Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yanniar Indah Telasih

NIM : 4120023480

MK : Prinsip Pengajaran dan Asesmen I


Tugas : Ujian Tengah Semester (UTS)

1. Rancangan pembelajaran dapat disusun menggunakan prinsip Understanding by


Design (UbD) atau biasa disebut dengan backward design. Jelaskan bagaimana cara
merancang pembelajaran dengan prinsip ini!
Jawab :
UbD (Understanding by Design) adalah kerangka pengembangan kurikulum yang dimulai
dari backward design. Kerangka UbD mengembangkan kurikulum dimulai dari penentuan
hasil belajar yang diinginkan. Tujuan dari UbD adalah untuk meningkatkan keterlibatan
peserta didik dalam pembelajaran (student centered learning). Hasil yang diharapkan
dalam kerangka UbD adalah memfokuskan pembelajaran agar peserta didik memiliki
pemahaman yang bermakna. Selain berperan sebagai perancang pembelajaran, guru
berperan sebagai fasilitator yang memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan bakat
dan minatnya. Dalam prinsip UbD, kegiatan merancang pembelajaran harus dilakukan
secara utuh sebagai satu kesatuan. Tahapan pada prinsip UbD diawali dengan menentukan
tujuan pembelajaran, menentukan asesmen yang sesuai kemudian menentukan kegiatan
pembelajaran.
1) Menentukan Tujuan: Tujuan pembelajaran adalah sebuah istilah yang digunakan
dalam kurikulum pendidikan Indonesia untuk mendiskripsikan kompetensi berupa
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dicapai, dimiliki, dan dikuasai oleh
peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran disusun
berdasarkan karakteristik peserta didik dan lingkungan sekolah masing-masing. Guru
harus mengetahui pemetaan kebutuhan belajar dan level kemampuan peserta didik.
Dalam kurikulum merdeka, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan Capaian
Pembelajaran (CP). Rumusan tujuan pembelajaran harus mengandung komponen
kompetensi dan konten kemudian disusun menggunakan rumus ABCD (Audience,
Behavior, Condition, Degree). Berikut contoh tujuan pembelajaran:

Capaian Pembelajaran sesuai fase, selain itu dalam menentukan kompetensi, harus
memperhatikan level kognitif sesuai capaian pembelajaran. Level kognitif dalam tujuan
pembelajaran harus menggunakan kata kerja operasional yang dapat diperoleh dari
taksonomi bloom revisi. Setelah menentukan tujuan pembelajaran, selanjutnya
menentukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar.
2) Menentukan Assessment: Setelah menentukan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai, selanjutnya anda harus menentukan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data dan informasi dari proses dan hasil pembelajaran. Guru dapat
mengetahui ketercapaian pembelajaran dengan menggunakan asesmen. Hasil asesmen
digunakan sebagai bahan refleksi dan dasar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pembelajaran dan asesmen memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk
memastikan bahwa keduanya memberi dampak pada peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap peserta didik, maka diperlukan perencanaan pembelajaran dan
asesmen secara sistematis. Terdapat 3 pendekatan yang harus diterapkan oleh guru
dalam mengukur hasil belajar peserta didik yaitu
a. Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar
mengajar. Asesmen ini dapat juga disebut sebagai asesmen formatif. Pendidik
memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau
kemajuan, dan menentukan kemajuan belajarnya. Contoh: Penugasan, presentasi,
proyek, termasuk kuis (penilaian untuk proses belajar).
b. Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran selesai. Asesmen ini dapat juga disebut dengan asesmen sumatif.
Tujuan adanya asesmen ini adalah untuk judgement atau menentukan nilai akhir
dari hasil belajar peserta didik. Contohnya: UAS
c. Assessment as learning merupakan penilaian yang dilaksanakan selama proses
pembelajaran dan melibatkan peserta didik secara aktif. Peserta didik juga dapat
dilibatkan dalam pembuatan rubrik. Asesmen ini merupakan bagian dari asesmen
formatif. Contohnya: Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar teman.
3) Menentukan Kegiatan Pembelajaran: Setelah menentukan tujuan dan asesmen yang
akan digunakan, maka selanjutnya adalah menentukan kegiatan pembelajaran.
Penentuan kegiatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 disebut dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) sedangkan pada kurikulum merdeka, modul ajar lebih
rinci dalam menentukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kondisi peserta didik.
Dalam menentukan kegiatan pembelajaran, hal yang harus diperhatikan adalah
karakteristik peserta didik, karakteristik materi, lingkungan, dan fasilitas yang
mendukung pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan harus berpusat pada
peserta didik, misalnya discovery learning, inquiry learning, problem based learning,
dan lain sebagainya. Setelah menentukan model, maka dilanjutkan untuk menyiapkan
LKPD, bahan ajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan model yang digunakan.
Menentukan kegiatan pembelajaran harus menggunakan pendekatan yang sesuai.
Pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang terhadap proses pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan berpusat pada peserta didik,
misalnya dengan menggunakan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) dan
Culturally Responsive Teaching (CRT). Selain menentukan pendekatan pembelajaran
juga dapat memilih model, strategi dan metode yang digunakan.
2. Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD guru harus
merencanakan tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran. Jelaskan
hubungan ketiga komponen tersebut, lalu kemukakan pendapatmu jika salah satu
komponen tidak termuat dalam perencanaan pembelajaran.

Jawab:

Ketiga komponen utama dalam perencanaan pembelajaran menggunakan prinsip UbD


adalah tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran. Ketiganya saling terkait
dan mempengaruhi satu sama lain dalam merancang pengalaman pembelajaran yang
efektif:

a. Tujuan Pembelajaran: Tujuan pembelajaran menentukan apa yang ingin dicapai oleh
siswa setelah menyelesaikan pembelajaran. Tujuan ini harus jelas, spesifik, terukur, dan
terkait erat dengan standar atau kompetensi yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran
memberikan arah bagi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
b. Asesmen: Asesmen adalah proses mengumpulkan informasi tentang kemajuan dan
pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran. Ini mencakup penilaian formatif untuk
mengukur kemajuan siswa selama pembelajaran dan penilaian sumatif untuk
mengevaluasi pencapaian akhir siswa. Asesmen harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan memberikan informasi yang relevan untuk meningkatkan pengajaran
dan pembelajaran.
c. Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan pembelajaran merujuk pada strategi, aktivitas, dan
pengalaman yang disusun untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran harus dirancang untuk merangsang pemikiran kritis,
penggunaan keterampilan tertentu, dan memfasilitasi pemahaman konsep yang
mendalam. Kegiatan pembelajaran harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan dapat
mempersiapkan siswa untuk sukses dalam asesmen.

Jika salah satu komponen tidak termuat dalam perencanaan pembelajaran, maka
pembelajaran tidak akan efektif. Sebagai contoh:
a) Jika tidak ada tujuan pembelajaran yang jelas, maka pembelajaran menjadi
tidak terarah dan siswa mungkin tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka. Hal
ini dapat mengakibatkan ketidakjelasan dalam pengajaran dan pembelajaran yang
tidak terfokus.
b) Jika asesmen tidak diperhitungkan, maka guru tidak akan memiliki cara untuk
mengevaluasi apakah siswa telah mencapai tujuan pembelajaran atau tidak. Hal ini
dapat mengakibatkan kurangnya umpan balik bagi siswa dan kesulitan dalam
menyesuaikan pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
c) Jika kegiatan pembelajaran tidak dirancang sesuai dengan tujuan
pembelajaran, maka pembelajaran tidak akan relevan atau efektif. Siswa mungkin
tidak terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan tidak mencapai pemahaman yang
diharapkan.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan ketiga komponen tersebut dalam
perencanaan pembelajaran untuk memastikan bahwa pembelajaran efektif dan
bermakna terjadi.

3. Mengapa merancang pembelajaran dianjurkan menggunakan prinsip UbD?


Jelaskan kelebihan prinsip ini dibandingkan dengan cara merancang pembelajaran
seperti biasanya!
Jawab:
Karena dengan menggunakan prinsip UbD rancangan pembelajaran akan berfokus pada
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, kemudian menentukan alat untuk mengukur
ketercapaian pembelajaran. Sehingga kelebihan prinsip UbD dibandingkan dengan cara
merancang pembelajaran seperti biasanya yaitu; pendidik akan lebih mengetahui
kemampuan peserta didik untuk menyusun langkah – langkah pembelajaran sehingga
pendidik mempunyai pola kerja yang tidak lari dari konsep, hal ini akan membuat proses
pembelajaran akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih optimal.

4. Jelaskan perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif serta
berikan masing-masing 1 contoh.

Jawab:

a. Asesmen Awal/Diagnostik: Asesmen awal dilakukan di awal pembelajaran untuk


mengukur pemahaman awal siswa tentang materi atau konsep yang akan dipelajari.
Asesmen ini membantu guru untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan
siswa sebelum pembelajaran dimulai.
Contoh: Seorang guru matematika memberikan pre-test kepada siswa untuk
mengevaluasi pemahaman mereka tentang operasi bilangan sebelum memulai unit
pembelajaran tentang penjumlahan dan pengurangan.
b. Asesmen Formatif: Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk
memantau kemajuan dan pemahaman siswa. Tujuan utama asesmen formatif adalah
memberikan umpan balik yang berguna bagi siswa dan guru untuk meningkatkan
pembelajaran.
Contoh: Contoh dari asesmen formatif adalah Asesmen for Learning (AfL) yaitu
penilaian belajar peserta didik contohnya pemberian kuis. Berikutnya adalah (AaL)
atau Asesmen as Learning yaitu penilaian yang melibatkan peserta didik secara aktif,
contohnya penilaian teman sejawad dalam kegiatan kelompok
c. Asesmen Sumatif: Asesmen sumatif dilakukan pada akhir periode pembelajaran atau
unit pembelajaran untuk mengevaluasi pencapaian akhir siswa terhadap tujuan
pembelajaran. Tujuan utama asesmen sumatif adalah memberikan gambaran
keseluruhan tentang pemahaman dan keterampilan siswa.
Contoh: Contoh dari asesmen sumatif adalah Asesmen of Learning (AoL) dengan
penerapannya adalah setelah menyelesaikan unit pembelajaran, siswa diberikan ujian
akhir semester yang mencakup seluruh materi yang telah dipelajari.
5. Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik. Jelaskan maksud
dari pernyataan tersebut!

Jawab:

Pernyataan "Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik" mengacu


pada fungsi utama dari asesmen, yaitu untuk mengamati, mengukur, dan memantau
kemajuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Berikut adalah penjelasan lebih
lanjut tentang maksud pernyataan tersebut:

a. Memantau Kemajuan Siswa: Asesmen membantu guru dalam memantau kemajuan


siswa secara teratur. Dengan menggunakan berbagai teknik penilaian, guru dapat
mengamati sejauh mana siswa telah memahami materi pembelajaran, menguasai
keterampilan tertentu, dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Mengetahui Pencapaian Siswa: Asesmen memberikan informasi tentang pencapaian
siswa pada tingkat individu maupun kelompok. Ini memungkinkan guru untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa serta mengidentifikasi area yang
memerlukan perhatian lebih lanjut.
c. Memberikan Umpan Balik: Melalui asesmen, guru dapat memberikan umpan balik
yang berguna kepada siswa tentang kemajuan mereka dalam pembelajaran. Umpan
balik ini dapat berupa pujian, saran perbaikan, atau bimbingan tambahan untuk
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
d. Mengidentifikasi Intervensi yang Diperlukan: Asesmen membantu dalam
mengidentifikasi siswa yang memerlukan intervensi tambahan atau bantuan khusus.
Dengan memonitor kemajuan siswa secara teratur, guru dapat merespons dengan cepat
terhadap kebutuhan individu siswa dan memberikan dukungan yang sesuai.
e. Menyesuaikan Pengajaran: Informasi yang diperoleh dari asesmen memungkinkan
guru untuk menyesuaikan pengajaran mereka sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
pemahaman siswa. Guru dapat menggunakan hasil asesmen untuk merancang
pembelajaran yang lebih relevan, menantang, dan efektif bagi semua siswa di kelas.

Dengan demikian, asesmen bukan hanya berfungsi sebagai alat evaluasi akhir, tetapi juga
sebagai alat untuk memantau dan mendukung perkembangan siswa secara terus-menerus
selama proses pembelajaran. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa asesmen
adalah bagian integral dari proses pembelajaran yang membantu guru memahami dan
merespons kebutuhan individual siswa untuk memastikan kemajuan yang berkelanjutan
dan berhasil dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai