PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua
dimensi tersebut.
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk
Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif
(anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah
penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada
KURIKULUM 2013 SMK 5 AGUSTUS
PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN Page 1
saat angkanya mencapai 70%.Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal
juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
media lainnya);
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi
sains);
pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata
kolaboratif;
pembelajaran.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
inti;
kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SMK 5
1) Menyusun kurikulum sekolah yang relevan dengan standar nasional pendidikan untuk
kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan berkelanjutan.
6) Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua peserta didik untuk lebih
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik
secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral
Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran
dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas
proses pembelajaran.
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
8. Agama
mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu,
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena
ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa
lain.
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti
pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi
dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
antara hard skills dan soft skills pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan
dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip
1. Landasan Filosofis
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
memiliki nama Mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.
2. Landasan Sosiologis
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di indonesia, tidak bisa di lepaskan dari
dunia kerja dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan
kurikulum secara terus menerus. Hal itu di maksudkan agar pendidikan selalu dapat
3. Landasan Teoritis
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
4. Landasan Pedagogis
menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah melalui
diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia
untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi
5. Landasan Yuridis
tahun 2005 (PP 19/2005) yang sudah diubah dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 32
Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan
pendidikan dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian serta berpedoman pada Pedoman Penyusunan dan
b. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c)
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi
daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan
dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i)
kebangsaan.
c. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik; dan
(KTSP).
Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Tenaga Pendidik
dan Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian
Pendidikan Nasional.
2) Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19);
Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal
36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
Nasional Pendidikan yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No, 32 tahun
2013.
Kurikulum
10) Keputusan Direktur Pembinaan SMK tentang Spektrum SMK Kurikulum 2013
Kejuruan
12) Peraturan Gubernur Provinsi Riau No. 25 tahun 2007 Tentang Mata pelajaran
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
Sesuai dengan bunyi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, No. 20 tahun 2003
Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
kompetitif.
KURIKULUM 2013 SMK 5 AGUSTUS
PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN Page 18
E. Tujuan Pendidikan SMK 5 Agustus
1) Membekali peserta didik dengan wawasan agama yang memadai agar menjadi
dunia kerja.
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI atau di instansi sebagai
4) Mempersiapkan peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui
Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan, dan
sikap agar kompeten dalam keahlian keperawatan dengan dilandasi iman, takwa, dan
akhlakul karimah.
berkelanjutan;
1. Identitas sekolah
b. NSS : 67.4.09.60.12.029
b. NIP :
f. TMT : 2013
Kelompok Guru S2 S1 D3
Guru 4
Kejuruan(produktif)
Guru Normatif 5
Guru Adaptif 8
Guru BK 1
Tenaga 1
Administrasi
Sekolah
Jumlah 19
b. Luas Bangunan :
c. Sertifikat Nomor :
6. Data Siswa
Keahlian/
Program
Keahlian
1 X Keperawatan 1 27
Farmasi 1 29
Sub Total
2 XI Keperawatan 1 6
Farmasi 1 10
Sub Total
3 XII Keperawatan 1 8
Farmasi 1 7
Sub Total 6 87
Jumlah 6 87
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan
1.2. Pengertian
1.3 Tujuan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan
standar pembiayaan.
Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang
evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang
diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi
DESKRIPSI KOMPETENSI
KKNI menyatakan sembilan jenjang kualifikasi sumber daya manusia Indonesia yang produktif.
Deskripsi kualifikasi pada setiap jenjang KKNI secara komprehensif mempertimbangkan sebuah
capaian pembelajaran yang utuh, yang dapat dihasilkan oleh suatu proses pendidikan, baik
formal, non-formal, informal, maupun pengalaman mandiri untuk dapat melakukan kerja secara
berkualitas. Deskripsi setiap jenjang kualifikasi juga disesuaikan dengan perkembangan ilmu
dan kesejahteraan rakyat, seperti perindustrian, pertanian, kesehatan, hukum, dan aspek lain yang
terkait. Capaian pembelajaran juga mencakup aspek-aspek pembangun jati diri bangsa yang
tercermin dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika yaitu
menjunjung tinggi pengamalan kelima sila Pancasila dan penegakan hukum, serta mempunyai
komitmen untuk menghargai keragaman agama, suku, budaya, bahasa, dan seni yang tumbuh dan
JENJANG
URAIAN
KUALIFIKASI
tugasnya.
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang
Deskripsi umum
tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
menggunakan alat, aturan, dan proses yang telah ditetapkan, serta di bawah
atasannya.
2 Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang
kerja, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang
tidak langsung.
Memiliki pengatahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta
3
konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga
sesuai.
Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
beberapa pilihan yang baku, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu
sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
komprehensif.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di
multidisipliner.
Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi
internasional.
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru di
transdisipliner.
Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan
lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan dan Sarjana paling rendah setara dengan jenjang
6;
lulusan Magister Terapan dan Magister paling rendah setara dengan jenjang 8;
Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan KKNI di jalur pendidikan diatur melalui
Tahun Tahun
Berfikir secara faktual, konseptual, Berfikir secara faktual, konseptual,
operasional dasar, prinsip, dan metakognitif operasional lanjut, prinsip, dan metakognitif
sesuai denganbidang dan lingkup kerjapada secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik,
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat lokal, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat lokal,
BAB V
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK
A. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum yang dipergunakan di SMK 5 Agustus Pekanbaru untuk kelas X, XI dan
XII mempergunakan Kurikulum 2013.
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. MUATAN NASIONAL
Kelas/Semester
X XI XII
No. Mata Pelajaran
1 2 3 4 5 6
D. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya *) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
E. Muatan Kewilayahan
KURIKULUM 2013 SMK 5 AGUSTUS
PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN Page 32
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah B 5 5 2 2 - -
F. Muatan Peminatan Kejuruan
C1 DASAR BIDANG KEAHLIAN
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 2 2 - - - -
3. Kimia 2 2 - - - -
4. Biologi 2 2 - - - -
C2 DASAR PROGRAM KEAHLIAN
1. Konsep Dasar Keperawatan 3 3 - - - -
2. Anatomi Fisiologi 3 3 - - - -
3. Komunikasi Keperawatan 3 3 - - - -
4. Ilmu Kesehatan Masyarakat 4 4 - - - -
C3. KOMPETENSI KEAHLIAN
1. Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan - - 8 8 9 9
2. Kebutuhan Dasar Manusia - - 8 8 8 8
3. Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik - - 8 8 8 8
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
JUMLAH C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi
dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1
Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-
2;
Kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-3;
Kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI-4
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran untuk SMK terdiri dari tiga kelompok mata pelajaran, yaitu Kelompok
Muatan Nasional, Kelompok Muatan Kewilayahan dan Kelompok Muatan Peminatan
Kejuruan. Kelompok Muatan Nasional terdiri dari 6 mata pelajaran dengan jumlah
jam pelajaran sebanyak 49 jam per minggu. Kelompok Muatan Kewilayahan terdiri
dari 2 mata pelajaran sebanyak 7 jam per minggu. Kelompok Muatan Peminatan
Kejuruan terdiri dari tiga jenis kelompok yaitu Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program
Keahlian dan Kompetensi Keahlian dengan jumlah jam sebanyak 86 jam per minggu.
Sehingga jumlah jam pelajaran perminggu untuk SMK sebanyak 142 jam ditambah
Muatan Lokal Budaya Melayu 2 jam. Jumlah total 144 jam pelajaran per rombel per
minggu.
Nama-nama mata pelajaran untuk Paket Keahlian Farmasi SMK 5 Agustus
sebagaimana tercantum pada struktur kurikulum, yaitu: Kelompok Muatan nasional:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Berikut ini Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar setiap mata pelajaran :
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S. Al-
menyaji dalam ranah Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat
konkret dan ranah abstrak (49) : 10, sesuai dengan kaidah tajwid
terkait dengan dan makhrajul huruf.
pengembangan dari yang 4.1 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-
dipelajarinya di sekolah Anfal (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12;
secara mandiri, dan mampu QS Al-Hujurat (49) : 10 dengan lancar.
menggunakan metoda 4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S.
sesuai kaidah keilmuan. An-Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah
tajwid dan makhrajul huruf.
4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-
Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2
dengan lancar.
4.3 Berperilaku yang mencontohkan
keluhuran budi, kokoh pendirian,
pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku
adil sebagai implementasi dari
pemahaman makna Asmaul Husna al-
Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-
Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir
4.4 Berperilaku yang mencerminkan
KURIKULUM 2013 SMK 5 AGUSTUS
PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN Page 39
kesadaran beriman kepada malaikat-
malaikat Allah SWT
4.5 Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam
semangat mencari ilmu
4.6 Menyajikan macam-macam sumber
hukum Islam
4.7 Menyajikan dalil tentang ketentuan
Wakaf
4.7 Menyajikan pengelolaan wakaf
4.8 Mendeskripsikan substansi dan
strategi dakwah Rasullullah SAW di
Mekah
4.9 Mendeskripsikan substansi dan
strategi dakwah Rasulullah SAW di
Madinah
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-
menyaji dalam ranah Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105
konkret dan ranah abstrak sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul
terkait dengan huruf.
pengembangan dari yang 4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An- Nisa (4)
dipelajarinya di sekolah : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-Taubah (9)
secara mandiri, bertindak : 105 dengan lancar.
secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan 4.3 Membaca Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan
metoda sesuai kaidah Q.S. Al -Maidah (5) : 32sesuai dengan
kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
keilmuan.
4.4 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus(10)
: 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5) : 32 dengan
lancar.
4.5 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Kitab-kitab
Suci Allah SWT.
4.6 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT.
4.7 Menampilkan perilaku taat kepada aturan,
kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras.
4.8 Menampilkan contoh perilaku toleransi
dan kerukunan.
4.9 Mendeskripsikan bahaya perilaku tindak
kekerasan dalam kehidupan.
4.10 Mempresentasikan praktik-praktik ekonomi
Islam.
4.11 Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah.
4.12 Mempraktikkan khutbah, tabligh, dan dakwah.
4.13 Mendiskripsikan perkembangan Islam pada
masa kejayaan.
4.14 Mendiskripsikan perkembangan Islam pada masa
modern (1800-sekarang).
KURIKULUM 2013 SMK 5 AGUSTUS
PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN Page 42
KELAS: XII
dunia.
KELAS: XI
bernegara
4.11 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati,
dan menghargai dalam keberagaman suku,
agama, ras, budaya, dan gender
4.12 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang
mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional
KELAS: XII
KELAS: XI
KELAS: XII
KELAS: XI
KELAS: XII
KELAS : XI
KELAS: XII
KELAS : X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
mengamalkan ajaran agama Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi
yang dianutnya internasional yang diwujudkan dalam semangat
belajar.
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku santun dan
mengamalkan perilaku peduli dalam melaksanakan komunikasi
jujur, disiplin, interpersonal dengan guru dan teman.
tanggungjawab, peduli 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
(gotong royong, kerjasama, percaya diri, dan bertanggung jawab
toleran, damai), santun, dalam melaksanakan komunikasi
KURIKULUM 2013 SMK 5 AGUSTUS
PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN Page 75
responsif dan pro-aktif dan transaksional dengan guru dan teman.
menunjukkan sikap sebagai 2.3 Menunjukkan perilaku tanggung jawab,
bagian dari solusi atas peduli, kerjasama, dan cinta damai,
berbagai permasalahan dalam melaksanakan komunikasi fungsional
dalam berinteraksi secara
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KELAS XI
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyaji dalam ranah menyatakan, menanyakan, dan merespon
konkret dan ranah abstrak ungkapan memberi saran dan tawaran,
terkait dengan dengan memperhatikan fungsi sosial,
pengembangan dari yang struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
dipelajarinya di sekolah benar dan sesuai konteks.
secara mandiri, bertindak 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
secara efektif dan kreatif, menyatakan dan merespon ungkapan
serta mampu menggunakan menyatakan pendapat dan pikiran, dengan
metoda sesuai kaidah memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
keilmuan dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.3 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
mengucapkan dan merespon ungkapan
harapan dan doa bersayap (extended),
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
4.4 Menangkap makna teks undangan resmi.
4.5 Menyunting undangan resmi dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.6 Menyusun teks tulis undangan resmi,
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
4.7 Menangkap makna teks surat pribadi.
4.8 Menyusun teks surat pribadi, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.9 Menangkap makna teks prosedur, lisan dan
tulis, berbentuk manual dan kiat-kiat (tips).
4.10 Menyunting teks prosedur berbentuk manual
dan kiat-kiat (tips), dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.11 Menyusun teks lisan dan tulis, untuk
menyatakan dan menanyakan tentang
tindakan/kegiatan/kejadian tanpa perlu
menyebutkan pelakunya dalam teks ilmiah,
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
4.12 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyatakan dan menanyakan tentang
pengandaian jika terjadi suatu
KELAS XII
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
menganalisis dan mengevaluasi kebahasaan pada ungkapan menawarkan jasa, serta
pengetahuan faktual, konseptual, responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya.
prosedural, dan metakognitif 3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
berdasarkan rasa ingin tahunya kebahasaan pada ungkapan mengawali penyampaian
tentang ilmu pengetahuan, berita atau informasi yang mengejutkan, serta
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kenegaraan, dan peradaban terkait kebahasaan pada ungkapan meminta perhatian
penyebab fenomena dan kejadian, bersayap (extended), serta responnya, sesuai dengan
serta menerapkan pengetahuan konteks penggunaannya.
KURIKULUM 2013 SMK 5 AGUSTUS
PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN Page 82
prosedural pada bidang kajian 3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
yang spesifik sesuai dengan bakat
kebahasaan dari surat lamaran kerja, sesuai dengan
dan minatnya untuk memecahkan konteks penggunaannya.
Masalah 3.5 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan dari teks penyerta
gambar (caption), sesuai dengan konteks
penggunaannya.
3.6 Menganalisis struktur teks, unsur
kebahasaan, dan fungsi sosial dari teks
factual report berbentuk teks ilmiah
faktual tentang orang, binatang, benda,
gejala dan peristiwa alam dan sosial,
sesuai dengan konteks pembelajaran di
pelajaran lain di Kelas XII.
3.7 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan untuk menyatakan
dan menanyakan tentang keharusan,
sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.8 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan dari teks yang
menyatakan fakta dan pendapat, sesuai
dengan konteks penggunaannya.
3.9 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan dari teks news
item berbentuk berita sederhana dari
koran/radio/TV, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
3.10 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan untuk menyatakan
dan menanyakan tentang pengandaian
diikuti oleh perintah/saran, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
4. Mengolah, menalar, 4.1 Menyusun teks lisan dan tulis untuk mengucapkan
menyaji, dan mencipta dan merespon ungkapan menawarkan jasa, dengan
dalam ranah konkret dan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
ranah abstrak terkait kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
dengan pengembangan dari 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
yang dipelajarinya di mengucapkan dan merespon ungkapan
sekolah secara mandiri yang mengawali penyampaian berita atau informasi
serta bertindak secara yang mengejutkan, dengan memperhatikan fungsi
mampu menggunakan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
metoda sesuai kaidah dan sesuai konteks.
Keilmuan
4.3 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
mengucapkan dan merespon ungkapan
meminta perhatian (extended), dengan
SENI MUSIK
SENI TARI
KELAS XI
SENI RUPA
SENI MUSIK
SENI TARI
SENI TEATER
KELAS XII
SENI RUPA
SENI MUSIK
SENI TARI
KELAS: X
KELAS: XI
KELAS: XII
REKAYASA
BUDIDAYA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
ajaran agama yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
budidaya di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
mengamalkan perilaku peduli lingkungan dalam menggali
jujur, disiplin, informasi tentang keberagaman produk
tanggungjawab, peduli budidaya dan kewirausahaan di wilayah
(gotong royong, kerjasama, setempat dan lainnya
toleran, damai), santun, 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
responsif dan pro-aktif dan dan mandiri dalam memperkenalkan
menunjukkan sikap sebagai produk budidaya di wilayah setempat dan
bagian dari solusi atas lainnya dan menerapkan wirausaha
berbagai permasalahan 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
dalam berinteraksi secara royong, bertoleransi, disiplin,
efektif dengan lingkungan bertanggung jawab, kreatif dan inovatif
sosial dan alam serta dalam dalam memahami kewirausahaan dan
menempatkan diri sebagai
melaksanakan budidaya di wilayah
cerminan bangsa dalam setempat dan lainnya dengan
pergaulan dunia.
memperhatikan estetika produk akhir
untuk membangun semangat usaha
PENGOLAHAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
ajaran agama yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
pengolahan di wilayah setempat dan
lainnya sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
mengamalkan perilaku peduli lingkungan dalam menggali
jujur, disiplin, informasi tentang keberagaman produk
tanggungjawab, peduli pengolahan dan kewirausahaan di
(gotong royong, kerjasama, wilayah setempat dan lainnya
toleran, damai), santun, 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
responsif dan pro-aktif dan dan mandiri dalam memperkenalkan
menunjukkan sikap sebagai produk pengolahan di wilayah setempat
bagian dari solusi atas dan lainnya dan menerapkan wirausaha
berbagai permasalahan 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
dalam berinteraksi secara royong, bertoleransi, disiplin,
efektif dengan lingkungan bertanggung jawab, kreatif dan inovatif
sosial dan alam serta dalam dalam memahami kewirausahaan dan
menempatkan diri sebagai membuat produk pengolahan di wilayah
cerminan bangsa dalam setempat dan lainnya dengan
pergaulan dunia. memperhatikan estetika produk akhir
untuk membangun semangat usaha
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan
menganalisis pengetahuan pengemasan karya pengawetan bahan
faktual, konseptual, nabati dan hewani berdasarkan konsep
prosedural berdasarkan berkarya dengan pendekatan budaya
rasa ingintahunya tentang setempat dan lainnya
ilmu pengetahuan, 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang
teknologi, seni, budaya, dan dibutuhkan dalam mendukung proses
humaniora dengan produksi pengawetan bahan nabati dan
wawasan kemanusiaan, Hewani
kebangsaan, kenegaraan, 3.3 Memahami proses produksi pengawetan
dan peradaban terkait bahan nabati dan hewani di wilayah
penyebab fenomena dan setempat melalui pengamatan dari
kejadian, serta menerapkan berbagai sumber
pengetahuan procedural pada
3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam
KURIKULUM 2013 SMK 5 AGUSTUS
PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN Page 109
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk menjalankan sebuah wirausaha
memecahkan masalah. pengawetan bahan nabati dan hewani
KELAS: XI
KERAJINAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
ajaran agama yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
mengamalkan perilaku peduli lingkungan dalam menggali
jujur, disiplin, informasi tentang keberagaman produk
tanggungjawab, peduli kerajinan dan kewirausahaan di wilayah
(gotong royong, kerjasama, setempat dan lainnya
toleran, damai), santun, 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
responsif dan pro-aktif dan dan mandiri dalam memperkenalkan
menunjukkan sikap sebagai karya kerajinan di wilayah setempat dan
bagian dari solusi atas lainnya dan menerapkan wirausaha
berbagai permasalahan 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
dalam berinteraksi secara royong, bertoleransi, disiplin,
efektif dengan lingkungan bertanggung jawab, kreatif dan inovatif
sosial dan alam serta dalam dalam memahami kewirausahaan dan
menempatkan diri sebagai membuat karya kerajinan di wilayah
cerminan bangsa dalam setempat dan lainnya dengan
pergaulan dunia memperhatikan estetika produk akhir
untuk membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami desain produk dan
dan menganalisis pengemasan karya kerajinan dari bahan
pengetahuan faktual, lunak berdasarkan konsep berkarya
konseptual, prosedural, dan dengan pendekatan budaya setempat dan
metakognitif berdasarkan Lainnya
rasa ingin tahunya tentang 3.2 Memahami sumber daya yang
ilmu pengetahuan, dibutuhkan dalam mendukung proses
teknologi, seni, budaya, dan produksi kerajinan dari bahan lunak
humaniora dengan 3.3 Memahami proses produksi kerajinan
wawasan kemanusiaan, dari bahan lunak di wilayah setempat
kebangsaan, kenegaraan, melalui pengamatan dari berbagai
dan peradaban terkait Sumber
penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan 3.4 Menganalisis peluang usaha kerajinan
pengetahuan prosedural dari bahan lunak berdasarkan
pada bidang kajian yang pengamatan pasar di lingkungan wilayah
spesifik sesuai dengan Setempat
REKAYASA
BUDIDAYA
PENGOLAHAN
KELAS: XII
KERAJINAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
ajaran agama yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
mengamalkan perilaku peduli lingkungan dalam menggali
jujur, disiplin, informasi tentang keberagaman produk
tanggungjawab, peduli kerajinan dan kewirausahaan di wilayah
(gotong royong, kerjasama, setempat dan lainnya
toleran, damai), santun, 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
responsif dan pro-aktif dan dan mandiri dalam memperkenalkan
menunjukkan sikap sebagai karya kerajinan di wilayah setempat dan
bagian dari solusi atas lainnya dan menerapkan wirausaha
berbagai permasalahan 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
dalam berinteraksi secara royong, bertoleransi, disiplin,
efektif dengan lingkungan bertanggung jawab, kreatif dan inovatif
sosial dan alam serta dalam dalam memahami kewirausahaan dan
menempatkan diri sebagai membuat karya kerajinan di wilayah
cerminan bangsa dalam setempat dan lainnya dengan
pergaulan dunia memperhatikan estetika produk akhir
untuk membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami desain produk dan
menganalisis dan pengemasan karya kerajinan fungsi hias
mengevaluasi pengetahuan dari berbagai bahan limbah berdasarkan
faktual, konseptual, konsep berkarya dan peluang usaha
prosedural, dan dengan pendekatan budaya setempat dan
metakognitif berdasarkan Lainnya
rasa ingin tahunya tentang 3.2 Memahami sumber daya yang
ilmu pengetahuan,
Kurikulum SMK 5 AGUSTUS 2013 Page 2
Paket Keahlian Keperawatan
dibutuhkan dalam mendukung proses
teknologi, seni, budaya, dan produksi usaha kerajinan fungsi hias dari
humaniora dengan berbagai bahan limbah
wawasan kemanusiaan, 3.3 Menganalisis proses produksi usaha
kebangsaan, kenegaraan, kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan
dan peradaban terkait limbah di wilayah setempat melalui
penyebab fenomena dan pengamatan dari berbagai sumber
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural 3.4 Memahami pembuatan proposal
pada bidang kajian yang usahakerajinan fungsi hias dari berbagai
spesifik sesuai dengan bahan limbah
bakat dan minatnya untuk 3.5 Memahami desain produk dan
memecahkan masalah pengemasan karya kerajinan fungsi
pakai dari berbagai bahan limbah
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi usaha kerajinan fungsi pakai
dari berbagai bahan limbah
3.7 Menganalisis proses produksi usaha
kerajinan fungsi pakai dari berbagai
bahan limbah di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai sumber.
3.8 Menganalisis hasil usaha kerajinan fungsi
pakai dari berbagai bahan limbah
berdasarkan kriteria keberhasilan usaha
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
mencipta dalam ranah konkret dan karya kerajinan fungsi hias dari berbagai
ranah abstrak terkait dengan bahan limbah berdasarkan konsep
pengembangan dari yang berkarya dan peluang usaha dengan
dipelajarinya di sekolah secara pendekatan budaya setempat dan lainnya
mandiri serta bertindak secara 4.2 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan fungsi
efektif dan kreatif, dan mampu hias dari berbagai bahan limbah berdasarkan
menggunakan metoda sesuai identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur
kaidah keilmuan. berkarya dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
4.3 Mencipta karya kerajinan fungsi hias dari
berbagai bahan limbah yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Membuat proposal dan mempraktekkan usaha
kerajinan fungsi hias dari berbagai limbah.
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
karya kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan
limbah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.
4.6 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan fungsi
REKAYASA
BUDIDAYA
PENGOLAHAN
3. Memahami, menerapkan dan 3.1 Memahami konsep besaran pokok, besaran turunan,
menganalisis pengetahuan faktual, dan satuan.
konseptual, dan prosedural 3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
3.3 Memahami konsep gerak benda titik melalui
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, besaran-besaran fisika yang terkait
dan humaniora dalam wawasan 3.4 Menerapkan konsep gerak lurus dengan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, kecepatan tetap dan gerak lurus dengan
dan peradaban terkait penyebab percepatan tetap
fenomena dan kejadian dalam bidang3.5 Memahami gerak melingkar dengan laju tetap dan
kerja yang spesifik untuk memecahkan gerak melingkar dengan percepatan sudut tetap.
masalah. 3.6 Menerapkan hukum Newton dan konsep gaya
3.7 Menerapkan konsep usaha, energi dan daya
3.8 Memahami hukum kekekalan energi
Kurikulum SMK 5 AGUSTUS 2013 Page 13
Paket Keahlian Keperawatan
3.9 Memahami konsep impuls dan hukum
kekekalan momentum
3.10 Menganalisis gerak translasi dan rotasi
3.11 Menerapkan konsep kesetimbangan benda tegar
3.12 Menerapkan konsep elastisitas bahan
3.13 Menerapkan hukum-hukum yang berhubungan
dengan fluida statik dan
3.14 Menerapkan konsep suhu dan kalor
3.15 Memahami pengaruh kalor terhadap zat
3.16 Memahami sifat–sifat gas ideal dan
persamaan keadaan gas
3.17 Menerapkan hukum-hukum termodinamika
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Menyaji hasil pengukuran besaran fisis
dalam ranah konkret dan ranah abstrak menggunakan alat ukur dan teknik yang tepat
terkait dengan pengembangan dari yang4.2 Menyaji hasil pengamatan terhadap gerak benda
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, kedalam grafik
dan mampu melaksanakan tugas 4.3 Menganalisis gerak lurus berubah beraturan
spesifik di bawah pengawasan langsung. menggunakan hukum Newton
4.4 Menyaji hasil percobaan menggunakan
konsep usaha, energidandaya
4.5 Menganalisis hubungan impuls dan mmomentum
dalam perhitungan
4.6 Menyaji hasil analisis gerak benda berdasarkan
konsep translasi dan rotasi
4.7 Memecahkan masalah kesetimbangan benda tegar
4.8 Memecahkan masalah yang berkaitan
dengan tumbukan
4.9 Merencanakan dan melaksanakan percobaan
untuk menentukan elastisitas bahan
4.10 Memecahkan persoalan dalam teknologi
dan rekayasa yang berkaitan dengan hukum-
hukum fluida static dan dinamik.
4.11 Mengolah hasil penyelidikan yang
Berkaitan dengan suhu dan kalor
4.12 Menyaji hasil penyelidikan mengenai
cara perpindahan kalor
4.13 Melakukan perhitungan berbagai proses
berdasarkan hokum termodinamika
KELAS: XI
KELAS: XI
13. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Konsep Dasar
Keperawatan
KELAS: X
14. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Anatomi Fisiologi
Kelas: X
3.13 Mengevaluasi
17. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kebutuhan Dasar Manusia
18. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Penyakit dan
Penunjang Diagnostik
KELAS : XII
19. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Produk Kreatif
dan Kewirausahaan
KELAS : XII
Kelas XI
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.1. Menganalisis kearifan Tunjuk Ajar Melayu 1. Memahami Tunjuk Ajar
hubungan manusia dan tentang hubungan manusia Melayu tentang kepatuhan dan
alam budaya Melayu dan alam dialogic orang melayu terhadap
Riau a. Kepatuhan orang alam lingkungan
4.1. Menyusun melayu terhadap alam 2. Mendiskusikan Tunjuk Ajar
lapoaran tentang lingkungan Melayu tentang kepatuhan dan
kearifan hubungan b. Diologik/keterbukaan dialogic orang melayu terhadap
manusia dan alam orang melayu dalam alam lingkungan
budaya Melayu Riau menjaga alam 3. Menyusun laporan Tunjuk Ajar
Melayu tentang kepatuhan dan
dialogic orang melayu terhadap
alam lingkungan
3.2. Mengidentifikasi Kesantunan berbahasa 1. Menjelaskan pengertian
kesantunan berbahasa kesantunan berbahasa
dalam kehidupan 2. Mengidentifikasi syarat-syarat
4.2. Mempraktikkan kesantunan berbahasa
kesantunan berbahasa 3. Menjelaskan fungsi kesantunan
dalam kehidupan berbahasa
4. Mengidentifikasi jenis
Kelas XII
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.1. Mengidentifikasi Kearifan melayu 1. Menjelaskan pembagian
kearifan melayu dalam dalam pemanfaatan ruang kehidupan (alam
pemanfatan alam alam: lingkungan)
4.1. Menyajikan kembali 1. Pembagian 2. Menjelaskan kearifan
tunjuk ajar yang berisikan ruang kehidupan dalam berladang
kearifan Melayu dalam (alam 3. Menyajikan kembali
pemanfaatan alam lingkungan) tunjuk ajar terhadap
Melayu Riau kearifan Melayu dalam
2. Kearifan dalam pemanfaatan alam
berladang 4. Menulis sebuah karya
3. Tunjuk Ajar sastra dengan nilai
berkenaan kehidupan masyarakat
dengan kearifan Riau
Melayu dalam
B. Muatan lokal
bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan local untuk
keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 5 Tahun 2018 yang bersifat berdiri
sendiri. Muatan local dalam perda itu disebutkan sebagai kegiatan kurikuler
Perda tersebut juga menjelaskan bahwa (1) Satuan pendidikan formal dan
Melayu Riau. (2) Kurikulum Muatan Lokal Budaya Melayu Riau disusun
Adat Melayu Riau. (3) Buku ajar dan buku pengayaan mata pelajaran
Muatan Lokal Budaya Melayu Riau dan prosedur pengesahan buku mata
pelajaran dan buku pengayaan muatan local Budaya Melayu Riau diatur
Riau terdiri dari berbagai satuan pendidikan, SD, SMP, SMA sederajat.
praktisi, para akademisi, seniman dan budayawan di Riau. LAM Riau juga
terdiri atas nilai-nilai asas jatidiri, alam dan kearifan ekologis Melayu,
bahasa lisan dan tulisan dan kesantunan, adat dan adab Melayu, sejarah
kewenangannya.
Riau ini bertujuan agar peserta didik memiliki kompetensi sebagai berikut:
dan tenggang rasa, keadilan kebenaran, ikhlas dan rela berkorban, kerja
bertanggung jawab, tahu malu, kasih saying dengan sesama, tahu hak
adat dan adab Melayu Riau, sejarah Melayu Riau, pakaian, kesenian
berikut:
masa depan.
kehidupan.
berbagi dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik
3. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 Muatan Lokal Budaya Melayu Riau dikembangkan
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta
D. Landasan Yuridis
Tahun 1945.
Nasional.
Lulusan.
Riau 2020.
Penyelenggaraan Pendidikan.
12. Surat Edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau No
pelajaran yang dikembangkan sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah,
dari mata pelajaran yang ada. Dalam hal ini Seni, Kebudayaan dan
Agustus Pekanbaru
KARAKT PELAKSANAAN U G E K O E A E A P E U
RER L U P T V S N B R R I N
YANG I S T O E E U R E I I
DIKEMBA
NGKAN
1 Religius a. Berdoa sebelum dan
mengajar
b. Melaksanakan shalat
zuhur berjamaah di
masjid sekolah
c. Melakukan kegiatan
jumat
d. Merayakan hari-hari
besar keagamaan
e. Mempelajari alquran
pada setiap
pembelajaran
b. Melakukan upacara-
besar nasional
c. Menghidupkan
lagu-lagu daerah
berbunyi
menyelesaikan tugas-
tugas.
b.
4 Gotong a. Pembiasaan
Royong memelihara
kebersihan dan
kelestarian
lingkungan sekolah
b. Tersedianya tempat
pembuangan
cuci tangan
c. Menyediakan kamar
d. Pembiasaan hemat
energy
e. Membuat saluran
pembuangan air
f. Melakukan
pembiasaan
memisahkan jenis
anorganik
g. Menyediakan
peralatan kebersihan
h. Memprogramkan
cinta kebersihan
lingkungan.
i. Adanya tulisan
peduli lingkungan
j. Melaksanakan bakti
bencana alam
c. Mengumpulkan infak
jumat
d. Mengadakan pertemuan
melayu riau
b. Menghasilkan produk
yang inovatif
c. Mengadakan lomba
cipta souvenir
e. Mengadakan lomba
antar kelas
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu,
berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi
watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani
kekuatan (dignity).
Sekolah
warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki
Keterangan:
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan
dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh
matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada
pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut.
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai
dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang
dari 2.66;
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh
nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang
dari 2.66.
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang
secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara
holistik (paling tidak oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua).
c. Karakteristik Penilaian
a) Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3
dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan
berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
prosedur yang benar dan hasil yang baik. Asumsi yang digunakan
b) Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian
otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia
sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik
(kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui
oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat
dilakukan oleh peserta didik.
c) Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian
proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau
ulangan kenaikan kelas).
d) Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan,
misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan masing-masing.
e) Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk,
portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
2) Strategi Penilaian Hasil Belajar
Strategi penilaian hasil belajar dengan menggunakan Metode dan Teknik
Penilaian sebagai berikut:
a. Metode Penilaian
Keterangan:
Rubrik: Aspek yang dinilai Penilaian 1 2 3
Merangkai alat
Rangkaian alat tidak benar (Nilai 1)
Rangkaian alat benar, tetapi tidak rapi atau tidak memperhatikan
keselamatan
kerja (Nilai 2)
Rangkaian alat benar, rapi, dan memperhatikan keselamatan kerja (Nilai 3)
Pengamatan
Pengamatan tidak cermat (Nilai 1)
Pengamatan cermat, tetapi mengandung interpretasi (2)
Pengamatan cermat dan bebas interpretasi (3)
Data yang diperoleh
Data tidak lengkap (Nilai 1)
Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau ada yang salah tulis (Nilai 2)
Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar (Nilai 3)
Kesimpulan
b) Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu/objek. Sikap juga
sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki
oleh seseorang. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif,
kognitif, dan konatif/perilaku. Komponen afektif adalah perasaan yang
dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek.
Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang
mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan
untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan
dengan kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses
pembelajaran adalah:
i. Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki
sikap positif terhadap matapelajaran. Dengan sikap`positif dalam
diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar,
akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah
menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
ii. Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap
positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap
positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang
diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap
negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi
pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
iii. Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu
memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang
berlangsung. Proses pembelajaran mencakup suasana
pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang
digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan
No. Nama S I K A P
Hormat Ortu
Tngg.Jawab
Tengg. Rasa
Kerjasama
Tepat Janji
Keterbukaan
Ketekun. Bljr
Kerajinan
Kedisiplinan
Ramah Tman
Kejujuran
Kepedulian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
c) Tes Tertulis
Skor
No. Tahapan 1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan Bahan
2. Tahap Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan
kebersihan)
3. Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
TOTAL SKOR
Catatan :
Skor diberikan dengan rentang skor 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), dengan
ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan
maka semakin tinggi nilainya.
f) Penilaian Portofolio
i. Pengertian
Catatan:
PI = Pencapaian Indikator
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai
bukti pekerjaan yang masuk dalam portofolio. Skor yang digunakan
dalam penilaian portofolio menggunakan rentang antara 0 -10 atau 10 –
100. Kolom keterangan diisi oleh guru untuk menggambarkan
karakteristik yang menonjol dari hasil kerja tersebut.
g) Penilaian Diri
i. Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik
diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses
dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik
penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif,
afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi kognitif di kelas,
misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan
dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu
matapelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau
acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya,
peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat
curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya,
peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria
atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan penilaian
kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai
kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan
kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Untuk menentukan
Inventori digunakan untuk menilai konsep diri peserta didik dengan tujuan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri peserta didik.Rentangan nilai
yang digunakan antara 1 dan 2. Jika jawaban YA maka diberi skor 2, dan
jika jawaban TIDAK maka diberi skor 1. Kriteria penilaianya adalah jika
rentang nilai antara 0–5 dikategorikan tidak positif; 6–10, kurang positif; 11–
5 positif dan 16–20 sangat positif
5) Kelulusan
Seorang peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
SMK 5 Agustus setelah memenuhi Kriteria Kelulusan sebagai berikut :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran
seluruh mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang digunakan
dan semua nilainya sudah memenuhi KKM. Pemenuhan persyaratan
ini diwujudkan dalam bentuk nilai yang tercantum dalam Buku Induk
Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses
tersebut mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan guru,
teman, lingkungan. Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari stimulus
dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu.
Proses pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar
dan dalam. Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua
stimulus pada diri setiap peserta didik.
1. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
1) Hakikat RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu
yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah,
matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu;
(4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5)
materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber
belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian.
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
untuk matapelajaran yang diampunya. Pengembangan RPP dapat
b. Menentukan Tujuan
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau
diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada
indikator, paling tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta
didik) dan Behavior (aspek kemampuan), tetapi, sebaiknya lengkap A,
B, C, D yaitu Audience (peserta didik), Behaveour (aspek
kemampuan), Condition (syarat tercapainya kemampuan tersebut), dan
Degree (tingkat kemampuan yang akan dicapai)
2. PROSES PEMBELAJARAN
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan
pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
1) Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
3) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian
dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya. Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke
dalam empat KI. KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi
KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD
tentang penyajian pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan
dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang
tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak
diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan
pembelajaran.
memberikan bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada
a. Kecakapan Dasar
b. Kecakapan Instrumental
Kecakapan berwirausaha
global dalam mata pelajaran muatan lokal yang bertujuan mengenalkan dan
Komputer.