Anda di halaman 1dari 8

KINERJA GURU BAHASA INDONESIA DI SMK

Syuraiani
SMA Negeri 1 Ketahun
e-mail: syuraiani@gmail.com

Abstract: The objective of the research is to describe: how the Indonesian languange teachers
understand the curriculum, performance in arranging of syllabus, perform in arranging lesson
planning, perform in teaching and learning process, performance to evaluate execution. The
method of the research was descriptive qualitative . This Research was conducted by four
Indonesian languange teachers in SMKN I Ketahun. The collecting data were observation,
interview, and document. The results show that Indonesian languange teachers in still require
training and practices to increase professionality in their performance as teachers, good
understanding about curriculum, compilation of RPP, good method and good teaching media and
also suitable assessment.

Keywords: performance teachers, learning, competence.

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang: pemahaman guru bahasa
Indonesia terhadap kurikulum, kinerja dalam penyususnan silabus, kinerja dalam penyususnan
silabus, kinerja dalam penyususnan RPP, kinerja dalam proses pembelajaran, kinerja dalam
pelaksanaan evaluasi. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada
4 orang guru bahasa Indonesia di SMK Negeri I Ketahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa
guru bahasa Indonesia masih sangat perlu mendapatkan bimbingan dan pelatihan untuk
meningkatkan keprofesionalan dalam kinerjanya sebagai guru, baik pemahaman tentang
kurikulum, penyusunan RPP, penggunanaan metode dan media mengajar serta pelaksanaan
eveluasi atau penilaian.

Kata kunci: kinerja guru, pembelajaran, kopetensi

PENDAHULUAN Perangkat pembelajaran meliputi: RPP,


Pembelajaran didefinisikan sebagai pen- modul, job-sheet, power point,dan uji evaluasi.
ciptaan kondisi sehingga proses belajar mengajar Dilihat dari perananya silabus dan RPP
berlangsung secara optimal. Pembelajaran merupakan komponen perangkat pembelajaran
bukanlah merupakan penyajian informasi yang digunakan sebagai skenario pengatur
semata, melainkan seiring perkembanganya pelaksanaan kegiatan pembelajaran sedangkan
pembelajaran juga harus dapat mengimp- modul,job-sheet, dan power point merupakan
lementasi ide atau gagasan baru dalam tataran sebagai media di dalam proses pembelajaran
mikro di kelas sehingga tercipta kondisi yang untuk panduan belajar di dalam kelas dan uji
memungkinkan siswa belajar secara optimal evaluasi dapat mengetahui sejauh mana siswa
(pembelajaran inovatif). mengetahui materi yang diajarkan dan
Kegiatan pembelajaran di kelas mengetahui tentang permasalahan yang dihadapi
diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dalam praktik.
setiap siswa, guna menunjang setiap kegiatan Perangkat yang tidak sesuai dan tetap
pembelajaran diperlukan adanya perangkat yang digunakan adalah penyebab mengapa siswa tidak
sesuai untuk melaksanakan kurikulum pendidi- bisa seluruhnya mencapai ketuntasan minimal
kan. Suatu pembelajaran akan berlangsung karena perangkat tersebut tidak efektif dan sulit
dengan maksimal maka perlu adanya perangkat dipahami oleh siswa. Dalam pembelajaran
pembelajaran yang memadai. Perangkat Produktif Otomotif pelaksanaan praktik yang
pembelajaran berkaitan dengan sarana dan akan dilakukan yaitu mengidentifikasi berbagai
prasarana materi kurikulum pendidikan dalam jenis sistem kemudi, memeriksa kondisi
menyusun perencanaan dan pelaksanaan komponen sistem kemudi, dan memperbaiki
pembelajaran. berbagai jenis sistem kemudi sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP).

595
Syuraiani, Kinerja Guru bahasa Indonesia di SMK 596

Pendidikan merupakan salah satu upaya tercipta pembelajaran yang baik. Lain halnya jika
untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sarana pembelajaran kurang memadai, proses
handal bagi pembangunan dan memiliki peranan pembelajaran menjadi kurang maksimal di
penting dalam mencapai keberhasilan suatu karenakan kinerja guru dalam proses pemb-
bangsa. Keberhasilan pendidikan bukanlah suatu elajaran menjadi terhambat.
hal yang secara otomatis akan tercapai dalam Siswa mempunyai harapan tertentu
penyelenggaraan pendidikan, namun hal tersebut terhadap proses pembelajaran yang diberikan
menuntut adanya suatu strategi yang berkaitan guru. Kotler (1997:32) mengatakan bahwa
dengan bagaimana mengelola berbagai komponen “Apabila fungsi dari perbedaan antara kinerja
pendidikan. Komponen-komponen pendidikan yang dirasakan dengan harapan, maka tingkat
tersebut adalah guru, kurikulum, fasilitas atau kepuasan terlihat jelas”. Bila siswa merasa
sarana, biaya pendidikan, kepemimpinan, proses pembelajaran yang diberikan guru sesuai
hubungan sekolah dengan peserta didik dan dengan yang diharapkan, mereka akan merasa
masyarakat. puas dan mengatakan bahwa mutu pembelajaran
Untuk mendapatkan pendidikan yang guru sudah sangat baik. Sebaliknya, bila yang
berkualitas, tentu saja semua pihak yang terkait diterima sangat jauh dari yang diharapkan,
didalamnya harus bekerja keras untuk dikatakan bahwa mutu pembelajaran guru belum
memberikan yang terbaik dalam memajukan dapat di katakan baik. Seorang guru yang
pendidikan. Melihat pada banyaknya komponen profesional harus sejak dini dalam memper-
yang harus dikelola dalam pendidikan, hal ini siapkan dirinya untuk menjadi tenaga pendidik
mengharuskan adanya sinergi antara berbagai yang berkompetensi sesuai standar yang telah di
komponen tersebut. tetapkan oleh pemerintah. Hal tersebut tentu
Salah satu komponen yang paling akan berpengaruh terhadap proses dan kepuasan
menentukan keberhasilan pendidikan adalah belajar siswa.
guru. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi Kegiatan praktek adalah salah satu
sorotan strategis ketika berbicara masalah pembelajaran yang penting untuk siswa SMK,
pendidikan, karena guru selalu terkait dengan karena lulusan siswa SMK dituntut untuk
komponen manapun dalam sistem pendidikan. mempunyai skil atau keterampilan. Mata diklat
Sukadi (2000:26) mengatakan bahwa “sebagai praktik memiliki proporsi yang lebih besar
seorang profesional, guru memiliki lima tugas daripada di SMU karena ini merupakan
pokok, yaitu merencanakan pembelajaran, implementasi dari ranah psikomotorik. Untuk itu
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pemb- mata diklat praktik memiliki arti strategis
elajaran, menindaklanjuti hasil pembelajaran, terhadap peningkatan kualitas lulusan yang di
serta melakukan bimbingan dan konseling”. hasilkan. Untuk menunjang kegiatan praktik
Seorang guru harus memiliki kinerja yang baik diperlukan sarana dan prasarana yang
terutama pada saat proses belajar berlangsung”. mendukung sesuai dengan syarat yang ada di
Guru diharapkan memiliki ilmu yang cukup dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
sesuai bidangnya, pandai berkomunikasi, (KTSP) dan mengikuti perkembangan teknologi
mengasuh dan menjadi teladan yang baik bagi dunia industri.
siswa. Guru merupakan salah satu komponen
Kinerja guru dalam merencanakan dan manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang
melaksanakan pembelajaran, merupakan faktor ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber
utama pencapaian kesuksesan pembelajaran daya manusia yang potensial dibidang
siswa. Proses pembelajaran ini sangat erat pembangunan. Oleh karena itu, guru merupakan
kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru salah satu unsur di bidang kependidikan
sebagai pembimbing atau fasilator belajar siswa. menempatkan kedudukannya sebagai tenaga
Anwar (2000:67) mendefinisikan kinerja sebagai profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat
“Prestasi yang nampak sebagai bentuk yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru
keberhasilan kerja pada diri seseorang. tidak semata-mata sebagai pengajar yang
Keberhasilan kerja ditentukan dengan pekerjaan melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga
serta kemampuan seseorang pada bidang sebagai pendidik yang melakukan tranfer nilai-
tersebut”. nilai sekaligus sebagai pembimbing yang
Untuk menunjang kinerja guru, sarana memberikan pengarahan dan menuntun siswa
pembelajaran juga menjadi faktor penting. dalam belajar (Sardiman,2005:125).Tugas
Dengan adanya sarana yang memadai akan keprofesionalan guru seperti merencanakan
597 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 6, November 2016, hlm. 595-602

pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran Namun berdasarkan survei dan pengamatan


yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi sementara yang ditemui di lapangan dewasa ini
hasil pembelajaran. masih banyak dari para guru belum mampu
Kepala sekolah sebagai atasan langsung melaksanakan tugas pokok mereka sesuai dengan
dan pemegang kunci kepemimpinan di sekolah, standar profesi yang ditetapkan. Dan rendahnya
harus mampu membangkitkan semangat kerja kemampuan guru dalam menyelenggarakan
terhadap bawahannya sehingga dapat tercipta proses belajar-mengajar yang bermutu berdampak
bahwa semua warga sekolah mempunyai sikap langsung terhadap kualitas siswa yang
dan perilaku yang setia dan taat kepada tugas- dihasilkan. Penyelenggaraan proses kegiatan
tugas yang diembannya, memiliki dedikasi yang belajar-mengajar yang tidak berkualitas yang
tinggi, berdaya guna dan berhasil guna, serta dilakukan oleh seorang guru tidak akan mungkin
bertanggung jawab sebagai abdi negara dan abdi menghasilkan hasil belajar yang berkualitas.
masyarakat, yang memiliki kemampuan minimal, Masih banyak dari para guru di sekolah
dan tidak demikian halnya guru profesional saat ini yang belum mempunyai kemampuan
(Isjoni: 2007). yang memadai untuk melaksanakan tugas pokok
Guru merupakan elemen kunci dalam mereka terutama yang berhubungan dengan
sistem pendidikan, khususnya di sekolah. Semua kegiatan belajar-mengajar di kelas. Baik yang
komponen lain, mulai dari kurikulum, sarana- berhubungan dengan kemampuan guru dalam
prasarana, biaya, dan sebagainya tidak akan merencanakan, melaksanakan, menilai, dan
banyak berarti apabila esensi pembelajaranya itu mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Indikasi
interaksi guru dengan peserta didik tidak ketidakmampuan para guru melaksanakan tugas
berkualitas. Semua komponen lain, terutama profesional mereka bisa dilihat dari banyaknya
kurikulum akan “hidup” apabila dilaksanakan perangkat pembelajaran yang dimiliki guru
oleh guru. adalah bukan hasil dari karya mereka.
Begitu pentingnya peran guru dalam Kebanyakan perangkat pembelajaran guru
mentransformasikan input pendidikan, sampai- tersebut bisa diperoleh dari berbagai cara seperti
sampai banyak pakar menyatakan bahwa di melalui internet, penerbit buku, atau teman
sekolah tidak akan ada perubahan atau seprofesi yang memungkinkan mereka untuk
peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan mendapatkannya.
dan peningkatan kualitas guru. Sayangnya, Tidak semua perangkat pembelajaran guru
dalam kultur masyarakat Indonesia sampai saat tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
ini pekerjaan guru masih cukup tertutup. Bahkan didik sehingga ketika mereka mengimple-
atasan guru seperti kepala sekolah dan pengawas mentasikannya, perangkat pembelajaran tidak
sekali pun tidak mudah untuk mendapatkan data bisa membawa dampak yang maksimal terhadap
dan mengamati realitas keseharian performance keberhasilan peserta didik dalam proses belajar
guru di hadapan siswa. Memang program mengajar. Perilaku yang kurang baik ini
kunjungan kelas oleh kepala sekolah atau merupakan indikasi bahwa kemampuan guru
pengawas, tidak mungkin ditolak oleh guru. dalam menyusun perangkat pembelajaran masih
Akan tetapi tidak jarang terjadi guru berusaha dalam kategori rendah.
menampakkan kinerja terbaiknya, baik pada Ketidakmampuan guru dalam menyusun
aspek perencanaan maupun pelaksanaan perangkat pembelajaran ini akan berpengaruh
pembelajaran hanya pada saat dikunjungi. terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan
Selanjutnya ia akan kembali bekerja seperti sedia proses pembelajaran. Guru terjebak dengan
kala, kadang tanpa persiapan yang matang serta konsep-konsep atau skenario pembelajaran yang
tanpa semangat dan antusiasme yang tinggi. ada dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Untuk menunjang ini perlu adanya (RPP) yang belum tentu memiliki standar yang
perangkat pengajaran yang baik, salah satu di baku, yang cocok dengan karakteristik peserta
antaranya adalah pembenahan RPP dan penilaian didik dan situasi dan kondisi kelas yang
dalam pembelajaran. Pembelajaran bahasa dimiliki guru.
Indonesia pada dasarnya merupakan upaya Mengingat fungsi utama bahasa adalah
meningkatkan keterampilan menyimak, berbicara, sebagai alat komunikasi, proses pembelajaran
membaca, dan menulis. Dalam pelaksanaannya berbahasa itu juga harus diarahkan pada
keempat keterampilan itu harus mendapatkan tercapainya keterampilan berkomunikasi secara
porsi pembelajaran yang seimbang dalam lisan maupun tertulis, baik dalam hal
konteks yang alami, dan secara terpadu. pemahaman maupun penggunaan. Keterampilan
Syuraiani, Kinerja Guru bahasa Indonesia di SMK 598

berbahasa yang dimaksud dalam Kurikulum Berdasarkan permasalahan tersebut di atas,


Berbasis Kompetensi meliputi: mendengarkan, maka rumusan masalah pada penelitian in, yang
berbicara, membaca, dan menulis. Kenyataan di secara spesifik dapat dirumuskan sebagai
lapangan menunjukkan bahwa guru bahasa berikut: (1) Bagaimanakah pemahaman guru
Indonesia belum mampu menyusun RPP dengan bahasa Indonesia terhadap kurikulum di SMK
baik dengan menggunakan kata operasinal, dan Negeri I Ketahun Bengkulu Utara?; (2)
metode atau model yang tepat guna dalam Bagaimanakah kinerja guru bahasa Indonesia
pembelajaran bahasa Indonesia selama ini masih dalam penyusunan silabus di SMK Negeri I
banyak guru yang mendonlowd RPP dari sekolah Ketahun Bengkulu Utara?; (3) Bagaimanakah
lain tanpa menyesuaikan dengan kondisi sekolah, kinerja guru bahasa Indonesia dalam penyusunan
guru juga kurang kreatif dalam mengembangkan RPP di SMK Negeri I Ketahun Bengkulu Utara?;
kopetensi dasar menjadi pembelajaran yang (4) Bagaimanakah kinerja guru bahasa Indonesia
menarik dan selalu dirindukan siswa. dalam proses pembelajaran di SMK Negeri I
Selain itu, guru juga menggunakan Ketahun Bengkulu Utara?; (5) Bagaimanakah
perangkat pembelajaran itu-itu saja setiap kinerja guru bahasa Indonesia dalam pelaksanaan
tahunnya tanpa menyesuaikan karakter anak evaluasi di SMK Negeri I Ketahun?
yang bisa bermacam-macam di setiap angkatan. Tujuan penelitian adalah: (1) Mendeskrip-
Keadaan ini akan membuat guru itu tak sikan pemahaman guru bahasa Indonesia
termotivasi untuk masuk ke kelas karena merasa terhadap kurikulum di SMK Negeri I Ketahun
bosan dan malas. Bengkulu Utara; (2) Mendeskripsikan kopetensi
Gambaran keadaan di atas, menunjukkan guru bahasa Indonesia dalam penyusunan silabus
betapa pentingnya suatu upaya mencari alternatif di SMK Negeri I Ketahun Bengkulu Utara; (3)
untuk meningkatkan kinerja guru dalam Mendeskripsikan penyusunan RPP oleh guru
penyususnan dan penerapan RPP. Sesuai dengan bahasa Indonesia di SMK Negeri I Ketahun
tuntutan KTSP, pendekatan pembelajaran yang Bengkulu Utara; (4) Mendeskripsikan proses
diharapkan adalah pendekatan-pendekatan pembelajaran guru bahasa Indonesia di SMK
pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan Negeri I Ketahun Bengkulu Utara; (5)
aktivitas siswa dalam belajar. Mendeskripsikan pelaksanaan evaluasi guru
Berdasarkan hal di atas, maka diadakanlah bahasa Indonesia di SMK Negeri I Ketahun
penelitian untuk mengetahui sejauh mana kinerja Bengkulu Utara.
guru bahasa Indonesia SMK Negeri I Ketahun Manfaat yang dapat dipetik dari hasil
Bengkulu Utara dalam penyususnan dan penelitian ini secara umum adalah: (1)
penerapan RPP, dengan pertimbangan, bahwa Memberikan informasi yang aktual bagi pembuat
dipilihnya sekolah tersebut karena ada indikasi kebijakan mengenai aspek kinerja guru bahasa
yang menunjukkan, bahwa guru-guru belum Indonesia; (2) Pengembangan kualitas guru
memahami secara utuh penyusunan dan terutama peningkatan kinerja guru bahasa
penerapan RPP. Indonesia; (3) Sebagai bahan masukan bagi guru
Dengan demikian, guru-guru yang bahasa indonesia untuk selalu meningkatkan
melaksanakan pembelajaran dengan mengguna- profesionalitasnya; (4) Sebagai bahan masukan
kan RPP itu-itu saja di setiap ajaran baru tanpa bagi lembaga pendidikan tenaga kependidikan
menyesuaikan dengan karakter siswa, metode, yang berfungsi mempersiapkan calon guru.
dan sarana dan prasarana. Di samping itu juga di
sekolah tersebut, guru bahasa Indonesia METODE
perangkat mengajarnya masih mendonlowd Untuk melakukan penelitian ini peneliti
perangkat mengajar dari sekolah lain, tanpa menggunakan metode penelitian kualitatif.
menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan tanpa Sesuai dengan masalah, tujuan, kegunaan dan
pengembangan yang di sesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Menurut Bagman dan
karakter siswa SMK Negeri I Ketahun. Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif
Kenyataan di lapangan, guru mengalami sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
hambatan dalam pelaksanaannya, kurangnya data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan
sarana dan prasarana yang sesuai dengan metode dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
yang digunakan dalam RPP. Guru sulit sekali Sedangkan Kirk dan Miller mendefinisikan
dalam mengelola kelas, karena adanya perbedaan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
karakter di dalam RPP yang telah disusun. dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada
599 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 6, November 2016, hlm. 595-602

manusia dalam kawasannya sendiri dan belum memahami kurikulum sekolah yang
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam digunakan.
bahasannya dan peristilahannya. Hal ini terlihat juga pada hasil wawancara
Secara umum penelitian kualitatif bahwa sekolah dan guru belum benar-benar
bertujuan untuk memahami (understanding) mengsosialisasikan kurikulum sekolah pada
dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku guru-guru, khususnya guru bahasa Indonesia.
masyarakat menurut perspektif masyarakat itu Guru bahasa Indonesia di SMK negeri I Ketahun
sendiri.2 Dan penelitian kualitatif adalah salah juga belum mendapatkan pelatihan tentang
satu metode untuk mendapatkan kebenaran dan kurikulum baik dari dalam sekolah itu sendiri
tergolong sebagai penelitian ilmiah yang atau di luar sekolah. Hal ini sangat berpengaruh
dibangun atas dasar teoriteori yang berkembang pada kinerja guru bahasa indonesia dalam
dari penelitian dan terkontrol atas dasar empirik. memahami kurikulum dan pengembangannya
Jadi dalam penelitian kualitatif ini bukan hanya demi kemajuan pengembangan perangkat
menyajikan data apa adanya melainkan juga mengajar serta metode dan media yang
berusaha menginterpretasikan korelasi sebagai digunakan.
faktor yang ada yang berlaku meliputi sudut Berdasarkan hasil wawancara guru bahasa
pandang atau proses yang sedang berlangsung. Indonesia SMK negeri I Ketahun belum
Metode penelitian kualitatif berdasarkan menerapkan ketujuh prinsip tersebut dengan
pada pondasi penelitian, paradigma penelitian, sebagaimana mestinya. Karena memang mereka
perumusan masalah, tahap-tahap penelitian, belum benar-benar memahami kurikulum.
teknik penelitian, kriteria dan teknik pemeriksaan KTSP disusun dengan memperhatikan
data dan analisis dan penafsiran data. hal-hal seperti peningkatan iman dan takwa serta
Sedang jenis penelitian yang dipakai oleh akhlak mulia, menjadi dasar pembentukan
peneliti adalah jenis deskriptif kualitatif yang kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
mempelajari masalah-masalah yang ada serta tata disusun agar sejauh mungkin semua mata
cara kerja yang berlaku. Penelitian deskriptif pelajaran dapat menunjang peningkatan iman
kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan takwa serta akhlak mulia.
apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya Peningkatan potensi, kecerdasan, dan
terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
analisis dan menginterpretasikan kondisi kemampuan peserta didik. Pendidikan merupa-
yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata kan proses sistematik untuk meningkatkan
lain penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan martabat manusia secara holistik yang
untuk memperoleh informasi-informasi memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
mengenai keadaan yang ada. psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
Bahwasanya penelitian deskriptif kualitatif dengan itu, kurikulum disusun dengan
dirancang untuk mengumpulkan informasi memperhatikan potensi, tingkat perkembangan,
tentang keadaan-keadaan nyata sekarang yang minat, kecerdasan intelektual, emosional dan
sementara berlangsung. Pada hakikatnya sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu Guru bahasa Indonesia SMK Negeri I
metode dalam meneliti status sekelompok Ketahun tidak mengembangkan silabus yang
manusia, suatu objek dengan tujuan membuat berprinsip ilmiah. Keseluruhan materi dan
deskriptif, gambaran atau lukisan secara kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan
fakta atau fenomena yang diselidiki. secara keilmuan.Silabus yang digunakan belum
mempunyai prinsip memadai, cakupan indikator,
HASIL DAN PEMBAHASAN materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar,
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 4 sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk
orang guru bahasa Indonesia SMK negeri I menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Ketahun dalam pemahaman terhadap kurikulum Silabus harus aktual dan kontekstual cakupan
belum sepenuhnya memahaminya, terlihat dari indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
hasil wawancara yang dilakukan peneliti sumber belajar, dan sistem penilaian memper-
memperlihatkan bahwa masih kurang memahami hatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
kurikulum yang digunakan apakah kurikulum K- mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa
13 atau KTSP. Hal ini menunjukkan bahwa guru yang terjadi.
Syuraiani, Kinerja Guru bahasa Indonesia di SMK 600

Dalam penelitian ini, juga ditemukan guru harus memiliki persepsi pilosopis dan
masih ada guru yang tidak membawa rencana ketanggapan yang bijaksana yang lebih mantap
pembelajaran ke dalam kelas, dengan alasan dalam menyingkapai dan melaksanakan peker-
tidak dilihat saat terjadi proses pembelajaran jaannya.
karena materi pembelajaran yang diberikan Kompetensi pedagogik merupakan komp-
kepada siswa sudah hafal. Guru masih etensi inti guru, yaitu (1) Menguasai karakteristik
beranggapan kalau rencana pelaksanaan peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
pembelajaran hanya untuk memenuhi administrasi kultural, emosional, dan intelektual, (2)
kepada kepala sekolah untuk administrasi Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
kenaikan pangakat. pembelajaran yang mendidik, (3) Mengembang-
Guru bahasa Indonesia di SMK Negeri I kan kurikulum yang terkait dengan bidang
Ketahun tidak mengaitkan materi dengan pengembangan yang diampu, (4) Menyeleng-
realitas kehidupan, melaksanakan pembelajaran garakan kegiatan pengembangan yang mendidik,
sudah sesuai dengan kopetensi (tujuan) yang (5) Memanfaatkan teknologi informasi dan
akan dicapai, dalam melaksanakan pembelajaran komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan
guru Bahasa Indonesia di SMK Negeri I Ketahun kegiatan pengembangan yang mendidik, (6)
sudah melaksanakan rutinitas, menguasai kelas, Memfasilitasi pengembangan potensi peserta
melaksanakan pembelajaran, yang bersifat didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
kontekstual, melaksanakan pembelajaran yang yang dimiliki, (7) Berkomunikasi secara efektif,
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, empatik, dan santun dengan peserta didik, (8)
menyesuaikan pembelajaran, sesuai dengan Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses
lokasi waktu yang direncanakan. dan hasil belajar, (9) Memanfaatkan hasil
Guru Bahasa Indonesia di SMK Negeri I penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
Ketahun dalam proses pembelajaran tidak pembelajaran, (10) Melakukan tindakan reflektif
menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
pembelajaran, menunjukkan sikap terbuka Dalam melaksanakan tugas pokok yang
terhadap respon siswa dalam menumbuhkan terkait langsung dengan proses pembelajaran,
keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar, guru hanya melaksanakan tugas (1) meren-
memantau kemajuan belajar selama prose canakan pembelajaran; (2) melaksanakan
belajar. pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4)
Kinerja guru bahasa Indonesia di SMK membimbing dan melatih peserta pidik; (5)
Negeri I Ketahun tidak melaksanakan atau melaksanakan tugas tambahan.
memantau kemajuan belajar selama proses, Kurikulum adalah seperangkat rencana
melakukan penilaian akhir sesuai dengan dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
kopetensi, menggunakan bahan lisan dan tulisan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
secara jelas, baik, dan benar, dan melakukan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembela-
refleksi atau membuat rangkuman dengan jaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
melibatkan siswa. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
Secara keseluruhan kinerja guru di SMK nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
Negeri I Ketahun masih rendah. Hal ini kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
disebabkan karena kurang pemahaman guru dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum
terhadap kurikulum yang digunakan di sekolah disusun oleh satuan pendidikan untuk
tersebut. Selain itu juga dikarenakan sekolah memungkinkan penyesuaian program pendidikan
belum mensosialisasikan dan memberikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
pelatihan kepada guru tersebut untuk mengikuti daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat
diklat baik di sekolah maupun di luar sekolah. Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
Kinerja guru, tidak terlepas pada kedudu- mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
kan guru sebagai tenaga profesional. Seorang menjamin pencapaian tujuan pendidikan
pekerja profesional, khususnya guru dapat nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas
dibedakan dari seorang teknisi, karena disamping standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
menguasai sejumlah teknik serta prosedur kerja kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
tertentu, seorang pekerja profesional juga pembiayaan dan penilaian pendidikan.
ditandai adanya informedresponsivenes terhadap
implikasi kemasyarakatan dari objek kerjanya. SIMPULAN DAN SARAN
Hal ini berarti seorang pekerja profesinal atau Simpulan
601 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 6, November 2016, hlm. 595-602

Dari hasil penelitian dan analisis, terhadap guru bahasa Indonesia SMK N I Ketahun
kinerja guru bahasa Indonesia di SMK Negeri I dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
ketahun, dalam pemahaman tentang kurikulum,
penyusunan silabus, penyusunan RPP, pelaksa- Saran
nanaan kegiatan belajar mengajar dan proses Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
penilaian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini akan disampaikan beberapa saran
berikut: yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
1. Kinerja guru Bahasa Indonesia di SMK pengambilan kebijakan, khususnya dalam rangka
Negeri I Ketahun pada pemahaman tentang mendorong terciptanya optimalisasi kinerja guru
kurikulum bahasaIndonesia di SMK Negeri I ketahun antara
sekolah belum menggunakan kurikulum seba laian:
gai pedoman penyelenggaraan kegiatan pemb 1. Perlu dilakukan peningkatan kemampuan
elajaran untuk mencapai tujuan pendidikan guru dalam pemahaman tentang kurikulum,
tertentu, selain itu guru bahasa Indonesia penyusunan silabus, penyusunan RPP, proses
SMK N I Ketahun tidak menggali potensi pembelajaran dan proses penilaian.
yang dimiliki daerah, kebutuhan, tantangan, 2. Kinerja guru dalam pemahaman kurikulum
dan keragaman kareteristik lingkungan merupakan penilaian yang dilakukan oleh
2. Kinerja guru dalam penyusunan silabus sudah kepala sekolah dan pengawas terhadap guru
dilakukan dengan menggunakan langkah- dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana
langkah penyusunan silabus, namun silabus pemahaman dan kinerja guru dalam hal
yang disusun belum relevan,cakupan,kedalam pemahaman tentang kurikulum. Selalu saling
an, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian berkomunikasi dengan guru-guru untuk
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat mendapatkan informasi -
perkembangan fisik, intelektual, soaial, informasi tentang pengajaran.
emosional dan spiritual peserta didik. Terlihat 3. Kinerja guru bahasa Indonesia dalam
dari silabus yang digunakan setiap tahunnya penyusunan silabus merupakan pengawasan
tidak berubah-ubah. kepala sekolah dan pengawas dengan
3. Kinerja guru Bahasa indonesia SMK Negeri I mengetahui sejauhmana pemahaman dan
Ketahun dalam penyusunan RPP. RPP yang kinerja guru dalam penyusunan silabus
digunakan setiap semesternya tidak apakah sudah sesuai dengan ketentuan KTSP
disesuaikan dengan kebutuhan dan karakt- dan BSNP, sehingga guru sudah dapat
eristik peserta didik, kondisi sekolah, dan menyusun silabus dengan baik dan benar
kondisi sekolah, terlihat dari isi RPP yang dengan ketentuan yang berlaku.
tidak berubah disetiap semester dan tahunnya. 4. Kinerja guru dalam pembuatan RPP
Namun telah disusun sesuai dengan merupakan kinerja yang perlu mendapat
komponen-komponen yang ada di dalam bimbingan kepala sekolah dan pengawas
RPP. terhadap guru dengan tujuan untuk
4. Kinerja guru Bahasa Indonesia di dalam meningkatkan pemahaman guru dalam
proses pembelajaran, guru tidak melakukan penyusunan RPP dengan baik dan benar
kegiatan pendahuluan dengan megajukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan 5. Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
sebelumnya dengan materi yang akan merupakan pengawasan kepala sekolah dan
dipelajari, tidak menjelaskan tujuan pemb- pengawas dengan tujuan sejauhmana kinerja
elajaran, tidak melakukan eksplorasi dan guru dalam hal pelaksanaan pembelajaran,
konfirmasi, tidak menutup pelajaran dengan apakah sudah sesuai dengan dengan RPP
progran pengayaan dan tidak menggunakan yang sudah dibuat, apakah guru sudah
media pembelajaran. menggunakan media, strategi, dan sumber
5. Kinerja guru Bahasa Indonesia dalam belajar yang sesuai. Guru pelajaran perlu
pelaksanaaan evaluasi belum dilakukan secara mengadakan MGMP baik bersama guru mata
menyeluruh sesuai dengan langkah-langkah a) pelajaran di sekolah atau bekrjasama dengan
rencana pembelajran, b) teknik; c) bentuk, sekolah lain. Selain itu juga guru melakukan
dan d) instrumen. Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan dalam penggunaan
langkah-langkah pelaksanaan penilaian dan metode dan pemanfaatan internet dan
pengolahan hasil penilaian belum dilakukan peningkatan kemampuan guru dalam
Syuraiani, Kinerja Guru bahasa Indonesia di SMK 602

merencanakan dan merumuskan tujuan Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran


pembelajaran bidang studi. Mengembangkan Profesionalisme Guru.
6. Kinerja guru bahasa Indonesia pada proses Bandung: Rajawali Pers
evaluasi merupakan pengawasan kepala Sanjaya, 2008. Teori dan Praktik Pengembangan
sekolah dan pengawas sekolah dengan tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
mengetahui sejauhmana kinerja guru dalam (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media
hal evaluasi pembelajaran apakah sudah Group.
sesuai dengan RPP yang dibuat menggunakan Sardiman, AM. 2009. Interaksi dan Motivasi
langkah-langkah pelaksanaan penilaian. Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Selain itu guru juga dianjurkan untuk Persada
melakukan penelitian tindakan kelas yang Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2004. Profesi
dilakukan guru di setiap tahunnya. Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta
Sukadi. 2000. Guru Powerfull Guru Masa
Depan. Bandung: Kholbu.
DAFTAR RUJUKAN Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta:
Raja Grapindo Persada
Isjoni.2007. Jurnal Kinerja Guru. www.research
engines.com/isjoni12.html. diunduh 8
Desember 2010.

Anda mungkin juga menyukai