Anda di halaman 1dari 7

Nama: Muhammad Nuzulul Muttaqin

NIM : 202310631011003
Kelas: Matematika 1

1. Rancangan pembelajaran dapat disusun menggunakan prinsip Understanding by


Design (UbD) atau biasa disebut dengan backward design. Jelaskan bagaimana cara
merancang pembelajaran dengan prinsip ini!
jawab
a) prinsip Understanding by Design (UbD) adalah menyusun pembelajaran dengan prinsip
mudur yaitu dimulai dari menentukan hasil, kemudian bukti dan asesmen, hingga
menentukan strategi apa yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Ada
tiga tahapan dalam Understanding by Design yakni mengidentifikasi hasil, menentukan
bukti dan assesmen ynag kuat, dan merancang strategi pembelajaran.

b) Saya akan memberikan contoh rancangan pembelajaran yang saya buat


(1) Tujuan pembelajaran
Tujuan pembejaran yang saya kehendaki mengacu pada capaian pembelajaran yang
ditetapkan kemendigbud pada CP analisis data dan peluang yaitu “Peserta didik memahami
konsep peluang bersyarat dan kejadian yang saling bebas menggunakan konsep permutasi
dan kombinasi”. Hasil dari pembelajaran yang diharapkan adalah siswa dapat memahami
konsep peluang bersyarat bermodalkan konsep permutasi dan kombinasi
(2) Asesmen.
Dalam uraian capaian pembelajaran, ada kata kunci kompetensi “memahami”. Untuk
menuntun siswa sampai pada taraf “memahami”, saya simpulkan siswa harus mampu
memecahkan masalah kontekstual menggunakan konsep-konsep pelung. Selain itu, siswa
harus mampu mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah dengan lisan maupun tulisan,
sehingga instrumen yang akan saya buat berupa soal dengan pertanyaan terbuka dan konten
soal memuat permasalahan didunia nyata. Berikut salah satu konten soal yang saya buat:
Karena alat ukur yang saya pakai berupa soal terbuka, maka saya membuat rubrik
penyekoran yang mampu mengukur jawaban siswa yang bersifat terbuka. Patokan ukuran
dalam penyekoran berupa (1) kemampuan siswa dalam memahami masalah dan soal (1)
ketepatan dan kelengkapan siswa dalam menjawab soal, (3) keluesan siswa dalam
menyampaikan solusi berbentuk lisan maupun tulisan.
Berikut saya sajikan salah satu rubrik penyekoran yang telah saya buat

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
12
(3) Strategi pembelajaran
Mengacu pada capaian pembelajaran, maka saya harus menetapkan tujuan pembelajaran
dan alur-alur pembelajaran yang dapat menunjang ketercapaian capaian pembelajaran.
Berikut saya tunjukkan rancangan tujuan pembelajaran sekaligus kriteria ketuntasan tujuan
pembelajaran (KKTP) yang saya buat
2. Dalam merancang pembelajaran menggunakan prinsip UbD guru harus merencanakan
tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran. Jelaskan hubungan ketiga
komponen tersebut, lalu kemukakan pendapatmu jika salah satu komponen tidak
termuat dalam perencanaan pembelajaran.
Jawab
Ketiga komponen tersebut memiliki hubungan yang erat dalam perencanaan
pembelajaran yang artinya ketiga komponen harus ada dan tidak dapat terpisahkan. Tidak
mungkin suatu asesmen dapat dibuat jika tidak ada model atau pendekatan dalam
pembelajaran. Sangat sulit melihat ketercapaian pembelajaran jika tidak ada alat ukur yang
mengukur ketercapaian (asesmen). Ketiga komponen UbD yaitu tujuan pembelajaran ,
asesmen dan keiatan pembelajaran adalah tiga komponen yang satu padu dan tidak mungkin
untuk di pisahkan.
Jika salah satu komponen tidak terpenuhi maka dapat dikatakn rancangan pembelajaran
yang dilakukan mengalami kecacatan, atau tidak memenuhi standar pendidikan yang baik.

3. Mengapa merancang pembelajaran dianjurkan menggunakan prinsip UbD?


jawab
proses pembelajaran merupakan kumpulan dari beberapa kegiatan yang
berkesinambungan. Dimulai dari kegiatan memilih metode dan pendekatan yang tapat.
Mengurutkan penyampaian materi ajar, dan melakukan pengukuran ketercapaian
pembelajaran atau asesmen. Ketiga kegiatan dalam pembelajaran seyogyanya harus
terintegrasi satu sama lain. Prinsip UpD mampu menjadi solusi dari kedisintegralan proses
pembelajaran, prinsip perancangan mundur menjamin setiap kegiatan mempunyai
kesinambungnan dengan kegiatan yang lain. Sehingga kedissingkronan dapat dihindari atau
setidaknya diminimalisir

4. Jelaskan kelebihan prinsip ini dibandingkan dengan cara merancangpembelajaran


seperti biasanya (rancangan pembelajaran tanpa prinsip UbD)!
Keunggulan UpD
a) Fokus pada pemahaman yang mendalam: UbD mendorong pemahaman yang lebih
mendalam pada siswa. Pendekatan ini menekankan pemahaman konsep inti dan prinsip
daripada sekadar menghafal fakta dan informasi. Ini membantu siswa mengembangkan
pemahaman yang lebih tajam tentang materi pelajaran.
b) Keselarasan antara tujuan, asesmen, dan kegiatan pembelajaran: Dalam UbD, tujuan
pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran saling terkait dan sejalan. Hal ini
memungkinkan guru untuk mengukur kemajuan siswa dengan lebih efektif dan
merencanakan kegiatan pembelajaran yang mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Keselarasan ini membantu guru menyesuaikan strategi pengajaran dengan kebutuhan dan
kemampuan siswa.
c) Fleksibilitas dalam perencanaan dan pengajaran: Pendekatan UbD menyediakan kerangka
kerja yang fleksibel, sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan konteks kelas yang spesifik. Ini memungkinkan penyesuaian strategi
pengajaran untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
d) Mendorong pembelajaran berbasis pertanyaan: UbD mendorong penggunaan pertanyaan
esensial dalam pembelajaran. Pertanyaan ini digunakan untuk membimbing pembelajaran
siswa dan merangsang pemikiran kritis dan analitis. Dengan demikian, UbD membantu
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan mempromosikan pembelajaran
yang lebih mendalam.

5. Jelaskan perbedaan asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif serta berikan
masing-masing 1 contoh!
jawab
a) Asesmen Awal:
Penjelasan: Asesmen awal adalah jenis asesmen yang dilakukan pada awal pembelajaran atau
sebelum proses pembelajaran dimulai. Tujuannya adalah untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, atau pemahaman awal siswa sebelum materi pembelajaran utama diberikan.

Contoh: Seorang guru IPS akan memberikan tes awal untuk mengukur pengetahuan siswa
tentang materi sebelumnya sebelum memulai unit pelajaran Sejarah Indonesia

b) Asesmen Formatif:
Penjelasan: Asesmen formatif adalah jenis asesmen yang dilakukan selama proses
pembelajaran untuk memonitor perkembangan siswa. Tujuannya adalah untuk memberikan
umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dan
ditingkatkan.

Contoh: Selama sebuah proyek penelitian di kelas sains, guru akan memberikan umpan balik
kepada siswa tentang kemajuan mereka dalam mengumpulkan data, menganalisis hasil, dan
merancang laporan penelitian.

c) Asesmen Sumatif:
Penjelasan: Asesmen sumatif adalah jenis asesmen yang dilakukan pada akhir suatu periode
pembelajaran atau unit pembelajaran untuk menilai pencapaian akhir siswa. Tujuannya adalah
memberikan gambaran keseluruhan tentang apa yang telah siswa pelajari selama periode
tersebut.

Contoh: Setelah menyelesaikan unit pembelajaran tentang gerak dan gaya, siswa diberikan
ujian akhir semester yang mencakup seluruh materi yang diajarkan dalam unit tersebut.

Dengan memahami perbedaan antara ketiga jenis asesmen ini, guru dapat merencanakan
dan menjalankan pembelajaran yang lebih efektif, serta memberikan umpan balik yang tepat
kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi mereka.

6. Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik. Jelaskan maksud


dari pernyataan tersebut!
jawab
Pernyataan “Asesmen bertujuan untuk memonitor perkembangan peserta didik”
menekankan peran asesmen dalam mengawasi dan menilai perkembangan siswa selama proses
pembelajaran. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana perkembangan peserta didik terjadi
dari waktu ke waktu, termasuk pemahaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh
selama pembelajaran.
Dengan menggunakan asesmen yang tepat, guru dapat mengidentifikasi area di mana
siswa telah berhasil dan di mana mereka mungkin menghadapi kesulitan. Hal ini
memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik yang sesuai kepada siswa dan merancang
intervensi atau bantuan tambahan jika diperlukan. Selain itu, dengan memantau perkembangan
siswa melalui asesmen, guru dapat menyesuaikan pengajaran agar lebih sesuai dengan
kebutuhan individual siswa. individu siswa, sehingga membantu mereka mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih baik. Dengan kata lain, asesmen yang baik membantu guru dan
peserta didik untuk mengukur, memahami, dan memantau perkembangan pembelajaran secara
efektif.

Anda mungkin juga menyukai