Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

POSYANDU

OLEH:
Kelompok 1

MAYA SARI
RAHMI ALDY
RIZA ASHARI
SITI ARIFFANNISA
SYAHRIA NARTIKA
SYLVIA NURETI SANTI JELITA R

TINGKAT 2A
DOSEN PEMBIMBING : NIKE SARI OKTAVIA,M.Keb

PRODI DIII KEBIDANAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TA.2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas. Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu, bukan karena usaha dari saya selaku penulis, melainkan banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah
membantu kami baik itu dosen saya,ibuk Nike Sari Oktavia,M.Keb dan semua pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh
dari sempurna, untuk itu saya selaku penulis makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan tugas saya selanjutnya.

Demikian saya selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah ini
ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
semua pihak.

Padang,10 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan .........................................................................................................2
BAB II PENDAHULUAN............................................................................................3
...........................................................................................................................2
...........................................................................................................................3
...........................................................................................................................3
...........................................................................................................................5
...........................................................................................................................6
...........................................................................................................................9
...........................................................................................................................9
...........................................................................................................................9
...........................................................................................................................9
...........................................................................................................................9
...........................................................................................................................9
...........................................................................................................................9
...........................................................................................................................9
...........................................................................................................................9

BAB III PENUTUP.....................................................................................................16


3.1 Kesimpulan................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian bayi (akb), angka kematian ibu
(aki) dan angka kelahiran. Sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk untuk
berperilaku hidup sehat, salah satu upaya pemerintah adalah mendekatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dengan mendirikan posyandu di desa-desa. Pelayanan kesehatan di posyandu
ini meliputi kesehatan ibu dan anak (kia), keluarga berencana (KB), imunisasi , perbaikan gizi
dan penanggulangan diare. Namun karena keterbatasan yang ada di posyandu, maka pelayanan
kesehatan pada ibu tidak dapat dilaksanakan dengan baik.
Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) dan keluarga berencana
(KB) maka didirikan pondok bersalin desa (polides)yang dikelola oleh bidan di desa bekerjasama
dengan dukun bayi, serta dibawah pengawasan dokter puskesmas setempat. Oleh karena itu,
wahana atau forum yang ada di masyarakat yang dipandang mampu untuk berperan aktif dalam
meningkatkan kesehatan diantaranya adalah POSYANDU

B. Rumusan masalah
Bagaimana pengembangan wahana /forum PSM yang berperan dalam kegiatan posyandu?

C. Tujuan
Agar dapat memahami dan mengerti mengenai pengembangan wahana/forum PSM yang
berperan dalam kegiatan polindes dan posyandu
BAB II
PEMBAHASAN

Posyandu
A. Pengertian
a. Posyandu adalah suatu forum komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dari keluarga berencana dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk
masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan
dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategi untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini. ( Eny Retna, 2009, Asuhan Kebidanan Komunitas).
b. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang di kelolah dan
diselanggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas
kesehatan. ( Sriati Rismintari, 2009, Asuhan Kebidanan Komunitas ).
c. Posyandu merupakan upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan peningkatan
status gizi masyarakat ( Rita Yulifah, 2010, Asuhan Kebidanan Komunitas).
B. Tujuan Posyandu
1. Menurunkan angka kematian ibu dan anak
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR ( infant mortality
rate/angka kematian bayi )
3. Mempercepat penerimaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan
menunjang peningkatan hidup sehat
5. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga tercapai
peningkatan cakupan palayanan.
6. Meningkatkan dan membina peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk
usaha kesehatan masyarakat.
C. Sasaran
1. Bayi < 1 tahun
2. Anak balita 1 – 5 tahun
3. Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas
4. WUS ( Wanita Usia Subur )
D. Kegiatan posyandu
1. Kesehatan Ibu dan Anak KIA
a. .Jenis pelayanan minimal kepada anak
1) Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian
harusdiberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali tidakmelakukan
penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuaiumurnya dan anak yang
pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS
2) Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A.
3) Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya(kurang dari 200 gram/
bulan) dan anak yang berat badannya beradadi bawah garis merah KMS.
4) Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tandalumpuh layu.
5) Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bilaperlu.

b. .Pelayanan tambahan yang diberikan


1) Pelayanan ibu hamil dan menyusui.
2) Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yangdiintegenerasikan dengan program
Bina Keluarga Balita (BKB) dankelompok bermain lainnya.
3) Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin,tabunus dan sebagainya.
4) Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
5) Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman. 
6) Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
7) Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.
8) Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) danperbaikan lingkungan
pemukiman. 
9) pemanfaatan pekarangan.
10) Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-lain.
11) Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain.(Bagian Kependudukan
dan Biostatik FKM USU. 2007

c. Kegiatan pengembangan/pilihan,
masyarakat dapat menambah kegiatanbaru disamping lima kegiatan utama yang telah
ditetapkan, dinamakanPosyandu Terintegrasi. Kegiatan baru tersebut misalnya: 
a) Bina Keluarga Balita (BKB)
b) Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
c) Bina Keluarga Lansia (BKL)
d) Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 
e) Berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.(Pusat Promosi
Kesehatan.2012)

2. Keluarga Berencana KB

Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pilKB, dan suntik KB.

3. Imunisasi
Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam imunisasi yang diberikan di
posyandu adalah:
a) BCG untuk mencegah penyakit TBC.
b) DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
c) Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
d) Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning)

4. Peningkatan Gizi
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangattepat untuk
meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205).
Peningkatan gizi balita di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa pemberian
penyuluhan tentang ASI, status gizi balita, MP-ASI, Imunisasi,Vitamin A, stimulasi
tumbuh kembang anak, diare pada balita
5. Penanggulangan Diare
a) Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127).
b) Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahayadi
Puskesmas. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 129).
c) Memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh kader posyandu. 
6. Sanitas Dasar
7. Penyediaan Obat Essensial

E.Pembentukan posyandu

1. Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti pos penimbangan balita, pos
imunisasi, pos keluarga berencana, pos kesehatan, pos lainnya yang berbentuk baru.
2. Persyaratan posyandu
 Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita
 Terdiri dari 120 kepala keluarga
 Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa )
 Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam 1 kelompok tidak terlalu jauh.
3. Alasan pendirian posyandu
 Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya
pencegahan penyakit dan pertolongan pertama pada kecelakaan sekaligus dengan
pelayanan KB
 Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat sehingga
menimbulkan rasa memiliki masayarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan
dan keluarga berencana.
4. Langkah – langkah pembentukan :
 Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.
 Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan teknis
unsur kesehatan dan KB .
 Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri, sarana dan
prasarana posyandu, biaya posyandu
 Pemilihan kader Posyandu.
 Pelatihan kader Posyandu.
 Pembinaan.

F. Penyelenggara posyandu
1. Pelaksana kegiatan adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader
kesehatan setempat di bawah bimbingan puskesmas
2. Pengelola posyandu adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari
kader PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di
wilayah tersebut.
G. Lokasi posyandu
1. Berada ditempat yang mudah didatangi masyarakat
2. Ditentukan oleh msyarakat itu sendiri
3. Dapat merupakan lokal tersendiri
4. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos
RT/RW atau poslainnya.
H. Pelayanan posyandu
1. Pelayanan kesehatan yang dijalankan
 Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
 Penimbangan bulanan
 PMT yang berat badannya kurang
 Imunisasi bayi 3 – 14 bulan
 Pemberian oralit yang menanggulangi diare
 Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
2. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
 Pemeriksaan kesehatan umum
 Pemeriksaan kehamilan dan nifas
 Pelayanan peniongkaatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah
 Imunisasi TT untk ibu hamil
 Penyuluhan kesehatan dan KB
 Pemberian alat kontrasepsi KB
 Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
 Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
 Pertolongan pertama pada kecelakaan

I. Sistem Informasi Di Posyandu ( Sistem Lima Meja )


Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD, Kader, Tim
Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari KB. Pada hari buka Posyandu
dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu :

1. Meja I adalah layanan pendaftaran


2. Meja II adalah layanan penimbangan
3. Meja III adalah Pengisian KMS
tempat kader melakukan pencatatan pada buku KIA setelah ibu dan balita mendaftar dan
di timbang
4. Meja IV adalah tempat Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
untuk diketahuinya BB anak yang naik atau yang turun,bumil dengan resiko tinggi, PUS
yang belum mengikuti KB, penyuluhan kesehatan, Vit. A dll.
5. Meja V adalah Pelayanan kesehatan berupa:
 Imunisasi
 Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus.
 Pembagian pil KB atau kondom.
 Pengobatan ringan.
 Konsultasi KB.
 Tempat pemberian makanan tambahan pada bayi dan balita yang datang di posyandu

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB).

J. Prinsip dasar posyandu


1. Posyandu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan antara pelayanan
profesional dan non profesional
2. Adanya kerja sama lintas program yang baik
3. Kelembagaan masyarakat (pos, desa, kelompok timbang, pos imunisasi, pos
kesehatan,dll)
4. Mempunyai sasaran penduduk yang sama ( bayi 0-1 tahun, anak 1-5 tahun, ibu hamil,
PUS )
5. Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan dan PKMD/PHC.

K. Kategori posyandu
1. Posyandu pratama(warna merah)
 dengan kriteria posyandu yang belum mantap, kegiatannya belum rutin tiap bulan,
kader aktifnya terbatas.
2. Posyandu madya (warna kuning)
 dengan kriteria kegiatannya >8x/tahun, kader > 5 orang, cakupan program utama (KB,
KIA, Gizi, Imunisasi) rendah yaitu 50 %, kelestarian posyandu baik
3. Posyandu purnama (warna hijau)
 kegiatan sudah teratur.
 cakupan program/kegiatannya baik.
 jumlah kader 5 orang
 mempunyai program tambahan
4. Posyandu mandiri (warna biru).
 kegiatan secara terahir dan mantap
 cakupan program/kegiatan baik.
 memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.

L. Pembinaan peran serta masyarakat dalam pengembangan wahana PSM

Untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan ibu serta bayinya, bidan harus dapat
bekerja sama dengan masyarakat.
a. Upaya yang dilakukan bidan untuk mencapainya antara lain :
1. Peningkatan peran pemimpin di masyarakat untuk mendorong dan mengarahkan
masyarakat dalam setiap upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.
2. Peningkatan kesadaran dan kemauan masyarakat dalam pemeliharaan, perbaikan dan
peningkatan kesehatan keluarga terutama kesehatan Ibu, anak dan keluarga.
3. Dorongan masyarakat untuk menggali potensi tersedia yang dapat di manfaatkan untuk
mendukung kesehatan keluarga.

b. Peran serta kader posyandu dalam pemberdayaan masyrakat

1. Membangun partisipasi masyarakat

Kader posyandu membangun partisipasi masyarakat secara gotong royong untuk menyediakan
tanaman obat keluarga dengan memanfaatkan pekarangan yang belum dimanfaatkan.

2. Pengembangan kemampuan kader

Pelatihan bagi kader posyandu merupakan salah satu upaya untuk membekali kader
posyandu guna mengambil peranan sebagai motivator kesehatan, penyuluh kesehatan dan
memberi pelayanan kesehatan.Kebutuhan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan kader
posyandu dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memberikan penataran dan
pelatihan kepada kader-kader posyandu, khususnya kader baru. Pengetahuan setelah mengikuti
pelatihan dan penataran tersebut disosialisasikan kepada kader-kader lain tidak mengikuti
pelatihan atau penataran. Selain kegiatan pelatihan dan penataran, kader posyandu dibekali buku
panduan untuk
memberikan pelayanan kesehatan.

Kader posyandu dapat mempelajari buku panduan untuk memberikan pelayanan dengan
“Sistem 5 Meja”. Melalui buku panduan tersebut, kader posyandu dipandu untuk memantau
tumbuh kembang balita. Indikator yang dibutuhkan untuk memantau pertumbuhan balita dan
indikator yang dibutuhkan dalam memantau perkembangan balita. Sehingga kader yang
mengikuti pelatihan dapat memanfaatkan buku panduan tersebut.

3. Mendorong masyarakat ikut posyandu

Pemberian hadiah merupakan salah satu cara yang menarik masyarakat untuk mengikuti
kegiatan posyandu. Pemberian hadiah merupakan salah satu upaya mendekatkan posyandu
dengan masyarakat. Hadiah juga diberikan sebagai penghargaan kepada orangtua balita yang
telah menyelesaikan mengikuti kegiatan posyandu selama lima tahun secara rajin. Untuk
memberikan hadiah tersebut kader posyandu menggunakan uang kas yang berasal dari iuran
kader posyandu.

4. Pendidikan dan penyadaran masyarakat

Pelatihan dan penataran yang diperoleh kader posyandu memberikan manfaat yang besar
bagi kader posyandu untuk memberikan pendidikan kesehatan. kader memiliki kemampuan
untuk memberikan pendidikan dan penyadaran kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan
mandiri melalui penyuluhan kesehatan untuk melakukan pertolongan pertama dan pengobatan
sendiri jika terjadi diare, penyuluhan gizi, penyuluhan penyakit wabah, mengajak orang tua
untuk aktif mengikuti kegiatan posyandu melalui kunjungan ke rumah, kelas ibu hamil, kelas
balita.

Kader posyandu memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam memberikan


informasi tentang kebersihan lingkungan, dengan menjaga kebersihan dan sanitasi untuk
mencagah wabah seperti demam berdarah, campak, penyakit kaki gajah. Kader mampu
memberikan pengertian kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) kepada orang tua balita.

Kader posyandu memberikan pendidikan kepada orang tua tentang tumbuh kembang
balita melalui “Kelas Balita” secara berkala. Kelas balita memberikan pendidikan kepada ibu
tentang merawat balita pada masa tumbuh kembang, kesehatan balita, kebersihan balita,
pertumbuhan balita dan perkembangan sosial dan psikologisnya. Kegiatan kelas balita dilakukan
setiap enam bulan sekali.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh,
dari dan bersama masyarakat, untuk memperbanyakkan dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita.  

Melihat efesiensi pelayanan serta manfaat dari Posyandu, tentunyaupaya-upaya yang


sudah berjalan harus ditingkatkan agar anggota masyarakatdapat menolong diri dan keluarganya
dalam bidang Melihat efesiensi pelayanan serta manfaat dari Posyandu, tentunyaupaya-upaya
yang sudah berjalan harus ditingkatkan agar anggota masyarakatdapat menolong diri dan
keluarganya dalam bidang kesehatan juga yanglebih penting dengan mengikuti kegiatan
Posyandu secara teratur bagi yangmempunyai balita. Dapatlah tercapai apa yang kita harapkan
yaitu sumberdaya manusia yang berkemampuan dalam menghadapi kehidupan dimasayang akan
datang. Namun kita tidak boleh menutup mata untukmemperhatikan para kader yang sangat
banyak pengorbanannya dalammangelola Posyandu, baginya tidak lupa perhatian kita padanya

B. SARAN

Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam pengembangan


wahana dan forum PSM yang berperan dalam kegiatan posyandu dan polindes yang terbentuk di
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Dainty Maternity, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : ANDI


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Ed.I. Jakarta : Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan
Wahyuni, dkk. 2020. Kebidanan Komunitas. Medan : Yayasan Kita Menulis
Walyani,Elisabeth Siwi. 2014 . Materi Ajar Lengkap Kebidanan Komunitas. Yogyakarta :
PUSTAKABARUPRES
Iswarawanti, D. N. (2010). Kader Posyandu, 13(04), 169–173.
Puspitasari, N. R. (2012). Persepsi Kader Posyandu Tentang Pentingnya Manfaat Penimbangan
Berat Badan Balita Di Posyandu.
Kementrian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. 2012.Buku Saku Posyandu.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai