Anda di halaman 1dari 19

ROBEKAN JALAN LAHIR

HELPI NELWATRI
A. PENGERTIAN

 Robekan jalan lahir adalah terpotongnya


selaput lendir vagina,cincinselaput
dara,serviks,portio septum rektovaginalis
akibat dari tekanan benda tumpul
ROBEKAN JALAN LAHIR MELIPUTI

 1. Robekan Perineum
 2. Robekan Serviks

 3. Rupture Uteri
1. ROBEKAN PERINEUM

 Robekan perineum terjadi pada hampir semua


persalinan pertama dan tidak jarang juga pada
persalinan berikutnya. Robekan perineum
umumnya terjadi di garis tengan dan bisa
menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu
cepat, sudut arkus pubis lebih kecil dari pada
biasa, kepala janin melewati pintu panggul
bawah dengan ukuran yang lebih besar dari
pada sirkumferensia suboksipito bregmatika
LUKA PERINIUM
Luka perinium adalah perlukaan yang terjadi akibat
persalinan pada bagian perinium dimana muka janin
menghadap
 Tingkat 1 :Robekan hanya pada selaput lender vagina
dengan atau tanpa mengenai kulit perinium
 Tingkat 2 :Robekan mengenai selaput lender vagina dan
otot perinea transversalis,tetapi tidak mengenai spingter
ani
 Tingkat 3 :Robekan mengenai seluruh perinium dan otot
spingter ani
 Tingkat 4 :Robekan sampai mukosa rectum
2. ROBEKAN SERVIKS

 Robekan serviiks pada bagian bibir depan dan


bibir belakang servik yang dijepit dengan klem
kemudian letak robekan dan ujung
robekan.Selanjutnya robekan dijahit dengan
catgut kromik dimulai dari ujung untuk
menghentikan pendarahan.
3. RUPTURE UTERI
 Rupture uteri adalah robekan atau diskontinuitas
dinding rahim akibat dilampauinya daya regang
mio metrium.
 Penyebab ruture uteri adalah disproporsi janin dan
panggul, partus macet atau traumatik. Rupture
uteri termasuk salah atau diagnosis banding
apabila wanita dalam persalinan lama mengeluh
nyeri hebat pada perut bawah, diikuti dengan syok
dan pendarahan pervaginam. Robekan tersebut
dapat mencapai kandung kemih dan organ vital
disekitarnya.
PEMBAGIAN RUPTURE UTERI
 Menurut waktu terjadinya
1. R.u. Gravidarum waktu sedang hamil sering lokasinya pada korpus
2. R.u Durante Partum waktu melahirkan anak ini yang terbanyak

 Menurut robeknya peritoneum


1. R.u. Kompleta : robekan pada dinding uterus berikut peritoneumnya
(perimetrum): dalam hal ini terjadi hubungan langsung antara
rongga perut dan rongga uterus dengan bahaya perionitis.
2. R.u. Inkompleta : robekan otot rahim tanpa ikut robek
peritoneumnya. Pendarahan terjadi subperitoneal dan bisa meluas
ke lig.latum
NEXT
 Menurut lokasinya
1. Korpus uteri, ini biasanya terjadi pada rahim yang sudah
pernah mengalami operasi seperti seksio sesared klasik
(korponal), miemoktomi
2. segmen bawah rahim (SBR), ini biasanya terjadi pada
partus yang sulit dan lama tidak maju, SBR tambah lama
tambah regang dan tipis dan akhirnya terjadilah ruptu uteri
yang sebenarnya
3. Serviks uteri, ini biasanya terjadi pada waktu melakukan
ekstraksi forsipal atau versi dan ekstraksi sedang
pembukaan belum lengkap
4. Kolpoporeksis, robekan- robekan diantara serviks dan
vagina
B. ETIOLOGI
 A. Robekan perinium
1. Kepala janin terlalu cepat lahir
2. Persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya
3. Pada jaringan parut pada perinium
4. Distosia bahu

 B. Robekan serviks
1. Partus presipitarus
2. Trauma karna pemakaian alat-alat operasi
3. Melahirkan kepala pada letak sungsang secara paksa,
pembukaan belum lengkap
4. Partus lama
C. RUPTUR UTERI
1. Riwayat pembedahan terhadap kundus atau korpus
uterus
2. Induksi dengan oksitosin yang sembarangan atau
persalinan yang lama
3. Presentasi abnormal (terutama terjadi penipisan pada
segmen bawah uterus)
4. Panggul sempit
5. Letak lintang
6. Hydrosephalus
7. Tumor yang menghalangi jalan lahir
8. Presentasi dahi atau muka
C. PATOFISIOLOGI
1. robekan perinium
 Robekan perinium terjadi pada semua persalinan pertama. Robekan
ini dapat dihindarkan atau dikurangi dengan menjaga jangan sampai
dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat, sebaliknya
kepala janin yang akan lahir jangan ditahan terlampau kuat dan
lama, karena akan menyebabkan asfiksia dan pendarahan dalam
tengkorok janin, dan melemahkan otot-otot dan fasia pada dasar
panggul karena diregangkan terlalu lama.
 Robekan perineum umumnya terjadi digaris tengah dan bisa menjadi
luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih
kecil dari pada biasa sehingga kepala janin terpaksa lahir lebih ke
belakang dari pada biasa, kepala janin melewati pintu bawah
panggul dengan ukuran yang lebih besar dari pada sirkumferensia
suboksipito-bregmatika, atau anak dilahirkan dengan pembedahan
vaginial.
2. Robekan serviks
Persalinan selalu mengakibatkan robekan serviks,
sehingga serviks seorang multipara berbeda
daripada yang belum pernah melahirkan per
vaginam. Robekan serviks yang luas
mengakibatkan pendarahan dan dapat menjalar
ke segmen bawah uterus. Apabila terjadi
pendarahan yang tidak berhenti meskipun
plasenta sudah lahir lengkap dan uterus
berkontraksi baik, perlu dipikirkan perlukaan jalan
lahir, khususnya robekan serviks uteri.
RUPTURE UTERI
1. Ruptura uteri spontan
a. Terjadi spontan dan sebagian besar pada persalinan
b. Terjadi gangguan mekanisme persalinan sehingga menimbulkan
ketegangan segmen bawah rahimyang berlebihan

2. Ruptur uteri traumatik


a. Terjadi pada persalinan
b. Timbulnya rupture uteri karena tindakan seperti ekstraksi farsep,
ekstraksi vakum dll.

3. Rupture uteri pada bekas luka uterus


Terjadinya spontan atau belas seksio sesarea dan bekas operasi pada
uterus
D. TANDA DAN GEJALA
1. Robekan jalan lahir
a. Pendarahan segera
b. Darah segar yang mengalir segera setelah bayi
hir
c. Uterus kontraksi baik
d. Plasenta baik
e. Pucat
f. Lemah
g. menggigil
2. RUPTURE UTERI
 Tanda dan gejala ruptur uteri dapat terjadi
secara dramatis atau tenang.
A.Dramatis
.Nyeri tajam,yang sangat pada abdomen bawah
saat kontraksi hebat memuncak
.Penghentian kontraksi uterus disertai hilangnya
rasa nyeri
.Pendarahan vagina(dalam jumlah sedikit atau
hemoragi)
.Terdapat tanda dan gejala syok,denyut nadi
meningkat,tekanan darah menurun dan nafas
pendek(sesak)
B.TENANG

 Kemungkinan terjadi muntah


 Nyeri tekan meningkat diseliruh abdomen

 Nyeri berat pada suprapubis

 Kontraksi uterus hipotonik

 Perkembanagan persalinan menurun

 Perasaan ingin pingsan

 Hematuri(kadang-kadang kencing darah)


E.PENATALAKSANAAN
1.Penjahitan robekan servick
2.Penjahitan robekanm vagina dan perenium
3.Penjahitan robekan derajat I dan II
4.Penjahitan robekan perineum derajat III dan IV
5.Perbaikan rupture uterus
6.Rupture sampai serviks dan vagina
7.Rupture meluas secara lateral sampai arteria
uterine
8.Rupture dengan hematoma ligamentum latum
arteri
9.Penjahitan robekan uterus
TERIMAKASIH.....

Anda mungkin juga menyukai