Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

TEMATIK TERPADU BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK


DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM SD 2013
PADA SD PILOTING KABUPATEN BULELENG
I Made Ariasa Giri
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
E-mail: ariasagiri@stahnmpukuturan.ac.id

ABSTRACT
This research aims to develop a thematic learning tool based integrated scientific
approach to scene at home and travel safety Class II in the framework of implementation of
Curriculum 2013 SD SD Piloting In Buleleng regancy. Learning development at home and
travel safety theme. The study design was used Researsh and Development (R & D) with the
development model be adopted is the 4D model (define, design, develop, and desseminate).
These samples included six elementary schools are implementing the curriculum in 2013 in the
number of practitioners Buleleng District 6 elementary school teacher. The research method
with descriptive analysis using validity parameters, the quality of the product design lesson
plans with teachers' perceptions of the instrument and integrated thematic learning. The
instrument used is the Lesson Plan Assessment Tool (APRP), Learning Implementation
Assessment Tool (APPP), and instrument teachers insight to an integrated thematic learning.
The results showed that: (1) quality RPP generated by test experts and practitioners was very
good, (2) the quality of the lesson plan in a limited test was good (3) the teacher insight for
integrated thematic learning is at a good qualification.

Keywords: Learning Tools, Thematic Learning, Scientific Approach

I. PENDAHULUAN
Pada dasarnya peningkatan kualitas dalam dirinya akan membuat sekolah sebagai
pengelolaan pembelajaran di sekolah bagian dari konteks dan bukannya mengisolasi
menggunakan pendekatan sistem. Dengan diri. Konteks meliputi kemajuan ipteks, nilai
demikian sekolah pun dipandang sebagai dan harapan masyarakat, dukungan pemerintah,
sebuah sistem yang utuh. Sekolah sebagai tuntutan globalisasi dan otonomi, tuntutan
sebuah sistem tersusun dari komponen- pengembangan diri, dan sebagainya.
komponen baku yang saling terkait untuk Input adalah segala sesuatu yang
mencapai tujuan, yang meliputi komponen: diperlukan untuk berlangsungnya proses.
konteks, input, proses, output, dan outcome. Sesuatu yang dimaksud berupa sumber daya
Konteks merupakan eksternalitas dan perangkat lunak serta harapan-harapan
sekolah yang berpengaruh terhadap sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses.
penyelenggaraan pendidikan dan karenanya Menurut Makmun input dapat dirinci atas: (1)
harus diinternalisasikan ke sekolah. Sekolah raw input yang meliputi: karakteristik siswa,
yang mampu menginternalisasikan konteks ke jumlah siswa dan potensi yang ada pada siswa,

17
p-ISSN : 2621-1025
VOLUME 2, No.1, MARET 2019 e-ISSN : 2654-4903

(2) instrumental input, yaitu berupa sarana dan belum sepenuhnya diikuti dengan perubahan
prasarana pembelajaran yang meliputi: media, paradigma guru dalam mengajar untuk
bahan atau sumber belajar, (3) environmental membentuk manusia Indonesia yang cerdas,
input, yakni masukan berupa lingkungan yang memiliki kemampuan memecahkan masalah
meliputi lingkungan sosial, fisik, dan kultural kehidupan, serta membentuk manusia yang
(Makmun, 2000:165). kreatif dan inovatif. Hal ini terlihat dari
Proses adalah kejadian berubahnya kegiatan pengelolaan pembelajaran yang
sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu dilakukan guru dalam proses belajar mengajar.
yang diperlukan untuk berlangsungnya proses Proses pembelajaran yang dilaksanakan selama
disebut input dan sesuatu dari hasil proses ini terkesan masih didominasi aktivitas guru
disebut output. Dalam pendidikan berskala dan bukan aktivitas siswa.
mikro (sekolah), proses yang dimaksud Guru merupakan salah satu komponen
meliputi proses pengambilan keputusan, proses yang sangat penting dalam upaya mewujudkan
pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan pengelolaan pembelajaran yang berkualitas.
program, proses akuntabilitas Tanpa kehadiran guru, sebagus apapun strategi
(pertanggungjawaban), proses sustainibilitas pembelajaran yang telah dipilih maka strategi
(keberlanjutan), dan proses pengelolaan itu tidak mungkin dapat diaplikasikan. Oleh
keuangan sekolah. karena itu guru senantiasa dituntut untuk
Output merupakan kinerja sekolah. mengembangkan kapasitas dirinya dengan
Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang mengikuti berbagai kegiatan yang bertujuan
dihasilkan dari proses pendidikan di sekolah. untuk meningkatkan profesionalitas profesi
Kinerja sekolah dapat diukur dari segi kualitas, keguruan.
efektivitas, efisiensi, dan inovasi yang telah Pembaharuan pendidikan telah
dilakukan oleh satuan pendidikan. Terkait dicanangkan secara berkala oleh pemerintah,
dengan kualitas dapat dijelaskan bahwa output agar tujuan pendidikan yang tertuang dalam
sekolah dikatakan berkualitas tinggi bila Undang-undang Nomor : 20 tahun 2003,
prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3:
peserta didik menunjukkan pencapaian yang “Pendidikan Nasional berfungsi
tinggi dalam prestasi akademik. mengembangkan kemampuan dan
Outcome adalah dampak tamatan membentuk watak serta peradaban bangsa
setelah kurun waktu agak lama. Outcome yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
pendidikan meliputi kesempatan melanjutkan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
sekolah, kesempatan kerja, pengembangan diri,
agar menjadi manusia yang beriman dan
pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kurikulum sebagai salah satu berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
komponen input, beberapa kali telah kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
mengalami perubahan atau pembaharuan yang demokratis serta bertanggung jawab”.
disertai dengan munculnya strategi dan (UUNo.20 tahun 2003 tentang sistem
pendekatan pembelajaran baru dengan tujuan pendidikan nasional).
dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara
nasional. Seiring dengan perubahan kurikulum Kurikulum 2006 (KTSP)
tersebut (mulai dari kurikulum 1947, 1949, dikembangkan menjadi Kurikulum 2013
1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, yang dengan dilandasi pemikiran tantangan masa
berbasis konten hingga Kurikulum 2004 depan yaitu tantangan abad ke 21 yang ditandai
(KBK), dan KTSP, yang berbasis kompetensi), dengan abad ilmu pengetahuan, knowlwdge-

18
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK....(I Made Ariasa Giri, 17-24)

based society dan kompetensi masa depan segala keperluan serta metode yang harus
(Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum diterapkan ketika melaksanakan pembelajaran
2013). Melalui Kurikulum 2013 diharapkan termasuk dapat mengelolah waktu secara
lahirnya sumber daya manusia yang produktif, efisien. Dengan demikian memungkinkan
kreatif, inovatif, dan berkarakter melalui tujuan pembelajaran mudah dicapai. Oleh
pembelajaran tematik terpadu. Dengan karena itu diperlukan model RPP yang
memadukan beberapa mata pelajaran siswa memenuhi standar minimal. Berdasarkan
tidak lagi belajar mata pelajaran IPA, IPS atau uraian tersebut di atas, maka bahan belajar
Matematika secara terpisah, namun siswa penyusunan RPP ini disusun mengacu pada
belajar satu tema yang didalamnya sudah Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang
mencakup seluruh mata pelajaran, demgam implementasi kurikulum 2013 khususnya
kata lain tidak ada pemisah antara satu mata pedoman umum pembelajaran.
pelajaran denga mata pelajaran uang lain. Berdasarkan kajian empiris dan
Kurikulum 2013 menuntut siswa tidak konseptual realita permasalahan di atas maka
hanya memiliki kompetensi pengetahuan, peneliti berupaya meminimalisir permasalahan
melainkan siswa diharapkan memiliki dengan penelitian yang berjudul
kompetensi spiritual, pengetahuan, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
keterampilan dan sikap, sehingga siswa Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik
menjadi sosok yang lebih kreatif, inovatif, dan dengan Tema Keselamatan di Rumah dan
lebih produktif serta memiliki ahlak yang Perjalanan Kelas II dalam Rangka
mulia. Dalam kurikulum 2013 pembelajaran Implementasi Kurikulum SD 2013 Pada SD
dilaksanakan secara terpadu, rencana Piloting Kabupaten Buleleng”
pelaksanaan pembelajarannya pula dituntut Tujuan penelitian adalah: (1) Untuk
keterpaduan, yang sering disebut Rencana mengetahui prosedur atau tahapan
Pelaksana Pembelajaran Tematik Terpadu pengembangan RPP Tema Keselamatan di
(RPPTT), yang artinya memadukan beberapa Rumah dan Perjalanan pada pembelajaran
mata pelajaran dalam satu tema. tematik terpadu berorientasi pendekatan
Kemampuan menyusun Rencana saintifik dalam rangka implementasi kurikulum
Pelaksanaan Pembelajaran bagi seorang guru 2013 ,(2) Untuk mengetahui jaring tema RPP
sangat penting, karena dengan perencanaan Tema Keselamatan di Rumah dan Perjalanan
yang baik, matang dan terarah sangat pada pembelajaran tematik terpadu berorientasi
menentukan dalam keberhasilan pembelajaran. pendekatan saintifik dalam rangka
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) implementasi kurikulum 2013 (3) Untuk
merupakan seperangkat rencana yang menjadi mengetahui prototyfe RPP Tema Keselamatan
pedoman guru dalam melaksanakan tahapan di Rumah dan Perjalanan pada pembelajaran
pembelajaran. Namun kenyataan banyak guru tematik terpadu berorientasi pendekatan
yang masih beranggapan bahwa menyusun RPP saintifik dalam rangka implementasi kurikulum
tidaklah penting. Bagi mereka, yang terpenting 2013,(4) Untuk mengetahui validitas RPP Tema
adalah masuk di kelas dan siswa mendapat Keselamatan di Rumah dan Perjalanan sesuai
pelajaran. Pemikiran demikian ini perlu dengan validasi judjes,(5) Untuk mengetahui
menjadi perhatian para Kepala Sekolah dan bentuk akhir RPP Tema Keselamatan di Rumah
Pengawas Sekolah. Suatu hal yang tidak bisa dan Perjalanan setelah validasi judges,(6)
ditawar, bahwa RPP wajib disusun oleh guru Untuk mengetahui kualitas pelaksanaan RPP
sebelum guru masuk kelas. Karena dengan Tema Keselamatan di Rumah dan Perjalanan
adanya perencanaan guru telah menetapkan dalam uji coba terbatas, (7) Untuk mengetahui

19
p-ISSN : 2621-1025
VOLUME 2, No.1, MARET 2019 e-ISSN : 2654-4903

persepsi guru terhadap pembelajaran tematik Praktisi (guru) di Kelas II Sekolah dasar yang
terpadu. menjadi piloting di kabupaten Buleleng.
Pengambilan sampel pada penelitian ini
II. PEMBAHASAN adalahu seluruh polulasi sekolah yang menjadi
Penelitian Pengembangan Perangkat sekolah piloting di kabupaten Buleleng.
Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Data dalam penelitian ini dikumpulkan
Pendekatan Saintifik dengan Tema dengan menggunakan instrumen 1) Alat
Keselamatan dirumah dan perjalanan Pada Penilaian Rancangan Pembelajaran (APRP), 2)
Pembelajaran Dalam rangka Implementasi Alat Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
Kurikulum 2013" ini menggunakan rancangan (APPP), dan 3) Persepsi Guru tentang Tematik
penelitian Researsh and Development (R&D) Terpadu. Instrumen yang disusun sebelum
model 4D ( Define, Design, Developmen dan digunakan untuk mengambil data penelitian
Desseminate). Namun karena keterbatasan terlebih dahulu divalidasi oleh judges.
peneliti dan keterbatasan waktu, penelitian ini Instrumen pengembangan RPP dibuat dengan
hanya pada tahap development. menggunakan beberapa aspek, yaitu validitas
Tahap pertama adalah tahap define, isi, validitas butir, dan reliabilitas. Uji validitas
kegiatan pada tahap ini bertujuan untuk isi dengan menggunakan rumus Gregory. Untuk
menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat menentukan validitas isi (content validity)
pengembangan. Thiagarajan (dalam Trianto, dilakukan oleh judges, para pakar melakukan
2009) menganalisis 5 kegiatan yang dilakukan penilaian terhadap instrumen per butir dengan
pada tahap define yaitu: analisis ujung menggunakan skor 1 adalah tidak relevan, skor
depan (front-end analysis), analisis 2 adalah agak relevan, skor 3 adalah cukup
siswa (learner analysis), analisis tugas (task relevan, dan skor 4 adalah sangat relevan.
analysis), analisis konsep (concept Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
analysis) dan perumusan tujuan (a) Pengelompokkan skor yaitu: skor 1 dan 2
pembelajaran (specifying instructional adalah kurang relevan sedangkan skor 3 dan 4
objectives). adalah sangat relevan.
Tahap selanjutnya adalah tahan design. (b) Mentabulasikan hasil penilaian pakar ke
Thiagarajan membagi tahap design dalam dalam bentuk matrik tabulasi silang. (c)
empat kegiatan, yaitu: constructingcriterion Memasukkan data hasil tabulasi silang ke
referencedtest, medi aselection, dalam rumus. Validasi produk dianalisis dengan
formatselection, initialdesign. Tahap menggunakan formula Gregory, Product
development (pengembangan) adalah tahap Moment dan Alpha Cronbach.
untuk menghasilkan produk pengembangan Perangkat pembelajaran yang berupa
yang dilakukan melalui dua langkah, yakni: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat
penilaian ahli (expert appraisal) yang diikuti diuji validitasnya oleh ahli dan praktisi.
dengan revisi, (2) uji coba Validator tersebut terdiri dari 2 orang pakar
pengembangan (developmental testing). Tujuan yang berasal dari kalangan dosen yang
tahap pengembangan ini adalah untuk berkopenten di bidangnya dan 3 orang praktisi.
menghasilkan bentuk akhir perangkat Validasi dilakukan untuk mendapatkan
pembelajaran. informasi yang akan digunakan untuk merevisi
Polulasi pada penelitian ini adalah dan meningkatkan kualitas rencana
seluruh sekolah yang mengimplementasikan pelaksanaan pembelajaran. Validasi ahli terdiri
Kurikulum 2013 yang ada di kabupaten dari dua puluh tujuh indikator. Uji hipotesis
Buleleng. Sampel penelitian adalah Expert dan disini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.

20
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK....(I Made Ariasa Giri, 17-24)

Dengan kriteria < 0,20 = sangat rendah, 0,20 dalam uji coba terbatas, dan 7) tingkat persepsi
< 0,40 = rendah, 0,40 < 0,60 = sedang, 0,60 guru terhadap pembelajaran tematik terpadu .
< 0,80 = tinggi, 0,80 < 1,00 = sangat tinggi. Pertama tahapan pengembangan RPP
Instrumen yang digunakan adalah Alat tema keselamatan di rumah dan di perjalanan
Penilaian Rencana Pembelajaran (APRP) pada pembelajaran tematik terpadu berorientasi
Analisis data menggunakan rumus pendekatan saintifik dalam rangka
Cronbach’s Alpha. Hasil observasi berupa skor implementasi kurikulum 2013 menggunakan
kemudian dikonversikan dengan skala kriteria model pengembangan 4D. Pada tahapan
PAP yang berbasis Mastery Learning sebagai pengembangan RPP yang dilakukan adalah
berikut. mengkaji silabus tematik, mengidentifikasi
materi pembelajaran, menentukan tujuan,
mengembangkan kegiatan pembelajaran,
penjabaran jenis pembelajaran, menentukan
alokasi waktu dan sumber belajar.
Kedua Jaring RPP tema keselamatan di
rumah dan di perjalanan pada pembelajaran
tematik terpadu berorientasi pendekatan
Validasi empiris dilakukan pada kegiatan saintifik dalam rangka implementasi kurikulum
uji coba di lapangan skope terbatas dilakukan 2013 terdiri dari empat jaring sub tema yang
di 6 sekolah pada Kelas II di sekolag piloting dimana dipetakan Kompetensi Dasar dengan
kabupaten Buleleng. Dalam validasi RPP tema Kompetensi Inti (KI) baik itu dari KI 1, KI 2,
keselamatan dirumah dan perjalanan di Kelas KI 3, dan KI 4 serta dimunculkan secara rinci
II melibatkan peneliti dan 6 orang kepala kegiatan pembelajarannya. Pembelajaran
sekolah di masing-masing sekolah yang tematik salah satunya dapat dilaksanakan
menjadi subjek uji coba. Pengujian tentang dengan cara memadukan materi-materi dari
persepsi guru tentang pembelajaran tematik berbagai mata pelajaran dalam satu kesatuan
terpadu mengunakan instrumen dengan jumlah kegiatan pembelajaran. Dalam satu kegiatan
27 butir. Pengujian dilakukan kepada 6 orang pembelajaran, siswa belajar berbagai mata
guru pada SD piloting kabupaten Buleleng. pelajaran. Pembelajaran tematik (terpadu)
Hasil penelitian yang telah dilakukan melibatkan konsep-konsep baik dalam satu
untuk mengembangkan perangkat bidang studi maupun lintas bidang studi.
pembelajaran tematik terpadu dengan tema Pelaksanaan pembelajaran terpadu bertolak dari
Keselamatan di Rumah dan Perjalanan suatu topik atau tema sebagai payung untuk
dipaparkan pada pembahasan. Adapun mengaitkan konsep-konsepnya. Tema sentral
penelitian yang dibahas meliputi 1) tahapan hendaknya diambil dari kehidupan sehari-hari
pengembangan RPP Tema Keselamatan di yang menarik dan menantang kehidupan anak-
Rumah dan Perjalanan, 2) pengembangan anak sekaligus untuk memicu minat anak
jaring tema Tema Keselamatan di Rumah dan belajar. Dengan memperhatikan pedoman
Perjalanan, 3) pembuatan prototipe RPP Tema tersebut maka dapat disusun jaring tema
Keselamatan di Rumah dan Perjalanan, 4) tematik terpadu tema Keselamatan di Rumah
Validitas RPP Tema Keselamatan di Rumah dan dan Perjalanan. Melalui studi dokumen pada
Perjalanan sesuai dengan validasi judjes, 5) RPP yang digunakan guru dan implementasi
bentuk akhir RPP Tema Keselamatan di Rumah RPP dapat ditemukan bahwa proses penentuan
dan Perjalanan , 6) kualitas Pelaksanaan RPP subtema-KD dan jaring subtema pembelajaran
Tema Keselamatan di Rumah dan Perjalanan dapat dilakukan melalui: (a) menganalis KD-

21
p-ISSN : 2621-1025
VOLUME 2, No.1, MARET 2019 e-ISSN : 2654-4903

KD yang terkait ke dalam sub tema pada Tema Standar proses, hakikat pembelajaran tematik,
Keselamatan di Rumah dan Perjalanan; (b) sesuai dengan sintak model pembelajaran
menentukan indikator dari setiap KD yang tematik, Tujuan pembelajaran tematik,
implementasinya dalam kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik dan tujuan implementasi
pada Tema Keselamatan di Rumah dan kurikulum 2013 dan Permendikbud No.81A
Perjalanan. Setelah pengembangan jaring tema Tahun 2013 lampiran IV. Artinya dari
kegiatan selanjutnya yaitu mengembangkan rancangan kegiatan RPP guru-guru
jaring pembelajaran. Jadi untuk satu subtema memperoleh tambahan pengetahuan mengenai
dikembangkan enam jaring pembelajaran rancangan kegiatan pembelajaran tematik
sehingga secara keseluruhan dikembangkan 24 terpadu.
jaring pembelajaran yaitu 6 jaring pembelajaran Kelima, validasi RPP Keselamatan di
sub tema Aturan Keselamatan di Rumah, 6 rumah dan perjalanan di kelas II ditempuh
jaring pembelajaran sub tema Menjaga melalui dua tahapan validasi yaitu validasi ahli
Keselamatan di Rumah, 6 jaring pembelajaran dan praktisi, dan validasi empiris. Validasi ahli
sub Tema Aturan Keselamatan di Perjalanan dilakukan oleh 2 orang pakar yang berasal dari
dan 6 jaring pembelajaran Tema Menjaga kalangan dosen yang berkompeten di
Keselamatan di Perjalanan. Dari uraian di atas bidangnya dan 3 orang praktisi yang berasal
dapat disimpulkan bahwa guru-guru dari guru yang sudah pernah mengikuti
memperoleh tambahan wawasan mengenai pendidikan dan pelatihan tentang kurikulum
jaring tema RPP tematik terpadu, khususnya 2013. Rata-rataskor validitas berdasarkan hasil
jaring tema RPP Tema Keselamatan di Rumah validasi ahli dan praktisi hasil yang didapat
dan Perjalanan yang belum dikembangkan pada pengembangan produk RPP Keselamatan
dalam buku guru maupun buku siswa di rumah dan perjalanan di kelas II capaiannya
Ketiga prototipe RPP tema keselamatan 0.90. Secara keseluruhan rencana pelaksanaan
di rumah dan di perjalanan pada pembelajaran pembelajaran Keselamatan di rumah dan
tematik terpadu berorientasi pendekatan perjalanan di kelas II dikategorikan sangat baik
saintifik dalam rangka implementasi kurikulum dan sangat layak digunakan dengan tidak perlu
2013 berpedoman pada Permendikbud No. 81A direvisi.
Tahun 2014 lampiran IV tentang Implementasi Keenam, kualitas pelaksanaan RPP
Kurikulum Pedoman Pembelajaran tema Keselamatan di Rumah dan perjalanan
(Kemendikbud, 2013:38) RPP memuat paling dalam uji coba terbatas diperoleh rata-rata
sedikit: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi 89.27.Dikonversi dengan kriteria PAP yang
pembelajaran, (3) metode pembelajaran, (4) berbasis mastery learning berada pada
sumber belajar, dan (5) penilaian. kualifikasi sangat baik. Untuk memberikan
Keempat bentuk akhir RPP tema makna terhadap hasil implementasi rancangan
keselamatan di rumah dan di perjalanan pada produk RPP, selanjutnya dikonsultasikan
pembelajaran tematik terpadu berorientasi dengan tabel pedoman konversi tingkat
pendekatan saintifik dalam rangka pencapaian dengan skala 5, hasilnya berada
implementasi kurikulum 2013 meliputi, 1) pada kualifikasi baik, hal ini dapat disimpulkan
kegiatan pendahuluan, 2)kegiatan inti, dan bahwa produk RPP tema Keselamatan di
3)kegiatan penutup. Rancangan kegiatan yang Rumah dan Perjalanan yang dikembangkan
dilakukan dalam setiap RPP pada duapuluh telah memenuhi syarat baik dan layak
emapt RPP tematik terpadu tema Keselamatan digunakan guru kelas II dalam rangka
di Rumah dan Perjalanan sudah berdasarkan implementasi kurikulum 2013. Dengan
Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang demikian guru-guru dapat memanfaatkan

22
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK....(I Made Ariasa Giri, 17-24)

produk akhir RPP sebagai perangkat merupakan bentuk fisik pertama dari RPP
pembelajaran yang telah memenuhi standar sebelum RPP itu divalidasi dan direvisi baik
Ketujuh Tingkat persepsi guru terhadap oleh ahli maupun oleh praktisi pembelajaran
pembelajaran tematik terpadu tema dan sudah sesuai dengan komponen –
Keselamatan di Rumah dan Perjalanan yang komponen RPP yang tertuang dalam
didapat dari hasil kuesioner yang disebarkan Permendikbud No. 81A Tahun 2013 lampiran
kepada 6 guru kelas II Sekolah Piloting dihitung IV; (4) bentuk akhir RPP tema keselamatan di
dengan weighting additive, diperoleh skor rumah dan di perjalanan pada pembelajaran
sebesar 90,49 selanjutnya dikonversi dengan tematik terpadu berorientasi pendekatan
kriteria PAP yang berbasis mastery learning saintifik dalam rangka implementasi kurikulum
berada pada kualifikasi baik. Artinya, persepsi 2013 sudah melalui beberapa tahap validasi ahli
guru terhadap model pembelajaran tematik dan praktisi serta uji coba terbatas. agar
terpadu berpengaruh terhadap kemampuan menjadikan RPP yang dikembangkan sangat
guru dalam menyusun rencana pelaksanaan baik, praktis dan efisien diterapkan serta bisa
pembelajaran dan bagaimana dilanjutkan ke tahap Desseminate.; (5) Validasi
mengimplementasikannya di kelas. Seorang RPP Keselamatan di rumah dan perjalanan di
guru dengan persepsi rendah terhadap model kelas II ditempuh melalui dua tahapan validasi
pembelajaran tematik terpadu akan sulit yaitu validasi ahli dan praktisi, dan validasi
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran empiris. Validasi ahli dilakukan oleh 2 orang
dengan model tematik terpadu. Hal ini akan pakar yang berasal dari kalangan dosen yang
berdampak pula pada hasil belajar peserta didik. berkompeten di bidangnya dan 3 orang praktisi
Berdasarkan hasil analisis data penilaian yang berasal dari guru yang sudah pernah
terhadap rancangan RPP dan Implementasinya mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang
menetapkan produk RPP layak dipakai. kurikulum 2013. Rata-rataskor validitas
berdasarkan hasil validasi ahli dan praktisi hasil
III. PENUTUP yang didapat pada pengembangan produk RPP
Berdasarkan paparan diatas maka dapat Keselamatan di rumah dan perjalanan di kelas
disimpulkan bahwa: (1) Pada tahapan II capaiannya 0.90. Secara keseluruhan
pengembangan RPP yang dilakukan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran
mengkaji silabus tematik, mengidentifikasi Keselamatan di rumah dan perjalanan di kelas
materi pembelajaran, menentukan tujuan, II dikategorikan sangat baik dan sangat layak
mengembangkan kegiatan pembelajaran, digunakan dengan tidak perlu direvisi; (6)
penjabaran jenis pembelajaran, menentukan kualitas pelaksanaan RPP tema Keselamatan
alokasi waktu dan sumber belajar.; (2) Jaring di Rumah dan perjalanan dalam uji coba
tema yang digunakan dalam Penyusunan RPP terbatas diperoleh rata-rata 89.27.Dikonversi
tematik terpadu tema keselamatan di rumah dan dengan kriteria PAP yang berbasis mastery
perjalanan webbed model atau model jaring learning berada pada kualifikasi sangat
laba-laba selanjutnya pengembangan jaring baik..(7) Tingkat persepsi guru terhadap
pembelajaran lebih mengkusus lagi dan terbatas pembelajaran tematik terpadu memperoleh
pada satu pembelajaran saja, jadi untuk satu nilai rata-rata 90,49. Berdasarkan kreteria PAP
sub tema dikembangkan enam jaring yang berbasis mastery learning, dapat
pembelajaran sehingga secara keseluruhan dikatakan bahwa persepsi guru terhadap
dikembangkan 24 jaring pembelajaran; (3) pembelajaran tematik terpadu pada katagori
Prototipe RPP tematik terpadu tema baik.
keselamatan di rumah dan perjalanan

23
p-ISSN : 2621-1025
VOLUME 2, No.1, MARET 2019 e-ISSN : 2654-4903

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
bahan refleksi dalam melaksanakan Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2013
pembelajaran bagi semua pihak khususnya para Tentang Standar proses pendidikan dasar
guru sebagai pendidik karena dengan menyusun dan Menengah
RPP tematik terpadu dalam pembelajaran siswa Permendiknas Nomer 81A tahun 2013 tentang
dapat lebih bergairah dalam mmengikuti Implementasi Kurikulum.
pembelajaran. Namun karena keterbatasan Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran:
peneliti, penelitian ini hanya samapai pada Mengembangkan Profesionalisme Guru.
tahap development, sehingga disarankan bagi Jakarta: Rajawali Pers
peneliti berikutnya untuk melanjutkan ketahap Raka Joni.T.dkk. 1996. Pembelajaran Terpadu
desseminate atau penyebaran hasil D-II dan S-2 Pendidikan Dasar. Jalarta:
pengembangan ke skup yang lebih luias. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Kepada Dinas Pendidikan, agar memberikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
dukungan sarana prasarana yang memadai Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan
untuk pelaksanaan pembelajaran di setiap Guru Sekolah Dasar.
sekolah dalam pengembangan dan Santyasa,I.W. 2012. Pembelajaran Inovatif.
implementasi RPP untuk meningkatkan hasil Singaraja: Universitas Pendidikan
belajar siswa yang bermuara pada peningkatan Ganesha.
mutu pendidikan secara umum pada tingkat dan Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
jenis satuan pendidikan lainnya. Kepada Bandung: Alfabeta.
pemerintah diharapkan dapat meningkatkan Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran
pemahaman guru-guru tentang kurikulum 2013 Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
melalui kegiatan pelatihan maupun kegiatan- Jakarta: Kencana Prenada Media.
kegiatan lain yang relevan, sehingga dapat Thiagarajan, S.1974. Instructional
meningkatkan pemahaman guru terhadap Development For Training Teacher of
kurikulum 2013. Exceptional Children.Minnesota: Indiana
University.
DAFTAR PUSTAKA Tegeh,I M. Dan Kirna, I M. 2010. Metode
Penelitian Pengembangan Pendidikan.
Arikunto.S 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Singaraja: Undiksha.
Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. Trianto. 2013. Pengembangan Bahan
Dantes, N. 2012. Metodologi Penelitian. Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi
Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Pustakaraya
Dantes, N. 2013. Kinerja Pendidik dan Undang-undang Nomer 20 tahun 2003 tentang
Implementasi Kurikulum 2013. (Tinjauan Sistem Pendidikan Nasional
dari dimensi Profesionalisme Yusrinan. 2013. Pendekatan Scientific pada
Guru)Disampaikan dalam Makalah Kajian kurikulum 2013 (DPPM). http://
Persekolahan Program Studi Pendidikan yus ri n a n s . b l o gs p o t . c o m / 2 0 1 3 / 11 /
Dasar Pascasarjana Undiksha Denpasar, pendekatan-scientific-pada-
23 September 2013 kurikulum.html. Diunduh tanggal 3
Dantes.N 2014. Landasan Pendidikan Tinjauan Januari 2019.
dari Dimensi Makropedagogis. Singaraja
Mulyasa, H.E. 2013. Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja rosdakarya.

24

Anda mungkin juga menyukai