Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR

CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

ANGKATAN V KABUPATEN SERANG

NAMA : dr. Ratu Reni Setia Resmiati


JABATAN : Dokter Umum Pertama
UNIT KERJA : UPT Puskesmas Kecamatan Baros
ISU UTAMA : Tingginya Angka Kematian Bayi di
Kecamatan Baros

COACH : Ir. Zulkarnain, MT


MENTOR : dr. Hj. Diah Syahbar Viana

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA KABUPATEN SERANG
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III


ANGKATAN V

KABUPATEN SERANG

NAMA : dr. Ratu Reni Setia Resmiati


JABATAN : Dokter Umum Pertama
UNIT : UPT Puskesmas Kecamatan Baros
KERJA
ISU : Tingginya Angka Kematian Bayi di
UTAMA Kecamatan Baros

COACH : Ir. Zulkarnain, MT


MENTOR : dr. Hj. Diah Syahbar Viana

Menyetujui,
Mentor Peserta,

dr. Hj. Diah Syahbar Viana dr. Ratu Reni Setia Resmiati
NIP. 197810262010012006 NIP. 199002082019032001

Mengetahui,
Coach Evaluator,

Ir. Zulkarnain, MT ENDAN SUANDANA,


NIP. 196803011994031010 NIP.

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan
kesatuan. Setelah disahkannya undang-undang (UU) ASN aparatur Negara
memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia, berintegritas tinggi non
parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi nonparsial dan
kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan sumber daya
manusia.

Dokter Umum Ahli Pertama sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN)
sudah memiliki hak dan kewajiban yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 11 tahun 2017, selain itu sebagai ASN diharaapkan dapat membentuk
karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten baik atas
tugas dan fungsinya. Untuk itulah dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia (PERLAN) No 12 Tahun 2018 ditetapkan bahwa salah satu
jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN
menjadi profesional seperti tersebut diatas dinamakan Pelatihan Dasar (Latsar).

Pelatihan Dasar (Latsar) ini berjalan dengan landasan Undang-Undang Nomor 5


Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara merujuk pada Pasal 63 ayat 3 dan ayat
4 yang menyatakan CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan
melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang.

Pelatihan Dasar (Latsar) merupakan pelatihan inovatif dan terintegrasi dimana


pembelajaran klasikal ditempat pelatihan (on campus) dipadukan dengan non
klasikal ditempat kerja masing-masing CPNS (off campus) sehingga diharapkan
CPNS yang mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) dapat menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktualisasikan serta menjadikan nilai-nilai yang ditanamkan
dapat menjadi sebuah kebiasaan (habituasi). Diharapkan nantinya seorang ASN
dapat menjunjung tinggi nilai-nilai komitmen dan integritas. Sehingga nantinya
ASN ini dapat memiliki daya saing tinggi dan hebat kedepannya dengan tetap
menjaga tanggung jawab, komitmen dan tugasnya.

3
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU Nomor 5 tahn 2014 sudah
secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrasi
bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah
profesi pelayanan publik, maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan
aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan di UPT
Puskesmas Kecamatan Baros. Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap
segala aspek termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas sejalan
dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan
masyarakat terhadap mutu dan paradigma pelayanan kesehatan semakin meningkat,
baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Hal ini
menunjukan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan semakin kritis,
peduli dan meningkat kebutuhannya, terutama pada pelayanan kesehatan umum
masyarakat yang optimal, efektif dan efisiensi di puskesmas dengan berdasarkan
pada prinsip nilai-nilai yang terkandung pada pasal 3 undang-undang Nomor 5
tahun 2014 dan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 tahun 2017 erat
relevansinya dengan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen mutu, Anti korupsi).

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi usia dibawah
satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Angka kematian bayi
merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan
di suatu masyarakat, karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan
lingkungan tempat orang tua si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan status
sosial orang tua si bayi. Kemajuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan
pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin secara jelas
dengan menurunnya tingkat AKB. Dengan demikian angka kematian bayi
merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan
oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan.

Fenomena kematian ibu dan bayi di Provinsi Banten terbilang masih tinggi.
Berdasarkan data yang dirilis United States Agency for International Development
(USAID) di Provinsi Banten setiap minggunya dirata-ratakan ada 5 orang ibu dan
27 bayi baru lahir yang meninggal dunia. Angka kematian ibu dan bayi di Provinsi
Banten menduduki posisi kelima secara nasional. Jumlah penduduk yang tinggi,
kurangnya fasilitas pelayanan kesehatan, serta kondisi sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat di Banten menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi di
Provinsi Banten hingga mencapai 189/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian
bayi sebanyak 818 kasus.

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten
Serang masih cukup tinggi. Hal ini berdampak pada rendahnya angka harapan
hidup di Kabupaten Serang. Jumlah kematian ibu pada 2016 terdapat 59 orang dan
kematian bayi sebanyak 190 jiwa, jumlah lahir mati sebanyak 161 jiwa. Di tahun

4
2017 tercatat 39 kasus kematian ibu dan 192 kematian bayi. Pada tahun 2018
sampai November, kematian AKI mencapai 56 orang sedangkan AKB mencapai
240 bayi. Pada Tahun 2019 sampai bulan Juli ini tercatat sudah ada 43 kasus
AKI dan 83 kasus AKB.

B. Visi, Misi, Nilai Organisasi

I. Visi organisasi

Terwujudnya Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskesmas Kecamatan Baros


sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan yang berkualitas guna mendukung
masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri

II. Misi Organisasi

1. Meningkatkan kemudahan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat


2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang efektif dan berkualitas
3. Memberdayakan serta mendorong kemandirian masyarakat Kecamatan Baros
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
4. Mengikuti dan menerapkan perkembangan teknologi dan kompetensi
5. Dengan teknologi dan kompetensi, menjadikan puskesmas sebagai tempat
pengembangan pendidikan

III. Nilai organisasi

1. Profesional

Penjelasan : profesionalisme dalam melaksanakan tugas yang berlandaskan pada


kaidah ilmiah dan kaidah profesi serta tidak bertentangan dengan norma-norma
yang berlaku di masyarakat

2. Jujur
Penjelasan : berperilaku sebagai insan yang beriman, kerja keras, disiplin,
berkomitmen serta mampu menjaga keseimbangan Emotional Quation (EQ),
Intelectual Quation (IQ), dan Spiritual Quation (SQ).

3. Ramah
Penjelasan : salam, senyum, sapa, dan penuh empati, berpikir positif, ikhlas
dalam memberikan pelayanan.

5
4. Santun
Penjelasan : sikap yang ramah dengan bertutur kata yang baik dan sopan.

C. Tugas Pokok dan Fungsi

1. Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan


2. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medis
3. Melaksanakan pelayanan gizi dan Kesehatan Ibu Anak (KIA)
4. Menganalisis data dan hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan pedoman
kerja untuk menyusun catatan medis pasien
5. Menyusun draf visum et repertum
6. Melaksanakan tugas jaga
7. Menyusun draft laporan pelaksanaan tugas
8. Menyusun laporan lain-lain
9. Merujuk pasien yang tidak dapat ditangani ke Rumah Sakit
10. Melakukan tindakan medik sesuai dengan prosedur dan membuat resep
11. Membuat surat sehat/sakit
12. Melakukan pengawasan terhadap keteraturan pasien daam pengobatan

6
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

I. Identifikasi Isu
1. Tingginya angka kematian Bayi
2. Belum tercapainya Universal Child Immunization (UCI) pada program
imunisasi
3. Masih Tingginya penderita Tuberculosis (TBC)
4. Tingginya penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV)
5. Tingginya kasus diare

II. Isu yang diangkat

A. Tabel USG (Urgency, Seriousness, Growth)

ANALISIS USG SKOR


NO ISU
U S G USG
1 Tingginya angka kematian Bayi 5 5 2 12
2 Belum tercapainya UCI pada 3 3 1 7
program imunisasi
3 Masih Tingginya penderita 1 1 4 6
TBC
4 Tingginya penderita HIV 2 4 5 11
5 Tingginya kasus diare 4 2 3 9

7
B. Tabel APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak)

ANALISIS APKL SKOR JML


NO ISU RANKING
A P K L APKL SKOR
1 Tingginya 5 5 1 3 14 26 1
angka
kematian Bayi
2 Belum 3 1 2 2 8 15 5
tercapainya
UCI pada
program
imunisasi
3 Masih 1 2 4 4 11 17 4
Tingginya
penderita TBC
4 Tingginya 4 4 5 1 14 25 2
penderita HIV
5 Tingginya 2 3 3 5 13 22 3
kasus diare

Berdasarkan tabel USG dan APKL isu yang diangkat adalah Tingginya Angka Kematian
Bayi

8
III. Penyebab Masalah
1. Aspek SDM : rendahnya pengetahuan masyarakat terutama ibu hamil
seputar kehamilan dan persalinan, petugas medis kurang kompeten.
2. Aspek Tata Laksana/ Prosedur/ Cara Pelaksanaan: SOP (Standar
Operational Procedure) belum dijalankan dengan baik.
3. Aspek Prasarana/Sarana/Alat/Bahan: fasilitas di Fasilitas Kesehatan
Tingkkat Pertama (FKTP) I kurang memadai, ketersediaan NICU
(Neonatal Intensive Care Unit)/ ICU (Intensive Care Unit) di Rumah
Sakit masih kurang.
4. Aspek Pengguna Layanan: masih banyak ibu hamil tidak melahirkan di
fasilitas kesehatan.
5. Aspek Lingkungan: belum adanya keterlibatan keluarga dan masyarakat
dalam mendukung ibu hamil selama hamil sampai melahirkan.

9
B. Formulir Rancangan Aktualisasi

KONTRIBUSI
KETERIKATAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN DAN MISI
PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1. Merencanakan 1.1 Melakukan Daftar Petugas GEBUK Akuntabilitas : Terbuka, Melalui kegiatan Dengan cara
kegiatan penyuluhan koordinasi dengan Surat keputusan kepala kejelasan, konsistensi GEBUK berkontribusi melaksanakan
dan pemeriksaan ibu bidan desa, Puskesmas dalam visi dan misi kegiatan program
hamil dalam program Jadwal pelaksanaan. Puskesmas Kecamatan GEBUK akan
nutrisionis, WoG : berkolaborasi
GEBUK (Gerebek Ibu Baros agar dapat menguatkan nilai
Hamil Untuk sanitarian, promkes, memberikan pelayanan organisasi
Kesehatan) perawat Nasionalisme : kesehatan yang terhadap nilai
(dokumentasi). musyawarah mufakat berkualitas efektif dan profesionalisme.
1.2 Pembentukan Petugas terjangkau oleh
GEBUK (Surat Etika Publik : kerja sama, seluruh masyarakat
keputusan kepala komunikasi, disiplin Baros
Puskesmas)
1.3 Pembuatan jadwal Komitmen mutu : inovatif,
pelaksanaan. efisien dan efektif

2. Melaksanakan 2.1 Membuat undangan Terjadinya penyuluhan kepada Akuntabilitas : tanggung Melalui kegiatan Dengan cara
penyuluhan kesehatan untuk kepala desa, ibu hamil jawab, kejelasan, GEBUK berkontribusi melaksanakan
di desa dalam program lurah setempat konsistensi dalam visi dan misi kegiatan program
GEBUK Puskesmas Kecamatan GEBUK akan
(undangan)
Baros agar dapat menguatkan nilai
2.2 Menyediakan materi Nasionalisme: memberikan pelayanan organisasi
(poster, power point) mengembangkan sikap adil kesehatan yang terhadap nilai
2.3 Menyediakan daftar terhadap sesama berkualitas efektif dan profesionalisme..
hadir (daftar hadir) efisien
2.4 Evaluasi (pre test, WoG : adanya koordinasi
post test) dengan pihak terkait

Komitmen Mutu : efektif,

10
dan efisien

Anti korupsi : peduli, adil

3. Melaksanakan 3.1 Pelaporan kepada Penyuluhan terlaksana Akuntabilitas : Tanggung Melalui kegiatan ini Dengan
penyuluhan kesehatan kepala Puskesmas Jawab, kepercayaan berkontribusi dalam dilaksanakan
di Puskesmas pada ibu (buku catatan visi dan misi kegiatan tersebut
hamil Puskesmas Kecamatan sesuai dengan
kegiatan) Nasionalisme:
Baros agar dapat nilai Profesional,
3.2 Melakukan mengembangkan sikap adil memberikan pelayanan santun
koordinasi dengan terhadap sesama kesehatan yang
pemegang program berkualitas efektif dan
KIA (dokumentasi). WoG : kerja sama efisien
3.3 Mempersiapkan alat
dan tempat kegiatan Etika Publik : Sopan,
(ruang KIA, hormat, berintegritas
dokumentasi) .
3.4 Menyediakan daftar Komitmen Mutu :
hadir (daftar hadir) Efektivitas, efisiensi dan
3.5 Evaluasi (pre test, berorientasi mutu
post test)
Anti Korupsi :kerja keras

4. Melaksanakan 4.1 Pemeriksaan tanda Dilakukan pemeriksaan secara Akuntabilitas : Tanggung Melalui kegiatan ini Dengan
pemeriksaan ibu hamil vital dan leopold menyeluruh untuk ibu hamil Jawab, kepercayaan berkontribusi dalam dilaksanakan
pada saat program pada ibu hamil oleh visi dan misi kegiatan tersebut
GEBUK Nasionalisme: Puskesmas Kecamatan sesuai dengan
bidan (dokumentasi)
mengembangkan sikap adil Baros agar dapat nilai Profesional,
4.2 Melakukan terhadap sesama memberikan pelayanan jujur, ramah,
pemeriksaan darah kesehatan yang santun
dan urin WoG : kerja sama berkualitas efektif dan
(dokumentasi, hasil efisien
pemeriksaan) Pelayanan publik :
profesional

11
4.3 Melakukan Etika Publik : Sopan,
pemeriksaan LILA hormat, berintegritas
(dokumentasi)
Komitmen Mutu :
4.4 Melakukan edukasi
Efektivitas, efisiensi dan
kepada ibu hamil berorientasi mutu
beresiko tinggi
Anti Korupsi : peduli,
tanggung jawab

C. Time Schedule Pelaksanaan Kegiatan

NO KEGIATAN MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4 MINGGU 5


1 Merencanakan kegiatan
2 Penyuluhan di desa
3 Pemeriksaan ibu hamil dalam program GEBUK
4 Penyuluhan di Pukesmas Baros

12

Anda mungkin juga menyukai