Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ellynsia Salwa Fawwaziara

NIM : 2398011216
Prodi/Bidang Studi : PPG/Pendidikan IPA
Mata Kuliah : Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya

TOPIK 4. KONEKSI ANTAR MATERI

1. Bagaimana kondisi lingkungan dapat berpengaruh terhadap pembentukan


tingkah laku individu? Kaitkan dengan pembentukan disiplin positif di kelas.
Jawab:
Kondisi lingkungan dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pembentukan tingkah laku individu. Lingkungan yang positif dan mendukung dapat
mendorong pembentukan tingkah laku yang baik, sementara lingkungan yang negatif
atau tidak mendukung dapat mempengaruhi pembentukan tingkah laku yang buruk.
Beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pembentukan tingkah laku
individu antara lain:
a. Model Perilaku: Individu cenderung meniru dan belajar dari orang-orang di
sekitarnya. Jika lingkungan memberikan contoh perilaku yang positif dan
disiplin, individu cenderung mengadopsi dan meniru perilaku tersebut.
b. Norma dan Nilai: Lingkungan yang memiliki norma dan nilai yang jelas dan
konsisten dapat membentuk tingkah laku individu. Jika lingkungan sekolah atau
kelas memiliki norma dan nilai yang mendorong disiplin positif, individu akan
cenderung mengikuti dan mematuhi norma tersebut.
c. Penguatan Positif: Lingkungan yang memberikan penguatan positif terhadap
perilaku yang diinginkan dapat memperkuat pembentukan tingkah laku
individu. Misalnya, memberikan pujian atau penghargaan kepada peserta didik
yang menunjukkan disiplin positif di kelas.
d. Konsistensi dan Keadilan: Lingkungan yang konsisten dan adil dalam
memberlakukan aturan dan konsekuensi dapat membentuk tingkah laku
individu. Jika aturan dan konsekuensi diterapkan dengan konsisten dan adil,
individu akan merasa aman dan terdorong untuk menunjukkan disiplin positif.
Kaitan dengan Pembentukan Disiplin Positif di Kelas
Pembentukan disiplin positif di kelas dapat sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan. Lingkungan yang mendukung disiplin positif akan membantu menciptakan
suasana kelas yang kondusif untuk pembelajaran dan perkembangan peserta didik.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengaitkan kondisi lingkungan dengan
pembentukan disiplin positif di kelas antara lain:
a. Menciptakan Aturan dan Norma: Guru perlu bekerja sama dengan peserta
didik untuk menciptakan aturan dan norma yang jelas dan dapat diterima oleh
semua. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan yang mendukung
disiplin positif.
b. Memberikan Penguatan Positif: Guru perlu memberikan penguatan positif
kepada peserta didik yang menunjukkan disiplin positif. Pujian, penghargaan,
atau reward dapat digunakan untuk memperkuat perilaku yang diinginkan.
c. Menerapkan Konsekuensi yang Konsisten: Guru perlu menerapkan
konsekuensi yang konsisten dan adil terhadap pelanggaran aturan. Hal ini akan
membantu menciptakan lingkungan yang konsisten dan memberikan pesan
yang jelas tentang pentingnya disiplin.
d. Menggunakan Model Perilaku: Guru dapat menjadi contoh yang baik dengan
menunjukkan disiplin positif dalam tindakan dan perilakunya. Peserta didik
cenderung meniru dan belajar dari guru, sehingga perilaku guru dapat
mempengaruhi pembentukan tingkah laku peserta didik.
2. Bagaimana keadaan sosial berpengaruh terhadap kehidupan individu?
Jawab:
Keadaan sosial memainkan peran kritis dalam membentuk kehidupan individu.
Hal tersebut mencakup interaksi dan dinamika dalam masyarakat tempat individu
hidup, termasuk norma sosial, nilai-nilai budaya, status ekonomi, pendidikan, serta
hubungan interpersonal. Keadaan sosial membentuk identitas, nilai-nilai, dan pilihan
hidup individu. Dengan memahami pengaruhnya, kita dapat lebih memahami
kompleksitas kehidupan individu dan menciptakan lingkungan yang mendukung
perkembangan positif dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
a. Pendidikan:
• Pengaruh teman sebaya dan budaya sekolah: Sosialisasi dalam
lingkungan pendidikan, termasuk pengaruh teman sebaya dan budaya
sekolah, dapat membentuk pandangan dunia, nilai-nilai, dan aspirasi
karier individu.
b. Ekonomi:
• Pengaruh Status Ekonomi: Keadaan ekonomi keluarga dan masyarakat
dapat memengaruhi akses terhadap sumber daya, peluang pekerjaan, dan
tingkat kesejahteraan individu. Hal ini dapat memengaruhi gaya hidup,
kesehatan, dan pilihan hidup.
• Pendidikan dan Peluang Karier: Status ekonomi sering kali berkaitan
dengan tingkat pendidikan dan peluang karier. Individu dengan sumber
daya ekonomi yang lebih besar mungkin memiliki akses lebih baik ke
pendidikan tinggi dan pekerjaan yang lebih baik.
c. Budaya dan Nilai-Nilai Masyarakat:
• Norma Sosial dan Nilai Budaya: Individu terpapar pada norma sosial
dan nilai-nilai budaya yang mendominasi dalam masyarakat tempat
mereka tinggal. Ini dapat memengaruhi cara individu berperilaku,
berinteraksi, dan membuat keputusan. Keadaan sosial juga mencakup
sejauh mana masyarakat menerima keberagaman dan memberikan
inklusivitas terhadap individu dari berbagai latar belakang. Lingkungan
yang mendukung keberagaman dapat membentuk identitas dan
pemahaman positif tentang perbedaan.
d. Kesehatan dan Lingkungan Hidup:
• Akses Layanan Kesehatan: Keadaan sosial dapat mempengaruhi akses
individu terhadap layanan kesehatan, termasuk fasilitas medis,
perawatan kesehatan mental, dan dukungan sosial.
• Pengaruh Lingkungan Fisik: Lingkungan tempat individu tinggal,
termasuk tingkat polusi, akses ke taman atau ruang terbuka, serta
keamanan lingkungan, dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental.
e. Pengaruh Media dan Teknologi:
• Akses ke Informasi: Keadaan sosial juga mencakup akses individu
terhadap media dan teknologi. Informasi yang diterima melalui media
dapat membentuk pandangan dunia dan sikap individu.
• Pengaruh Media Sosial: Media sosial dapat memengaruhi pola pikir,
identitas diri, dan interaksi sosial individu. Tekanan sosial atau
perbandingan sosial melalui media sosial juga dapat memengaruhi
kesejahteraan mental.
3. Seberapa besar dampak dari penerapan disiplin positif pada peserta didik
terhadap pembentukan tingkah laku mereka? Jelaskan.
Jawab:
Penerapan disiplin positif memiliki dampak yang sangat besar terhadap
pembentukan tingkah laku peserta didik. Disiplin positif bukan hanya sebuah respons
terhadap perilaku negatif, tetapi juga sebuah pendekatan holistik yang mempromosikan
perkembangan karakter, tanggung jawab diri, dan hubungan positif. Melalui penerapan
disiplin positif, peserta didik tidak hanya mendapatkan bimbingan dalam hal perilaku
yang diharapkan, tetapi juga berkembang sebagai individu yang bertanggung jawab,
berempati, dan siap menghadapi tantangan kehidupan. Dampak ini membentuk fondasi
yang kokoh untuk perkembangan pribadi dan akademis yang positif.
a. Peningkatan Motivasi dan Partisipasi: Disiplin positif dapat meningkatkan
motivasi intrinsik peserta didik untuk belajar. Peserta didik merasa termotivasi
untuk berpartisipasi aktif karena mereka merasakan dukungan dan penguatan
positif dari guru.
b. Pembentukan Keterampilan Sosial dan Emosional: Melalui pendekatan disiplin
positif, peserta didik diajarkan keterampilan sosial dan emosional yang penting
untuk kehidupan sehari-hari. Mereka belajar cara berkomunikasi,
menyelesaikan konflik, dan bekerja sama secara efektif.
c. Membentuk Karakter dan Etika: Disiplin positif membantu membentuk
karakter peserta didik. Peserta didik diajarkan nilai-nilai etika, tanggung jawab,
dan norma-norma positif yang membentuk perilaku mereka.
d. Penciptaan Lingkungan Belajar yang Positif: Disiplin positif menciptakan
lingkungan belajar yang positif dan inklusif. Peserta didik merasa didukung
untuk mengambil risiko dalam belajar dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
kelas.
e. Pembentukan Lingkungan Belajar yang Aman: Lingkungan yang dikelola
dengan disiplin positif menciptakan rasa aman bagi peserta didik. Peserta didik
merasa nyaman untuk berekspresi, bertanya, dan berpartisipasi tanpa takut akan
hukuman yang tidak mendidik.

Anda mungkin juga menyukai