pemerintah yang berwenang.

d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh

pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab.


f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,

perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik

di dalam maupun di luar kedinasan, dan

g. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

3.2.3 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk

menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai

dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN

lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai

sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya

aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan

perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN

terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang

menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan

instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan

intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk

menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN

berfungsi sebagai berikut:

a. Pelaksana kebijakan publik;

b. Pelayan publik; dan


c. Perekat dan pemersatu bangsa.

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin

kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN

diberikan hak. Sesuai dengan asas proposionalitas, ASN

yang telah memperoleh hak tentu harus menjalankan

kewajibannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawab.

Sebagai profesi, ASN bekerja dengan berlandaskan pada

kode etik dan kode perilaku. yang diatur dalam Undang –

Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN menjadi acuan

bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah

dan bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan

ASN.

Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi serta memberikan

ruang bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan

keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk

menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan

yang berupa transparansi dan jangkauan informasi kepada

masyarakat maupun jaminan obyektifitas dalam pelaksanaan

seleksi. Sehingga instansi pemerintah mendapatkan pegawai

yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan

misinya. Berbagai sistem pengelolaan pegawai dalam

organisasi harus mencerminkan prinsip sistem merit yang


sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada

prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan

sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan

menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran

dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan

atas kinerjanya yang tinggi, di sisi lain bad performers

mengetahui kelemahannya untuk kemudian dibantu oleh

organisasi untuk meningkatkan kinerja. Untuk menjamin

efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan

dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN.

Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan

terintegrasi antar - Instansi Pemerintah. Sedangkan

sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya

administrative yang terdiri dari keberatan dan banding

administratif (LAN, 2017).

3.2.4 Pelayanan Publik

Dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (1)

disebutkan bahwa “Pelayanan Publik adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,

dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik”.

Pelayanan Publik pada hakekatnya adalah pemberian


pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan

kewajiban Aparatur Sipil Negara sebagai abdi masyarakat.

Ada sepuluh prinsip pelayanan publik yaitu : kesederhanaan,

kejelasan,. kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung

jawab, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan

akses, kedisiplinan, kesopanan dan keramahan,

kenyamanan (LAN,2017).

3.2.5 Whole Of Government (WoG)

Whole Of Government adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-

upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor

dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna

mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen

program dan pelayanan publik. WoG dikenal sebagai

pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan

sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan

yang relevan. Pendekatan WoG dilakukan melalui hubungan

yang bersifat koordinasi, integrasi, kedekatan dan pelibatan

(LAN, 2017).
3.3 Rancangan Aktualisasi

3.3.1 Identifikasi Isu

Isu-isu tersebut di atas secara langsung maupun tidak

langsung mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan

oleh instansi, sehingga perlu di cari isu utama untuk

kemudian dibuat gagasan penyelesaiannya dalam

rancangan kegiatan aktualisasi. Dalam penyelesaian

masalah pada rancangan aktualisasi ini tetap mengacu pada

nilai-nilai dasar ANEKA, kedudukan dan peran PNS dalam

NKRI, kontribusi terhadap visi misi organisasi, dan

penguatan nilai organisasi. Adapun isu-isu aktual yang

penulis temui di ruangan Alau RSUD Pulang Pisau, yaitu :


Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Isu Aktual

Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Dampak Isu Bila Tidak Pengelompokkan
Diharapkan Diselesaikan Isu

Masih kurangnya Masih didapati Adanya peningkatan Bila pasien atau Pelayanan Publik
kepatuhan keluarga petugas bahwa penggunaan masker keluarga menyepelekan
dan pasien dalam pasien ataupun pada pasien pentingnya penggunaan
menggunakan keluarga pasien ataupun keluarga masker pada era
masker selama banyak yang masih pasien, sehingga pandemic saat ini
masa pandemi belum sepenuhnya meminimalisir berakibat mudahnya
diruang Alau RSUD memahami dan kemungkinan terpapar dengan
Pulang Pisau mematuhi penularan covid-19 penyakit Covid-19 yang
pemakaian masker sebenarnya dapat
di era pandemi dicegah salah satunya
dengan memakai
masker

Masih kurangnya Masih didapati masih Adanya optimalisasi Banyaknya pengunjung Pelayanan Publik
kepatuhan atas banyaknya pemahaman pasien akan
pembatasan pengunjung pasien pengunjung RSUD menyebabkan
pengunjung / yang di rawat di RS mengenai kerumunan, hal ini
penunggu pasien ataupun pengantar pembatasan meningkatkan resiko
selama masa pandemi rawat jalan lebih dari pengunjung / penularan covid-19
di RSUD Pulang Pisau batas maksimal yaitu penunggu pasien
2 orang
Meningkatnya Meningkatnya Adanya penurunan .rasa kecemasan Pelayanan Publik
kecemasan kecemasan pasien rasa kecemasan berlebih akan
pasien terhadap di masa pandemi apda pasien dan memperlambat
meningkatkan rasa ataupun menghambat
pandemi Covid 19 dikarenakan
aman kesembuhan pasien
di ruang rawat harusnya RS
inap RSUD menerapkan
Pulang Pisau protokol Kesehatan
dengan ketat
Masih adanya Masih didapati Peningkatan kinerja Penurunan kualitas Pelayanan Publik
pegawai RS yang pegawai RS yang pegawai RS salah pelayanan pegawai
terlambat datang telat datang satunya dengan RS yang berakibat
bekerja bekerja dating tepat waktu penurunan pelayanan
RS

Masih kurangnya Masih terbatasnya Tersedianya Pemberian Informasi Pelayanan Publik


sarana dalam wadah / sarana saranan yang sangat penting
memberikan pemberian menyediakan menjadi salah satu
informasi informasi seputar informasi yang cara dalam
kesehatan di RS RS ataupun diharapkan oleh pemberian pelayanan
informasi pengunjung RS yang paripurna,
Kesehatan yang dengan baik apabila informasi
tersedia yang diketahui kurang
mengakibatkan
rentan menjadi
korban hoax yang
berdampak kurang
baik untuk diri sendiri
ataupun orang
sekitar.
3.3.2 Penapisan Isu

Dalam penapisan isu aktual, penulis melakukan analisis

menggunakan metode APKL ( Aktual, Problematik,

Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya isu tersebut benar-

benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam

masyarakat. Problematik artinya isu tersebut memiliki

dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan

segera solusinya secara komperehensif. Kekhalayakan

artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.

Dan Layak artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan,

dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Setiap kategotri diberikan poin 1-5. Adapun hasilnya adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.2 Penapisan Isu Mengggunakan Metode APKL

No Isu A P K L Total Peringkat


1. Masih kurangnya kepatuhan 5 5 5 5 20 1
keluarga dan pasien dalam
menggunakan masker
selama masa pandemi
diruang Alau RSUD Pulang
Pisau

2. Masih kurangnya kepatuhan 5 4 4 5 18 2


atas pembatasan pengunjung
/ penunggu pasien selama
masa pandemi di RSUD
Pulang Pisau

43
3 Meningkatnya kecemasan 4 3 4 4 15 3
. pasien terhadap pandemi
Covid 19 di ruang rawat
inap RSUD Pulang Pisau
4 Masih adanya pegawai RS 3 4 3 4 14 4
. yang terlambat datang
bekerja

5 Masih kurangnya sarana 4 3 3 3 13 5


. dalam memberikan
informasi kesehatan di RS

Keterangan :

Angka 1 : Sangat tidak aktual/problematik/khalayak/layak

Angka 2 : Tidak aktual/problematik/khalayak/layak

Angka 3 : Cukup aktual/problematik/khalayak/layak

Angka 4 : Aktual/problematik/khalayak/layak

Angka 5 : Sangat aktual/problematik/khalayak/layak

Setelah itu, penetapan isu aktual utama dilakukan dengan

menggunakan metode USG (Urgency,Seriousness,Growth).

Urgency adalah seberapa mendesak suatu isu harus

dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti. Seriousness adalah

seberapa serius suatu harus dibahas akibat yang akan

ditimbulkan. Dan growth adalah seberapa besar

kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani

segera. Setiap kategori diberikan bobot skor 1 – 5 poin.

Adapun analisisnya adalah sebagai berikut :


Tabel 3.3 Penetapan Isu Utama Mengggunakan Metode USG

No Identifikasi Isu U S G Total Peringkat

1. Masih kurangnya kepatuhan 5 5 5 15 1


keluarga dan pasien dalam
menggunakan masker selama
masa pandemi diruang Alau
RSUD Pulang Pisau

2. Masih kurangnya kepatuhan 5 4 5 14 2


atas pembatasan pengunjung /
penunggu pasien selama masa
pandemi di RSUD Pulang Pisau

3. Meningkatnya kecemasan 4 4 4 12 3
pasien terhadap pandemi Covid
19 di ruang rawat inap RSUD
Pulang Pisau

Keterangan :

Angka 1 : Sangat tidak mendesak/ gawat

Angka 2 : Tidak mendesak/ gawat

Angka 3 : Cukup mendesak/ gawat

Angka 4 : Mendesak/ gawat

Angka 5 : Sangat mendesak/ gawat

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa yang

menjadi isu aktual utama adalah Masih kurangnya

kepatuhan keluarga dan pasien dalam menggunakan

masker selama masa pandemi diruang Alau RSUD Pulang

Pisau. Sehingga untuk rancangan aktualisasi penulis adalah

“Upaya Peningkatan Kepatuhan Keluarga Dan Pasien


Dalam Penggunaan Masker Selama Masa Pandemi Di

Ruang Alau RSUD Pulang Pisau”.

3.3.3 Analisis Isu

Setelah mendapatkan prioritas isu yang telah dianalisis

dengan teknik tapisan APKL dan USG, selanjutnya dilakukan

analisis secara mendalam dengan menggunakan alat bantu

fishbone untuk mendapatkan akar permasalahan isu sebagai

berikut :

Diagram Fisbone

Lingkungan Metode

Penyuluhan Kesehatan
Kurang mendapatkan
di Ruangan masih
informasi dari sumber
kurang
terpercaya

Ketergantungan
Kebiasaan yang pemberian informasi
terjadi di lingkungan hanya dari Nakes Masih kurangnya
pasien dan keluarga kepatuhan keluarga
dan pasien dalam
menggunakan
masker selama masa
Kurangnya pemahaman pandemi diruang Alau
Sarana prasarana Pasien dan atau RSUD Pulang Pisau
kurang mencukupi keluarga tentang
pentingnya pemakaian
masker di era pandemi

Bahan Penyuluhan
masih terbatas
SDM Terbatas

Sarana Manusia
3.3.4 Gagasan Pemecahan Isu

Setelah isu utama dilakukan penapisan dan analisis maka

gagasan pemecahan isu yang dipilih yaitu “Upaya

Peningkatan Kepatuhan Keluarga Dan Pasien Dalam

Penggunaan Masker Selama Masa Pandemi Di Ruang

Alau RSUD Pulang Pisau”. Dengan rangkaian kegiatan

pemecahan masalah dari isu yang ada berdasarkan hasil

analisis menggunakan fishbone, antara lain sebagai berikut :

1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Kepala

Ruangan Alau RSUD Pulang Pisau untuk meminta saran

dan masukan mengenai rencana kegiatan aktualisasi

yang akan dilakukan.

2. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)

mengenai pemberian Komunikasi Informasi Edukasi

(KIE) tentang pentingnya penggunaan masker di era

pandemi.

3. Konsultasi dan koordinasi dengan kepala ruangan Alau

RSUD Pulang Pisau mengenai rancangan Standar

Operasional Prosedur (SOP) pemberian Komunikasi

Informasi Edukasi (KIE) mengenai penggunaan masker

di era pandemi di Ruang Alau RSUD Pulang Pisau.

4. Pembuatan dan penyusunan leaflet dan atau banner

tentang penggunaan masker yang benar.

5. Melakukan Gerakan Selalu Pakai Masker (GSPM)


dengan mengajak dan membagikan masker gratis

kepada pasien ataupun keluarga pasien yang tidak

membawa masker saat berada di Ruang Alau RSUD

Pulang Pisau.

6. Sosialisasi dan koordinasi dengan rekan kerja/rekan

sejawat di ruang Alau RSUD Pulang Pisau mengenai

Standar Operasional Prosedur (SOP) pemberian

Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) penggunaan masker

untuk pasien dan keluarga pasien di Ruang Alau RSUD

Pulang Pisau

7. Melakukan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang

penggunaan masker kepada pasien dan atau keluarga

pasien di ruang Alau RSUD Pulang Pisau dengan media

leaflet dan banner .

8. Melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan.

3.3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Ruang Alau RSUD Pulang Pisau

Identifikasi Isu :

1. Masih kurangnya kepatuhan keluarga dan pasien dalam

menggunakan masker selama masa pandemi diruang

Alau RSUD Pulang Pisau.

2. Masih kurangnya kepatuhan atas pembatasan

pengunjung / penunggu pasien selama masa pandemi di

RSUD Pulang Pisau.


3. Meningkatnya kecemasan pasien terhadap pandemi

Covid 19 di ruang rawat inap RSUD Pulang Pisau

4. Masih adanya pegawai RS yang terlambat datang

bekerja

5. Masih kurangnya sarana dalam memberikan informasi

kesehatan di RS

Isu yang diangkat :

Masih kurangnya kepatuhan keluarga dan pasien dalam

menggunakan masker selama masa pandemi di ruang Alau

RSUD Pulang Pisau

Gagasan Pemecahan Isu :

Upaya Peningkatan Kepatuhan Keluarga Dan Pasien Dalam

Penggunaan Masker Selama Masa Pandemi Di Ruang Alau

Rsud Pulang Pisau.

.
Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Terhadap Visi
Organisasi
Mata Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan konsultasi 1. Mengucapkan 1. Saran dan Akuntabilitas: Sejalan Kegiatan
dengan Mentor dan salam dengan masukkan Terkait sikap dan dengan konsultasi
Kepala Ruangan Alau sopan dan terkait perilaku yang Visi-Misi membantu
RSUD Pulang Pisau santun rancangan konsisten dalam organisasi di menguatkan
untuk meminta saran 2. Menyampaikan aktualiasasi kegiatan RSUD Pulang Nilai-Nilai
dan masukan maksud dan tercatat dalam konsultasi Pisau Organisasi, yaitu:
mengenai rencana tujuan serta catatan rancangan yaitu profesionalisme,
kegiatan aktualisasi rencana konsultasi. aktualisasi. menyelenggaraka integritas,
yang akan dilakukan. kegiatan 2. Dokumentasi n pelayanan kemitraan,
aktualisasi kegiatan Nasionalisme: kesehatan dan dan etika.
3. Meminta saran konsultasi. Terkait rujukan yang
dan masukan melakukan bermutu dan
musyawarah menciptakan
untuk mufakat lingkungan kerja
dan menghargai yang kondusif
pendapat selama agar kepuasan
konsultasi pasien terpenuhi
Etika Publik :
Menggunakan
bahasa yang
sopan dan santun
serta
menunjukkan
sikap hormat
selama
konsultasi.

Komitmen Mutu:
terkait tentang
inovasi rencana
aktualisasi guna
mendapatkan
hasil yang
bermutu.

Anti Korupsi:
terkait kejujuran
dalam
menyampaikan
isu yang diambil
serta rencana
kegiatan dalam
rancangan
aktualisasi.

Manajemen
ASN: terkait
penerapan kode
etik perilaku PNS
dengan
melakukan
konsultasi
kepada mentor
dan atasan
mengenai
rencana kegiatan
rancangan
aktualisasi yang
mendukung
peningkatan
pelayanan publik
di Rumah Sakit.
2. Menyusun Standar 1. Mencari Ada Standar Akuntabilitas: Sejalan dengan Kegiatan
Operasional Prosedur referensi bahan Opersasional Terkait sikap danVisi-Misi konsultasi
(SOP) mengenai pembuatan Prosedur (SOP) perilaku yang organisasi di membantu
pemberian Komunikasi Standar mengenai KIE konsisten dalam RSUD Pulang menguatkan
Informasi Edukasi (KIE) Operasional penggunaan proses Pisau Nilai-Nilai
tentang pentingnya Prosedur (SOP) masker kepada penyusunan yaitu Organisasi, yaitu:
penggunaan masker di mengenai pasien dan Standar menyelengarakan profesionalisme,
era pandemi. Komunikasi keluarga pasien Operasional pelayanan integritas,
. Informasi yang tersusun Prosedur (SOP) kesehatan dan dan
Edukasi (KIE) dan tercetak. rujukan yang kemandirian.
pasien dan Nasionalisme: bermutu dan
keluarga Dalam menciptakan
tentang penyusunan SOP lingkungan kerja
penggunaan menggunakan yang kondusif agar
masker bahasa Indonesia kepuasan pasien
2. Menyusun yang baik dan terpenuhi
Standar benar.
Operasional
Prosedur (SOP) Etika Publik :
mengenai Memberikan
pemberian informasi yang
Komunikasi benar dan dari
sumber/literatur
Informasi yang aktual serta
Edukasi (KIE) kredibel sehingga
pada pasien informasi jelas
dan keluarga dan dapat
tentang dipercaya.
Penggunaan
masker Komitmen Mutu:
3. Mencetak SOP terkait efektivitas
sebagai acuan dan efisiensi
dalam dalam pemberian
memberikan edukasi yang
edukasi sudah tersusun
kesehatan sesuai Standar
pasien dan Operasional
keluarga. Prosedur (SOP)
yang dibuat

Anti Korupsi:
terkait nilai
kejujuran,
kemandirian,
kerja keras, dan
tanggung jawab
dalam proses pembuatan / penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Manajemen ASN: terkait mencari data dan sumber informasi yang jelas dalam penyusun Standar Operasional
Prosedur (SOP).

3.
Konsultasi dan koordinasi dengan kepala ruangan Alau RSUD Pulang Pisau mengenai rancangan Standar Operasional
Prosedur (SOP) pemberian Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) mengenai penggunaan masker di era pandemi di
Ruang Alau RSUD Pulang Pisau
1. Menyampaikan susunan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah dibuat Tentang Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE) pasien dan keluarga mengenai penggunaan masker di era pandemi di Ruang Alau RSUD Pulang
Pisau.
2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Ruangan dan meminta saran mengenai (SOP) yang telah dibuat.
3. Meminta paraf persetujuan Kepala Ruangan
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) sudah tertandatangani
2. Adanya catatan konsultasi
3. Dokumentasi kegiatan.
Akuntabilitas: Terkait sikap dan perilaku yang konsisten yang dapat diandalkan
Sebagai penyelenggara pemerintahan

Nasionalisme: Adanya musyawarah untuk mufakat dan menghargai pendapat

Etika Publik : Menggunakan bahasa yang sopan dan santun serta menunjukkan sikap hormat selama konsultasi.

Komitmen Mutu:
terkait efisiensi dan efektivitas pelayanan karena adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) dan tentang inovasi
rencana aktualisasi dalam edukasi menggunakan media yang tepat guna supaya hasil optimal.

Anti Korupsi: terkait kejujuran dalam menyampaikan hasil penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Manajemen ASN: terkait penerapan kode etik perilaku PNS dengan melakukan konsultasi Kepala Ruangan mengenai
SOP

Sejalan dengan Visi-Misi


organisasi di RSUD Pulang Pisau
yaitu menyelengarakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang bermutu dan menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif agar kepuasan pasien terpenuhi
Kegiatan ini membantu menguatkan Nilai-Nilai Organisasi, yaitu:
profesionalisme, integritas, kemandirian, kemitraan, dan etika.

4.
Pembuatan dan penyusunan leaflet dan atau banner edukasi mengenai penggunaan masker
1. Mencari referensi materi pembuatan leaflet dan atau banner penggunaan masker
2. Menyusun konsep leaflet dan atau banner berdasarkan materi yang didapat
3. Membuat leaflet dan atau banner penggunaan masker
4. Meminta saran dan masukan kepada mentor dan kepala ruangan
1. Adanya leaflet dan atau banner sebagai media edukasi.
2. Ada catatan hasil konsultasi mengenai pembuatan media
edukasi
Akuntabilitas: Terkait sikap dan perilaku yang konsisten yang dapat diandalkan selama proses pembuatan dan
penyusunan media edukasi.

Nasionalisme: Menggunakan bahasa Indonesia


dengan baik dan benar dalam pembuatan leaflet dan atau banner edukasi serta saat meminta saran dan masukkan
dari mentor dan kepala ruangan.

Etika Publik : Menggunakan bahasa yang sopan dan santun serta menunjukkan sikap hormat selama meminta
masukkan saran dari mentor dan kepala ruangan.

Komitmen Mutu:terkait efisiensi, efektivitas dan inovasi dalam pembuatan leaflet dan atau banner edukasi sebagai
media penunjang edukasi guna mendapatkan pelayanan yang bermutu.

Anti Korupsi: dalam proses pembuatan leaflet dan atau banner media edukasi ada nilai-nilai kejujuran, mandiri,
kedisiplinan,
tanggung jawab dan kerja keras yang dimiliki agar hasil poster dan atau video edukasi hasilnya maksimal.

Manajemen ASN: terkait proses mengolah data dan informasi untuk dituangkan pada leaflet dan atau banner edukasi,
serta penerapan kode etik perilaku dalam meminta saran dan masukkan (konsultasi) kepada mentor
dan kepala ruangan
Sejalan dengan Visi-Misi
organisasi di RSUD Pulang Pisau
yaitu menyelengarakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang bermutu dan menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif agar kepuasan pasien terpenuhi.
Kegiatan ini membantu menguatkan Nilai-Nilai Organisasi, yaitu:
profesionalisme, integritas, kemandirian, kemitraan, dan etika.
5.
Melakukan Gerakan Selalu Pakai Masker (GSPM) dengan mengajak dan membagikan masker gratis kepada pasien
ataupun keluarga pasien yang tidak membawa masker saat berada di Ruang Alau RSUD Pulang Pisau.

1. Mencari masker dengan standar Kesehatan yang berlaku


2. Membagikan masker kepada pasien dan keluarga serta mengajak Gerakan selalu memakai masker
(GSPM)terutama Ketika berada diluar rumah.
3. Memberikan contoh / memperagakan cara memakai masker yang benar
4. Meminta pasien atau keluarga untuk mengulang penjelasan yang telah diberikan
1. Pasien atau keluarga memahami tentang pentingnya memakai masker di era pandemic saat ini.
2. Ada perubahan sikap dalam penggunaan masker.
3. Mengurangi angka penularan / terkonfirmasi positif covid-19
Akuntabilitas: Terkait sikap dan perilaku yang konsisten yang dapat diandalkan

Nasionalisme: Menggunakan bahasa Indonesia


dengan baik dan benar

Etika Publik : Menggunakan bahasa yang sopan dan santun serta menunjukkan sikap hormat

Komitmen Mutu:terkait efisiensi, efektivitas dan inovasi dalam kegiatan


Anti Korupsi: dalam proses kegiatan ada nilai-nilai kejujuran, mandiri, kedisiplinan,tanggung jawab dan kerja keras
yang dimiliki

Manajemen ASN: penerapan kode etik perilaku


Sejalan dengan Visi-Misi
organisasi di RSUD Pulang Pisau
yaitu menyelengarakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang bermutu dan menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif agar kepuasan pasien terpenuhi
Kegiatan ini membantu menguatkan Nilai-Nilai Organisasi, yaitu:
profesionalisme, integritas, kemandirian, kemitraan, dan etika.

6.
Sosialisasi dan koordinasi dengan rekan kerja/rekan sejawat di ruang Alau RSUD Pulang Pisau tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP) pemberian Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) penggunaan masker untuk pasien dan
keluarga pasien
1. menyiapkan materi sosialisasi tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) dan media edukasi berupa
leaflet /banner edukasi penggunaan masker
2. Mendiskusikan jadwal sosialisasi dengan rekan kerja di Ruang Alau
3. Melakukan sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan media edukasi
4. Meminta saran dan masukan dari rekan sekerja terhadap materi sosialisasi yang disampaikan

1. rekan sejawat sudah mengerti dan mengaetahui kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. adanya dukungan teman sejawat dalam manjalankan semua kegiatan
Akuntabilitas: Terkait sikap dan perilaku yang konsisten yang dapat diandalkan serta sikap adil kepada rekan
sekerja.

Nasionalisme: Adanya musyawarah untuk mufakat dan menghargai pendapat anggota, serta
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam sosialisasi.

Etika Publik : Menggunakan bahasa yang sopan dan santun serta menunjukkan sikap hormat selama kegiatan
sosialisasi

Komitmen Mutu: terkait efektivitas, efisiensi dan inovasi dalam pekerjaan dimana memberikan sosialisasi

Anti Korupsi:
terkait kejujuran dan integritas dalam menyampaikan materi sosialisasi

Pelayanan Publik: adanya kesederhanaan, kejelasan, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, dan
kenyamanan dalamkegiatan sosialisai
Sejalan dengan Visi-Misi
organisasi di RSUD Pulang Pisau
yaitu menyelengarakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang bermutu dan menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif agar kepuasan pasien terpenuhi
Kegiatan ini membantu menguatkan Nilai-Nilai Organisasi, yaitu:
profesionalisme, integritas, kemandirian, kemitraan, dan etika.
7. Melakukan 1. Memberikan 1. pasien dan Akuntabilitas: Sejalan dengan Kegiatan ini
Komunikasi Informasi salam dan keluarga Terkait sikap dan Visi-Misi membantu
Edukasi (KIE) memperkenalkan paham perilaku yang organisasi di menguatkan
penggunaan masker diri tentang konsisten yang RSUD Pulang Nilai-Nilai
di ruang Alaui RSUD 2. Menyampaikan materi dapat diandalkan Pisau Organisasi, yaitu:
Pulang Pisau melalui maksud dan edukasi yang sebagai yaitu profesionalisme,
media leaflet dan tujuan dengan dijelaskan penyelenggara menyelengarakan integritas,
banner. sopan santun 2. Dokumentasi pemerintahan pelayanan kemandirian,
dan ramah kegiatan dan kesehatan dan kemitraan,
rujukan yang
kepada pasien memperlakukan keadilan dan
bermutu dan
dan keluarga warga secara menciptakan etika.
3. Memberikan sama dan adil lingkungan kerja
edukasi pasien dalam yang kondusif
dan keluarga penyeleng- agar kepuasan
sesuai Standar garaan pasien terpenuhi
Operasional pemerintahan
Prosedur (SOP) dan pelayanan
dengan bantuan publik.
media leaflet
dan banner Nasionalisme:
mengenai Menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar dalam
Penggunaan melaksanakan
masker Komunikasi,
4. Memberikan Informasi, dan
salam penutup Edukasi (KIE)
saat mengakhiri
kegiatan edukasi Etika Publik :
Menggunakan
bahasa yang
sopan dan santun
serta
menunjukkan
sikap hormat
selama kegiatan
edukasi.

Komitmen Mutu:
Melakukan
Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
dengan efektif
dan efisien
sesuai dengan
Standar
Operasional
Prosedur (SOP)
yang telah dibuat.

Anti Korupsi:
terkait kejujuran,
sikap disiplin,
bertanggung
jawab selama
proses
pemberian
Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)

Pelayanan
Publik: terkait
selama proses
pelaksanaan
Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
tercermin sikap
sederhana,
kejelasan
informasi,
tanggung jawab,
kelengkapan
media,
kemudahan
akses media
edukasi,
kesopanan,
keramahan, dan
kenyamanan
yang diberikan
pada pasien dan
keluarga.

8. Melaporkan kegiatan 1. Mempersiapkan 1. Adanya data Akuntabilitas: Sejalan dengan Kegiatan ini
yang telah seluruh data file file berupa Terkait sikap dan Visi-Misi membantu
dilaksanakan. berupa foto atau foto atau perilaku yang organisasi di menguatkan
video dan file video dan file konsisten yang RSUD Pulang Nilai-Nilai
dari kegiatan dari kegiatan dapat diandalkan Pisau Organisasi, yaitu:
yang telah yang telah sebagai yaitu profesionalisme,
menyelengarakan
pelayanan
kesehatan dan
rujukan yang
dilaksanakan dilaksanakan penyelenggara bermutu dan integritas,
2. Menyusun 2. Adanya pemerintahan menciptakan kemandirian,
presentasi bahan lingkungan kerja kemitraan,
laporan untuk tayang (PPT) Nasionalisme: yang kondusif agar keadilan dan
publikasi( baha laporan Menggunakan kepuasan pasien etika.
n tayang / PPT) publikasi bahasa Indonesia terpenuhi
3. Menyusun pelaksanaan dengan baik dan
laporan aktualisasi benar dalam
aktualisasi 3. Laporan penyusunan
aktualisasi laporan kegiatan

Etika Publik :
Memberikan dan
menyampaikan
hasil kegiatan
dengan sikap
yang baik dan
sopan serta
bertanggung
jawab.

Komitmen Mutu:
Menyampaikan
laporan kegiatan
sesuai dengan
ketentuan serta
menerima
saran/masukkan
perbaikan guna
penyempurnaan
penyusunan hasil
laporan.

Anti Korupsi:
terkait kejujuran
dalam
menyampaikan
hasil laporan.

Manajemen
ASN:
Terkait kegiatan
pengumpulan
data, pengolahan
hingga
pembuatan
laporan kegiatan
menjadi bahan
perbaikan guna
peningkatan atau
optimalisasi
pelayanan
kesehatan di
Organisasi.

Anda mungkin juga menyukai