Anda di halaman 1dari 35

Teaching Learning

Design
TUJUAN DAN HAKIKAT
PEMBELAJARAN
 Perencanaan pembelajaran pada hakikatnya
disusun dalam rangka melaksanakan proses
pembelajaran.
 Pembelajaran merupakan sebuah konsep

yang tidak semua orang memiliki pengertian


yang sama.
 Dalam proses penyusunan perencanaan

pembelajaran, para guru perlu benar benar


memahami apa hakikat pembelajaran dan
tujuannya.
Pembelajaran yang tidak
mampu membuat peserta didik
belajar pada hakikatnya belum
bisa disebut pembelajaran,
tetapi mungkin baru
menyampaikan materi.
Makna Belajar
 Proses perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai akibat dari proses interaksi
individu dengan lingkungan.
 Perubahan tingkah laku meliputi : aspek

kognitif, afektif dan psikomotor.


 Hakikat pembelajaran adalah segala upaya
yang dilakukan seseorang untuk membuat
orang lain / peserta didik mengalami
perubahan tingkah laku, yakni dari tingkah
laku negatif ke positif.
 Sedangkan hakikat tujuan pembelajaran

adalah adanya perubahan tingkah laku


peserta didik dari negatif ke positif.
Setiap guru tidak boleh merasa
puas dengan proses pembelajaran
yang telah dilakukan apabila tidak
ada perubahan tingkah laku pada
peserta didik, walaupun mungkin ia
merasa telah menjalankan proses
dengan benar.
Hal-hal pokok dalam belajar :
 Belajar merupakan proses usaha, dan berarti
memerlukan waktu tertentu.
 Terdapat perubahan tingkah laku peserta didik
selama proses belajar, baik tingkah laku yang
dapat diamati maupun yang tidak.
 Perubahan tingkah laku tersebut meliputi aspek
kognitif, afektif, psikomotor dan campuran.
 Perubahan terjadi melalui pengalaman atau latihan.
 Perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang
relatif menetap.
 Belajar terjadi karena adanya interaksi dengan
lingkungan.
Pembelajaran
Menurut Gary D Fenstermacher, suatu aktivitas
dapat disebut pembelajaran (teaching) jika
paling tidak memenuhi unsur-unsur dasar sbb:
Provider
Content
Upaya provider
Receiver
Hubungan antara provider dan receiver
Suatu aktivitas dapat disebut
pembelajaran jika mengandung unsur
pemberi, penerima, isi, upaya pemberi,
dan hubungan antara pemberi dan
penerima dalam rangka membantu si
penerima agar ia bisa mendapatkan isi
yang disampaikan pemberi.
Pembelajaran adalah suatu proses
interaksi antara guru dan peserta
didik yang berisi berbagai kegiatan
yang bertujuan agar terjadi proses
belajar (perubahan tingkah laku)
pada diri peserta didik.
Walter Dick dan Lou Carey mendefinisikan
pembelajaran sebagai rangkaian peristiwa atau
kegiatan yang disampaikan secara terstruktur
dan terencana dengan menggunakan sebuah
atau beberapa jenis media.
Proses pembelajaran mempunyai tujuan agar
siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang
diharapkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut proses
pembelajaran perlu dirancang secara sitematik
dan sistemik.
Proses merancang aktivitas pembelajaran
disebut dengan istilah desain sistem
pembelajaran.
Perspektif pembelajaran yang sukses
 Smith dan Ragan mengemukakan beberapa
indikator yang dapat digunakan untuk
menentukan keberhasilan proses
pembelajaran. Faktor faktor tersebut adalah
efektif, efisien dan menarik.
 Pembelajaran yang efektif adalah
pembelajaran yang mampu membawa siswa
mencapai tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang diharapkan.
 Pembelajaran yang efisien adalah aktivitas

pembelajaran yang berlangsung


menggunakan waktu dan sumber daya yang
relatif sedikit.
 Pembelajaran perlu diciptakan menjadi

peristiwa yang menarik agar mampu


meningkatkan minat dan motivasi belajar
siswa.
Pandangan lain tentang kriteria atau
perspektif pembelajaran yang sukses
dikemukakan oleh Heinich dan kawan kawan.
Mereka mengemukakan perspektif
pembelajaran sukses yang terdiri atas beberapa
kriteria:
Peran aktif siswa
Latihan
Perbedaan individual
Umpan balik
Konteks nyata
Interaksi sosial
Perencanaan Pembelajaran
 Perencanaan pembelajaran merupakan aktivitas
penetapan tujuan pembelajaran, penyusunan
bahan ajar dan sumber belajar, pemilihan media
pembelajaran, pemilihan pendekatan dan strategi
pembelajaran, pengaturan lingkungan belajar,
perancangan sistem penilaian hasil belajar serta
perancanaan prosedur pembelajaran dalam
rangka membimbing peserta didik agar terjadi
proses belajar, yang kesemuanya itu didasarkan
pada pemikiran mendalam mengenai prinsip
prinsip pembelajaran yang tepat.
Fungsi perencanaan pembelajaran
 Menghindari duplikasi dalam memberikan
materi pelajaran.
 Mengupayakan konsistensi yang ingin dicapai

dalam mengajarkan suatu mata pelajaran.


 Meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai

dengan kebutuhan, irama dan kecepatan belajar


peserta didik.
 Membantu mempermudah proses pelaksanaan

akreditasi. Artinya pelaksanaan akreditasi akan


lebih dipermudah dengan menggunakan tolok
ukur standar kompetensi.
 Memperbaiki sistem evaluasi dan laporan
hasil belajar peserta didik.
 Memperjelas komunikasi dengan peseta didik

dalam kaitan dengan tugas-tugas, kegiatan,


atau pengalaman belajar yang harus
dilakukan, dan cara yang digunakan untuk
menentukan keberhasilan.
 Meningkatkan akuntabilitas publik.

Kompetensi yang telah disusun, divalidasi


dan dikomunikasikan kepada publik dapat
dipergunakan untuk
mempertanggungjawabkan kegiatan
pembelajaran kepada publik.
Jenis perencanaan pembelajaran
 Perencanaan pembelajaran mewujud dalam
berbagai bentuk atau jenis. Dari segi ruang
lingkup atau besaran aspek yang
direncanakan, perencanaan pembelajaran
terdiri dari perencanaan makro, meso dan
mikro.
 Perencanaan makro mencakup perencanaan unsur
unsur sistem pembelajaran secara holistik
(menyeluruh) dan integratif (terpadu), meliputi
peserta didik, pendidik, tujuan, materi, pendekatan,
media, sumber belajar, dan sistem evaluasi.
 Perencanaan makro berbentuk desain sistem
pembelajaran (course design).
 Perencanaan makro juga berarti perencanaan
terhadap materi pelajaran secara menyeluruh sesuai
dengan ruang lingkup materi yang ditetapkan dalam
kurikulum.
 Perencanaan makro ini bersifat jangka panjang atau
disebut denagn long range plan. Contoh untuk ini
adalah perencanaan program tahunan dan
penyusunan silabus.
 Perencanaan meso merupakan perencanaan
terhadap satu unit kegiatan pembelajaran
dalam jangka menengah.
 Perencanaan ini disebut middle range plan

atau unit plan. Contoh untuk ini adalah


perencanaan program dalam 1 semester atau
1 unit materi pelajaran.
 Perencanaan mikro merupakan perencanaan

untuk satu kegiatan pembelajaran atau satu


tatap muka. Perencanaan ini disebut juga
short range plan atau lesson plan.
Kriteria penyusunan perencanaan
pembelajaran
Agar perencanaan pembelajaran dapat berfungsi
sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran,
maka diperlukan beberapa kriteria penyusunan
perencanaan pembelajaran sbb:
 Signifikansi
 Relevan
 Kepastian
 Adaptabilitas
 Kesederhanaan
 Prediktif
Signifikansi
 Signifikansi dapat diartikan kebermaknaan.
 Artinya perencanaan pembelajaran

hendaknya bermakna dan berfungsi sebagai


pedoman agar proses pembelajaran berjalan
secara efektif dan efisien.
 Dalam pelaksanaan pembelajaran, pendidik

harus berpedoman kepada perencanaan


pembelajaran yang telah disusun
sebelumnya.
Relevan / sesuai
 Perencanaan pembelajaran yang disusun
harus sesuai secara internal maupun
eksternal.
 Secara internal harus sesuai dengan

kurikulum yang berlaku.


 Kesesuaian secara eksternal mengandung

makna bahwa perencanaan pembelajaran


harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kepastian
 Dalam mencapai tujuan pembelajaran,
mungkin guru memiliki banyak alternatif
yang dapat digunakan. Namun, dari sekian
banyak alternatif itu, pendidik harus
menentukan mana dari sekian alternatif itu
yang akan dilaksanakan
 Artinya, dengan menyusun perencanaan

pembelajaran, maka pendidik memiliki


pedoman yang lebih pasti.
Adaptabilitas
 Adaptabilitas artinya bersifat lentur, tidak
kaku.
 Meskipun seorang pendidik sebelumnya telah

menyusun perencanaan pembelajaran


sedemikian rupa, namun pelaksanaannya
tidak boleh terlalu kaku, tetapi harus
memperhatikan perkembangan situasi dan
kondisi.
Kesederhanaan
 Perencanaan pembelajaran disusun
berdasarkan data dilapangan dengan
mempertimbangkan kondisi dan situasi
perkembangan peserta didik.
 Hal ini dimaksudkan agar dapat

diimplementasikan dengan mudah dan dapat


berfungsi sebagai pedoman untuk pendidik
dalam mengelola pembelajaran dan sekaligus
berguna bagi peserta didik dalam belajar.
Prediktif
 Selain berdasarkan data, perencanaan
pembelajaran dapat disusun agar memiliki daya
ramal yang kuat.
 Artinya perencanaan pembelajaran dapat
memprediksi apa yang akan terjadi nanti setelah
berlangsung proses pembelajaran.
 Ramalan kedepan ini berdampak positif pada
masa yang akan datang. Dengan kata lain, ada
gambaran perbedaan antara sebelum dan sesudah
peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dan
dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang
akan terjadi.
Pendekatan pembelajaran
 Pendekatan pembelajaran sangat beragam.
Keragaman pendekatan pembelajaran terkait
dengan keragaman prinsip, teori dan ideologi
yang dipakai seta objek unsur unsur sistem
pembelajaran yang dilihat.
 Dari segi cara melihat subjek didik, terdapat

dua jenis pendekatan, yaitu pendekatan


pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
kepada siswa (student centered approach)
dan pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat kepada guru
(teacher centered approach)
Macam macam pendekatan pembelajaran
berdasarkan keragaman teori atau ideologi dan
objek pembelajaran.
Berdasarkan wawasan mengenai strutur dan

cara kerja sistem.


Struktur sistem pembelajaran yang
bagaimanakah yang diyakini dapat
mengefektifkan proses pembelajaran?
Terdapat ragam jawaban dari para ahli.
 Berdasarkan standar nasional pendidikan
Menurut PP No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan bab IV pasal 19-
22, proses pembelajaran harus memenuhi
ketentuan ketentuan sbb :
1. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peseta didik.
2. Dalam proses pembelajaran, pendidik
memberikan keteladanan
3. Setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.
4. Perencanaan proses pembelajaran yang
meliputi silabus dan rpp yang memuat
sekurang kurangnya tujuan pembelajaran,
materi ajar, metode pengajaran, sumber
belajar dan penilaian hasil belajar.
5. Pelaksanaan proses pembelajaran harus
memerhatikan jumlah maksimal peserta
didik per kelas dan beban mengajar
maksimal per pendidik, rasio maksimal
buku teks pelajaran serta peserta didik,
rasio maksimal buku teks pelajaran peserta
didik dan rasio maksimal jumlah peserta
didik setiap pendidik.
6. Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan
dengan mengembangkan budaya membaca
dan menulis.
Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi
KBK dikembangkan untuk mengembangkan
segala aspek potensi siswa (moral, akhlak,
seni dan olahraga serta life skill) dan
mengapresiasi serta mengakomodasi
kemampuan siswa yang berbeda beda dan
potensi itu akan dapat berkembang apabila
mendapat stimulus yang tepat.
KBK merekomendasikan rancangan
pembelajaran yang berorientasi
pengembangan potensi siswa dan guru diberi
kebebasan berimprovisasi tentang materi ajar
dan cara mengajarkannya.
Berdasarkan teori belajar
Kajian mengenai bagaimana terjadinya proses
belajar pada organisme (peserta didik)
merupakan fokus kajian teori belajar.
Teori belajar yang menonjol adalah teori
behavioristik, teori kognitif, dan teori
humanistik.
Berdasarkan teori teori tersebut, maka
pendekatan pembelajaran juga dapat
dibedakan menjadi pendekatan behavioristik,
kognitif dan humanistik
 Berdasarkan wawasan jenis metode / strategi
pembelajaran.
Berkaitan strategi pembelajaran, Daniel Muijs &
David Reynolds mengelompokkan model
strategi pembelajaran sbb :
 Pengajaran langsung
 Pengajaran interaktif
 Pengajaran melalui kerja kelompok kecil

kolaboratif
 Pengajaran konstruktivis
 Pengajaran untuk maksud maksud tertentu
 Pengajaran untuk subjek tertentu

Anda mungkin juga menyukai