Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya kontribusi kemampuan manajemen, etos
kerja, pemanfaatan media belajar terhadap efektifitas pembelajaran. Penelitian ini termasuk
penelitian ex post facto yang berbentuk korelasional dengan populasi seluruh guru SMA Negeri
di Kecamatan Karangasem yang berjumlah 171 orang dengan jumlah sampel 147 orang. Data
manajemen kelas, etos kerja dan pemanfaatan media dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner dan data efektifitas pembelajaran dikumpulkan dengan pedoman Penilaian Kinerja
Guru. Data dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana, regresi ganda dan analisis
korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi yang positif dan
signifikan kemampuan manajemen, etos kerja dan pemanfaatan media belajar terhadap
efektifitas pembelajaran baik secara mandiri ataupun secara bersama-sama. Dengan demikian,
ketiga variabel tersebut adalah prediktor dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran guru
SMA Negeri di Kecamatan Karangasem.
Abstract
The study was conducted in order to find out and analyse the contribution of classroom
management ability, working ethos, utilization of learning media simultaneously towards the
instructional effectiveness for the teachers of SMA Negeri in Karangasem District. This was a
quantitative type of study with a descriptive and correlational technique utilizing an ex-post facto
design, involving all the teaching staff members of SMA Negeri around Karangasem district in a
total number of 171 persons, out of which only 147 were determined as the samples of the
VWXG\ :KLOH WKH GDWD RI WKH LQVWUXFWLRQDO HIIHFWLYHQHVV ZHUH FROOHFWHG E\ XVLQJ WHDFKHUV¶
performance assessment guides. The questionnaires were constructed based of Liker scales.
The data were analysed based on simple and multiple regressions, as well as partial correlation
analysis. Based on the finding it could be concluded that classroom management ability,
working ethos, utilization of learning media contributed significantly towards the instructional
effectiveness. Accordingly, the three variables could become predictor in improving the
instructional effectiveness for the teachers of SMA Negeri around Karangasem district.
produktif. Manajemen kelas diperlukan dan komitmen yang tinggi dari para guru.
karena dari hari ke hari bahkan dari waktu Apabila etos kerja yang tinggi tidak dimiliki
ke waktu tingkah laku dan perbuatan siswa guru maka pembelajaran tidak akan
selalu berubah. Hari ini siswa dapat belajar mencapai tujuan yang diharapkan sehingga
dengan baik dan tenang, tetapi besok tujuan dari proses pendidikan tidak akan
belum tentu. Kemarin terjadi persaingan tercapai pula. Untuk mencapai tuuan
yang sehat dalam kelompok, sebaliknya pendidikan, guru yang memiliki etos kerja
dimasa mendatang boleh jadi persaingan yang tinggi sadar akan fungsinya di kelas
itu kurang sehat. Kelas selalu dinamis tidak lagi sebagai sumber ilmu, melainkan
dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap, sebagai fasilitator dan mediator bagi siswa
mental, dan emosional siswa. untuk mencapai pembelajaran yang efektif.
Pengaruh guru yang sangat besar Selain sebagai mediator, guru juga
terhadap perkembangan peserta didik berperan sebagai fasilitator belajar siswa.
tersebut maka guru dituntut untuk dapat Selain sebagai mediator, guru juga
melaksanakan tugas dan tanggung berfungsi sebagai fasilitator yang
jawabnya secara maksimal. Sehingga ada menyiapkan bahan belajar dan melayani
pengaruh antara peningkatan efektivitas proses belajar. Era globalisasi yang diiringi
pembelajaran dengan peningkatan sumber dengan perkembangan IPTEK yang sangat
daya manusia. Manajemen/pengelolaan pesat, menuntut seseorang untuk mampu
kelas adalah suatu usaha yang dilakukan memanfaatkan informasi dengan baik dan
oleh penanggung jawab kegiatan cepat. Untuk itu di butuhkan sumber daya
pembelajaran dengan maksud agar manusia yang berkualitas dan bernilai tinggi
tercapai kondisi optimal sehingga dapat serta memiliki kemampuan memproses
terlaksana kegiatan belajar sebagaimana informasi sehingga bisa digunakan untuk
yang diharapkan (Rachman dalam mengembangkan IPTEK.
Djamarah, 1999:177). Oleh karena itu guru harus memiliki
Salah satu faktor internal yang kepribadian yang matang dan berkembang,
berpengaruh kuat pada efektivitas belajar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dilakukan guru adalah etos kerja. Etos yang kuat, memiliki ketrampilan untuk
kerja merupakan perilaku seseorang untuk membangkitkan minat peserta didik dan
melakukan sebuah pekerjaan (Sukarman, mengembangkan profesinya yang
2007:4). Lebih lanjut Sinamo (2005) berkesinambungan. Guru dituntut mampu
menambahkan bahwa guru yang memiliki menyiapkan media belajar yang optimal
etos kerja selalu berkerja dengan tulus bagi siswa.
penuh syukur, bekerja benar penuh Dalam Undang-Undang No 20 Tahun
tanggung jawab, kerja tuntas penuh 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
integritas, bekerja keras penuh semangat, BAB XII pasal 45 tentang sarana dan
bekerja serius penuh kecintaan, bekerja prasarana menyatakan bahwa setiap
kreatif penuh suka cita, bekerja tekun satuan pendidikan formal dan non formal
penuh keunggulan, bekerja sempurna menyediakan sarana dan prasarana yang
penuh kerendahan hati. memenuhi keperluan pendidikan sesuai
Etos kerja sangatlah penting dimiliki dengan pertumbuhan dan perkembangan
oleh seorang guru karena menyangkut potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
motivasi, sprit, prinsip, kode etik, dan emosional dan kewajiban peserta didik.
keyakinan seseorang untuk melaksanakan Ketentuan dalam pasal 45 ini diatur dengan
pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Etos peraturan Pemerintah republik Indonesia
kerja yang tinggi seyogyanya harus dimiliki Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar
oleh setiap guru. Karena keberhasilan nasional pendidikan. Pada BAB VII Standar
pembelajaran membutuhkan kerja keras Sarana dan Prasarana Pasal 42
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)
2) Terdapat kontribusi yang positif dan maupun dengan atasan baik secara
signifikan etos kerja (X2) terhadap fisik maupun secara psikologis agar
efektifitas pembelajaran (Y), dengan tercermin suasana yang aman dan
persamaan garis regresi nyaman dalam bekerja.
Y 7,403 0,748 X 2 dengan
kontribusi sebesar 37,6%;
DAFTAR RUJUKAN
3) Terdapat kontribusi yang positif dan
Candiasa, I Made. 2007. Statistik
signifikan pemanfaatan media belajar
Multivariat Disertai Petunjuk Analisis
(X3) terhadap efektifitas pembelajaran
dengan SPSS. Singaraja : Program
(Y), dengan persamaan garis regresi
Pascasarjana Undiksha Candiasa, I
Y 9,324 0,676 X 3 dengan Made. 2010a. Pengujian Instrumen
kontribusi sebesar 53,4%; dan Penelitian Disertai Aplikasi ITEMAN
4) Terdapat kontribusi yang positif dan dan BIGSTEPS. Singaraja : Unit
signifikan kemampuan manajemen kelas Penerbitan Universitas Pendidikan
(X1), etos kerja (X2), dan pemanfaatan Ganesha
media belajar (X3) secara bersama-sama Candiasa, I Made. 2010b. Statistik Univariat
terhadap efektifitas pembelajaran (Y), dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS.
dengan persamaan garis regresi yaitu Singaraja : Undiksha Press
Y 59,651 0,405 X 1 0,324 X 2 0,432 X 3 Candiasa, I Made. 2011. Statistik
Multivariat Disertai Aplikasi SPSS.
dengan kontribusi sebesar 69,8%.
Singaraja : Undiksha Press
Temuan penelitian ini memberikan
Dantes, N. 2007.Alat Penilaian
gambaran nyata bahwa variabel prediktor
Kemampuan Guru
yang diteliti, yakni manajemen kelas, etos
(APKG).Singaraja : Undiksha.
kerja, pemanfaatan media pembelajaran
Dantes, Nyoman. 1983. Penilaian Layanan
baik secara terpisah maupun secara
Bimbingan Konseling. Singaraja :
simultan memiliki hubungan yang signifikan
P2LPTK Depdikbud.
terhadap efektifitas pembelajaran. Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian.
Berdasarkan temuan tersebut dapat
Yogyakarta : Andi
disarankan beberapa hal sebagai berikut.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi
a) Bagi guru disarankan untuk berusaha
meningkatkan pengelolaan kelas Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
sesuai dengan disiplin profesionalisme Cipta
guru dalam pembelajaran. Hal tersebut
tercermin dalam pelaksanaan Rachman, Maman. 1999. Manajemen
pembelajaran dan hubungan sosial Kelas. Jakarta: Departemen
antara guru dengan siswa. Pendidikan dan Kebudayaan
b) Menumbuhkan dan meningkatkan Direktorat Jenderal Pendidikan
keterbukaan mengenai kelebihan dan Tinggi.
kelemahan yang dimiliki dalam Sinamo, Jansen.H. 2010. 8 Etos Kerja
menjalankan tugas dan pembuatan Profesional. Jakarta : PT.BPK
perangkat pembelajaran. Gunung Mulia.
c) Selalu berupaya mengoptimalkan
peran media pembelajaran agar siswa Sukarman, Herry. 2007. Membangun Etos
belajar lebih menarik dan juga Kerja Dikalangan Pendidik dan
membantu siswa dalam Tenaga Kependidikan. Bandung
mengkonstruksi pengetahuannya. P4TK IPA
d) Berusaha menciptakan iklim kerja yang
yang nyaman dengan rekan kerja
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan
(Volume 4 Tahun 2013)