Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elvizza Rahayu

NIM : 23303016
Mata Kuliah : Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya (PPDP)
Topik 4 : Elaborasi Pemahaman

1. Bagaimana menumbuhkan karakter disiplin positif bagi peserta didik tanpa


menggunakan pujian dan hukuman?
Jawab:
Untuk menumbuhkan karakter disiplin positif kepada peserta didik tanpa menggunakan
pujian dan hukuman dapat dilakukan dengan pendekatan disiplin positif. Disiplin positif
merupakan suatu pendekatan dalam mendidik peserta didik yang berfokus pada
pengembangan hubungan yang saling menghormati antara guru dan peserta didik, sambil
mengajarkan keterampilan penting dan mempromosikan perilaku yang positif. Disiplin
positif tidak menggunakan hukuman, ancaman, sogokan, atau hadiah untuk mengontrol
perilaku peserta didik, tetapi menggunakan cara-cara yang bersifat kooperatif, demokratis,
dan menghargai martabat peserta didik. Disiplin positif bertujuan untuk menumbuhkan
kesadaran, tanggung jawab, dan kemandirian peserta didik dalam melakukan sesuatu, serta
membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan sosial, emosional, dan kognitif.
Berikut beberapa prinsip dasar dari disiplin positif:
a. Menganggap anak sebagai individu yang berharga, unik, dan berpotensi.
b. Mengajak anak untuk berpartisipasi dalam menentukan aturan, hak, dan kewajiban yang
berlaku di rumah atau di sekolah.
c. Memberikan umpan balik yang konstruktif, jujur, dan menghargai kepada anak.
d. Memberikan kesempatan kepada anak untuk membuat pilihan, mengambil keputusan,
dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.
e. Memberikan dukungan, bantuan, dan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan anak.
f. Menjalin komunikasi yang baik, terbuka, dan empatik dengan anak.
g. Menjadi contoh yang baik dan konsisten bagi anak.
Selain menggunakan pendekatan disiplin positif juga dapat memberlakukan tri pusat
pendidikan, agar peserta didik dapat menumbuhkan karakter disiplin positif. Tri pusat
pendidikan adalah konsep pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, Bapak
Pendidikan Indonesia. Tri pusat pendidikan terdiri dari tiga lingkungan pendidikan yang
harus bekerja sama dan berperan dalam mengembangkan pendidikan anak. Ketiga
lingkungan pendidikan tersebut adalah:
a. Lingkungan keluarga. Keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi
anak. Keluarga memberikan pendidikan budi pekerti, agama, dan perilaku sosial kepada
anak. Keluarga juga memberikan dukungan, bantuan, dan sumber belajar kepada anak.
b. Lingkungan sekolah. Sekolah adalah lingkungan pendidikan kedua dan formal bagi anak.
Sekolah memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada anak. Sekolah juga
memberikan fasilitas, metode, dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan anak.
c. Lingkungan masyarakat. Masyarakat adalah lingkungan pendidikan ketiga dan informal
bagi anak. Masyarakat memberikan pengalaman, karakter, dan kepribadian kepada anak.
Masyarakat juga memberikan kesempatan, tantangan, dan solusi kepada anak.
Tri pusat pendidikan harus saling berhubungan, berkomunikasi, dan berkoordinasi dalam
mencapai tujuan pendidikan. Tri pusat pendidikan harus saling menghormati, menghargai,
dan mengakui peran dan tanggung jawab masing-masing. Tri pusat pendidikan harus saling
memberikan umpan balik, penguatan, dan bimbingan kepada anak.

2. Seberapa besar pengaruh disiplin positif terhadap terciptanya lingkungan belajar yang
aman dan nyaman bagi peserta didik? Jelaskan.
Jawab:
Disiplin positif memiliki pengaruh yang besar terhadap terciptanya lingkungan belajar yang
aman dan nyaman bagi peserta didik. Hal ini disebabkan karena beberapa hal berikut:
a. Disiplin positif membantu peserta didik untuk memahami dan mengontrol perilaku
mereka dengan kesadaran, bertanggung jawab atas tindakan dan perilaku mereka
sebagai bentuk menghargai diri sendiri dan orang lain1. Hal ini dapat mencegah
terjadinya tindak kekerasan, perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi yang dapat
mengganggu proses belajar dan mengajar.
b. Disiplin positif memberikan umpan balik yang konstruktif, jujur, dan menghargai
kepada peserta didik, tanpa menggunakan hukuman, ancaman, sogokan, atau hadiah
untuk mengontrol perilaku mereka. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri, harga
diri, dan motivasi peserta didik, serta menciptakan hubungan yang harmonis, saling
menghormati, dan saling mendukung antara guru dan peserta didik.
c. Disiplin positif melibatkan peserta didik dalam menentukan aturan, hak, dan kewajiban
yang berlaku di kelas, serta menyepakati konsekuensi yang adil jika mereka melanggar
aturan1. Hal ini dapat menumbuhkan kesadaran, tanggung jawab, dan kemandirian
peserta didik dalam melakukan sesuatu, serta membantu mereka untuk mengembangkan
kemampuan sosial, emosional, dan kognitif.
d. Disiplin positif menerapkan metode, media, dan materi yang sesuai dengan usia, minat,
dan kemampuan peserta didik, serta memberikan kesempatan kepada mereka untuk
berkreasi, bereksplorasi, dan berkolaborasi dengan teman-temannya. Hal ini dapat
meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap peserta didik, serta menciptakan
lingkungan belajar yang lebih sehat dan produktif.

3. Bagaimana membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman dengan


melibatkan guru, keluarga, dan masyarakat dalam menumbuhkan karakter disiplin
positif bagi peserta didik?
Jawab:
Untuk membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman dengan melibatkan guru,
keluarga, dan masyarakat dalam menumbuhkan karakter disiplin positif bagi peserta didik,
dapat dilakukan langkah-langkah berikut:
a. Kolaborasi antara guru, keluarga, dan masyarakat: Membangun kemitraan yang kuat
antara semua pihak yang terlibat dalam pendidikan peserta didik. Melibatkan keluarga
dan masyarakat dalam kegiatan sekolah dan memberikan kesempatan bagi mereka
untuk berkontribusi dalam pembentukan disiplin positif.
b. Komunikasi yang terbuka: Membuka saluran komunikasi yang baik antara guru,
keluarga, dan masyarakat. Berbagi informasi tentang perkembangan peserta didik,
tantangan yang dihadapi, dan langkah-langkah yang diambil untuk menumbuhkan
disiplin positif.
c. Pelatihan dan dukungan: Memberikan pelatihan kepada guru, keluarga, dan masyarakat
tentang strategi dan pendekatan yang efektif dalam menumbuhkan disiplin positif.
Memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan
pendekatan ini.
d. Pengawasan dan pemantauan: Melakukan pengawasan dan pemantauan yang teratur
terhadap lingkungan belajar dan perilaku peserta didik. Mengidentifikasi masalah atau
tantangan yang muncul dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi mereka.

Anda mungkin juga menyukai