DISUSNOLEH:
NAMA : SRI MARYATI,S.Pd
NIP : 19870221 202012 2 011
ANGKATAN : V ( LIMA )
KELOMPOK : IV ( EMPAT )
i
LEMBAR PERSETUJUAN
DISUSNOLEH:
MENTOR, COAH,
2
LEMBAR PENGESAHAN
DISUSNOLEH:
3
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi pada Latihan Dasar CPNS golongan III
Angkatan V di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan
Tengah.
Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai sarana aktualisasi (penerapan) nilai -
nilai dasar PNS (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi) dan peran kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan
Publik, Whole of Government).
Penyusunan Laporan Aktualisasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
sehingga penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak/Ibu Widyaiswara di lingkungan BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah yang
telah banyak mengajarkan penyusun nilai – nilai dasar PNS serta peran dan
kedudukan ASN dalam NKRI
2. Bapak ADE SETIADI,ST,M.Si selaku coach yang telah membimbing penyusun
dalam pembuatan laporan aktualisasi
3. Ibu MARSINI, S.Pd selaku Kepala Sekolah/mentor yang telah membimbing
penyusun dalam pembuatan laporan aktualisasi
4. Keluarga Besar SDN Mekar Tani Kecamatan Mendawai Kabupaten Katingan
atas dukungan dan kerja samanya.
5. Rekan-rekan Latihan Dasar CPNS golongan III angkatan V tahun 2021.
Palangkaraya, 2021
Penulis
4
DAFTAR ISI
1.4 Manfaat....................................................................................................11
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
7
BAB I
PENDAHULUAN
Reading Corner atau sudut baca adalah sebuah sudut di kelas yang dilengkapi dengan
koleksi buku dan pajangan hasil karya peserta didik. Karakteristik pengelolaannya yang
bersifat “dari, oleh dan untuk peserta didik”, menyebabkan Reading Corner dapat
dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan meningkatkan minat baca serta
Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
tentang Aparatur Sipil Negara Bab I Pasal 1 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Aparatur
Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
Pendidik sebagai seorang ASN harus memegang teguh nilai-nilai dasar ASN
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai dasar tersebut yaitu: akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar
inilah yang menjadi pedoman seorang pendidik guna menciptakan pendididkan yang
berkualitas.
8
Dalam rangka mewujudkan ASN dengan kualitas sebagaimana yang disebutkan di atas,
maka salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah melalui pelatihan dasar CPNS
pola baru yang terintegrasi. Pelatihan dasar ini lebih mengedepankan habituasi terhadap
nilai-nilai ASN dan implementasi dari fungsi ASN di unit kerja masing-masing. Dalam
Perka LAN No. 1 Tahun 2021, Pelatihan Dasar Golongan III dengan pola baru ini, terdiri
atas pembelajaran klasikal (on campus) dan non klasikal/habituasi (off campus). Melalui
habituasi yang lebih lama, diharapkan terciptanya ASN yang berintegritas, profesional,
Reading Corner atau sudut baca adalah sebuah sudut di kelas yang dilengkapi dengan
koleksi buku dan pajangan hasil karya peserta didik. Karakteristik pengelolaannya yang
bersifat “dari, oleh dan untuk peserta didik”, menyebabkan Reading Corner dapat
dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan meningkatkan minat baca serta
mendekatkan bku kepda peserta didik,namun reading corner tidak sma engan
(NCERT,2008:3):
a. reading corner adalam milik peserta didik dan merupakan bagian dari ruangan kelas
b. Peserta didik mempunyai kebebbaan untuk memilih buku-buku untuk mereka seniri
c. Memberi kebebaan kepada peserta didik ntk membaca mandiri maupun bergabung
d. Reading corner adalah tanggung jawab bersama atara peserta didik dan gru ntuk
9
1.2 Identifikasi Isu
Kecamatan Mendawai sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu
(ANEKA) dan sesuai dengan peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis yang dikaitkan dengan
agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of Government (WoG),
1. Masih Kurang Optimalnya Penggunaan Proyektor Sebagai Media Pembelajaran pada Kelas
IV di SDN Mekar Tani Kecamatan Mendawai
2. Masih Kurang Optimalnya Penggunaan Reading corner (Pojok Baca) untuk meningkatkan
minat baca peserta didik di SDN Mekar Tani Kecamatan Mendawai
Komintmn Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA), whole of Goverment (Wog) dan
persatuan bangsa,serta selalu setia dan taat kepada Negara Kesatan dan Pemerintah
Republik Indonesia
10
3. memenuhi syarat kelulusan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V
kelompok IV Tahun 2021.
1.4 Manfaat
Whole Of Goverment (wog) dan Pelayanan Publik dalam setiap langkah kegitan.
b. Bagi instansi
Membentuk siswa yg disiplin waktu dan mempunyai minat baca yang tinggi, karena
Lingkup Bahasan
Ruang lingkup aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi ASN yang penulis lakukan
meliputi:
Kabupaten Katingan.
September 2021.
ASN
11
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum
Gambar 2.1
12
1. Data Sarana dan Prasarana
Tabel 2.1
No. Uraian Jumlah Keterangan
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Guru 1 Baik
3 Ruang Kelas 6 Baik
4 Ruang Laboratorium 0 -
5 Ruang Perpustakaan 1 Baik
TOTAL 9 Baik
13
4. Struktur Organisasi
lingkungan
14
2.4 Role Model
15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
4.1.1 Akuntabilitas
kepercayaan.
16
seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah menjamin tewujudnya nilai nilai
publik.
a. mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketka terjadi konflik
sektor,kelompok,dan pribadi;
penyelngara pemerintah.
4.1.2 Nasionalisme
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Seorang PNS di tuntt ntuk memiliki perilau mencintai tanah air Indonesia
merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai karakter pemrsatu
kepentingan yang lbih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas
17
segalanya. Dalam melaksanakan tgas dan fungsinya,PNS harus berpegang
pada prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak boleh berperilaku
adalah tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada.
membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta megarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode etik
ketentuan-ketentuan tertulis.
18
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
pemerintah.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
19
oleh berpa banyakbahan baku,biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampu
tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil . anti orupsi dapat
korupsi yaitu:
a.kejujuran berasal dari kata jjur yang dpat didefinisikan sebagai sebah
keberanian.
20
h. keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran
dalam Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945, yang berbunyi: “Tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
Isi pasal tersebut, Negara menyadari akan arti penting dan mendasarnya masalah
hidupnya, maka perlu bekerja untuk menghasilkan sesuatu imbalan berupa materi,
dan salah satu dari pekerjaan itu adalah dengan cara mengabdi pada Negara
Tujuan nasional adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara
merata dan berkesinambungan materill dan spiritual. Hal tersebut dapat dicapai
salah satunya dengan adanya Pegawai Negeri sebagai Warga Negara, Unsur
Aparatur Negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat yang dengan penuh kesetiaan
Kepegawaian, bahwa negara merupakan badan hukum yang terdiri dari persekutuan
kekuasaan merupakan suatu badan yang berstatus hukum sebagai pendukung hak
21
dan kewajiban (subyek hukum). Negara akan mencapai tujuannya dengan
menggunakan status badan hukum beserta hak dan kewajibannya tersebut. Hak dan
jabatan negara. Aparatur yang melaksanakan hak dan kewajiban negara yang
rangka memberikan Pelayanan yang profesional, jujur adil dan merata maka
dibutuhkan juga Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah yang berkualitas dan
abdi negara, serta abdi masyarakat. Sedangkan Sumber Daya Manusia dapat
tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepadanya.
Peranan Pegawai Negeri sipil yang penting dan strategis tersebut menjadikan
sebuah tanggung jawab besar bagi setiap pribadi pengembannya. Setiap orang tidak
bisa menduduki Posisi sebagai Pegawai Negeri Sipil apabila tidak memenuhi
22
2. Diangkat oleh pejabat yang berwenang.
3. Diserahi tugas dalam suatu jabatan negara atau tugas lainnya yang
Negara menyatakan bahwa : Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN berperan sebagai
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil Negara,
a. Jabatan Administrasi;
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan mereka
memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik dan inovasi yang berkaitan dengan
23
a. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
- Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap
tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN
adalah warga negara Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan
24
birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan,
kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran
dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting,
mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu
kesatuan bangsa.
- Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
b. Pelayan publik
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau
25
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD1945,
negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan.
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat
diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar
diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang
b. cuti;
d. perlindungan; dan
e. pengembangan kompetensi.
26
a. gaji dan tunjangan;
b. cuti;
c. perlindungan; dan
d. pengembangan kompetensi.
2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan
a. Jaminan kesehatan;
c. Jaminan kematian;
d. Bantuan hukum.
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang
sah;
27
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN sebagai
profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku
ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
tinggi.
undangan
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
28
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
Pegawai ASN.
b. Whole of Government
integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems
yang sulit dipecahkan dan di atasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang
melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan
perilaku.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh
Dalam prakteknya, span of control atau rentang kendali yang rasional akan sangat
terbatas. Salah satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada
sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah
29
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah dan
salah satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status
lembaga setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang
dikoordinasikan.
koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang setidaknya tidak permanen.
Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya
yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus
dalam koordinasi.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek sebagai
berikut:
Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama.
Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan WoG,
Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadi upaya kolaborasi dengan
kelembagaan.
c. Kepemimpinan
30
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG.
mengakomodasi perubahan nilai dan budayA organisasi serta meramu SDM yang
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor
yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenalI dapat
Dokumen yang dihasilkan bisa meliputi KTP, status kewarganegaraan, status usaha,
resmi seperti SIUP, izin trayek, izin usaha, akta, sertifikat tanah dan lain-lain.
b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
- Pola pelayanan teknis fungsional, yaitu suatu pola pelayanan publik yang
diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan
31
kewenangannya. Pelayanan merupakan pelayanan sektoral, yang bisa jadi sifatnya
hanya relevan dengan sektor itu, atau menyangkut pelayanan di sektor lain. WoG
dapat dilakukan manakala pola pelayanan publik ini mempunyai karakter yang sama
- Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara terpadu
- Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara tunggal
oleh suatu unit kerja pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang dari unit kerja
pemerintah terkait lainnya yang bersangkutan. Ini adalah salah satu bentuk
kelembagaan WoG yang lebih utuh, dimana pelayanan publik disatukan dalam satu
unit pelayanan saja, dan rantai izin sudah dipangkas menjadi satu saja.
- Pola pelayanan terpusat, yaitu pola pelayanan yang dilakukan oleh suatu
bersangkutan
pengguna.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor
yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.
32
a. Koordinasi
b. Integrasi
c. Singkronisasi
d. Simplifikasi
c. Pelayanan Publik
Sebagai Aparatur pemerintahan, ASN mempunyai salah satu peran yang penting
dalam tugas dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara dalam penyelenggaraan
kebutuhan orang lain". Contoh: menerima telepon dari pihak lain yang berhubungan
dengan unit kerja kita, adalah bentuk pelayanan yang rutin kita lakukan.
33
- Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
Negara, dan instansi Pemerintah lainnya, baik Pusat maupun Daerah termasuk
Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan Badan Usaha Milik
Daerah.
pelayanan publik.
perundang- undangan
merupakan suatu proses. Proses tersebut menghasilkan suatu produk yang berupa
pelayanan surat masuk. Proses pelayanan surat masuk adalah sebagai berikut:
surat diterima oleh seorang petugas, surat disortir (dipisah-pisahkan), surat diterima
pencatat surat dan kemudian dicatat dalam buku agenda atau kartu kendali, Surat
dengan alamat yang tertulis dalam surat (sering di sebut dengan istilah "unit
pengelola"),
34
Aparatur Sipil Negara merupakan penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk
memberikan kualitas pelayanan yang baik dan prima, dimana Aparatur Sipil Negara
publik kepada masyarakat dan bertanggung jawab atau ada pertanggung jawaban
(akuntabel) terhadap tugas dan fungsinya serta hasil pencapaian yang telah
dilaksanakannya.
berikut :
1. Kesederhanaan
2. Kejelasan
3. Kepastian waktu
4. Akurasi
5. Keamanan
6. Tanggung jawab
8. Kemudahan akses
10. Kenyamanan
Sementara itu, kualitas pelayanan publik untuk mencapai kepuasan dituntut kualitas
1. Transparansi
2. Akuntabilitas
35
3. Kondisonal
4. Partisipatif
5. Kesamaan hak
Unit pengolah Pelayanan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (Gonroos, 1990),
yaitu:
dll), maka pemerintah menyediakan layanan satu atap atau satu pintu dengan
masyarakat nyaman,maka disediakan ruang tunggu yang memadai bahkan bisa saja
diberi AC. Demikian juga dengan penyediaan tempat parkir kendaraan. Untuk itu
keempat jenis barang diatas sangat sulit dibedakan atau dipisahkan masing-masing
jenis termasuk barang yang mana, karena setiap barang tidak murni menjadi salah
satu karakteristik jenis barang yang ada. Setiap barang mempunyai kecenderungan
- Pelayanan prima
36
Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah "Excellent Service" yang secara
harfiah berarti pelayanan yang sangat baik dan atau pelayanan yang terbaik.
Disebut sangat baik atau terbaik, karena sesuai dengan standar pelayanan
sangat baik atau terbaik atau akan menjadi pr ima, manakala dapat atau mampu
memuaskan pihak yang dilayani (pelanggan). Jadi pelayanan prima dalam hal ini
dapat terukur, bagi instansi pemberi pelayanan yang belum memiliki standar
pelayanan, maka perlu membuat standar pelayanan prima sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan
"pelayanan adalah pemberdayaan". Kalau pada sektor bisnis atau swasta tentunya
masyarakat secara sangat baik atau terbaik dalam hal memberdayakan masyarakat
ini, pelayanan yang diberikan tidaklah bertujuan selain mencari untung, juga
Sebagai contoh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat selama ini masih
sering muncul keluhan dari masyarakat dengan adanya pungutan biaya diluar
ketentuan, atau berbelit- belitnya prosedur serta lamanya pelayanan yang diberikan.
37
Belum lagi masih ditambah dengan petugas yang kurang ramah. Sehingga
Adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam pelayanan sektor publik. Bahkan
dalam pelayanan publik muncul istilah "kalau masih bisa dipersulit, kenapa harus
akan ada penawaran dari aparatur pelayannya, "mau lewat jalan tol atau biasa?".
Untuk itu pelayanan prima sektor publik yang dilakukan oleh pemerintah selain
memenuhi kebutuhan hajat hidup masyarakatnya, sudah barang tentu adalah untuk
pelayanan sektor publik jelas merupakan kebutuhan yang mendesak, bahwa dalam
dilakukan.
38
4.2 Rancangan Aktualisasi
Identifikasi penentuan prioritas isu yang akan dipecahkan dapat dilihat dari
SKALA KETERANGAN
5 Sangat Urgent/Serius/Mendesak
4 Urgent/Serius/Mendesak
3 Cukup Urgent/Serius/Mendesak
2 Kurang Urgent/Serius/Mendesak
1 Tidak Urgent/Serius/Mendesak
Dengan menggunakan skala nilai pada tabel diatas maka penetapan isu
yang menjadi prioritas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
39
IV di SDN Mekar Tani
2. Masih Kurang Optimalnya Penggunaan Pojok 5 5 5 15 I
Baca untuk meningkatkan minat baca Peserta
didik di SDN Mekar Tani
3. Masih Kurangnya sarana prasarana Ruang Guru 5 4 4 13 II
di SDN Mekar Tani
rentang antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2
berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat
besar. Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan
mempunyai perpustakaan dan tersedia buku-buku akan tetapi minat baca siswa
sangat kurang.
Dari hasil analisis USG, ditetapkan isu yang dipilih dan ditindaklanjuti
dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu
tersebut. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah “Masih Kurang Optimalnya
dan memenuhi kebutuhan akan pendidikan pada peserta didik, maka perlu
40
“Otimalisasi Penggunaan Pojok Baca Untuk Meningkatkan Minat Baca
Lingkungan Manusia
Kurang
terbiasa Kurangnya minat
Masih kurang Optimalnya
membaca baca
penggunaanpojok Baca untuk
Kurangnya menngkatkan minat baca
Masih banyak yang budaya membaca Peserta didik Di SDN
malas membaca
MekarTani
Kurang terorganisir
Kurangnya pemahan tentang
giat baca
minat baca
Metode Sarana
a. Penyebab
Penyebab dari kurang berminatnya peserta didik dalam membaca itu dikarenakan :
c. Dampak
41
Dampak yang ditimbulkan apabila peserta didik kurang berminat dalam membaca
d. Rekomendasi
Sebagai tindak lanjut, dengan ini memberikan beberapa rekomendasi sehubungan dengan
mengoptimalkanya penggunaan reading corner
1. Bagi rekan – rekan guru kiranya bisa meningkatkan penggunaan reading corner untuk
meningkatkan minta baca peserta didik sebgai implementasi Gerkan Literasi Sekolah
sebagaimana diamanatkan Pearturan mentri pendidikan Nomor 23 tahun 2015 dengan
salah satu kegiatan didalam gerakan tersebut adalah ‘’ kegiatan 15 menit membaca buku
non pelajaran sebelum waktu belajar dimualai
2. Bagi guru kelas rendah jenjang sekolah dasar yang mengalami masalah berupa rendahnya
minat baca serta kemampuan membaca peserta didiknya dapat mengoptimalkan
penggunaan reading corner dan mengimplementasikanya dalam pembelajaran membaca
untuk meningkatkan minat baca serta kemampuan membaca peserta didiknya.
42
3.3 Rencana Kegiatan Aktualisasi
Identifikasi Isu : 1. Masih Kurangnya Optimalnya Penggunaan Proyektor sebagai Penunjang Media
Kecamatan Mendawai
Isu yang diangkat : Masih Kurang Optimalnya Penggunaan Pojok Baca Untuk meningkatkan minat
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi penggunaan Pojok Baca untuk Meningkatkan Minat baca siswa di
43
44
Tabel 3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Berkonsultasi dengan Akuntabilitas Kegiatan ini yaitu Kegiatan ini
kordinasi dengan kepala sekolah tentang 1. Melakukan (Tanggung Jawab, meningkatkan pelaksanaan Memberikan
atasan kegiatan penunjang untuk Koordinasi dan yaitu menyiapkan 7K dilingkungan sekolah Penguatan nilai
menumbuhkan minat baca dengan mentor tempat-tempat untuk (Keamanan,Kebersihan, organisasi
siswa terkait persiapan membaca dengan Ketertiban, Keindahan, akuntabel, inovatif,
2. Menyiapkan pojok baca aktualisasi yang penuh tanggung jawab) Kekeluargaan, Kerindangan dan orientasi mutu.
untuk kemudian dilakukan akan Nasionalisme dan Kenyamanan)
penataan dilaksanakan. (Sila keempat yaitu
2. Melakukan melakukan musyawarah
diskusi ide dan dengan atasan untuk
gagasan yang mencapai mufakat)
sudah Etika Pubik
direncanakan. (Menghargai
3. Tertatanya komunikasi, konsultasi,
tempat ntuk dan kerjasama dengan
membaca yaitu di atasan ketika akan
pojok kelas mengadakan suatu
kegiatan,
mengutamakan
kepemimpinan)
Komitmen Mutu
(Orientasi mutu, yaitu
dalam persiapan
tempat-tempat untuk
membaca tujuanya
supaya nyaman dalm
membaca)
Anti Korupsi
(Bekerja Keras, yaitu
bekerja keras untuk
menyiapkan tempat-
tempat seperti pojok
baca agar nyaman
ketika membaca)
Etika Publik:
45
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Misi Organisasi Nilai Organisasi
menunjukkan rasa
hormat, sopan santun
pada saat berkoordinasi
dengan atasan.
Komitmen Mutu:
Efektif dan efisien dalam
memanfaatkan waktu
konsultasi
Mengikuti masukan/
saran dari atasan atas
rancangan aktualisasi
yang akan kira lakukan,
dengan demikian telah
menjaga mutu hasil
rancangan aktualisasi
kita.
WoG:
nilai WoG kolaborasi
ditunjukkan melalui
adanya kegiatan
konsultasi pada atasan
2. Membuat slogan 1. Membuat desain /rancangan 1. Terbentuknya Akuntabilitas Kegiatan ini yaitu Kegiatan ini
edukatif yang slogan edukatif pembuatan slogan (Tanggung Jawab, Meningkatkan Kualitas mencerminkan
dipasang di 2. Pembuatan/pencetakan edukatif.yang yaitu merancang dan Sapras Sekolah , menambah nilai organisasi
bebrapa tempat slogan nantinya akan di membuat desain kreativitas sekolah inovatif dan
strategis 3. Pemasangan slogan di pasang di tempat- slogan dengan penuh orientasi mutu.
perpustakaan dan ti tempat- tempat yang strategis tanggung jawab)
46
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Misi Organisasi Nilai Organisasi
tempat strategis Nasionalisme
(Sila keempat yaitu
melakukan
musyawarah dengan
atasan untuk memilih
desain slogan yang
tepat)
Etika pubik
(Menghargai
komunikasi, konsultasi,
dan kerjasama dengan
atasan ketika akan
mengadakan suatu
kegiatan)
Komitmen Mutu
(Efektif dan efisien,
yaitu pembuatan slogan
edukatif sangat efektif
dan efisien dalam
meningkatkan minat
baca peserta didik)
Anti Korupsi
(Peduli dan tanggung
jawab, yaitu pembuatan
slogan merupakan
kepedulian penulis
dalam meningkatkan
minat baca peserta
didik serta melakukan
tugasnya dengan
penuh tanggung jawab)
WoG:
nilai WoG kolaborasi
ditunjukkan melalui
adanya kegiatan diskusi
dengan atasan.
Manajemen ASN:
47
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Misi Organisasi Nilai Organisasi
nilai manajemen ASN
ditujukkan melalui
melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dengan
profesionalitas,
proporsionalitas,
akuntabilitas, efisien dan
efektif.
48
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Misi Organisasi Nilai Organisasi
(Inovasi, kegiatan
merupakan inovasi
dalam rangka
meningkatkan minat
baca)
Anti Korupsi
(Peduli, yaitu kegiatan
minat baca
menunjukkan
kepedulian penulis
terhadap minat baca
peserta didik supaya
minat baca peserta didik
meningkat)
Mengatur jadwal 1. Melakuakan penjadwalan 1. Terjadwalnya waktu Akuntabilitas Kegiatan Ini yaitu Kegiatan ini
4. kusus untuk bisa waktu setiap hari untuk untuk membaca (Tanggung Jawab, Meningkatkan Kualitas mencerminkan
membaca selain membaca setiap harinya untuk yaitu dalam membuat Sapras Sekolah nilai organisasi
buku pelajaran 2. Melakukan kegitatan peserta didik jadwal membaca profesional,
setiap hari. Membaca tidak hanya buku dengan penuh orientasi mutu, dan
pelajaran tanggung jawab) inovatif.
Nasionalisme
(Cinta tanah air, yaitu
dalam membuat jadwal
menggunakan kalimat
dan penulisan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik
dan benar)
Etika Publik
(Sopan dan santun
yaitu dalam
pengumuman
menerapkan sikap
sopan dan santun
kepada peserta didik
sebagai dari contoh
teladan bagi peserta
didik)
49
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Misi Organisasi Nilai Organisasi
Komitmen Mutu
(Inovasi dan efektif,
yaitu dengan membuat
jadwal dapat konsisten
terhadap waktu yang
telah di sediakan oleh
peserta didik)
Anti Korupsi
(Disiplin dan Adil, yaitu
adanya jadwal baca
membuat peserta didik
lebih disiplin waktu)
Pelayanan Publik
(Pembuatan jadwal
dapat menjadi salah
satu pemenuhan
kebutuhan pelayanan di
sekolah)
5. Memberikan 1. Merekap data peserta didik 1. Adanya Rekapitulasi Akuntabilitas Kegiatan ini menguatkan Kegiatan ini
kesempatan yang menyalurkan peserta didik yang (Transparansi, misi sekolah yaitu, mencerminkan
peserta didik kreatiVitasnya setelah berkreatiVitas tanggung jawab, dan Meningkatkan Kreativitas nilai organisasi
untuk selesai mebaca 2. Adanya Daftar keadilan, artinya siswa dalam pembelajaran. profesional,
berkreativitas 2. Menentukan hasil peringkat siswa yg artinya dalam inovatif dan
kreatifitas terbaik berkreativitas menentukan siswa tanggung jawab.
3. Melakukan Pengumumkan 3. Adanya Pemberian yang berkreativitas
hasil dan pemberian hadiah kepada tranparan, tanngung
reward kepada peserta peserta didik dengan jawab, dan adil)
didik yang kreatiVitasnya transparan Nasionalisme
baik (Sila ke dua, yaitu tidak
membeda-bedakan
dalam menentukan
kreativitas siswa terbaik
sesuai dengan kriteria)
Etika Publik
(Memberikan penilaian
secara Jujur dan
Cermat)
Komitmen mutu
50
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Misi Organisasi Nilai Organisasi
(Inovasi, kegiatan best
visitors merupakan
inovasi dalam
meningkatkan minat
baca siswa)
Anti Korupsi
(Jujur, tanggung jawab,
dan adil, artinya dalam
menentukan siswa
yang berkreatvitas
terbaik dilakukan
dengan penuh
tanggung jawab, jujur
(tidak dimanipulasi)
dan adil)
Wog (berkordinasi)
6 Mengevaluasi 1. Melakukan penilaian Adanya hasil penilaian Akuntabilitas: Kontribusi terhadap visi yaitu Kegiatan ini
seluruh kegiatan hasil kegiatan Melakukan penilaian dan adanya peningkatan mencerminkan
monitoring dengan hasil kedisiplinan dalam menentukan nilai organisasi
aktualisasi
2. Melakukan koordinasi Adanya hasil koordinas yang didapat merupakan waktu. profesional,
dengan mentor nilai akuntabilitas orientasi mutu, dan
mengenai evaluasi dari terhadap kegiatan yang Kontribusi terhadap misi inovatif.
kegiatan yang telah telah kita lakukan organisasi ditunjukkan dengan:
dilaksanakan. 1. Adanya peningkatan
koreativitas pesrta didik
Etika Publik:
Melakukan koordinasi
dengan sopan dan hormat
kepada mentor
merupakan nilai etika
publik.
Manajemen ASN:
nilai manajemen ASN
ditujukkan melalui
melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dengan
profesionalitas,
51
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Misi Organisasi Nilai Organisasi
proporsionalitas,
akuntabilitas, efisien dan
efektif.
WoG:
Koordinasi dengan
mentor merupakan
perwujudan nilai WoG
kolaborasi.
52
Tabel 3.5. Rencana Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi
Alokasi Waktu
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Tanggal Bulan Agustus 2021 Minggu ke Bulan September 2021
Minggu ke
1 2 3 4 5 1 2 3
1 Melakukan kordinasi dan diskusi 1) Melakukan Koordinasi dan dengan mentor 2-3
tentang optimalisasi reading agustus
terkait persiapan aktualisasi yang akan
corner ( pojok Baca) untuk dilaksanakan.
menumbuhkan minat baca 2) Melakukan diskusi ide dan gagasan yang 4-5
peserta didik agustus
sudah direncanakan.
2 Membuat slogan yang 1) Membuat desain /rancangan slogan edukatif 9-13 agstus
berhubungan dnegan motifasi 2) Pembuatan/pencetakan slogan 14-21
untuk gemar mebaca ,yang Agustus
dipasang di bebrapa tempat
strategis
3) Pemasangan slogan di perpustakaan dan di 23-25
Agustus
tempat-tempat strategis
3 Melakukan bimbingan atau 1) Menentukan jadwal bimbingan minat baca 26-28
arahan kepada peserta didik Agustus
untuk rajin membaca
2) Menyiapkan materi bimbingan minat baca 29-31
Agstus
4 Mengatur jadwal kusus untuk 1) Melakuakan penjadwalan waktu setiap hari 3-4
Sptembe
bisa membaca selain buku untuk membaca r
2) Melakukan kegitatan Membaca tidak hanya 3
53
pelajaran setiap hari. buku pelajaran septeber
54
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.1. Saran
Dari hasil kegiatan aktualisasi ini penulis menilai pencapaian manfaat kegiatan
aktualisasi dapat lebih maksimal karena didalam K-13 kegiatan literasi dengan
memaaatkan pojok baca , kemdian membaca bukan hanya buku pelajaran, Itu termasuk
dalam bagian pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sehingga literasi adalah
kegiatan yang harus termuat dalam RPP.
55
DAFTAR PUSTAKA
UU ASN NO.5 TAHUN 2014 Tentang Aparatr Negeri Sipil
LAN RI. 2014. Dinamika Kelompok. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
LAN RI. 2017. Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
LAN RI. 2017. Kesiapsiagaan Bela Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
LAN RI. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon
LAN RI. 2017. Wawasan Kebangsaan Dan Nilai-Nilai Bela Negara. Modul Pelatihan
LAN RI. 2017. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
LAN RI. 2017. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
LAN RI. 2017. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
LAN RI. 2017. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
LAN RI. 2017. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
LAN RI. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
LAN RI. 2017. Whole Of Government. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
56
57
58