Anda di halaman 1dari 3

ESAI

PERKEMBANGAN PERUBAHAN PARADIGMA PELAYANAN DARI OLD PUBLIC


ADMINISTRATION (OPA), MENJADI NEW PUBLIC SERVICE (NPS)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Pada Latsar CPNS Tahun 2021

Oleh:
Utapiana Nurpadilah Magistra

PESERTA LATSAR CPNS KOTA TASIKMALAYA

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2021
Administrasi Publik Lama (Old Public Administration) Selama pemerintah menggunakan
struktur-struktur manajemen dan organisasi yang kompleks sepanjang sejarah manusia,
administrasi publik sebagai bidang studi dan praktek kesadaran-diri umumnya dianggap mulai muncul
dalam peralihan abad
Di masa yang lalu, para ilmuwan mendefinisikan pelayanan publik sebagai semua jenis
pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Pameo yang terkenal pada saat itu adalah:
“whatever government does is public service”. Artinya semua barang/jasa publik yang dibutuhkan
oleh masyarakat dan diselenggarakan oleh negara disebut sebagai pelayanan publik (Dwiyanto,
2010:14). Paradigma yang melihat pelayanan publik seperti ini sering disebut sebagai paradigma kuno
atau Old Public Administration (OPA).
Dalam paradigma OPA tersebut negara dianggap sebagai satu-satunya lembaga yang paling
mampu menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Cara pandang yang demikian
tidak mengejutkan karena pada saat itu sektor swasta dan juga masyarakat sipil belum berkembang
dan mampu menjadi alternatif untuk membantu pemerintah dalam menyelasaikan masalah publik.
Perkembangan paradigma pelayanan publik yang sudah mulai memnuculkan peran swasta dalam
menyediakan pelayanan publik terjadi pada masa New Publik Management (NPM).
Pada masa ini para manajer pelayanan publik dan penyedia jasa layanan publik diprogram dan
dididik untuk menjalankan pelayanan yang berorientasi pada keuntungan (profit). Karena itu misalnya
pelayanan jasa seperti di rumah sakit yang dulu masih tinggi keberpihakannya kepada masyarakat dan
cenderung gratis atau murah, berubah menjadi pelayanan yang untuk mendapatkannya harus dengan
mengeluarkan sejumlah biaya yang cukup mahal. Beberapa negara Eropa seperti contoh di Inggris,
akibat ketidakmampuan membayar asuransi kesehatan yang sangat mahal untuk mendapatkan
pelayanan di rumah sakit, membuat banyak masyarakat tidak mampu berusaha mengobati
penyakitnya sendiri tanpa mendapatkan pelayanan dari penyedia layanan kesehatan. Setelah
kenyataan ini terungkap ke publik, maka banyak mempertanyakan serta menggugat keberadaan,
posisi, peran dan tujuan pembentukan negara (birokrasi).
New Public Service adalah paradigma yang berdasar atas konsep- konsep yang pada
hakikatnya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Peran dari pemerintah adalah
mengolaborasikan antara nilai- nilai yang ada sehingga kongruen dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Untuk menjawab tantangan tersebut munculah paradigma baru pelayanan yang disebut New
Public Service (NPS). Paradigma ini menekankan pentingnya keberadaan negara dalam menyiapkan
pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Negara ada dan
menunjukkan eksistensi dan keberpihakan terhadap penyediaan layanan dasar bagi masyarakatnya. Di
Indonesia, paradigma ini dapat dilihat melalui penyediaan layanan pendidikan dasar yang gratis,
layanan kesehatan dasar dan dibeberapa tempat termasuk gratis opname sampai kelas III bagi
masyarakat tidak mampu, dan banyak lagi layanan lainnya. Semuanya untuk menunjukkan eksistensi
negara dalam melayani masyarakat.
Begitulah pelayanan publik yang dislenggarakan tidak selayaknya bersifat statis/menoton
melainkan harus bersifat dinamis berkaitan dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat juga
berkembang demi meningkatkan taraf hidup masyarakat yang sejahtera, ditambvah daya saing dengan
bangsa dan negara lain tentu negara sendiri sebagai penduduk bumi membutuhkan suatu cara strategis
dalam memberikan pelayanan publik. Dengan diiringi ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju
serta keterampilan dari penyedia jasa yang baik diharapkan pelayan publik dapat membantu mutu
pelayanan publik. Sepatutnya jika pelayanan publik dan tuntutan kebutuhan publik yang berkembang
kita sebagai bangsa indonesia khususnya penyedia jasa publik salah satunya Aparatur Sipil Negara
perlu adanya suatu terobosan dan inovasi untuk bisa memberikan kontribusi nyata di zaman milenial
ini, dengan senantiasa berpegang teguh pada UUD 45 dan ideologi pancasila.

Anda mungkin juga menyukai