Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH

PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

Dosen Pengampu: Dr. Sri Suneki, M.Si.

Disusun Oleh:

DEDE SUHERMAN (23530541)

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

PENDIDIKAN PROPESI GURU PRAJABATAN

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

TAHUN 2023
AKSI NYATA

Pada akhir topik ini, Anda diminta untuk menuliskan refleksi berdasarkan pertanyaan berikut ini.
1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan dari topik ini?

Jawab:

Ragam Kerangka Strategi dalam Pembelajaran terdiri atas Pembelajaran yang


Berdiferensiasi (Developmentally Appropriate Practice) bukan merupakan kurikulum atau
seperangkat standar kaku, melainkan seperangkat kerangka kerja, filosofi atau pendekatan dalam
pengembangan anak. Penerapan DAP adalah dengan memposisikan anak sebagai pemegang
peranan utama dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan yang akan dan sedang
dilakukan bertujuan untuk mewadahi gagasan anak, memberikan banyak kesempatan untuk anak
aktif bergerak dan bertanya, menjelajah serta mencoba. Pembelajaran yang Tanggap Budaya
(Culturally Responsive Teaching) adalah suatu metode pembelajaran yang berfokus pada adanya
persamaan hak setiap peserta didik untuk mendapatkan pengajaran tanpa membedakan latar
belakang budaya mereka. Dalam dunia pendidikan pembelajaran tanggap budaya adalah model
pendidikan teoritis yang tidak hanya bertujuan meningkatkan prestasi peserta didik, tetapi juga
membantu peserta didik menerima dan memperkokoh identitas budayanya, Pembelajaran yang
Sesuai Level (Teaching at the Right Level) adalah proses intervensi yang harus dilakukan guru
dengan memberikan masukan pembelajaran yang relevan dan spesifik untuk menjembatani
perbedaan yang ditemukan. Peserta didik tidak terikat pada tingkatan kelas, namun disesuaikan
berdasarkan kemampuan peserta didik yang sama.

Sedangkan, Penerapan Kerangka Strategi dalam Perencanaan Pembelajaran adalah dengan


membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya target pembelajaran yang sesuai dengan
jenjang, kemampuan, serta kesiapan peserta didik di kelas, Rencana Pembelajaran yang Berpihak
pada Peserta Didik yang disusun untuk setiap target pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang
disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

2. Hal apa yang paling menantang ketika Anda merancang asesmen dalam proses pembelajaran?
Jawab:

Merancang asesmen dalam proses pembelajaran bisa menjadi tugas yang menantang. Berikut
adalah beberapa hal yang paling menantang ketika Anda merancang asesmen: menentukan tujuan
Pembelajaran yang Jelas, Menemukan cara yang sesuai untuk kesesuaian dengan materi,
menyesuaikan diversitas Siswa, menentukan validitas dan reliabilitas, mengukur kemampuan
menilai keterampilan berpikir kritis, menyesuaikan waktu dan sumber daya mencari variasi tipe
asesmen, merancang format asesmen, merancang cara memberikan umpan balik, Menghindari bias
kultural dan jenis kelamin, pemanfaatan perkembangan teknologi dalam asesmen dalam era
digital, merancang asesmen yang memanfaatkan teknologi pendidikan juga bisa menjadi
tantangan, terutama jika Anda tidak memiliki akses atau keterampilan teknis yang cukup.
Merancang asesmen yang efektif adalah proses yang kompleks dan memerlukan perencanaan yang
cermat. Sangat penting untuk selalu mempertimbangkan tujuan pembelajaran, siswa, dan konteks
pembelajaran ketika merancang asesmen.

3. Menurut Anda, apakah asesmen yang diterapkan di kelas sudah sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik, lingkungan budaya dan karakteristik, serta kemampuan peserta
didik?

Jawab:

Asesmen yang diterapkan di kelas sudah mempertimbangkan tahapan perkembangan peserta


didik, lingkungan budaya dan karakteristik, serta kemampuan peserta didik. Ini penting untuk
memastikan asesmen yang adil dan efektif. Asesmen sekolah benar-benar memperhatikan faktor-
faktor ini akan sangat tergantung pada pendekatan pengajaran guru dan kebijakan sekolah atau
daerah. Penting untuk berkomunikasi dengan siswa, orang tua, dan staf sekolah lainnya untuk
memastikan bahwa asesmen di kelas mempertimbangkan dengan baik faktor-faktor seperti
tahapan perkembangan, budaya, dan karakteristik siswa. Asesmen yang memperhatikan hal-hal ini
akan lebih efektif dalam mengukur pemahaman siswa dan mendukung pembelajaran yang lebih
baik.
4. Menurut Anda, apakah asesmen yang diterapkan di kelas sudah dapat memfasilitasi peserta
didik dan memberikan ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran?

Jawab:

Menurut saya, asesmen yang efektif seharusnya dirancang untuk tidak hanya mengukur hasil akhir
pembelajaran tetapi juga proses pembelajaran itu sendiri. Asesmen formatif, seperti diskusi kelas,
proyek kelompok, dan jurnal pembelajaran, adalah contoh dari metode asesmen yang dapat
memberikan ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik dan terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran. Selain itu, pengajar juga dapat mendorong umpan balik dengan
menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan mendukung, di mana peserta didik merasa aman
untuk menyampaikan pendapat dan pertanyaan mereka. Pengajar juga bisa secara rutin meminta
umpan balik dari peserta didik tentang metode pengajaran dan materi pelajaran yang digunakan.
Namun, masih mungkin ada situasi di mana asesmen yang diterapkan di kelas tidak memberikan
cukup ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik atau terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi pengajar untuk secara terus-menerus
mengevaluasi dan menyesuaikan metode asesmen yang mereka gunakan untuk memastikan bahwa
mereka mendukung pembelajaran peserta didik dan memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk terlibat dan memberikan umpan balik.

5. Hal lain apakah yang ingin Anda pelajari terkait dengan asesmen?

Jawab:

Saya, perlu mendapatkan banyak referensi mengenai assesmen ini agar nantinya saya lebih
memahami lagi mengenai materi ini, serta perlunya contoh penggunaan asesmen dari dosen
pengampu agar kami sebagai mahasiswa mengerti bagaimana cara implementasi asesmen yang
baik dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai