Anda di halaman 1dari 9

TARBIYAH JURNAL: JURNAL KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(TARBIYAH JOURNAL: JOURNAL OF TEACHING AND EDUCATIONAL


SCIENCES)
p-ISSN XXXX-XXXX | e-ISSN XXXX-XXXX
Home Page: http://journal.an-nur.ac.id/index.php/tarbiyahjurnal

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEKTIF DAN


MENYENANGKAN (PAKEM) UNTUK MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR

Joko Susilo1, Sabarudin2, M.Syukron3


1-3
Universitas Islam An Nur Lampung

Article History: Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh
Received: xxxx xx, 20xx modal terhadap penyerapan tenaga kerja dalam perspektif islam.
Revised: xxxx xx, 20xx Penelitian dilakukan di perusahaan poperti sidomulyon di Kabupaten
Accepted: xxxx xx, 20xx Lampung Selatan. Prestasi belajar yang dicapai siswa dipengaruhi
Published: xxxx xx, 20xx
oleh berbagai faktor, diataranya adalah kecerdasan siswa, motivasi
belajar, provesionalitas guru, kesehatan siswa, sarana prasarana,
_________ ekonomi orang tua, lingkungan, kualitas pembelajaran dll. Kualiitas
pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam
Keywords: Pembelajaran miningkatkan prestasi belajar siswa. “Semakin kondusif lingkungan
Aktif Kreatif Efektif dan belajar sebuah sekolah, semakin besar pula kemungkinan prestasi
Inovatif, Prestasi Belajar belajar yang dicapai anak. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
data penelitian skripsi ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1)
________________________ Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)
*Correspondence Address: dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X bidang studi
Jsusiloat10@gmail.com Pendidikan Agama Islam di SMK YPI Al Mubarok Sidomulyo
Lampung Selatan. (2) Kualitas Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif
dan Menyenangkan (PAKEM) guru PAI mencapai skor 85 dengan
predikat nilai baik.

PENDAHULUAN dirancang sedemikian rupa dengan


Pembelajaran merupakan inte- memanfatkan dan memperhatikan ber-
raksi antara guru dengan murid dengan bagai faktor yang dapat menunjang pen-
menggunakan berbagai strategi, pen- capaian tujuan pengajaran. Untuk
dekatan, metode, dll. dalam rangka dapat merancang strategi pembelajaran
menciptakan suasana belajar yang me- yang efektif diperlukan kompetensi
nyenangkan. Untuk mewujudkan pem- guru yang memadahi.
belajaran yang menyenangkan sehingga Menurut HM Suparta “Guru
pembelajaran dapat efektif maka di- memerlukan kompetensi khusus yang
perlukan strategi pembelajaran yang berkenaan dengan tugasnya. Perlakuan
tepat. Guru dengan sadar merencanakan guru di dalam kelas, baik pada waktu
kegiatan pengajaran secara sistematis mengajar, membimbing maupun mem-
dengan memanfaatkan segala sesuatu berikan latihan, tidak sembarangan,
guna kepentingan pengajaran (Herlina tetapi mempunyai dasar serta maksud-
et al. 2022). Berdasarkan pendapat maksud tertentu disesuaikan dengan ke-
tersebut maka pembelajaraan harus adaan dan kepentingan siswa”3
Pendapat tersebut membuka cakrawala pelajaran yang diampu secara kreatif.
bahwa pembelajaran merupakan ke- Mengembangkan keprofesionalan
giatan yang terprogram secarasisitematis secara berkelanjutan dengan melakukan
dan memerlukan kompetensi profesio- tindakan reflektif, Memanfaatkan
nalisme guru (Masrur 2020). Mengingat teknologi informasi dan komunikasi
berbagai karakteristik siswa yang harus untuk berkomunikasi dan mengembang-
dihadapi guru, maka guru dituntut kan diri (Sumar 2020).
memiliki kompetensi profesionalisme Guru yang profesional adalah
yang memadahi. Dalam proses belajar guru yang menguasai bidang keilmuan
mengajar untuk mencapai hasil belajar yang disampaikan kepada murid-murid-
siswa bukan saja ditentukan oleh nya dengan cara efektif dan efisien.
sekolah, pola, struktur, dan isi Adanya penguasaan guru terhadap ilmu
kurikulum, akan tetapi diperlukan pengetahuan yang diajarkan kepada
kompetensi profesionalisme guru yang siswa- siswinya secara efektif dan
mengajar, mendidik dan membimbing efisien dan memiliki sikap adil, jujur,
mereka, hal ini sesuai pendapat bahwa: serta bertanggung jawab maka seorang
“Tugas guru sebagai profesi meliputi guru dikatakan sebagai petugas profe-
mendidik, mengajar, dan melatih (Aspi sional (Musaddad and Hasanah 2022).
and Syahrani 2022). Dalam proses belajar mengajar,
Menjadi guru bukan suatu hal yang hakekatnya merupakan proses
yang asal-asalan. Guru merupakan edukatif, paling sedikit harus terdapat
jabatan atau profesi yang memrlukan tujuan yang akan dicapai jelas, bahan
keahlian khusus sebaga guru. Pekerjaan yang menjadi isi interaksi, siswa yang
ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang aktif mengalami, guru yang melaksana-
tida memiliki keahlian untuk melakukan kan, metode tertentu untuk mencapai
kegiatan ata pekerjaan sebagai guru tujuan, situasi yang memungkinkan
(Afendi 2022). Oleh karena itu dengan proses interaksi berlangsung dengan
kemampuan guru yang menyangkut baik, evaluasi atau penilaian terhadap
segala pengetahuan diharapkan mampu hasil interaksi belajar. Komponen-
menciptakan lingkungan belajar yang komponen yang terdapat dalam proses
efektif, menyenangkan, dan mampu belajar-mengajar tersebut di atas, harus
mengelola kelas dengan baik. Sehingga diintegrasikan oleh guru, sehingga
kegiatan belajar siswa berada pada titik mampu membentuk sistem pengajaran
optimal. Karena kompetensi lebih di- yang saling berhubungan dan tercipta
fokuskan pada pembelajaran, yang men- proses belajar-mengajar yang ber-
cakup kemampuan untuk mentransfer kualitas (Musaddad and Hasanah 2022).
dan menerapkan pengetahuan dan ket- Efisiensi dan efektifitas belajar
erampilan yang dimilki pada situasi dan siswa juga merupakan suatu hal yang
lingkungan (Erwinsyah 2017). harus menjadi bahan pertimbangan
Kemampuan yang harus dimiliki seorang guru. “Sebuah kegiatan belajar
guru dalam proses pembelajaran dapat dapat dikatakan efisien apabila dengan
diamati dari aspek-aspek menguasai usaha belajar tertentu memberikan
materi, struktur, konsep, dan pola pikir prestasi belajar tinggi”. Hingga saat ini
keilmuan yang mendukung mata pelajar- umumnya guru, siswa, orang tua dan
an yang diampu. Menguasai Standar masyarakat menilai keberhasilan
Kompetensi dan Kompetensi Dasar kegiatan belajar mengajar disekolah
mata pelajaran/ bidang pengembangan diukur dengan prestasi belajar yang
yang diampu. Mengembangkan materi tinggi dalam arti nilai hasil ujian.
Tentunya hal ini hanya merupakan salah dalam hal menciptakan kondisi atau
satu atau sebagian dari tolak ukur yang situasi belajar yang kondusif yangat
merupakan aspek kognitif. Ada be- dibutuhkan bagi seorang guru. Mengajar
berapa aspek yang juga bisa dijadikan tidak boleh asal menyampaikan materi
sebagai suatu tolak ukur meskipun alat dengan semaunya sendiri dengan tidak
yang digunakan masih bersifat relatif terprogram, karena pada hakekatnya
seperti tingkah laku sebagai tolak ukur materi pelajaran harus disesuaikan
keberhasilan yang bersifat afektif, dengan tujuan yang telah ditetapkan ber-
produk atau praktek dalam kehidupan dasarkan Standar Kompetensi dan
nyata sebagai tolak ukur psikomotor Kompetensi Dasar yan berada dalam
(Buchari 2018). kurikulum. “Guru pada waktu mengajar
Dalam menjalankan tugas me- dihadapkan pada kurikulum yang akan
ngajar guru menghadapi berbagai diajarkannya dengan buku pelajaran
karakter siswa yang berbeda antara satu yang berhubungan dengan kurikulum
dengan lainya, materi pelejaran yang tersebut (Syaparuddin, Meldianus, and
berbeda dan berkembang. Perbedaan Elihami 2020).
karakter individu siswa memerlukan
prinsip-prinsip pengajaran yang tepat.
“Ada beberapa prinsip pengajaran yang TINJAUAN PUSTAKA
secara relatif berlaku umum diantaranya PAKEM adalah suatu pem-
adalah prinsip perkembangan, per- belajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif
bedaan individu, minat dan kebutuhan, dan Menyenangkan. Aktif adalah Giat
aktivitas, serta motivasi”7 Prinsip per- bekerja, berusaha. Berdasarkan arti
kembangan maksudnya siswa yang secara bahasa maka dapat dipahami
belajar dalam proses perkembangan bahwa aktif ditunjukkan dengan suatu
fisik, mental, emosional, kemamuan dll. aktifitas kerja atau usaha. Kreatif adalah
Peredaan individu dapat dilihat pada “Memiliki daya cipta, kemampuan
perbedaan secara fisik dan psihis, per- untuk menciptakan” berdasarkan arti
bedaan kemampuan, perbedaan bakat tersebut maka siswa dikatakan kreatif
dan minat. Semua perbedaan yang ter- manakala siswa memiliki kemampuan
dapat pada sekelompok kelas mem- untuk menciptakan sesuatu (Kaban et al.
butukan kecermatan guru untuk mencari 2021).
alternatif strategi pembelajaran yang Efektif adalah “Dapat membawa
lebih tepat (Hafizha, Ananda, and hasil, berhasil guna”. Berdasarkan arti
Aprinawati 2022). kata tersebut maka sesuatu dapat
Disamping perbedaan individu dikatakan efektif apabila suatu tindakan
guru juga harus mengetahui adanya dapat membawa hasil yang tepat guna.
penyesuaian diri siswa dalam situasi Menyenagkan berasal dari kata
belajar. Belajar akan lebih efifisien dan senang yang artinya “Puas dan lega,
efektif manakala siswa berada dalam tanpa rasa susah, kecewa” Berdasarkan
lingkungan yang mendukung dirinya. arti tesebut maka dikatakan senang
“Oleh karena itu seorang guru perlu apabila seseorang menjalankan sesuatu
senantiasa memperhatikan soal pe- dilakukan dengan tanpa rasa susah
nyesuaian diri anak terhadap situasi bahkan merasa puas, lega, tidak ada
belajar” Situasi belajar perlu dikondisi- perasaan kecewa (Kaban et al. 2021).
kan oleh guru agar suasana belajar dapat Berdasarkan arti secara bahasa PAKEM
menyenangkan dan siswa mudah me- adalah suatu bentuk pembelajaran yang
ngikuti pelajaran. Ketrampilan mengajar terdapat aktifitas kerja atau usaha siswa
dengan daya dukung memiliki ke- adakalanya mencapai kesempurnaan apa
mampuan untuk menciptakan sesuatu yang diharapkan adakalnya masih
dilakukan dengan tanpa rasa susah kurang dariapa yang diharapkan. Dengan
bahkan merasa puas, lega, tidak ada demikian pengertian belajar adalah suatu
perasaan kecewa sehingga dapat mem- proses mendengarkan, melihat, me-
bawa hasil yang tepat guna. PAKEM ngamati, memahami, dan mencoba
atau biasa juga disebut sebagai ’active
sehingga terjadinya proses perubahan
learning’ merupakan suatu paradigma
tingkahlaku yang terjadi pada diri
baru dalam mengajar, dimana prosesnya
lebih mengutamakan kepada ’student seseorang. Dengan kata lain bahwa
centered’ atau berpusat kepada siswa dalam proses pembelajaran atau
(Ilahiyah, Yandari, and Pamungkas interaksi belajar mengajar yang menjadi
2019). persoalan pertama adalah adanya proses
Sebelum membahas prestasi belajar pada diri siswa dan proses
belajar perlu diketahui terlebih dahulu perubahnya tingkah laku siswa melalui
pengertian belajar. Belajar adalah berbagai pengalaman yang diperolehnya
Perubahan yang terjadi di dalam diri (Somayana 2020).
seseorang setelah berakhirnya melaku-
kan aktivitas belajar. Menurut Nana METODE PENELITIAN
Sudjana belajar adalah “suatu proses Jenis penelitian ini adalah
yang ditandai dengan adanya perubahan penelitian kualitatif. Peneliti dalam hal
pada diri seseorang. Menurut M. Sobry ini akan tanya jawab dan mengamati
Sutikno belajar adalah “Proses usaha upaya-upaya yang dilakukan guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran.
yang dilakukan seseorang untuk mem-
Disamping itu peneliti memperhatikan
peroleh sesuatu perubahan yang baru
perubahan prestasi belajar yang diraih
sebagai hasil pengalamannya sendiri”. siswa dalam bidang studi Pendidikan
Dari tiga pendapat menghendaki Agama Islam SMK YPI Al Mubarok
terjadi perubahan dari hasil belajar. Sidomulyo Lampung Selatan. Teknik
Syaiful Djamaroh menghendaki adanya pengambilan sampel Untuk sekedar
perubahan pada diri seseorang setelah ancer-ancer, maka Apabila subjek
melakukan kegiatan belajar. Pendapat kurang dari 100 lebih baik diambil semu
Nana Sudjana dan M. Sobri Sutikno sehingga peneliitiannya merupakan
menyebutkan adanya proses yang berarti penelitian populasi (Nasution 2023).
memerlukan waktu dan tahapan. Tetapi jika jumlah subjek besar, dapat
Adakalanya proses terjadi pada kegiatan diambil antara 10 – 15 % atau 20-25 %
belajarnya, adakalanya proses terjadi atau lebih”. Berdasaarkan pendapat
tersebut maka karena jumlah siswa
pada perubahan tingkah lakuknya. Hal
sebagai objek penelitian kurang dari 100
ini wajar karena tidak semua yang kita
maka peneliti merupakan penelitian
kehendaki bisa secara langsung terujud populasi yaitu 34 siswa kelas X SMK
atau terpenuhi seperti yang dikehendaki YPI Al Mubarok Sidomulyo Lampung
melainkan membutuhkan waktu dan Selatan Kab. Lampung Tengah. Teknik
tahapan-tahapan secara berke- pengumpulan data dalam penelitian ini
sinambungan hingga memcapai ke- adalah dengan menggunakan metode
sempurnaan seperti yang diharapkan observasi,wawancara, dan dokumentasi.
(Fathurrohman 2017). Dalam metode penelitian kualitatif,
Tahapan-tahapan yang dilalui teknik analisis data yang digunakan
induktif, yaitu suatu analisis ber- Menjadikan seorang pembelajar
dasarkan data yang diperoleh, selanjut- kritis merupakan harapan dari setiap
nya dikembangkan pola hubungan pengajar. Guru perlu mengkondisikan
tertulis. pembelajar untuk mendukung semuanya
agar tujuan tercapai. Namun untuk
PEMBAHASAN menjadikan seorang anak yang kritis
memerlukan waktu yang panjang serta
Karakteristik PAKEM model dari gurunya. “Dalam proses
Sesuai dengan istilah yang diiguna- belajar mengajar guru berperan sebagai
kan pembelajaran PAKEM mempunyai fasilitator yang membantu siswa
karakteristik pembelajaran yang di- mengembangkan ketrampilan ber-
laksanakan secara aktif, kreatif, efisien, bahasanya. Dalam kenyataannya,
dan menyenangkan. seorang anak tidak cukup kritis saja, ia
perlu mengembangkan pola berfikir
Aktif yang kreatif pula. Dalam PAKEM,
Pembelajaran yang aktif dikenal kreatifitas seorang siswa tidak hanya
dengan istilah Cara Belajar Siswa Aktif terbatas kepada hasil karya yang
( CBSA ) yaitu “Suatu cara strategi berhubungan dengan seni atau musik
belajar- mengajar yang menuntut saja, tetapi berkarya dan berfikir yang
keaktifan dan partisipasi subjek didik berbeda dengan menggunakan
seoptimal mungkin sehingga siswa imajinasi, strategi dan caranya sendiri
mampu mengubah tingkah lakunya merupakan wujud dari kreatifitas
secara lebih efisien dan efektif”. Di seseorang (Warisno 2019).
dalam kelas, guru Kreatifitas dalam berfikir akan
secara aktif mengaktifkan siswa untuk membuat seorang anak memiliki
berfikir, bereksplorasi, bereksperimen, kemampuan untuk dapat mencari jalan
mencoba hal – hal baru serta keluar dari suatu masalah atau
mengambil resiko dari apa yang memberikan alternatif – alternatif dari
dilakukannya. Aktifnya siswa di sini solusi yang ada. Orang–orang yang
adalah lebih kepada kegiatan yang kritis dan kreatif sangatlah dibutuhkan
mendukung tercapainya kompetensi dalam kehidupan bermasyarakat.
belajar dengan memperhatikan Bagaimana membuat siswa
kebutuhan dan tujuan. “Pembelajaran kreatif? Berikut merupakan hal – hal
hendaknya dirancang untuk yang dapat dilakukan oleh guru :
mengembangkan potensi tersebut” 1) Berikan kesempatan untuk
Perpindahan siswa dalam kelompok, bereksplorasi
bergeraknya fisik 2) Berikan berbagai kegiatan yang
belum dapat dikategorikan sebagai berbeda
aktifnya siswa dalam belajar. Yang 3) Biarkan siswa memecahkan
terpenting dalam PAKEM, sehubungan masalah dengan caranya sendiri dan
dengan aktif adalah bagaimana siswa mengambil resiko dengan
mengaktifkan seluruh potensinya, baik pilihannya
dalam ketrampilan berfikirnya maupun 4) Yakinkan siswa bahwa membuat
ketrampilan lainnya. Pengerahan kesalahan dalam berkarya adalah
keseluruhan ketrampilan inilah yang hal yang tidak tabu
diharapkan terjadi di setiap 5) Berikan sumer belajar yang
pembelajaran PAKEM. bervariasi
a. Kreatif 6) Biasakan siswa membuat karyanya
sendiri tanpa mencontoh Kreativitas yang efektif tersebut. Berikut beberapa
bukanlah membiasakan siswa untuk hal yang dapat dilakukan guru dalam
meng-copy paste atau menjiplak karya menjalankan atau mencari kegiatan
orang lain. Kreativitas ada hubungannya yang efektif.
dengan proses berpikir, menerapkan 1) Pelajari kebutuhan siswa sebelum
pengetahuan dan pengalaman belajar yang memulai mengajar
pernah dilaluinya dan kemudian memilah– 2) Carilah kegiatan yang efektif dengan
milah pengetahuan tersebut untuk dapat
membuat pilihan– pilihan dari kegiatan
diterapkan pada suatu kondisi tertentu.
Kesimpulannya, kreativitas akhirnya
yang ada
berujung pada kesempatan untuk berkarya, 3) Buatlah perencanaan mengajar yang
pengambilan keputusan, dan apresiasi baik
terhadap buah pikiran orang lain. 4) Persiapkan alat bantu mengajar dengan
seksama
b. Efektif 5) Berikanlah kegiatan yang hanya perlu
Efektifitas suatu pembelajaran saja, tidak perlu terlalu banyak dalam
harus memperhatikan dua hal penting satu kegiatan
yaitu segi proses dan produk/ hasil. 6) Pilih alat bantu mengajar yang dapat
Kegiatan belajar di kelas bervariasi, memaksimalkan hasil
mulai dari pengelompokkan siswa,
penempelan hasil karya siswa, mengajak c. Menyenangkan dan Menantang
siswa belajar di luar atau memberikan Menyenangkan adalah suatu
siswa pertanyaan-pertanyaan. Kegiatan kata yang terkadang sangat dangkal
tersebut dapat memicu minat siswa, diterjemahkan, apalagi dalam kegiatan
membuat mereka senang berada di pembelajaran. Guru tidak pernah
dalam kelas atau pun mereka merasa berpikir bahwa apa yang menyenangkan
nyaman (Syahril and Setyaningsih hari ini belum tentu menyenangkan lagi
2022). Siswa akan senang dengan untuk hari–hari berikutnya.
pembelajaran berbentuk permainan, Menyenangkan juga terkadang tidak
diajak keluar ruangan atau merasa dihubungkan dengan pembelajaran yang
dihargai pada saat hasil karyanya efektif. Untuk menghindari hal tersebut,
dipajang. Namun kembali lagi ke pokok sebaiknya guru mencari kegiatan yang
permasalahan yang ada. Apakah menantang, yang membutuhkan para
semuanya dapat berlangsung dengan siswa untuk bekerja, memiliki rasa ingin
baik sehingga kompetensi belajar dapat tahu yang tinggi dan ingin selalu
tercapai atau sebenarnya yang dilakukan mencari jawaban. Menurut Wrightman
dapat menghabiskan waktu. dalam yang dikutip Usman bahwa
Kegiatan yang menyenangkan “Peran guru adala menciptakan
belum tentu efektif, begitu pula dengan serangkaian tingkah laku yang saling
kegiatan yang menantang. Guru berkaitan yang dilakukan dalam suatu
memerlukan pemikiran yang panjang situasi tertentu serta berhubungan
pada saat pembuatan rencana pengajaran dengan kemajuan perubahan tingkah
dilakukan. Banyaknya tujuan tidak laku dan perkembangan siswa yang
tercapai adalah dikarenakan tidak menjadi tujuannya”19
adanya kemampuan guru dalam mencari Kegiatan yang menantang
kegiatan yang efektif. Latihan dan biasanya akan menyenangkan.
evaluasi program yang terus menerus Menyenangkan yang ada di dalam
akan PAKEM lebih mengacu kepada suasana
belajar, atmosfir yang diciptakan oleh
membantu guru dalam mencari kegiatan
guru atau sekolah dan cara guru Sebagai hasil belajar, perubahan pada
menyampaikan materi. Menyenangkan tiga bidang tesebut dirumuskan tujuan
bukan berarti bahwa apa yang diberikan pengajaran.
haruslah mengandung tawa atau hal Berdasrkan uraian diatas maka
yang mudah, bukan itu yang dimaksud. dapat disimpulkan prestasi belajar
Menyenangkan lebih mengacu kepada adalah segala seauatu yang diraih dari
usaha guru yang menggunakan strategi
hasil belajar baik berupa pengetahuan,
mengajar yang sesuai dengan kebutuhan
sikap, maupun ketrampilan. Jika guru
siswa sehingga mereka merasa nyaman
dalam belajar (Munawaroh, Asrori, and dalam memberikan penilaian terhadap
Imamah 2023). siswa terpenuhi tiga aspek secara
proposional dan profesional maka
Untuk menyatakan berhasil
prestasi belajar yang diberikan guru di
tidaknya proses belajar mengajar setiap
sekolah tidak akan jauh berbeda dengan
guru memiliki pandangan masing-
nilai-nilai yang diberikan di masyarakat.
masing sejalan dengan filsafatnya.
Kebanyakan guru beranggapan bahwa
2. Indikator Keberhasilan Belajar
prestasi belajar diukur dengan nilai hasil
Indikator keberhasilan belajar
ulangan mengerjakan sejumlah soal.
antara di masyarakat dengan di sekolah
Apakah anggapan yang demikian telah
terjadi pernedaan. Masyarakat me-
menunjukan prestasi belajar secara
ngukur indikator keberhasilan belajar
keseluruhan? Pendapat tersebut perlu di
dilihat bagaimana anak setelah tamat
amati pada fenomena-fenomena di
dari sekolah, apakah langsung bekerja
masyarakat. Masyarakat menilai ber-
atau mengangur. Jika anak lulus dari
hasil tidaknya seorang anak dari
sekolahnya atau bahkan sebelum lulus
sekolahnya bukan dari nilai yang di
mempunyai pekerjaan yang berharga
dapat dari ulangan. Sebagaian
menurut pandangan masyarakat maka
masyarakat menilai berpretasi tidaknya
dinilainya sebagai indikator keberhasil-
belajar anak diukur dari kemandirian
an belajarnya. Namun jika menganggur
dalam kehidupan, semakin anak bisa
atau bekerja kasar diangggapnya gagal
mandiri maka anak dinilai lebih
atau tidak berhasil dalam belajarnya.
berhasil. Sebagaian lainnya mengukur
Di sekolah yang menjadi
prestasi belajar dari kemanfaatannya di
ketentuan suatu proses belajar mengajar
masyarakat. Semakin banyak mem-
lebih jelas dan terukur dengan suatu
berikan manfaat di lingkungan maka di
teknik yang telah ditentukan, yaitu
nilai semakin tinggi prestasi belajar dari
melalui proses evaluasi dan analisisnya.
sekolanya, sebaliknya jika tidak mem-
Dianggap berhasil apabila daya serap
berikan manfaat bagi lingkungnnya akan
tinggi baik secara perorangan maupun
di nilai rendah meskipun nilai prestasi
kelompok dan prilakuk yang digariskan
di sekolahnya tinggi.
dalam tujuan pengajaran telah dicapai.
Untuk menyamakan persepsi
Berdasarkan pendapat tersebut maka
karena objek penelitian di sekolah maka
dapat dipahami bahwa indikator
sebaiknya kita berpedoman pada
keberhasilan belajar meliputi :
kurikulum yang berlaku. Tujuan
a. Daya serap tinggi baik perorangan
pendidikan ada tiga bidang yitu maupun secara kelompok.
kognitif, afektif, dan psikomotor . b. Target minimal tercapai ketuntasan
belajar sesuai dengan yang telah Selatan.
ditentukan. Ketuntasan minimal tiap
bidang studi dan tiap sekolah KESIMPULAN
mempunyai ketentuan masing-masing Berdasarkan hasil penelitian dan
disesuaikan dengan kondisi sekolah. analisis data penelitian skripsi ini maka
Sekolah yang inputnya tinggi dan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1)
didukung sarana-prasarana yang Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
memadahi berani menetapkan standar Menyenangkan (PAKEM) dapat me-
ketuntasan yang lebih tinggi. ningkatkan prestasi belajar siswa kelas
Sebaliknyasekolah yang inputnya rendah VIII A bidang studi Pendidikan Agama
kebanyakan sekolah swasta dan Islam di SMK YPI Al Mubarok
prasarana seadanya maka ketuntasan Sidomulyo Lampung Selatan; 2)
minimal kebanyakan di bawah sekolah Kualitas Pembelajaran Aktif Kreatif
yang mempunyai input dan sarana yang Efektif dan Menyenangkan ( PAKEM )
menunjang. guru PAI SMK YPI Al Mubarok
c. Prilaku yang digariskan dalam Sidomulyo Lampung Selatan mencapai
tujuan pengajaran atau indikator telah skor 85 dengan pridikat nilai baik.
tercapai baik perorangan maupun
kelompok. Analisis data dilakukan
berdasarkan data yang diperoleh dari hasil UCAPAN TERIMAKSIH
penelitian di SMK YPI Al Mubarok Penulis ucapkan terimakasih
Sidomulyo Lampung Selatan yang terdiri kepada pihak-pihak yang sudah
dari data hasil penilaian kualitas
membantu dalam penelitian ini terutama
pembelajaran PAKEM dan prestasi belajar
siswa kelas X bidang studi PAI. Nilai
kepada SMK YPI Al Mubarok
tertinggi bidang studi PAI sebelum Sidomulyo Lampung Selatan yang
menggunakanPAKEM 82 sudah mengizinkan penulis melakukan
a. Nilai rata-rata bidang studi PAI penelitian.
sebelum menggunakan PAKEM
69,18 DAFTAR PUSTAKA
b. Nilai terendah bidang studi PAI Afendi, H. Achmad Ruslan. 2022.
sebelum menggunakanPAKEM 62 Konstruktifitas Pendidikan Islam
Merespon Perkembangan Zaman
c. Nilai tertinggi bidang studi PAI
Information Digital Approach.
setelah menggunakanPAKEM 85
Bening Media Publishing.
d. Nilai rata-rata bidang studi PAI Aspi, Muhammad, and Syahrani
setelah menggunakanPAKEM 74,06 Syahrani. 2022. “Profesional Guru
e. Nilai terendah bidang studi PAI Dalam Menghadapi Tantangan
setelah menggunakanPAKEM 67 Perkembangan Teknologi
f. Kenaikan nilai rata-rata dari Pendidikan.” Adiba: Journal of
sebelum PAKEM dengan setelah Education 2(1):64–73.
PAKEM 4,88 Buchari, Agustini. 2018. “Peran Guru
Dengan demikian penerapan Dalam Pengelolaan Pembelajaran.”
PAKEM dapat meningkatkan nilai Jurnal Ilmiah Iqra’ 12(2):106–24.
prestasi siswa bidang studi PAI di SMK Erwinsyah, Alfian. 2017. “Manajemen
YPI Al Mubarok Sidomulyo Lampung Kelas Dalam Meningkatkan
Efektifitas Proses Belajar
Mengajar.” TADBIR: Jurnal DALAM MENINGKATKAN
Manajemen Pendidikan Islam MOTIVASI DAN HASIL
5(2):87–105. BELAJAR PESERTA DIDIK.”
Fathurrohman, Muhammad. 2017. UNISAN JURNAL 2(3):570–82.
Belajar Dan Pembelajaran Musaddad, Ahmad, and Uswatun
Modern: Konsep Dasar, Inovasi Hasanah. 2022. “Kompetensi Guru
Dan Teori Pembelajaran. Mata Pelajaran Fiqih Dalam
Garudhawaca. Mengelola Kelas Terhadap Minat
Hafizha, Dina, Rizki Ananda, and Iis Belajar Siswa.” Nusantara Journal
Aprinawati. 2022. “Analisis of Islamic Studies 3(1):15–23.
Pemahaman Guru Terhadap Gaya Nasution, Abdul Fattah. 2023. Metode
Belajar Siswa Di SDN 020 Ridan Penelitian Kualitatif. Harfa
Permai.” Jurnal Review Creative.
Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Somayana, Wayan. 2020. “Peningkatan
Pendidikan Dan Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa Melalui
8(1):25–33. Metode Pakem.” Jurnal
Herlina, Elin, Ni Putu Gatriyani, Nur Pendidikan Indonesia 1(03):283–
Saqinah Galugu, Vini Rizqi, 94.
Nanny Mayasari, Qomarotun Sumar, Warni Tune. 2020.
Nurlaila, Hijratur Rahmi, Anita “Pengelolaan Kelas Dalam
Cahyati, Dede Abdul Azis, and Meningkatkan Motivasi Belajar
Risna Saswati. 2022. Strategi Siswa.” Jambura Journal of
Pembelajaran. TOHAR MEDIA. Educational Management 49–59.
Ilahiyah, Nihlatul, Indhira Asih Vivi Syahril, Sulthan, and Rina Setyaningsih.
Yandari, and Aan Subhan 2022. “Pelaksanaan Manajemen
Pamungkas. 2019. “Pengembangan Wakil Kepala Sekolah Bidang
Modul Matematika Berbasis Kesiswaan Dalam Peningkatan
Pakem Pada Materi Bilangan Pelayanan Proses Pembelajaran
Pecahan Di Sd.” TERAMPIL: (Studi Kasus Di Smp It Az-Zahra
Jurnal Pendidikan Dan Desa Way Huwi Kecamatan Jati
Pembelajaran Dasar 6(1):49–63. Agung.” UNISAN JURNAL
Kaban, Raka Hermawan, Dewi 1(1):511–21.
Anzelina, Reflina Sinaga, and Patri Syaparuddin, Syaparuddin, Meldianus
Janson Silaban. 2021. “Pengaruh Meldianus, and Elihami Elihami.
Model Pembelajaran PAKEM 2020. “Strategi Pembelajaran Aktif
Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Dalam Meningkatkan Motivasi
Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu Belajar Pkn Peserta Didik.”
5(1):102–9. Mahaguru: Jurnal Pendidikan
Masrur, Moh. 2020. “Konsep Guru Sekolah Dasar 1(1):30–41.
Pengorganisasian Dalam Perspektif Warisno, Andi. 2019. “Pengembangan
Islam.” Sumber Daya Manusia Dalam
Munawaroh, Rosidatul, Ahmad Asrori, Peningkatan Mutu Lulusan Pada
and Yuli Habibatul Imamah. 2023. Lembaga Pendidikan Islam Di
“KREATIVITAS GURU Kabupaten.” Riayah: Jurnal Sosial
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Dan Keagamaan 3(02):99–113.

Anda mungkin juga menyukai