Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Administrasi Pendidikan


(Volume 4 Tahun 2013)

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MANAJEMEN KELAS, ETOS KERJA DAN


PEMANFAATAN MEDIA BELAJAR TERHADAPAN EFEKTIFITAS
PEMBELAJARAN

Ni Made Supradnyani, I Nyoman Natajaya, I Gusti Ketut Arya Sunu

Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja Indonesia

e-mail: {made.supradnyani, nyomannatajaya, aryasunu}@pasca.undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya kontribusi kemampuan manajemen, etos
kerja, pemanfaatan media belajar terhadap efektifitas pembelajaran. Penelitian ini termasuk
penelitian ex post facto yang berbentuk korelasional dengan populasi seluruh guru SMA Negeri
di Kecamatan Karangasem yang berjumlah 171 orang dengan jumlah sampel 147 orang. Data
manajemen kelas, etos kerja dan pemanfaatan media dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner dan data efektifitas pembelajaran dikumpulkan dengan pedoman Penilaian Kinerja
Guru. Data dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana, regresi ganda dan analisis
korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang positif dan
signifikan kemampuan manajemen, etos kerja dan pemanfaatan media belajar terhadap
efektifitas pembelajaran baik secara mandiri ataupun secara bersama-sama. Dengan demikian,
ketiga variabel tersebut adalah prediktor dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran guru
SMA Negeri di Kecamatan Karangasem.

Kata Kunci: manajemen, etos kerja, media, efektivitas

Abstract
The study was conducted in order to find out and analyse the contribution of classroom
management ability, working ethos, utilization of learning media simultaneously towards the
instructional effectiveness for the teachers of SMA Negeri in Karangasem District. This was a
quantitative type of study with a descriptive and correlational technique utilizing an ex-post facto
design, involving all the teaching staff members of SMA Negeri around Karangasem district in a
total number of 171 persons, out of which only 147 were determined as the samples of the
VWXG\ :KLOH WKH GDWD RI WKH LQVWUXFWLRQDO HIIHFWLYHQHVV ZHUH FROOHFWHG E\ XVLQJ WHDFKHUV¶
performance assessment guides. The questionnaires were constructed based of Liker scales.
The data were analysed based on simple and multiple regressions, as well as partial correlation
analysis. Based on the finding it could be concluded that classroom management ability,
working ethos, utilization of learning media contributed significantly towards the instructional
effectiveness. Accordingly, the three variables could become predictor in improving the
instructional effectiveness for the teachers of SMA Negeri around Karangasem district.

Key words : management, working ethos, media, effectiveness.


e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)

PENDAHULUAN Berdasarkan ciri program pembelajaran


Pembelajaran pada hakekatnya efektif seperti yang digambarkan diatas,
merupakan proses komunikasi keefektifan program pembelajaran tidak
transaksional yang bersifat timbal balik, hanya ditinjau dari segi tingkat prestasi
baik antara pengajar dengan peserta didik belajar saja, melainkan harus pula ditinjau
maupun peserta didik dengan peserta didik, dari segi proses dan sarana penunjang.
untuk mencapai tujuan yang telah Dalam pencapain efektivitas belajar,
ditetapkan. Mengacu pada undang-undang banyak hal yang mempengaruhi. Baik dari
nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan faktor internal guru maupun faktor
dosen yang tercantum di pasal 10, guru eksternal.
(pendidik) merupakan kunci keberhasilan Peran guru sebagai mediator adalah
(determinant factors) dalam menciptakan memediasi proses belajar siswa. Salah satu
pendidikan yang berkualitas, guru tugas mediator adalah mengelola kelas
merupakan salah satu faktor penentu agar nyaman dan kondusif dalam belajar.
dalam menunjang keberhasilan Hal ini tidak lepas dari kompetensi
pembelajaran dan peningkatan mutu pedagogik dan kepribadian guru dalam
pendidikan. Guru merupakan sumber daya mengoptimalkan pengelaloaan kelas.
manusia yang berada di front paling depan Manajemen/pengelolaan kelas adalah
saat terjadinya proses belajar mengajar. suatu usaha yang dilakukan oleh
Oleh karena itu, guru hendaknya memiliki penanggung jawab kegiatan pembelajaran
kompetensi yang kompeten baik dari segi dengan maksud agar tercapai kondisi
pedagogik, sosial, maupun personal untuk optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan
mendukung proses pembelajaran yang belajar sebagaimana yang diharapkan
efektif. (Rachman, 1999). Pengelolaan kelas yang
Di dalam pengajaran efektivitas baik selalu diawali dengan: 1) Mengecek
berkenaan dengan pencapaian tujuan, kehadiran kelas; 2) Mengumpulkan hasil
dengan demikian analisis tujuan pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai
merupakan kegiatan pertama dalam hasil pekerjaan; 3) Pendistribusian alat dan
perencanaan pengajaran. Keefektifan bahan; 4) Mengumpulkan informasi dari
program pembelajaran ditandai dengan ciri- siswa; 5) Mencatat data; 6) Pemeliharaan
ciri sebagai berikut : a). Berhasil arsip; 7) Menyampaikan materi pelajaran;
menghantarkan siswa mencapai tujuan- 8) Memberikan tugas. Pembelajaran
tujuan instruksional yang telah ditetapkan. dikatakan efektif apabila dalam proses
b). Memberikan pengalaman belajar yang pembelajaran setiap elemen berfungsi
atraktif, melibatkan siswa secara aktif secara keseluruhan, peserta merasa
sehingga menunjang pencapaian tujuan senang, puas dengan hasil pembelajaran,
instruksional. c). Memiliki sarana-sarana membawa kesan, sarana/fasilitas memadai,
yang menunjang proses belajar mengajar. materi dan metode affordable dan guru
Efektivitas pembelajaran merujuk pada professional.
kemampuan untuk memiliki tujuan yang Pengelolaan (manajemen) kelas tidak
tepat atau mencapai tujuan belajar yang hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas
telah ditetapkan. fisik dan rutinitas. Kegiatan pengelolaan
Efektivitas juga berhubungan dengan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan
masalah bagaimana pencapaian tujuan mempertahankan suasana dan kondisi
atau hasil yang diperoleh, kegunaan atau kelas. Sehingga proses belajar mengajar
manfaat dari hasil yang diperoleh, tingkat dapat berlangsung secara efektif dan
daya fungsi unsur atau komponen, serta efisien. Misalnya memberi penguatan,
masalah tingkat kepuasaan mengembangkan hubungan guru dengan
pengguna/client (Miarso, 2004:25). siswa dan membuat aturan kelompok yang
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)

produktif. Manajemen kelas diperlukan dan komitmen yang tinggi dari para guru.
karena dari hari ke hari bahkan dari waktu Apabila etos kerja yang tinggi tidak dimiliki
ke waktu tingkah laku dan perbuatan siswa guru maka pembelajaran tidak akan
selalu berubah. Hari ini siswa dapat belajar mencapai tujuan yang diharapkan sehingga
dengan baik dan tenang, tetapi besok tujuan dari proses pendidikan tidak akan
belum tentu. Kemarin terjadi persaingan tercapai pula. Untuk mencapai tuuan
yang sehat dalam kelompok, sebaliknya pendidikan, guru yang memiliki etos kerja
dimasa mendatang boleh jadi persaingan yang tinggi sadar akan fungsinya di kelas
itu kurang sehat. Kelas selalu dinamis tidak lagi sebagai sumber ilmu, melainkan
dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap, sebagai fasilitator dan mediator bagi siswa
mental, dan emosional siswa. untuk mencapai pembelajaran yang efektif.
Pengaruh guru yang sangat besar Selain sebagai mediator, guru juga
terhadap perkembangan peserta didik berperan sebagai fasilitator belajar siswa.
tersebut maka guru dituntut untuk dapat Selain sebagai mediator, guru juga
melaksanakan tugas dan tanggung berfungsi sebagai fasilitator yang
jawabnya secara maksimal. Sehingga ada menyiapkan bahan belajar dan melayani
pengaruh antara peningkatan efektivitas proses belajar. Era globalisasi yang diiringi
pembelajaran dengan peningkatan sumber dengan perkembangan IPTEK yang sangat
daya manusia. Manajemen/pengelolaan pesat, menuntut seseorang untuk mampu
kelas adalah suatu usaha yang dilakukan memanfaatkan informasi dengan baik dan
oleh penanggung jawab kegiatan cepat. Untuk itu di butuhkan sumber daya
pembelajaran dengan maksud agar manusia yang berkualitas dan bernilai tinggi
tercapai kondisi optimal sehingga dapat serta memiliki kemampuan memproses
terlaksana kegiatan belajar sebagaimana informasi sehingga bisa digunakan untuk
yang diharapkan (Rachman dalam mengembangkan IPTEK.
Djamarah, 1999:177). Oleh karena itu guru harus memiliki
Salah satu faktor internal yang kepribadian yang matang dan berkembang,
berpengaruh kuat pada efektivitas belajar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dilakukan guru adalah etos kerja. Etos yang kuat, memiliki ketrampilan untuk
kerja merupakan perilaku seseorang untuk membangkitkan minat peserta didik dan
melakukan sebuah pekerjaan (Sukarman, mengembangkan profesinya yang
2007:4). Lebih lanjut Sinamo (2005) berkesinambungan. Guru dituntut mampu
menambahkan bahwa guru yang memiliki menyiapkan media belajar yang optimal
etos kerja selalu berkerja dengan tulus bagi siswa.
penuh syukur, bekerja benar penuh Dalam Undang-Undang No 20 Tahun
tanggung jawab, kerja tuntas penuh 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
integritas, bekerja keras penuh semangat, BAB XII pasal 45 tentang sarana dan
bekerja serius penuh kecintaan, bekerja prasarana menyatakan bahwa setiap
kreatif penuh suka cita, bekerja tekun satuan pendidikan formal dan non formal
penuh keunggulan, bekerja sempurna menyediakan sarana dan prasarana yang
penuh kerendahan hati. memenuhi keperluan pendidikan sesuai
Etos kerja sangatlah penting dimiliki dengan pertumbuhan dan perkembangan
oleh seorang guru karena menyangkut potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
motivasi, sprit, prinsip, kode etik, dan emosional dan kewajiban peserta didik.
keyakinan seseorang untuk melaksanakan Ketentuan dalam pasal 45 ini diatur dengan
pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Etos peraturan Pemerintah republik Indonesia
kerja yang tinggi seyogyanya harus dimiliki Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar
oleh setiap guru. Karena keberhasilan nasional pendidikan. Pada BAB VII Standar
pembelajaran membutuhkan kerja keras Sarana dan Prasarana Pasal 42
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)

menyebutkan bahwa setiap satuan Berdasarkan hal tersebut diatas,


pendidikan wajib memiliki sarana yang maka rumusan masalah yang di ajukan
meliputi perabot, peralatan pendidikan, dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
media pendidikan, buku dan sumber belajar 1) Apakah terdapat kontribusi manajemen
lainnya, bahan habis pakai serta kelas terhadap efektifitas pembelajaran
perlengkapan lain yang diperlukan untuk bagi guru SMA Negeri di Kecamatan
menunjang proses pembelajaran yang Karangasem?
teratur dan berkelanjutan. 2) Apakah terdapat kontribusi etos kerja
Guru yang kompeten adalah guru guru terhadap efektifitas pembelajaran
yang secara kreatif memfasilitasi belajar bagi guru SMA Negeri di Kecamatan
siswa salah satunya adalah dengan Karangasem?
menggunakan media pembelajaran. Media 3) Apakah terdapat kontribusi
pembelajaran adalah segala sesuatu yang pemanfaatan media belajar terhadap
digunakan orang untuk menyampaikan efektifitas pembelajaran bagi guru SMA
pesan. Yang dimaksud sesuatu di sini Negeri di Kecamatan Karangasem?
adalah apa saja yang memiliki guna 4) Apakah terdapat kontribusi manajemen
sebagai perantara untuk menyampaikan kelas, etos kerja, dan pemanfaatan
pesan entah itu berupa lisan atau alat media belajar secara bersama-sama
peraga yang mengisyaratkan maksud terhadap efektifitas pembelajaran bagi
tertentu dan bisa dipahami oleh orang yang guru SMA Negeri di Kecamatan
menerima pesan, atau dalam konteks Karangasem?
pembelajaran adalah peserta didik didik Penelitian ini dilakukan dengan
(pelajar) (Sukiman, 2011). tujuan untuk:
Namun pada kenyataannya guru 1) Mengetahui kontribusi kemampuan
dengan segala predikat tersebut belum manajemen kelas terhadap efektifitas
mampu mewujudkan efektifitas pembelajaran bagi guru SMA Negeri di
pembelajaran tersebut. Berdasarkan latar Kecamatan Karangasem.
belakang masalah yang dikemukakan di 2) Mengetahui kontribusi etos kerja guru
atas, peneliti mendapatkan fenomena- terhadap efektifitas pembelajaran bagi
fenomena mengidentifikasikan bahwa guru SMA Negeri di Kecamatan
efektifitas belajar siswa SMA Negeri di Karangasem.
Kecamatan Karangasem sangat 3) Mengetahui kontribusi pemanfaatan
dipengaruhi oleh proses belajar-mengajar. media belajar terhadap efektifitas
Proses belajar-mengajar sangat pembelajaran bagi guru SMA Negeri di
dipengaruhi oleh instrumental input, Kecamatan Karangasem.
diantaranya: kurikulum (SAP), bahan 4) Mengetahui kontribusi kemampuan
(sumber belajar), guru, sarana, metode, manajemen kelas, etos kerja, dan
dan manajemen kelas. Berdasarkan pemanfaatan media belajar secara
indikator proses belajar mengajar yang bersama-sama terhadap efektivitas
mempengaruhi terhadap hasil belajar, pembelajaran bagi guru SMA Negeri di
dugaan sementara peneliti antara lain Kecamatan Karangasem.
disebabkan hal-hal penting yang Berdasarkan kajian teori dan
berpengaruh terhadap efektifitas belajar kerangka berpikir di atas hipotesis yang
siswa, yaitu: Manajemen Kelas, Etos Kerja diuji kebenarannya dalam penelitian ini
Guru dan Pemanfaatan Media adalah sebagai berikut.
Pembelajaran. Ketiganya berdampak 1) Terdapat kontribusi yang signifikan
terhadap efektifitas belajar yang relatif manajemen kelas terhadap efektifitas
masih rendah. pembelajaran bagi guru SMA Negeri di
Kecamatan Karangasem.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)

2) Terdapat kontribusi yang signifikan telah ditetapkan dalam pemilihan dan


etos kerja terhadap efektifitas penentuan sampel. Data manajemen kelas
pembelajaran bagi guru SMA Negeri di (X1), etos kerja (X2), dan pemanfaatan
Kecamatan Karangasem. media (X3) diambil dengan menggunakan
3) Terdapat kontribusi yang signifikan kuesioner, sedangkan data efektifitas
pemanfaatan media belajar terhadap pembelajaran (Y) diambil dengan
efektifitas pembelajaran bagi guru SMA menggunakan observasi penilaian kinerja
Negeri di Kecamatan Karangasem. guru yang dilakukan oleh kepala sekolah
4) Terdapat kontribusi yang signifikan dan juga tim penilaian kinerja guru di
manajemen kelas, etos kerja dan sekolah yang bersangkutan. Validitas isi
pemanfaatan media belajar secara instrumen penelitian dilakukan oleh dua
bersama-sama terhadap efektifitas orang dosen Pasca Sarjana sebagai judges
pembelajaran bagi guru SMA Negeri di expert untuk selanjutnya instrumen
Kecamatan Karangasem. diujicobakan guna mencari validitas butir.
Validitas instrument dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN ditinjau dari dua segi yaitu validitas isi dan
Penelitian ini bertujuan untuk validitas butir. Validasi isi instrument ini
mengetahui kontribusi manajemen kelas , dalam penyusunannya didasarkan pada
etos kerja guru, , dan pemanfaatan media kisi-kisi yang telah dibuat kemudian
belajar terhadap efektivitas pembelajaran divalidasi oleh ahli dalam bidangnya. Untuk
yang dilakukan guru. Untuk mencapai menguji validitas butir -butir instrumen
tujuan tersebut dilakukan penelitian ex post digunakan rumus korelasi product moment
facto (pengukuran setelah kejadian). yaitu dengan mencari korelasi antara skor
Hipotesis yang diuji yaitu kontribusi variabel butir dengan skor totalnya.
manajemen kelas (X1), etos kerja (X2), dan Analisis data terdiri atas kegiatan
pemanfaatan media (X3), terhadap pengolahan data dan analisis statistic.
efektifitas pembelajaran (Y) pada guru SMA penelitian ini melalui tahapan analisis data
Negeri di Kecamatan Karangasem. yakni : (1) tahap deskripsi data, (2) tahap
Penelitian ini menggunakan pegujian persyaratan analisis dan (3) tahap
rancangan kausal korelasional. Bentuk pengujian hipotesis. Statistik analisis data
hubungan yang dimaksud yaitu hubungan penelitian ini adalah teknik regresi
diterminatif, karena penelitian ini mencari sederhana, regresi ganda dan korelasi
besarnya kontribusi variabel manajemen parsial. Prasyarat yang berkaitan dengan
kelas (X1), etos kerja (X2), dan pemanfaatan teknik analisis tersebut harus dibuktikan
media (X3), terhadap efektifitas secara statistic. Adapun uji prasyarat
pembelajaran (Y) pada SMA Negeri di analisisnya adalah uji normalitas sebaran
Kecamatan Karangasem. Populasi dalam data, uji linearitas dan keberartian koefisien
penelitian ini adalah seluruh guru SMA di regresi, uji multicolinearitas, uji
Kecamatan Karangasem yang terdiri atas autokorelasi dan uji heterokedastisitas.
tiga sekolah negeri yaitu SMA N 1 Uji hipotesis pertama, kedua dan
Amlapura, SMA N 2 Amlapura, dan SMA N ketiga digunakan teknik analisis data
3 Amlapura sebanyak 171 orang. Distribusi regresi sederhana. Untuk menguji hipotesis
sampel dalam penelitian ini berdasarkan keempat, digunakan teknik analisi regresi
Tabel Krejcie sehingga diperoleh jumlah ganda dan korelasi parsial.
sampel sebanyak 147.
Teknik pengumpulan data utama HASIL DAN PEMBAHASAN
yang digunakan adalah dengan Hasil penelitian ini menemukan rata-
penyebaran kuesioner berskala interval dan rata skor kemampuan manajemen kelas
teknik observasi kepada responden yang pada Guru SMA Negeri di-Kecamatan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)

Karangasem adalah sebesar 111,35 dengan menggunakan Test of Linearity.


berada pada kategori sangat tinggi. Rata- Hasil analisis linearitas selengkapnya
rata skor etos kerja Guru SMA Negeri di- disajikan pada Tabel 2.
Kecamatan Karangasem sebesar 110,31 Tabel 2 Uji Linearitas
berada pada kualifikasi sangat tinggi. Rata- Pasan F. Linearity F. Dev. Ketera
rata skor pemanfaatan media belajar Guru gan From ngan
SMA Negeri di-Kecamatan Karangasem Variab Linearity
yang merupakan data primer sebesar el Hitun Sig Hitu Sig
124,75 berada pada kategori sangat tinggi. g ng
Dan rata-rata efektifitas pembelajaran yang X1 Y 101, 0,0 1,0 0,4 Linear
dilakukan Guru SMA Negeri di-Kecamatan 146 01 45 17
Karangasem sebesar 75,06 berada pada X2 Y 110, 0,0 0,9 0,9 Linear
kategori cukup efektif. 581 01 84 73
Sebelum dilakukan uji hipotesis X3 Y 149, 0,0 0,6 0,9 Linear
penelitian maka terlebih dahulu dilakukan 161 01 44 44
uji prasyaratan analisis data yang meliputi
uji normalitas sebaran data, uji linearitas Hasil analisis uji linearitas garis
garis regresi, dan uji multikolinearitas data. regresi pada Tabel 2 menunjukkan bahwa
Uji normalitas data dilakukan untuk untuk F.Deviation from linearity dengan
memperlihatkan bahwa data sampel signifikansi di atas 0,05 (p>0,05). Dengan
berasal dari populasi yang berdistribusi demikian, dapat disimpulkan bahwa
normal. Sajian data lengkap mengenai uji hubungan antara variabel kemampuan
normalitas dapat dilihat pada Tabel 1. manajemen, etos kerja, dan pemanfaatan
Tabel 1 Hasil uji normalitas data masing- media belajar dengan efektifitas
masing variabel pembelajaran adalah linear. Stelah uji
Data n statistik p Simpulan prasyarat analisis data terpenuhi,
X1 147 1,109 0,171 Normal selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis
X2 147 1,341 0,055 Normal yang diajukan. Berdasarkan pengujian
X3 147 1,307 0,066 Normal hipotesis diperoleh hasil sebagai berikut.
Y 147 1,332 0,058 Normal Pertama, bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara manajemen kelas
Dari Tabel 1 di atas, diperoleh harga dengan efektifitas pembelajaran melalui
Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,109 persamaan garis regresi
untuk variabel kemampuan manajemen,
Y 19,824 0,852 X 1 dengan Fhitung =
sebesar 1,341 untuk variabel etos kerja,
sebesar 1,307 untuk variabel pemanfaatan 100,273 (p<0,05). Dalam penelitian ini juga
media belajar, dan sebesar 1,332 untuk ditemukan korelasi yang positif antara
variabel efektifitas pembelajaran, masing- manajemen kelas terhadap efektifitas
masing dengan angka signifikansi lebih pembelajaran dengan koefisien korelasi
besar dari 0,05 (p>0,05). Dengan demikian rhitung = 0,639 (p<0,05). Hal ini berarti makin
data kemampuan manajemen, data etos baik manajemen kelas yang dilakukan
kerja, data pemanfaatan media belajar, dan maka makin baik pula efektifitas
data efektifitas pembelajaran pada Guru pembelajaran guru. Kontribusi manajemen
SMA se-Kecamatan Karangasem adalah kelas terhadap efektifitas pembelajaran
berdistribusi normal. sebesar 40,9% dan sumbangan efektif
Uji linearitas garis regresi ini sebesar 11,91%. Hasil penelitian ini
digunakan untuk mengambil keputusan menunjukkan bahwa manajemen kelas
dalam memilih model regresi yang akan dapat digunakan untuk memprediksi
digunakan. Linearitas garis regresi diuji
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)

efektifitas pembelajaran yang dilakukan tingkat kepuasan dari individu-individu yang


guru. terlibat dalam pembelajaran. Etos kerja
Efektifitas dalam penelitian ini adalah sikap kehendak seseorang yang
merupakan variable mayor, sudah tentu diekspresikan lewat semangat yang
akan memberikan hasil yang optimal didalamnya termuat tekanan-tekanan moral
apabila ada variable lain yang turut dan nilai-nilai tertentu (Sinamo dalam
berperan didalamnya. Variabel tersebut Sukarman, 2007:4).
salah satunya adalah manajemen kelas Etos kerja pada intinya adalah suatu
yang merupakan usaha sadar untuk sikap guru terhadap kerja yang dicirikan
mengatur kegiatan proses belajar mengajar oleh adanya bekerja tulus penuh rasa
secara sistematis yang mengarah pada syukur, bekerja benar penuh tanggung
penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana jawab, kerja tuntas penuh integritas,
dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, bekerja keras penuh semangat, bekerja
mewujudkan situasi/kondisi proses belajar serius penuh kecintaan, bekerja kreatif
mengajar dan pengaturan waktu sehingga penuh suka cita, bekerja tekun penuh
pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan keunggulan, bekerja sempurna penuh
dapat tercapai. kerendahan hati. Apabila sesorang memiliki
Manajemen/pengelolaan kelas adalah cirri-ciri seperti ini akan berdampak pada
suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung kinerjanya. Menurut kajian teori di atas,
jawab kegiatan pembelajaran dengan maksud
etos kerja sangat mempengaruhi efektifitas
agar tercapai kondisi optimal sehingga dapat
terlaksana kegiatan belajar sebagaimana yang pembelajaran. Dengan demikian kontribusi
diharapkan (Rachman dalam Djamarah, etos kerja seseorang dapat terlihat dalam
1999:177). Hakikat dari efektifnya suatu proses melakukan pekerjaan merasa puas,
pembelajaran adalah tercapainya tujuan menjadi unggul dan mencapai prestasi
pembelajaran yang telah ditentukan yang tinggi dan dapat melaksanakan tugas-
sebelumnya. Dengan demikian manajemen tugas yang menantang dan penuh resiko.
kelas berpengaruh terhadap efektifitas Ketiga, penelitian ini menunjukkan
pembelajaran. bahwa pemanfaatan media pembelajaran
Kedua, penelitian ini menunjukkan berkontribusi terhadap efektifitas
terdapat kontribusi etos kerja terhadap pembelajaran melalui persamaan garis
efektifitas pembelajaran dengan persamaan regresi Y 9,324 0,676 X 3 dengan
garis regresi Y 7,403 0,748 X 2 dengan Fhitung = 165,851 (p<0,05). Dalam penelitian
Fhitung = 87,461 (p<0,05). Dalam penelitian ini juga ditemukan korelasi yang positif
ini juga ditemukan korelasi yang positif antara pemanfaatan media pembelajaran
antara etos kerja terhadap efektifitas terhadap efektifitas pembelajaran dengan
pembelajaran dengan koefisien korelasi koefisien korelasi rhitung = 0,730 (p<0,05).
rhitung = 0,613 (p<0,05). Hal ini berarti makin Hal ini berarti makin baik pemanfaatan
baik etos kerja guru maka makin baik pula media maka makin baik pula efektifitas
efektifitas pembelajaran yang dilakukannya. belajar yang dilakukan guru. Kontribusi
Kontribusi etos kerja terhadap efektifitas pemanfaatan media terhadap efektifitas
pembelajaran sebesar 37,6% dan pembelajaran sebesar 53,4% dan
sumbangan efektif sebesar 6,05%. Hasil sumbangan efektif sebesar 8,34%. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penelitian ini menunjukkan bahwa
etos kerja dapat digunakan untuk pemanfaatan media dapat digunakan untuk
memprediksi efektifitas pembelajaran. memprediksi efektifitas belajar. Dalam arti
Esensi efektivitas suatu program luas media pembelajaran berarti orang,
pembelajaran berkenaan dengan masalah material, kejadian yang dapat menciptakan
pencapaian tujuan pembelajaran, fungsi kondisi, sehingga memungkinkan pelajar
dari unsur-unsur pembelajaran, serta dapat pengetahuan, keterampilan atau
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)

sikap yang baru. Sedangkan dalam arti Efektifitas pembelajaran merupakan


sempit media pembelajaran berarti grafik, suatu ketercapaian strategi belajar yang
potret, gambar, alat-alat mekanik, elektronik mengkondisikan peserta didik dalam
yang dipergunakan untuk menangkap, mengeksplorasi sumber-sumber belajar
memproses serta menyampaikan informasi unutk mendapatkan hasil yang diinginkan.
visual atau verbal. Efektivitas juga berhubungan dengan
Media pembelajaran adalah segala masalah bagaimana pencapaian tujuan
sesuatu yang digunakan orang untuk atau hasil yang diperoleh, kegunaan atau
menyampaikan pesan. Yang dimaksud manfaat dari hasil yang diperoleh, tingkat
sesuatu di sini adalah apa saja yang daya fungsi unsur atau komponen, serta
memiliki guna sebagai perantara untuk masalah tingkat kepuasaan
menyampaikan pesan entah itu berupa pengguna/client (Miarso, 2004:25).
lisan atau alat peraga yang mengisyaratkan Efektivitas belajar merupakan
maksud tertentu dan bisa dipahami oleh tingkat pencapaian proses pembelajaran
orang yang menerima pesan, atau dalam yang dilakukan oleh guru yang tercermin
konteks pembelajaran adalah peserta didik dari pemenuhan tiga indikator utama
didik (pelajar) (Anderson dalam Sukiman, Penilaian Kinerja Guru (PK Guru 2012).
2011:28). Guru dikatakan efektif melaksanakan
Dalam proses belajar mengajar media proses pembelajaran jika minimal memiliki
belajar tidak hanya sebagai alat bantu akan skor 75% dari tugas utama yang di
tetapi juga sebagai sarana untuk prasyaratkan dalam PK Guru.Faktor yang
mengoptimalkan penyampaian pesan mempengaruhi kegiatan proses system
kepada peserta didik. Media belajar dapat pembelajaran diantaranya adalah faktor
merangsang dan mengundang pasrtisipasi guru, siswa, sarana, alat atau media yang
aktif dari peserta didik sehingga tersedia. Guru memegang peranan yang
memperoleh hasil belajar yang efektif untuk sangat penting dalam proses belajar
menghasilkan manusia seutuhnya. mengajar. Proses belajar akan berlangsung
Keempat, penelitian ini dengan baik apabila guru memiliki
menunjukkan bahwa terdapat kontribusi kemampuan mengelola/manajemen kelas
yang positif dan signifikan kemampuan yang baik. Selain itu etos kerja guru yang
manajemen kelas , etos kerja, dan merupakan rasa tanggungjawab
pemanfaatan media belajar secara menjalankan amanah, profesi yang
bersama-sama terhadap efektifitas diemban, loyalitas dalam menjalankan
pembelajaran , dengan persamaan garis tugas keguruannya, akan sangat
regresi mempengaruhi proses belajar mengajar.
Y 59,651 0,405 X 1 0,324 X 2 0,432 X 3 Pemanfaatan media belajarpun akan
sangat membantu pencapaian proses
dengan Fhitung = 110,195 (p<0,05). Dalam
belajar mengajar.
penelitian ini juga ditemukan korelasi yang
positif antara manajemen kelas, etos kerja,
SIMPULAN DAN SARAN
dan pemanfaatan media terhadap
Berdasarkan hasil analisis data dan
efektifitas pembelajaran dengan koefisien
pembahasan, maka simpulan yang dapat
korelasi rhitung = 0,835 (p<0,05). Hal ini
diambil antara lain sebagai berikut:
berarti makin baik manajemen kelas, etos
1) Terdapat kontribusi yang positif dan
kerja, dan pemanfaatan media maka akan
signifikan kemampuan manajemen
berpengaruh baik pula terhadap efektifitas
kelas (X1) terhadap efektifitas
pembelajaran. Kontribusi secara bersama-
pembelajaran (Y), dengan persamaan
sama manajemen kelas, etos kerja, dan
pemanfaatan media terhadap efektifitas garis regresi Y 19,824 0,852 X 1
pembelajaran sebesar 69,8%. dengan kontribusi sebesar 40,9%;
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)

2) Terdapat kontribusi yang positif dan maupun dengan atasan baik secara
signifikan etos kerja (X2) terhadap fisik maupun secara psikologis agar
efektifitas pembelajaran (Y), dengan tercermin suasana yang aman dan
persamaan garis regresi nyaman dalam bekerja.
Y 7,403 0,748 X 2 dengan
kontribusi sebesar 37,6%;
DAFTAR RUJUKAN
3) Terdapat kontribusi yang positif dan
Candiasa, I Made. 2007. Statistik
signifikan pemanfaatan media belajar
Multivariat Disertai Petunjuk Analisis
(X3) terhadap efektifitas pembelajaran
dengan SPSS. Singaraja : Program
(Y), dengan persamaan garis regresi
Pascasarjana Undiksha Candiasa, I
Y 9,324 0,676 X 3 dengan Made. 2010a. Pengujian Instrumen
kontribusi sebesar 53,4%; dan Penelitian Disertai Aplikasi ITEMAN
4) Terdapat kontribusi yang positif dan dan BIGSTEPS. Singaraja : Unit
signifikan kemampuan manajemen kelas Penerbitan Universitas Pendidikan
(X1), etos kerja (X2), dan pemanfaatan Ganesha
media belajar (X3) secara bersama-sama Candiasa, I Made. 2010b. Statistik Univariat
terhadap efektifitas pembelajaran (Y), dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS.
dengan persamaan garis regresi yaitu Singaraja : Undiksha Press
Y 59,651 0,405 X 1 0,324 X 2 0,432 X 3 Candiasa, I Made. 2011. Statistik
Multivariat Disertai Aplikasi SPSS.
dengan kontribusi sebesar 69,8%.
Singaraja : Undiksha Press
Temuan penelitian ini memberikan
Dantes, N. 2007.Alat Penilaian
gambaran nyata bahwa variabel prediktor
Kemampuan Guru
yang diteliti, yakni manajemen kelas, etos
(APKG).Singaraja : Undiksha.
kerja, pemanfaatan media pembelajaran
Dantes, Nyoman. 1983. Penilaian Layanan
baik secara terpisah maupun secara
Bimbingan Konseling. Singaraja :
simultan memiliki hubungan yang signifikan
P2LPTK Depdikbud.
terhadap efektifitas pembelajaran. Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian.
Berdasarkan temuan tersebut dapat
Yogyakarta : Andi
disarankan beberapa hal sebagai berikut.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi
a) Bagi guru disarankan untuk berusaha
meningkatkan pengelolaan kelas Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
sesuai dengan disiplin profesionalisme Cipta
guru dalam pembelajaran. Hal tersebut
tercermin dalam pelaksanaan Rachman, Maman. 1999. Manajemen
pembelajaran dan hubungan sosial Kelas. Jakarta: Departemen
antara guru dengan siswa. Pendidikan dan Kebudayaan
b) Menumbuhkan dan meningkatkan Direktorat Jenderal Pendidikan
keterbukaan mengenai kelebihan dan Tinggi.
kelemahan yang dimiliki dalam Sinamo, Jansen.H. 2010. 8 Etos Kerja
menjalankan tugas dan pembuatan Profesional. Jakarta : PT.BPK
perangkat pembelajaran. Gunung Mulia.
c) Selalu berupaya mengoptimalkan
peran media pembelajaran agar siswa Sukarman, Herry. 2007. Membangun Etos
belajar lebih menarik dan juga Kerja Dikalangan Pendidik dan
membantu siswa dalam Tenaga Kependidikan. Bandung
mengkonstruksi pengetahuannya. P4TK IPA
d) Berusaha menciptakan iklim kerja yang
yang nyaman dengan rekan kerja
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)

Sukiman. 2011. Pengembangan Media Pedagogia


Pembelajaran. Yogyakarta :

Anda mungkin juga menyukai