Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elta Almunawaroh

NIM : 2330111720149
Mata Kuliah : Pembelajaran Berdiferensiasi
PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023

Ujian Tengah Semester (UTS)


KERAGAMAN PESERTA DAN PEMENUHAN TARGET KURIKULUM
DALAM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

A. PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses yang merubah perilaku atau aktivitas mental
seseorang melalui interaksi atau komunikasi aktif dengan lingkungan dan berbagai
sumber pembelajaran di sekitarnya. Sedangkan, pembelajaran merupakan gabungan dari
dua kata yaitu belajar dan mengajar. Belajar lebih berfokus pada peserta didik,
sementara mengajar merupakan aktivitas instruksional yang dilakukan oleh guru.
Tujuan pembelajaran merupakan hasil yang ingin dicapai oleh peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran pada kondisi dan tahapan tertentu. Hal ini menjadi
penting dan perlu diperhatikan oleh guru dalam merencanakan pembelajaran agar
proses belajar menjadi lebih terarah dan efektif. Dalam konteks pendidikan, kesuksesan
dibidang pendidikan sangat berkaitan dengan metode pembelajaran apa yang
digunakan (Pertiwi et al., 2022)
Menurut Ki Kajar Dewantara, setiap individu itu adalah unik. Ki Hajar Dewantara
mengingatkan guru bahwa pendidikan anak sejatinya melihat kodrat diri anak dan
menghubungkannya dengan kodrat zaman. Kodrat diri anak yang bervariasi ini,
mengakibatkan terjadinya perbedaan cara belajar murid, perbedaan daya serap dan
berbagai perbedaan lainnya (Mahfudz, 2023). Oleh karena itu, dalam proses belajar
disekolah tentunya peserta didik memiliki karakteristik serta cara belajar yang berbeda-
beda. Maka, guru harus mencari solusi untuk meratakan pemahaman peserta didik
dengan cara memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Salah satu solusinya yaitu
dengan menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Dimana strategi
pembelajaran berdiferensiasi berfokus pada peserta didik.
B. KERAGAMAN PESERTA DIDIK
Keragaman peserta didik merujuk pada perbedaan-perbedaan yang ada di antara
siswa dalam suatu kelompok atau kelas. Keragaman ini mencakup berbagai aspek,
seperti perbedaan dalam bakat, kecerdasan, minat, gaya belajar, latar belakang budaya,
kebutuhan khusus, dan berbagai faktor lainnya. Memahami dan menghargai keragaman
peserta didik menjadi penting dalam konteks pendidikan karena setiap siswa memiliki
kebutuhan belajar yang berbeda.
Setiap peserta didik memiliki karakteristik yang beragam antara satu dengan yang
lainnya. Oleh karenanya salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran harus
mampu memahami dan menindaklanjuti keragaman peserta didik tersebut sehingga
nantinya mereka dapat belajar sesuai dengan karakteristiknya. Keberagaman yang
dimiliki oleh peserta didik dapat dilihat dari berbagai perspektif (Arrohman & Tri
Lestari, 2023). Andini (2022) membagi karakteristik peserta didik yang perlu ditinjau
sebelum dilakukan proses pembelajaran yaitu kesiapan, ketertarikan, dan gaya belajar.
Sedangkang menurut Marlina (2019), karakteristik peserta didik dapat digali dari
informasi mengenai kesiapan, minat/ketertarikan, dan preferensi belajar. Preferensi
belajar yang dimaksud tidak hanya sebatas dari gaya belajar melainkan preferensi dalam
hal kecerdasan, lingkungan, maupun preferensi belajar lainnya. Dengan
demikian pembahasan keragaman peserta didik ini terfokus pada ranah kesiapan, minat,
preferensi belajar, dan perkembangan sosial-emosional.

C. PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dibuat guru untuk
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik di kelas yang meliputi kesiapan belajar, minat,
dan profil belajar (Faiz, 2022). Contoh kelas yang menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi adalah ketika proses pembelajaran guru menggunakan beragam cara, agar
murid dapat mengeksplorasi isi kurikulum, guru juga memberikan beragam kegiatan
yang masuk akal sehingga peserta mengerti dan memiliki informasi atau ide serta guru
memberikan beragam pilihan dimana peserta didik dapat mendemonstrasikan apa yang
mereka pelajari (Made, 2022:98).
Menurut Tomlinson (2001) Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk
menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta
didik sebagai individu. Pembelajaran berdiferensiasi memiliki empat ciri, yaitu:
1. Pembelajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok. Fokus pada kompetensi
dasar pembelajaran.
2. Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar peserta didik diakomodasi ke dalam
kurikulum; Perlu adanya pemetaan kebutuhan peserta didik kemudian dimasukan
kedalam strategi pembelajaran.
3. Pengelompokan peserta didik dilakukan secara fleksibel; misalnya, bisa secara
mandiri, berkelompok berdasarkan tingkat kecerdasan, berkelompok berdasarkan
minat dan gaya belajar.
4. Siswa secara aktif bereksplorasi dibawah bimbingan dan arahan guru. Pembelajaran
berdiferensiasi ini berpusat kepada peserta didik.

D. PEMENUHAN TARGET KURIKULUM DALAM PEMBELAJARAN


BERDIFERENSIASI
Perubahan kurikulum bertujuan untuk meningkatkan kualitas rencana
pembelajaran dan proses pembelajaran di sekolah dalam upaya mencari solusi
dari berbagai kesulitan menuju pendidikan yang berkualitas dan melahirkan lulusan
yang kreatif, inovatif, kritis dan berkarakter tanggung jawab (Masykur, 2019).
Pemenuhan target kurikulum dalam pembelajaran berdiferensiasi melibatkan pendekatan
yang bersifat responsif terhadap kebutuhan, kemampuan, dan minat beragam siswa.
Tujuan utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk memastikan bahwa setiap
siswa mencapai target kurikulum secara efektif, meskipun mereka memiliki perbedaan
dalam gaya belajar, tingkat pemahaman, dan kecepatan belajar. Upaya pemenuhan
target kurikulum merdeka dengan melalui pembelajaran diferensiasi kontan atau isi,
proses, produk dan lingkungan belajar berdasarkan kesiapan, minat, dan preferensi
belajar peserta didik (Yani & Susanti, 2023).

E. KESIMPULAN
Setiap individu memiliki keunikan yang membedakannya dari individu lainnya.
Hal ini yang membuat keberagaman karakteristik peserta didik di dalam kelas sehingga
guru harus melakukan pemetaan berdasarkan kesiapan, minat, dan gaya belajar sebelum
merancang pembelajaran. Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta
didik yang beragam, guru dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran
berdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan
peserta didik. Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi target
kurikulum di Imdonesia dimana tujuan dari pembelajaran berdiferensiasi adalah
memastikan setiap peserta didik dapat mencapi target kurikulum yang efektif melalui
keragaman cara belajar peserta didik.

F. DAFTAR PUSTAKA
Andini, D. W. (2022). Differentiated Instruction: Solusi Pembelajaran Dalam
Keberagaman Siswa Di Kelas Inklusif. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An,
2(3), 340–349. https://doi.org/10.30738/trihayu.v2i3.725
Arrohman, D. A., & Lestari, T. (2023). Analisis Keragaman Peserta Didik dan
Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Mata Pelajaran Fisika. Journal of Science
and Education Research, 2(2), 1-11.
Faiz, Aiman, dkk. (2022). Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Program Guru Penggerak
pada Modul 2.1. Jurnal Basicedu, 6(2), 2846-2853. Riau: Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai
Made, Risa Kusadi Ni. (2022). Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Model Vak
Dengan Multimoda Untuk Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa.
Majalah Ilmiah Universitas Tabanan, 19(1), 55-60. Bali: Universitas Tabanan
Mahfudz, M. S. (2023). Pembelajaran Berdiferesiasi Dan Penerapannya. SENTRI: Jurnal
Riset Ilmiah, 2(2), 533-543.
Marlina. (2019). Panduan Pelaksanaan Model Pembelajaran Berdifernsiasi di Sekolah
Inklusif. Universitas Negeri Padang
Masykur. (2019). Teori Dan Telaah Pengembangan Kurikulum. Bandar Lampung:
AURA.
Pertiwi, A. D., Nurfatimah, S. A., & Hasna, S. (2022). Menerapkan Metode
Pembelajaran Berorientasi Student Centered Menuju Masa Transisi Kurikulum
Merdeka. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 8839–8848..
Tom Linson, CA., (2001). How to Differentiate instruction in mixed-ability classrooms
2nd Ed
Yani, D. R., & Susanti, R. (2023). KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK DALAM
PEMENUHAN TARGET KURIKULUM MELALUI PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI. GURUKU, 2(1), 13-24.

Anda mungkin juga menyukai