Anda di halaman 1dari 66

ETIKA PUBLIK

Oleh :
INDRIANINGTYAS

DIKLAT PRAJABATAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

ETIKA PUBLIK

BENTUKBENTUK KODE
ETIK DAN
IMPLIKASINYA

RBPMD
KODE ETIK DAN
PERILAKU
PEJABAT PUBLIK\
KURIKULUM DIKLAT PRAJABATAN POLA
BARU

AKTUALISASI
ETIKA
APARATUR SIPIL
NEGARA

DESKRIPSI MATA DIKLAT


Mata Diklat ini memfasilitasi
pembentukan nilai-nilai dasar
etika publik pada peserta
Diklat melalui pembelajaran
kode etik dan perilaku
pejabat publik, bentuk-bentuk
kode etik dan implikasinya
serta aktualisasi kode etik
PNS.

Menekankan pada
proses
internalisasi nilainilai dasar etika
publik melalui
metode
experiencial
learning.

Kompetensi Dasar:
Peserta diharapkan mampu
menanamkan nilai dan membentuk sikap
dan perilaku patuh kepada standar etika
publik yang tinggi.

Indikator keberhasilan:
1. Memiliki pemahaman tentang kode etik
dan perilaku pejabat publik;
2. Mengenali berbagai bentuk sikap dan
perilaku yang bertentangan dengan
kode etik dan perilaku dan implikasi dari
pelanggaran kode etik dan perilaku bagi
dirinya; dan
3. Menunjukan sikap dan perilaku yang
sesuai dengan kode etik dan perilaku
selama Diklat

METODE
Ceramah Interaktif
Tanya Jawab
Pemutaran film pendek
Studi Kasus
Diskusi dan Presentasi

MATERI PEMBELAJARAN
Etika
Etika dalam
dalam Urusan
Urusan
Publik;
Publik;
2.2.
2.2. Penggunaan
Penggunaan
Kekuasaan:
Kekuasaan:
Legitimasi
Legitimasi
Kebijakan;
Kebijakan;
2.3.
2.3. Konflik
Konflik
Kepentingan;
Kepentingan;
2.4.
2.4. Sumber-sumber
Sumber-sumber
Kode
Kode Etik
Etik bagi
bagi
Aparatur
Sipil
Aparatur Sipil
Negara;
Negara;
2.5.
2.5. Implikasi
Implikasi Kode
Kode
Etik
dalam
Etik dalam
Pelayanan
Pelayanan Publik.
Publik.

Aktualisasi Etika
Aparatur Sipil
Negara

3.1.Aktualisasi
3.1.Aktualisasi Etika
Etika
Publik
dalam
Publik dalam
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Pelayanan
Pelayanan Publik;
Publik;
3.2.
3.2. Aktualisasi
Aktualisasi
Etika
Etika Publik
Publik dalam
dalam
rangka
melawan
rangka melawan
korupsi;
korupsi;
3.3.
3.3. Aktualisasi
Aktualisasi
Etika
Etika Publik
Publik dalam
dalam
rangka
rangka
meningkatkan
meningkatkan
kinerja
kinerja organisasi;
organisasi;
3.4.
3.4. Aktualisasi
Aktualisasi
Etika
Etika Publik
Publik dalam
dalam
rangka
rangka
meningkatkan
meningkatkan
Integritas
Integritas Publik
Publik

Aktualisasi
Aktualisasi Etika
Etika Aparatur
Aparatur Sipil
Sipil
Negara.
Negara.

Kode
Kode Etik
Etik dan
dan Perilaku
Perilaku
Pejabat
Pejabat Publik;
Publik;

1.2.
1.2. Pengertian
Pengertian Kode
Kode Etik;
Etik;
1.3.
1.3. Kode
Kode Etik
Etik Aparatur
Aparatur
Sipil
Negara;
Sipil Negara;
1.4.
1.4. Nilai-Nilai
Nilai-Nilai Dasar
Dasar Etika
Etika
Publik;
Publik;
1.5.
1.5. Definisi
Definisi dan
dan Lingkup
Lingkup
Etika
Publik;
Etika Publik;
1.6.
1.6. Dimensi
Dimensi Etika
Etika Publik;
Publik;
1.7.
1.7. Tuntutan
Tuntutan Etika
Etika Publik
Publik
dan
dan Kompetensi;
Kompetensi;
1.8.
1.8. Perilaku
Perilaku Pejabat
Pejabat
Publik
.
Publik.

Bentuk-Bentuk Kode
Etik dan
Implikasinya
2.1.
2.1. Pentingnya
Pentingnya
Bentuk-bentuk
Bentuk-bentuk Kode
Kode Etik
Etik dan
dan
Implikasinya;
Implikasinya;

Kode Etik dan


Perilaku Pejabat

berbagi pengetahuan
Saling bantu dalam belajar
Belajar bersama dan sama-sama
belajar

Kita adalah modul yang


unik...masing2 punya karakteristik yang
unik...

KOMITMEN NILAI-NILAI KELAS ANGKATAN

REFLEKSIKAN

Inquiri :
Harapan peserta terhadap
materi Etika Publik
Membagikan postage
Kepada peserta

MATERI
ETIKA
PUBLIK

Kegiatan
Belajar 1
12

PENGERTIAN

MORAL (asal kata MORES), berarti Tata Cara, Kebiasaan,

Adat.
ETIKA, adalah seperangkat nilai yang dijadikan acuan.
KODE ETIK, aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus dalam ketentuan yang
tertulis
ETIKA KERJA, adalah nilai-nilai yang menjadi acuan dalam
aktivitas kerja atau suatu profesi.
PERILAKU BERMORAL, adalah perilaku yang sesuai
dengan harapan kelompok sosial.
PERILAKU ETIS, adalah perilaku yang sesuai dengan
sistem nilai yang ditetapkan

PEMAHAMAN SEDERHANA

MORAL lebih menekankan perilaku yang baik dan

tidak baik, misalnya kejujuran, kerendahan hati,


menghargai orang lain, sedangkan
Etika lebih menekankan pada aturan bagaimana

semestinya manusia bertindak jadi ,


Etika lebih identik dengan aturan. Semua perilaku
manusia ada aturannya/etikanya, maka tidak ada perilaku
tanpa etika.
Sedangkan Nilai merupakan keyakinan yang

berhubungan dengan aturan-aturan yang ada sehingga


dijadikan pedoman dalam bertingkah laku.

KONSEP ETIKA
PELAYANAN PUBLIK
Etika. Bertens (2000) menggambarkan konsep
etika denganbeberapa arti, salah satu adalah
kebiasaan, adat atau akhlak dan watak. Filsuf
besar Aristoteles, kata Bertens, telah
menggunakan kata etika ini dalam
menggambarkan filsafat moral, yaitu ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan.
Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika
dirumuskan sebagai ilmu pengetahuan
tentang asas-asas akhlak (moral),
Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah etika ;
(1)ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral;
(2) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak;
(3) nilai mengenai benar dan salah yang

Apa itu Etika???


Menurut Bertens (2000):
1

Ilmu tentang
apa yang baik
dan apa yang
buruk dan
tentang hak
dan kewajiban
moral (akhlak)

Kumpulan
asas atau
nilai yang
berkenaan
dengan akhlak

Nilai
mengenai
benar dan
salah yang
dianut suatu
golongan atau
masyarakat

ETIKA

ETIKA

ETIKA

ALIRAN PEMIKIRAN ETIKA


TEORI
EMPIRI
S

Etika
diambil
dari
pengalama
n dan
dirumuska
n sebagai
kesepakata
n

TEORI
RASIONAL

Manusia
menentuka
n apa yang
baik dan
buruk
berdasar
penalaran
atau logika

TEORI
INTUITIF

Manusia
se-cara
naluriah
atau
otoma-t0tis
mampu
membedak
an hal yang
baik dan
buruk

TEORI
WAHYU

Ketentuan
baik dan
buruk
datang
dari Yang
Maha
Kuasa

PENGERTIAN DAN
FUNGSI ETIKA
TIGA ARTI PENTING ETIKA
(1) Sebagai nilai-nilai moral dan norma-norma
moral yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya, atau disebut dengan sistim nilai;
(2) Sebagai kumpulan asas atau nilai moral
yang sering dikenal dengan kode etik;
(3) Sebagai ilmu tentang yang baik atau
buruk, yang acapkali disebutfilsafat moral.
Pendapat seperti ini mirip dengan pendapat
yang ditulis dalam The Encyclopedia of
Philosophy yang menggunakan etika sebagai
(1) way of life; (2) moral code atau rules of
conduct; dan (3) penelitian tentang unsur
pertama dan kedua diatas (lihat Denhardt,
1988: 28).

Klasifikasi Etika
Etika
Umum
Etika terhadap
sesama

Etika
Individual

Etika
Etika Keluarga

Etika Khusus

Etika Sosial

Etika Politik
Etika Lingkungan
Hidup

Etika Bisnis

Etika
Hukum

Etika
Biomedis

Etika Profesi

Etika
Pendidikann

Etika
Media

PENGERTIAN KODE ETIK


aturan-aturan

yang
mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus,yang ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk tertulis
Berfungsi untuk mengatur tingkah
laku/etika suatu kelompok khusus
dalam masyarakat secara tertulis
agar dipegang teguh olh sekelompok
profesional tersebut.

Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode


etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai
berikut:
1.Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
2.Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
3.Melaksanakan tugasnya sesuai dengan
peraturan
perundangan yang berlaku;
4.Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan;

5. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut

kebijakan

negara.
6. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
7. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan
dalam melaksanakan tugasnya.
8. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan.
9. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat
atau mencari keun-tungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain.
10. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN

Film Sebuah Pilihan(Budi-PNS)


1. Simak film pendek tersebut ( Semua

tokoh )
2. Diskusikan dengan kelompok Saudara
3. Silahkan Saudara menanggapi setiap
kejadian dan
menuangkan kode etik
dan nilai-nilai yang ada
dalam film
tersebut (Positif dan negatif)
4. Bila itu terjadi pada diri kita ?
Apa yang harus kita lakukan
5. presentasikan

Nilai-nilai Dasar Etika Publik sebagaimana tercantum


dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

10.Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.


11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem
pemerintahan
yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

ETIKA PUBLIK
(Definisi dan Ruang Lingkup)
Etika Publik merupakan refleksi
tentang
standar/norma
yang
menentukan
baik/buruk,
benar
/salah
perilaku,
tindakan
dan
keputusan untuk pelayanan publik;
Fokus utama Pelayanan Publik :

Berkualitas dan relevan;


Etika Publik berperan dalam memilih

sarana kebijakan publik dan alat


evaluasi;
Modalitas Etika : menjembatani
norma moral dan tindakan faktual.

DIMENSI ETIKA PUBLIK


Menekankan
aspek nilai dan
norma dan
prinsip moral
untuk
membentuk
integritas
DIMENSI
pelayanan
publik.

KUALITAS
PELAYANAN
PUBLIK

DIMENSI
MODALITAS
AKUNTABILITAS,
TRANSPARENSI DAN
NETRALITAS-
Pemerintah yang
bersih sebagai
prasyarat kemajuan
bangsa.

Dalam arti sempIt : Tidak


melakukan kecurangan dan
korupsi;
Dalam arti luas : tindakan yang
sesuai dengan nilai, tujuan dan
kewajiban serta moral yang
diterima masyarakat.

DIMENSI
TINDAKAN
INTEGRITAS
PUBLIK

TUNTUTAN ETIKA PUBLIK


DAN KOMPETENSI

Pengetahuan ttg hukum


Manajemen program
Manajemen Strategis
Manajemen Sumber Daya

KOMPETENS
KOMPETENS
II
LEADERSHIP
LEADERSHIP

Penilaian dan Penetapan


Tujuan
Ketrampilan Manajemen
Gaya Manajemen
Kepemimpinan Politik &
Nrgosiasi

KOMPETEN
SI ETIKA

Manajemen Nilai
Kemampuan
penalaran moral
Moralitas peribadi
Etika
Organisasional

PERILAKU PEJABAT
PUBLIK
PERUBAHAN
MINDSET
PNS

WATAK
KOLONIAL

SISTEM
MANAJEMEN
(Kelembagaan,
Ketatalaksanaan
dan Budaya Kerja)

PELAYAN
PUBLIK

GOOD
GOVERNANCE

Kata Kunci
Etika dan Kode Etik perlu dilandasi dengan

kompetensi;
Perilaku Pejabat Publik sebagai ASN :
- bukan lagi penguasa, tetapi pelayan;
- bukan lagi wewenang, tetapi peranan;
- jabatan adalah amanah, yang harus
dipertanggung jawabkan dunia akhirat -.

Perubahan mind set


perilaku pejabat publik
dari penguasa

menjadi
pelayan

Dari wewenang

menjadi
peranan

amanah
Menyadari
Jabatan publik
di pertanggung
jawabkan
hingga ke
akherat

PERUBAHAN MINDSET PERILAKU


PEJABAT PUBLIK
Budaya kerja keras
Budaya kerja cerdas
Budaya kerja ikhlas

MATERI
ETIKA
PUBLIK

Kegiatan
Belajar 2
33

BENTUK-BENTUK KODE
ETIK
DAN IMPLIKASINYA

Bentuk Kode etik dan Implikasinya


Bentuk Kode Etik PNS :
Sumpah Jabatan PNS, PP 11 Tahun 1959;
Sumpah Janji PNS, PP 21 Tahun 1975;
Peraturan Disiplin PNS, PP 30 Tahun 1980 dan PP 53
Tahun 2010;
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS, PP 42
Tahun 2004;
Undang Undang 5 Tahun 2014 tentang ASN
PM 99 Tahun 2011 tentang Kode Etik Pegawai
Negeri Sipil Di Lingkungan Kementerian
Perhubungan.

PM 99 Tahun 2011 tentang Kode Etik Pegawai Negeri


Sipil Di Lingkungan Kementerian Perhubungan

A. Etika bernegara;
B. Etika berorganisasi;
C. Etika Bermasyarakat;
D. Etika terhadap diri sendiri;
E. Etika sesama PNS.

Selain itu PNS di Lingkungan Kementerian


Perhubungan
dalam pelaksanaan tugasnya
selalu mengamalkan butir butir Lima Citra
Manusia Perhubungan

LIMA CITRA MANUSIA


PERHUBUNGAN
1. Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2.Tanggap Terhadap Kebutuhan Masyarakat


akan
Pelayanan Jasa Yang Tertib, Teratur,
Tepat Waktu,
Bersih dan Nyaman;
3. Tangguh Menghadapi Tantangan;
4. Terampil dan Berperilaku Gesit, ramah,
Sopan seta
Lugas dan;
5.
Bertanggungjawab
Terhadap
Keselamaatan dan
Keamanan Jasa
Perhubungan.

PENTINGNYA ETIKA
DALAM URUSAN PUBLIK
URUSAN PUBLIK

E
T
I
K
A

BAIK

SALAH

KESADARAN INTERNAL
DAN SANKSI SOSIAL

COERCIVE/PAKSAAN

BURUK

BENAR

H
U
K
U
M

Lanjutan..
KEWASPADAA
N
PROFESIONAL
(Kaidah
(Kaidah Teknis
Teknis dan
dan
legalitas)
legalitas)

POSTU
R ASN
KEWASPADAAN
KEWASPADAAN
SPIRITUAL
SPIRITUAL
(Kejujuran,kearifan,keuleta
(Kejujuran,kearifan,keuleta
n,
n, sederhana,
sederhana, hemat,
hemat,
tanggung
tanggung jawab
jawab dan
dan
akhlak
akhlak yang
yang baik)
baik)

ARTI

A. Pola Perilaku Kepemimpinan


Aparatur.
1. Peran Kepemimpinan Aparatur
2. Kode Etik

DAN
PENTINGNYA
ETIKA

B. Ciri Ciri Kepemimpinan


Aparatur yang Ideal.

DALAM
ORGANISASI
C. Etika Kepemimpinan
Aparatur Yang Ideal.

40

ARTI PENTING ETIKA


DALAM ORGANISASI
Etika
Ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu

kelompok masyarakat atau satu organisasi.

Alasan diperlukannya Etika


1. Etika berkaitan dengan perilaku manusia
2. Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku
3. Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya
4. Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia

1.Kebersamaan,
2.Empati,
3.Kepedulian.
4.Kedewasaan,
5.Orientasi

Organisasi,
6.Respect,
7.Kebajikan,
8.Integritas,.
9.Inovatif,
10.Keunggulan,
11.Keluwesan,
12.Kearifan.

Manfaat Nilai
Etika Bagi
Organisasi

42

PENGGUNAAN KEKUASAAN
(Legitimasi Kebijakan)
Setiap jabatan dalam organisasi publik

memiliki kekeuasaan (power,authority) sesuai


jenjang organisasi;
Setiap bentuk kekuasaan publik harus
dibatasi oleh:
Norma Etika;
Norma Hukum; dan
Tanggung Jawab.

LEGITIMASI

SUMBER LEGITIMASI KEKUASAAN

LEGITIMA
SI
RELIGIUS
Pada sistem
Monarkhi;
Bersumber dari
religi/keyakinan
agama
Tidak mampu
menjamin
penggunaan hak
secara benar.

LEGITIMASI
SOSIOLOGIS

LEGITIMASI
ETIS

Basis yang paling


kuat;
1. Terkait
Keabsahan
langsung dengan
kekuasaan
perilaku
seharusnya secara
manusia;
rasional;
2. Berada di
Penyerahan hak
belakang setiap
secara sukarela
tatanan normatif
sekelompok masy.
dan perilaku
kpd orang yg terpilih. manusia;
Interaksi sosial yg
3, Mendasarkan
memungkinkan
pada pandangan
pemilihan
moral de facto
pemimpin/wakil.
yang berlaku di
masy.

Putar Film Etika Sang Birokrat ( Ibu Risma)


Diskusikan apa yang menjadi nilai-nilai yang
dipegang teguh oleh seorang Ibu Risma

KONFLIK KEPENTINGAN
Konflik kepentingan adalah tercampurnya

kepentingan pribadi dengan kepentingan


organisasi yang mengakibatkan kurang
optimalnya pencapaian tujuan organisasi
Kode Etik Universal : kesadaran untuk
menghindari konflik kepentingan dalam
pelaksanaan tugas.
Dampak dari konflik kepentingan :

Penyalahgunaan kekuasaan,
Pengerahan sumberdaya publik yang kurang

optimal,
Peningkatan kesejahteraan rakyat terabaikan.

Pengaruh buruk dari adanya konflik kepentingan secara rinci


dapat dijelaskan dalam berbagai bentuk perilaku sebagai berikut:
1. Aji mumpung (self-dealing); memanfaatkan Kedudukan politis
untuk kepentingan yang sempit dan sistem nepotisme.
Kedudukan seseorang dalam jabatan publik seringkali
dimanfaatkan untuk transaksi bisnis pribadi atau keuntungankeuntungan sempit lainnya.
2. Menerima/memberi suap (bribery, embezzlement, graft).
3. Menyalahgunakan pengaruh pribadi (influence peddling);
4. Pemanfaatan fasilitas organisasi / lembaga untuk kepentingan
pribadi
5. Pemanfaatan informasi rahasia Loyalitas ganda (outside
employment, moonlighting);
6. Menggunakan kedudukan dalam pemerintahan untuk investasi
pribadi

SUMBER-SUMBER KODE ETIK ASN


ASPA (American Society for Public Administration)
menyebutkan 9 (sembilan) azas sebagai sumber
kode etik administrasi publik (1981) sebagai
berikut:
Pelayanan kepada masyarakat adalah di atas
pelayanan kepada diri-sendiri.
Rakyat adalah berdaulat dan mereka yang
bekerja dalam lembaga pemerintah pada
akhirnya bertanggungjawab kepada rakyat.
Hukum mengatur semua tindakan dari lembaga
pemerintah.

Lanjutan.
Manajemen yang efisien dan efektif adalah dasar bagi administrasi

publik.
Sistem penilaian kemampuan, kesempatan yang sama, dan azasazas itikad baik akan didukung, dijalankan dan dikembangkan.
Perlindungan terhadap kepercayaan rakyat adalah hal yang sangat
penting.
Pelayanan kepada masyarakat menuntut kepekaan khusus dengan
ciri-ciri keadilan, keberanian, kejujuran, persamaan, kompetensi,
dan kasih-sayang.
Hati nurani memegang peran penting dalam memilih arah
tindakan.
Para administrator negara tidak hanya terlibat untuk mencegah hal
yang salah, tetapi juga untuk mengusahakan hal yang benar
melalui pelaksanaan tanggung-jawab dengan penuh semangat dan
tepat pada waktunya.

KONTEKSTUALITAS
ETIKA
SUMBER ETIKA
Agama
Tradisi

Filsafat

ETIKA
Politik

Hukum

Sosial

Ekonomi

PENERAPAN ETIK
Seni

Profesi

Administrasi

50

Rumusan Prinsip-prinsip etika


(menurut Josephson Institute)
Dapat Dipercaya (Trustworthiness).

Termasuk kejujuran, integritas, keandalan,


dan kesetiaan.
Rasa Hormat (Respect) termasuk nilai-nilai
kesopanan, kepatutan, penghormatan,
toleransi, dan penyerimaan.
Tanggung Jawab (Responsibility) berarti
bertanggungjawab terhadap tindakan yang
dilakukannya dan memberikan batasan, dan
juga berarti melakukan yang terbaik, dan
memimpin dengan memberikan teladan,
serta kesungguhan dan melakukan
perbaikan secara terus menerus.

Kewajaran (Fairness) dan keadilan

termasuk masalah-masalah kesetaraan,


objektivitas, proporsionalitas, keterbukaan
dan ketepatan.
Kepedulian (Caring) berarti secara tulus
memperhatikan kesejahteraan orang lain,
termasuk berlaku empati dan
menunjukkan kasih sayang.
Kewarganegaraan (Citizenship) termauk
mematuhi hukum dan menjalankan
kewajiban sebagai bagian dari masyarakat
seperti memilih dalam pemilu dan
menjaga kelestarian sumber daya.

Prinsip-Prinsip Etika

Prinsip
Prinsip
Prinsip
Prinsip
Prinsip
Prinsip

Keindahan (Beauty) baik dan layak


Persamaan (Equality) hak dan kewajiban
Kebaikan (Goodness) hormat dan obyektif
Keadilan (Justice) apa yang semestinya
Kebebasan (Liberty) bebas bertanggjwb
Kebenaran (Truth) fakta dan keyakinan
(Supriyadi, 2001: 19-20; The Liang Gie, 1987)

Prinsip-Prinsip Etika
KETUHANAN
(ILAHIYYAH)
PENGABDIAN
(IBADAH)

PELAYANAN
(KHODIMAH)

ETIKA
PUBLIK

KEMANUSIAAN
(INSANIYYAH)

KEADILAN
(AL-ADALAH)

KESEIMBANGAN
(TAWAZUN)
(Baban Sobandi, 2004)

CIRI-CIRI PELAYANAN PUBLIK YANG


BERETIKA
Efektif
Sederhana
Kejelasan dan

kepastian
Efisiensi
Transparan
Responsif
Adaptif

Dalam Reformasi Birokrasi ada 8 area perubahan yang


harus dilakukan oleh seluruh Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia yakni:
1. Manajemen Perubahan
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan
3 Penataan dan Penguatan Organisasi
4. Penataan Tatalaksana
5. Penataan Sistem Manajemen SDM
6 Penguatan Akuntabilitas
7. Penguatan Pengawasan
8. Peningkatan Pelayanan Publik

MATERI
ETIKA
PUBLIK

Kegiatan
Belajar 3
57

ETIKA PUBLIK DALAM


PERSPEKTIF
IMPLEMENTASI

SIKAP JUJUR

B
RASA
KEMANUSIAAN

SALING G
MENOLONG

SALING
PEDULI

A
ETIKA
SOSIAL
DAN
BUDAYA

E
F

SALING
MENGHARGAI

SALING
MENCINTAI

SALING
MEMAHAMI

DEMOKRATIS

B
PEMERINTAHAN
YANG BERSIH

MENJUNGJUNG
TINGGI HAM

ETIKA POLITIK
DAN
PEMERINTAHAN

JUJUR DALAM
PERSAINGAN

E
F

MENGHARGAI
PERBEDAAN

TERBUKA

AKUNTABEL

TANGGAP
ASPIRASI
RAKYAT

MENGHINDARI PRAKTEK
MONOPOLI DAN
OLIGOPOLY

MENCIPTAKAN
KONDUSIVITAS
EKONOMI

JUJUR DALAM
PERSAINGAN

ETIKA
EKONOMI
DAN
BISNIS

PERSAINGA
N
YANG SEHAT

TIDAK KKN

AKTUALISASI ETIKA APARATUR NEGARA


Peserta melakukan Role play (4 Kelompok) :
1. Aktualisasi Kode Etik Publik dan Pelayan
Publik
2. Aktualisasi Kode Etik untuk melawan
korupsi
3. Aktualisasi Kode Etik untuk peningkatan
Kinerja Organisasi
4. Aktualisasi Kode Etik untuk peningkatan
Integritas Publik

EVALUASI PEMBELAJARAN
UNTUK MELIHAT SEJAUH MANA PEMAHAMAN
PESERTA DIBERIKAN BEBERAPA PERTANYAAN
TERKAIT DENGAN MATERI ETIKA PUBLIK ;
1. PENGERTIAN ETIKA PUBLIK
2. KODE ETIK ETIKA PUBLIK MENURUT UU
ASN
3. PENUGASAN BAIK SECARA INDIVIDU
MAUPUN KELOMPOK

Evaluasi Peserta
1. Keaktifan peserta selama mengikuti

pembelajaran;
2. Kedalaman analisis dalam merespon
isu/persoalan-persoalan pada saat penyajian
materi dan diskusi;
3. Kemampuan mengungkapkan,
mengelaborasi dan mengambil pelajaran
dari kejadian yang berkaitan dengan
aktualisasi Etika.
4. Catatan perilaku peserta selama
pembelajaran.

BERSAMA-SAMA DENGAN PESERTA BERKOMITMEN :


(DARI SEMUA PROSES PEMBELAJARAN SALAH
SATUNYA TERINSPIRASI DARI IBU RISMA BAHWA :
PNS HARUS MEMBERIKAN CONTOH :
1.
2.
3.
4.
5.

DISIPLIN,
MELAYANI BUKAN DILAYANI,
MEMAHAMI ATURAN,
MENGERTI TENTANG ADMINISTRASI
MENYADARI BAHWA APA YANG KITA LAKUKAN
BUKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI,TAPI
MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai