Anda di halaman 1dari 4

01.02.

3-T3-8 Aksi Nyata

PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK

Rini Trinovita

Pada akhir topik ini, Anda diminta untuk menuliskan refleksi berdasarkan pertanyaan berikut ini.
1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan dari topik ini?
Setelah mempelajari mata kuliah ini banyak ilmu yang saya dapatkan serta pemahaman
pemahaman baru. Dalam hal ini saya sedikit akan memaparkan pemahaman yang didapat
melalui pembelajaran ini.
Asesmen selalu terkait dan menjadi satu kesatuan dengan proses pembelajaran. Asesmen
dijadikan acuan untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran yang mendukung
pengembangan karakter peserta didik dan sebagai ruang bagi peserta didik agar mendapat umpan
balik atas proses belajar mereka.
Ada beberapa prinsip asesmen yang sudah saya ketahui melalui pembelajaran pada topik
ini antara lain :

1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyedia informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan
orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai
tujuan pembelajaran.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut.
5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
jenis-jenis asesmen yang diterapkan pada proses pembelajaran

1. Asesmen Formatif
Asesmen formatif merupakan asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan
balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. Asesmen formatif yang
dilakukan di awal pembelajaran berfungsi untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk
mempelajari materi pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
Asesmen ini dapat digunakan oleh guru untuk merancang pembelajaran. Selain dilakukan di
awal, asesmen formatif dapat dilakukan juga selama proses pembelajaran untuk mengetahui
perkembangan peserta didik dan pemberian umpan balik kepada peserta didik. Asesmen ini
dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, kendala atau kesulitan
yang mereka hadapi, dan untuk mendapatkan informasi perkembangan peserta didik. Oleh
karena itu, asesmen ini merupakan umpan balik bagi peserta didik dan juga pendidik.
2. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini merupakan alat ukur untuk mengetahui
pencapaian hasil belajar peserta didik dalam rentang waktu tertentu, misal dalam satu semester
atau satu tahun ajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran dan menjadi
bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, tahun ajaran, atau akhir jenjang tingkat
pendidikan. Selain itu, asesmen ini juga digunakan untuk menentukan kelanjutan proses belajar
peserta didik di kelas atau jenjang berikutnya.

2. Hal apa yang paling menantang ketika Anda merancang asesmen dalam proses
pembelajaran?
Merancang asesmen dalam proses pembelajaran menjadi tantangan tersendiri.Beberapa
hal yang paling menantangbagi saya dalam merancang asesmen :
 Mencocokkan Asesmen dengan Tujuan Pembelajaran: Salah satu tantangan terbesar
adalah memastikan bahwa asesmen yang dirancang secara tepat mencerminkan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Asesmen harus mengukur keterampilan,
pengetahuan, dan pemahaman yang diinginkan sesuai dengan kurikulum dan standar
pembelajaran.
 Memilih Format Asesmen yang Tepat: Memilih format asesmen yang sesuai dengan
materi dan keterampilan yang diajarkan juga bisa menjadi tantangan. Berbagai format
asesmen termasuk tes tertulis, proyek, presentasi, penugasan praktis, dan lainnya.
Memilih format yang tepat memerlukan pemahaman mendalam tentang materi
pembelajaran dan gaya belajar siswa.
 Membedakan Asesmen: Setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan tingkat kemampuan
yang berbeda. Tantangan lain dalam merancang asesmen adalah memastikan bahwa itu
dapat diubah atau disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu siswa, termasuk
siswa yang memiliki kebutuhan khusus atau kecepatan belajar yang berbeda.
 Memberikan Umpan Balik yang Bermakna: Asesmen yang efektif tidak hanya
memberikan nilai atau skor, tetapi juga memberikan umpan balik yang bermakna kepada
peserta didik tentang kinerja mereka. Menyusun umpan balik yang informatif dan
konstruktif bisa menjadi tantangan, terutama ketika ada banyak peserta didik atau ketika
asesmen dilakukan secara massal.

3. Menurut Anda, apakah asesmen yang diterapkan di kelas sudah sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik, lingkungan budaya dan karakteristik, serta kemampuan peserta
didik?

Penilaian yang efektif harus mempertimbangkan tahapan perkembangan peserta didik,


lingkungan budaya dan karakteristik mereka, serta kemampuan individu mereka. Berikut adalah
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa asesmen yang diterapkan
di kelas sesuai dengan karakteristik peserta didik:

 Tahapan Perkembangan: Setiap tahap perkembangan memiliki ciri-ciri khas yang


mempengaruhi bagaimana peserta didik belajar dan bereaksi terhadap asesmen.
Misalnya, asesmen untuk siswa sekolah menengah. Asesmen harus dirancang sesuai
dengan tahapan perkembangan kognitif, emosional, sosial, dan fisik peserta didik.
 Kemampuan Individu: Setiap peserta didik memiliki kemampuan, kebutuhan, dan minat
yang berbeda. Asesmen harus memperhitungkan variasi individu dalam kelas dan
memberikan kesempatan bagi semua peserta didik untuk menunjukkan apa yang mereka
ketahui dan mampu lakukan. Ini bisa mencakup penggunaan berbagai macam format
asesmen, memberikan pilihan, atau menyesuaikan tugas sesuai dengan kebutuhan
individu.
 Lingkungan Budaya dan Sosial: Lingkungan budaya dan sosial peserta didik peran
penting dalam merancang asesmen yang efektif. Asesmen harus sensitif terhadap latar
belakang budaya, nilai, dan pengalaman hidup peserta didik. Ini termasuk menggunakan
contoh atau konteks yang relevan bagi peserta didik, serta memperhitungkan bahasa yang
digunakan dalam asesmen.
 Keterlibatan Peserta Didik: Peserta didik harus dilibatkan dalam proses asesmen, baik
melalui pemahaman tentang tujuan asesmen, kriteria penilaian, atau memberikan
masukan tentang bagaimana mereka ingin menunjukkan pemahaman mereka. Ini dapat
meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan relevansi asesmen bagi peserta didik.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, guru dapat merancang asesmen yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik, memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan
yang adil untuk berhasil dan berkembang dalam pembelajaran mereka.

Menurut saya asesmen yang saya terapkan di kelas sudah sesuai dengan perserta didik ,
kenapa, karena sebelum membuat rancangan pembelajaran saya melakukan survey terdahap
peserta didik terlebih dahulu, setelah itu saya meminta peserta didik untuk menuliskan
pembelajaran yang bagaimana yang mereka sukai, setelah saya mendapatkan informasi tersebut
barulah saya bisa merancang sebuah perangkat pembelajaran yang efektif sehingga dapat saya
katakana asesmen yang digunakan sudah sesuai dengan tahapan perkembangan peserta diidik.

4. Menurut Anda, apakah asesmen yang diterapkan di kelas sudah dapat memfasilitasi peserta
didik dan memberikan ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran?

Menurut saya asesmen yang diterapkan di kelas belum sepenuhnya memfasilitasi peserta didik
dan memberikan ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik terhadap proses
pembelajaran, karena adakalah asesmen yang digunakan teradang tidak mampu memberi
dampak kepada peserta didik dikarenakan peserta didik tersebut masih lalai, tetapi ada juga
asesmen yang memang dapat memfasilitasi peserta didik dan memberikan ruang bagi peserta
didik untuk memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran seperti asemen yang
digunakan guru sudah sesuai dengan karakteristik dan lingkungan peserta didik, asesmen yang
digunakan guru berpihak kepada peserta didik serta adanya feedback dari peseerta didik itu
sendiri.

5. Hal lain apakah yang ingin Anda pelajari terkait dengan asesmen?

Hal lain yang ingin saya pelajari terkait dengan asesmen adalah:

 Cara merancang asesmen yang sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik,
lingkungan budaya, dan karakteristik serta kemampuan peserta didik
 Konsep asesmen otentik yang diberikan kepada peserta didik untuk mengukur
kompetensi yang diinginkan oleh seorang pendidik dan peserta didiknya.
 Peran teknologi dalam melakukan asesmen, misalnya asesmen daring yang beresensi
 Petunjuk teknis untuk merancang asesmen yang transparan, objektif, beracuan Kriteria,
terbuka, dan adil.
 Integrasi asesmen dengan proses pembelajaran secara daring
 Pengaruh asesmen terhadap kinerja, motivasi, dan kepuasan peserta didik
 Cara mengimplementasikan asesmen yang efektif dan meningkatkan kualitas
pembelajaran, terutama dalam era 21 ini

Anda mungkin juga menyukai