ADAPTIF dalam kerangka kerja organisasi adalah merupakan 7.
Keuntungan penerapan WoG
Hal yang menjadi alasan perlunya nilai-nilai adaptif elemen : VISION • Outcomes-focused diaktualisasikan Perbedaan organisasi Birokrasi dan Adaptif dalam tugas Berfokus pada outcome yang tidak dapat dicapai oleh perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi terletak pada: SPESIALISASI - TERBAGI K/L sektoral secara masing-masing. antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, Dalam Learning Organization menurut Peter Senge, • Boundary-spanning perkembangan teknologi dan lain sebagainya seorang pegawai harus terus menerus mengasah Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan satu Melaksanakan keputusan bersifat otoritatif , adalah pengetahuannya sampai ke tingkat mahir, disebut: instansi, tetapi lintas instansi perbedaan antara Government dan Governance (personal mastery); • Enabling dalam urusan : FUNGSI Untuk membangun organisasi yang adaptif perlu WoG membuat pemerintah lebih mampu menangani Jika dalam cara berfikir kritis . seseorang berfikir konsep dan strategi melakukan survey pada tantangan kebijakan yang kompleks Analitis, maka bagi yang memiliki cara berfikir Kreatif jangkauan, bentangan yang ada pada pandangan • Strengthening prevention akan berubah menjadi: GENERATIF bisnis mereka. Konsep dan stretegi tersebut adalah : WoG mendorong pencegahan terhadap masalah yang Adaptasi yang harus dilakukan dalam dunia industri Landscape mungkin berkembang lebih jauh dan sektor terkait dengan cara beralih dari Menghadapi ancaman Volatility, Uncertainty, tradisi industri yang lama adalah dampak dari ; Compexity dan Ambiguity (VUCA) diperlukan praktik 8. Gugus tugas yang dibentuk sebagai bentuk PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS perilaku yang adaptif. Jelaskan kerangka kerja untuk penerapan Whole of Government mempunyai Dimensi kreatifitas untuk menghasilkan banyak ide dapat menanggapi ancaman tersebut struktur yang tidak formal dan bersifat: TIDAK baru akibat wawasan yang dimiliki adalah : FLUENCY Hadapi Volatility dengan Vision, PERMANEN (Kefasihan/Kelancaran) hadapi Uncertainty dengan understanding, 9. Pelayanan publik menurut Jenis dan Pola 9 elemen budaya Adaptif adalah : hadapi Complexity dengan clarity, dan JENIS 1. Purpose Organisasi beradaptasi karena memiliki hadapi Ambiguity dengan agility. • Pelayanan yang bersifat adminisitratif Pelayanan tujuan yang hendak dicapai. Demikian pula dengan Jelaskan tiga unsur dasar fondasi organisasi adaptif publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen organisasi pemerintah, yang mempunyai tujuan- :lanskap (landscape), pembelajaran (learning), dan resmi yang dibutuhkan warga masyarakat tujuan penyelenggaraan fungsinya yang sudah kepemimpinan (leadership). • Pelayanan jasa Pelayanan yang menghasilkan ditetapkan oleh peraturan perundangan. Penetapan Unsur pertama lanskap terkait dengan bagaimana berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan warga tujuan organisasi menjadi elemen budaya adaptif memahami adanya kebutuhan organisasi untuk masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pertama yang diperlukan, di mana pencapaiannya beradaptasi dengan lingkungan ketenagakerjaan, perhubungan, dan lainnya akan sangat dipengaruhi oleh variabel lingkungan. strategis yang berubah secara konstan. Dinamika • Pelayanan barang Pelayanan yang menghasilkan jenis Perubahan lingkungan tidak serta merta mengubah dalam perubahan lingkungan strategis ini meliputi barang yang dibutuhkan warga massyarakat, seperti tujuan organisasi, tetapi adaptasi akan menyesuaikan bagaimana memahami dunia yang kompleks, misalnya jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik, cara organisasi bekerja agar pencapaian tetap memahami prinsip ketidakpastian, dan memahami air bersih, dan seterusnya dilakukan. lanskap bisnis. • Pelayanan regulatif Pelayanan melalui penegakan 2. Cultural values Organisasi pemerintah mengemban hukuman dan peraturan perundang- undangan, Unsur kedua pembelajaran yang terdiri atas elemen- maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi nilai-nilai budaya organisasional yang sesuai dengan elemen adaptive organization yaitu perencanaan kehidupan masyarakat karakteristik tugas dan fungsinya. Demikian pula beradaptasi, penciptaan budaya adaptif, dan dengan ASN sebagai individu yang mempunyai nilai- pOLA struktur adaptasi. nilai yang tersemat dalam budaya kerjanya, sehingga Unsur ketiga kepemimpinan yang menjalankan peran • Pelayanan Teknis Fungsional Suatu pola pelayanan dituntut untuk mengaplikasikannya agar dapat penting dalam publik yang diberikan oleh suatu instansi pemerintah memberikan pelayanan yang maksimal dan membentuk adaptive organization. sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan berkualitas. kewenangannya 3. Vision Visi menjelaskan apa yang hendak dituju yang KOLABORASI • Pelayanan Satu Atap Pola pelayanan yang dilakukan tergambar dalam kerangka piker dan diterjemahkan secara terpadu pada satu instansi pemerintah yang dalam kerangka kerja yang digunakan dalam 1. Kemitraan Institusi Pemerintah untuk Pelayanan bersangkutan sesuai kewenangan masing-masing organisasi. 28 Modul Adaptif Publik disebut: Collaborative governance • Pelayanan Satu Pintu Merupakan pola pelayanan 4. Corporate values Seperti halnya nilai budaya 2. Mental Silo atau Siloisasi dengan banyak spesialisasi masyarakat yang diberikan secara tunggal oleh suatu organisasi di atas, maka nilai-nilai korporat juga serta peran dan fungsi non-overlapping mendorong unit kerja pemerintah berdasarkan pelimpahan menjadi fodasi penting dalam membangun budaya terjadinya : wewenang dari unit kerja pemerintah terkait lainnya adaptif dalam organisasi. Fragmentasi yang bersangkutan 5. Coporate strategy Visi dan values menjadi landasan Kewenangan terpusat di sektor • Pelayanan Terpusat Pelayanan masyarakat yang untuk dibangunnya strategistrategi yang lebih Kurangnya kerjasama dan koordinasi, yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah yang operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi menyebabkan efektivitas dan efisiensi bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan organisasi secara terstruktur, efisien dan efektif. 3. Aspek Normatif Kolaborasi Pemerintahan diatur instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan 6. Structure Struktur menjadi penting dalam dalam : Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 bidang pelayanan masyarakat yang bersangkutan mendukung budaya adaptif dapat diterapkan di 4. Proses yang harus dilalui dalam menjalin Kolaborasi • Pelayanan Elektronik Pola pelayanan yang paling organisasi. Tanpa dukungan struktur, akan sulit menurut Ansen dan Gash melalui kepercayaan yang maju dengan menggunakan teknologi informasi dan budaya adaptif dapat berkembang dan tumbuh di dibangun dengan stakeholder mitra kolaborasi komunikasi sebuah organisasi. 7. Problem solving Budaya adaptif ditujukan untuk disebut: Trust building 10. 10. Mengapa Whole of Government harus menyelesaikan persoalan yang timbul dalam 5. Pemerintahan yang menyeluruh atau Whole of diterapkan dalam pelayanan publik. organisasi, bukan sekedar untuk mengadaptasi Government (WoG) merupakan sebuah pertama adalah adanya faktor-faktor eksternal perubahan. Penyelesaian masalah harus menjadi pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi tujuan besar dari proses adaptasi yang dilakukan oleh menyatukan upaya-upaya kolaboratif kebijakan program pembangunan dan pelayanan organisasi. pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang 8. Partnership working Partnership memiliki peran lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai baik. Kedua, terkait faktor internal dengan adanya penguatan budaya adaptif, karena dengan tujuan bersama dalam bidang pembangunan fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai partnership maka organisasi dapat belajar, bermitra kebijakan, manajemen program dan pelayanan akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dan saling menguatkan dalam penerapan budaya publik. dalam pembangunan. adaptif 6. faktor penyebab perlunya penerapan Whole of 11. Faktor yang dapat menghambat 9. Rules Aturan main menjadi salah satu framework Government. Faktor eksternal : dorongan publik kolaborasi antar organisasi pemerintah dan budaya adaptif yang penting dan tidak bisa dihindari, dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program bagaimana solusinya. sebagai bagian dari formalitas lingkungan internal pembangunan dan pelayanan agar tercipta ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan maupun eksternal organisasi. pemerintahan yang baik. FaKTOR INTERNAL : pemahaman dalam kesepakatan kolaborasi. Selain Apa yang hendak dituju dalam organisasi adaptif dan ketimpangan sektoral – adanya nuansa kompetensi itu, dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas. tergambar dalam kerangka pikir serta diterjemahkan antar sektor .. khusu indo : adanya keberagaman MANAJEMEN ASN 2. Pengadaan; - masa percobaan PNS : LATSAR SMART ASN KONDISI BIROKRASI 3. Pangkat Dan Jabatan; Pangkat = kedudukan yang Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan ORGANISASI menunjukan tingkatan Jabatan; Jabatan = Jabatan pengguna media digital dalam melakukan proses Organisasi pemerintahan belum tepat fungsi dan Administrasi (administrator, pengawas dan mediasi media digital yang dilakukan secara tepat ukuran (right siz- ing). pelaksana) Jabatan Fungsional JF Keahlian : ahli produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & SDM APARATUR utama, madya, muda dan pertama;JF Astuti, 2017). Kompetensi literasi digital tidak hanya Alokasi dalam hal kuantitas, kualitas, dan distribusi Keterampilan : penyelia, mahir, terampil dan dilihat dari kecakapan menggunakan media digital PNS menurut teritorial (daerah) tidak seimbang, pemula;Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT utama, JPT (digital skills) (digital culture), (digital ethics), dan serta tingkat produktivitas PNS masih rendah madya, dan JPT pratama). Yang bisa rangkap (digital safety). PELAYANAN PUBLIK JABATAN = dikampus *dosen Pelayanan publik belum dapat mengakomodasi 4. Pengembangan Karier; Kompetensi Teknis diukur kepentingan seluruh lapisan masyarakat dan belum dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan memenuhi hak-hak dasar warga negara/ penduduk. teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara PERATURAN PER-UU-AN teknis. Kompetensi Manajerial diukur dari tingkat Bidang aparatur negara masih ada yang tumpang tindih, pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, inkonsisten, tidak jelas, dan multitafsir dan pengalaman kepemimpinan. Kompetensi KEWENANGAN Sosial Kultural diukur dari pengalaman kerja Masih adanya praktek penyimpangan dan penyalahgunaan berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal wewenang dalam proses penyelenggaraan pemerintahan agama, suku, dan budaya sehingga memiliki dan belum mantapnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. wawasan kebangsaan POLA PIKIR & BUDAYA KERJA 5. Pola Karier; Etika Bermedia Digital : Media digital digunakan oleh Horizontal, yaitu perpindahan dari satu posisi siapa saja yang berbeda latar pendidikan dan tingkat Belum sep- enuhnya mendukung birokrasi yang Jabatan ke posisi Jabatan lain yang setara, baik di kompetensi. Karena itu, dibutuhkan panduan etis dan efisien, efektif dan produktif, dan profesional kontrol diri (self-controlling) dalam menghadapi jarak dalam satu kelompok maupun antar kelompok JA, Pegawai ASN berfungsi sebagai: pelaksana kebijakan perbedaan- perbedaan tersebut dalam menggunakan JF, atau JPT; publik; pelayan publik; dan perekat dan pemersatu media digital, yang disebut dengan Etika Digital. Empat Vertikal, yaitu perpindahan dari satu posisi prinsip etika tersebut menjadi ujung tombak self-control bangsa Jabatan ke posisi Jabatan yang lain yang lebih setiap individu dalam mengakses, berinteraksi, Pegawai ASN bertugas: melaksanakan kebijakan tinggi, di dalam satu kelompok JA, JF, atau JPT; berpartisipasi, dan berkolaborasi di ruang digital, sehingga publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina media digital benar-benar bisa dimanfaatkan secara kolektif dan Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan untuk hal-hal positif. Diagonal, yaitu perpindahan dari satu posisi perundang-undangan; memberikan pelayanan Jabatan ke posisi Jabatan lain yang lebih tinggi publik yang profesional dan berkualitas; dan Cakap Bermedia Digital antar kelompok JA, JF, atau JPT. mempererat persatuan dan kesatuan Negara 6. Promosi; Kesatuan Republik Indonesia. 7. Mutasi; Pegawai ASN berperan sebagai perencana, 8. Penilaian Kinerja; pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas 9. Penggajian Dan Tunjangan; umum pemerintahan dan pembangunan nasional 10. Penghargaan; Penghargaan dapat berupa melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik pemberian : yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta Tanda kehormatan; bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kenaikan pangkat istimewa; MANAJEMEN ASN : Pengelolaan ASN untuk Data tersebut nyatanya selaras dengan laporan Kesempatan prioritas untuk pengembangan menghasilkan pegawai ASN yang profesional, indeks pembangunan teknologi informasi dan kompetensi; memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari komunikasi (ICT Development Index) per tahun Kesempatan menghadiri acara resmi 2017. Indonesia menempati posisi 114 dunia atau intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan/atau acara Kenegaraan. kedua terendah di G20 dan nepotisme 11. Disiplin; UU NO 5 tahun 2014 – ASN a) Pemberhentian; Pemberhentian atas UU no 11 thn 2017 – manajemen ASN Permintaan Sendiri UU no 17 thn 2020 – manajemen ASN (terbaru) b) Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia 1. Penyusunan & Penetapan Kebutuhan; bukan Pensiun hanya CPNS tapi LOWONG JABATAN c) Pemberhentian karena Perampingan Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan Organisasi atau Kebijakan Pemerintah jumlah & jenis Jabatan PNS berdasarkan AJ & ABK. d) Pemberhentian karena tidak Cakap Jasmani - Untuk jangka waktu 5 tahun yang diperinci per 1 dan/atau Rohani tahun berdasarkan prioritas kebutuhan - e) Pemberhentian Karena Meninggal Dunia, Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan Tewas, atau Hilang Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan PNS, meliputi : JA, JF & JPT - Penyusunan f) Pemberhentian karena Melakukan Tindak individual yang bersifat formal dan mau tidak mau kebutuhan PNS dilaksanakan dengan Pidana/Penyelewengan bersentuhan dengan aspek hukum positif. Secara menggunakan aplikasi yang bersifat elektronik - g) Pemberhentian karena Pelanggaran Disiplin individual, terdapat tiga area kecakapan keamanan PENETAPAN KEBUTUHAN - Ditetapkan oleh h) Pemberhentian karena Menjadi Anggota digital yang wajib dimiliki oleh pengguna media Menteri PAN Pertimbangkan Menkeu Keuangan & dan/atau Pengurus Partai Politik digital. KOGNITIF = paham, AFEKTIF = perlindungan BKN - Penetapan kebutuhan PNS pada setiap i) Pemberhentian karena tidak Menjabat Lagi dalam data, Konatif atau behavioral = langkah praktis Instansi Pemerintah setiap tahun ditetapkan oleh Sebagai Pejabat Negara Budaya Bermedia Digital Kompetensi keamanan Menteri paling lambat akhir bulan Mei tahun j) Pemberhentian karena Hal Lain digital merupakan kecakapan individual yang berjalan - Berdasarkan Usul dari : PPK Instansi 12. Jaminan Pensiun & Jaminan Hari Tua; bersifat formal dan mau tidak mau bersentuhan Pusat dan Instansi Daerah (dikordinasikan oleh 13. Perlindungan dengan aspek hukum positif. Secara individual, Gubernur) - Dalam hal kebutuhan PNS yang telah Lamanya hak atas cuti tahunan adalah 12 (dua terdapat tiga area kecakapan keamanan digital yang ditetapkan - tidak seluruhnya direalisasikan - belas) hari kerja. wajib dimiliki oleh pengguna media digital. mempertimbangkan sebagai tambahan usulan kebutuhan PNS untuk tahun berikutnya. LOYAL HARMONI Stereotip terhadap suatu kelompok,yaitu anggapan Karakteristik ukuran Loyalitas ASN dalam organisasi: yang dimiliki terhadap suatu kelompok yang bersifat 1. Taat pada peraturan tidak baik. Seperti anggapan suatu kelompok identik 2. Bekerja dengan integritas dengan kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan 3. Tanggung jawab pada organisasi sebagainya. 4. Kemauan untuk bekerja sama Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral 5. Rasa memiliki yang tinggi dan tindakan faktual. 6. Hubungan antar pribadi yang baik terhadap Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, pegawai lain atau pimpinannya yakni: 7. Kesukaan terhadap pekerjaan a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan. 8. Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan b. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi 9. Menjadi teladan kepada pegawai lain sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana Memenuhi Kebutuhan Rohani kebijakan publik dan alat evaluasi. Maksud dari pemenuhan kebutuhan rohani adalah c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma kemampuan organisasi untuk memberikan hak moral dan tindakan faktual pegawai atas hal yang tidak bersifat materi. Ini bisa Perubahan mindset ini merupakan reformasi dilakukan dengan menawarkan pengalaman dan birokrasi yang paling penting, setidaknya mencakup pendekatan emosional dalam pekerjaan. tiga aspek penting yakni: Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dengan a. Pertama, berubah dari penguasa menjadi contoh aktualisasi sikap dan perilaku sebagai pelayan; berikut: b. Kedua, merubah dari ’wewenang’ menjadi Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan ’peranan’; pikirannya untuk kemajuan bangsa dan Negara c. Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah sesuai tugas dan fungsi masing-masing. amanah, yang harus dipertanggung jawabkan LOYALITAS ASN – UU NO 5 thn 2014 ttg ASN, bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan: dan pemersatu 1. Toleransi Disiplin ASN – PP no 94 thn 2021 2. Empati Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, 3. Keterbukaan terhadap perbedaan. tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk Penegakkan etika ASN mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung bagi diri sendiri atau untuk orang lain; -- Menjaga jawab, dan berintegritas tinggi; b. Melaksanakan Rahasia Jabatan dan Negara tugasnya dengan cermat dan disiplin; c. Melayani Menggunakan kekayaan dan barang milik negara dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien.- UU d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan no 5 thn 2014 ttg ASN, pasal 5 ayat 2 peraturan perundang-undangan; e. Melaksanakan -- tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 1. Cinta Tanah Air (Setia dan mempertahankan dan etika pemerintahan; f. Menjaga kerahasiaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang menyangkut kebijakan negara; g. Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah.) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara 2. Sadar Berbangsa dan Bernegara (Menjalankan secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien; h. tugas secara profesional dan tidak berpihak) Menjaga agar tidak terjadi disharmonis 3. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; i. (Memegang teguh ideologi Pancasila) Memberikan informasi secara benar dan tidak 4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan (Memberikan layanan kepada publik secara jujur, informasi terkait kepentingan kedinasan tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun) 5. Kemampuan Awal Bela Negara,( Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah)