Anda di halaman 1dari 14

Makalah

POSYANDU

DISUSUSN OLEH :

NAMA         :   MUHAMMAD AMIL IRSANDY


STAMBUK :    J1A120324

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikanPHRS tentang Posyandu dan masalah-masalah dalam
pelaksanaanya. Selanjutnyashalawat beserta salam penulis haturkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW yangtelah membawa umat Islam ke dalam
kejayaan.
 
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telahmembantu
hingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah inidisusun
agar pembaca dapat lebih memahami posyandu, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan secara langsung maupun informasi dari petuga
s yang bersangkutan. Walaupun dalam pembuatan Makalah ini sempat mengala
mikesulitan, namun dengan kerja keras, kesabaran dan terutama pertolongan
dariAllah SWT, alhamdulillah akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan.
SemogaMakalah ini mudah dipahami oleh para pembaca dan dapat bermanfaat
untukMahasiswa, Pelajar, dan Umum. Dan semoga Makalah ini lebih memberi
Ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Demikianlah
kata pengantar yang penulis sampaikan. Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu saran dan kritikdari semua pihak
sangat diperlukan agar pada penulisan yang akan datang dapatdiperbaiki.

Kendari,20 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................................1
1.2    Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3   Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1    Pengertian Posyandu..................................................................................................3
2.2    Manfaat Posyandu......................................................................................................4
2.3     Tujuan posyandu........................................................................................................4
2.4    kegiatan-kegiatan posyandu.......................................................................................5
2.5    Pengelolaan dan Sasaran Posyandu..........................................................................6
2.6      Syarat-syarat terbentuknya Posyandu....................................................................7
2.7    Pengorganisasian Posyandu.......................................................................................7
2.8    Dasar pelaksanaan posyandu.....................................................................................9
2.9       Jenis-jenis posyandu................................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................11
3.2    Saran...........................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dengan meningkatnnya kebutuhan hidup maka masalahpun semakin kompleks baik dibidang
ekonomi maupun kesehatan. Dibidang kesehatan, masalah yang sangat sering muncul adalah
masalah angka kematian anak balita.
Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak balita adalah dengan
melakukan pemeliharaan kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan anak balita dititik beratkan
kepada upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan dan pada pengobatan dan rehabilitasi.
Pelayanan kesehatan anak balita ini dapat dilakukan dipuskesmas, puskesmas pembantu,
polindes terutama di posyandu.
Saat ini posyandu sangat primadona. Pemerintah Indonesia dengan kebijakan Kepmenkes
mengupayakan untuk mengaktifkan kembali kegiatan di posyandu, karena posyandulah
tempat paling cocok untuk memberikan pelayanan kesehatan pada balita secara menyeluruh
dan terpadu. Posyandu tersebar di lebih dari 70.000 desa di Indonesia. Pada tahun 2010,
diperkirakan sekitar 91,3% anak 6-11 bulan dan 74,5% balita dibawa ke Posyandu sekurang-
kurangnya satu kali selama enam bulan terakhir. Oleh karena itu dalam makalah ini dibahas
tentang ruang lingkup Posyandu.

1.2    Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari Posyandu ?


2.      Apa saja manfaat posyandu ?
3.      Apa tujuan dari posyandu ?
4.      Apa saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan di posyandu ?
5.      Siapa pengelola dan sasaran posyandu ?
6.      Bagaimana syarat terbentuknya Ppsyandu ?
7.      Bagaimana pengorganisasian posyandu ?  
8.      Bagaimana dasar pelaksanaan posyandu ?
9.      Jenis-jenis posyandu ?

1.3   Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan posyandu?
2.      Untuk mengetahui apa saja manfaat posyandu ?
3.      Untuk mengetahui tujuan dari Posyandu ?
4.      Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di posyandu ?

1
5.      Untuk mengetahui pengelola dan sasaran posyandu ?
6.      Untuk mengetahui syarat terbentuknya Posyandu ?
7.      Untuk mengetahui pengorganisasian posyandu ?  
8.      Untuk mengetahui dasar pelaksanaan posyandu ?
9.      Untuk mengetahui jenis-jenis posyandu

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelanggraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemmudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/social dasar
untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi ( Departemen Kesehatan RI.
2006 ).
Pengertian posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan
program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti
halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya di
masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi
posyandu. Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk
mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu
dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan
anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu (Depdagri,
1999).
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan (Cessnasari. 2005).
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat
dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga.
berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini yaitu dalam peningkat mutu manusia di masa yang akan datang dan akibat dari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu :
1.      Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita.

3
2.      Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi
tenaga kerja tangguh.
3.      Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara.

2.2    Manfaat Posyandu
1.      Bagi masyarakat
a.       Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga sehingga:
1)      Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya.
2)      Bayi umur 0-11 bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali,
DPT 3 kali dan campak 1 kali.
3)      Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul vitamin A warna biru (100.000 SI)
4)      Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul vitamin A warna merah (200.000 SI) setiap 6
bulan (Februari dan Agustus)
b.      Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
c.       Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.
d.      Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
e.       Mendukung pelayanan KB.
f.       Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan.
g.      Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu.
2.      Bagi kader, pengurus Posyandu dan tokoh Masyarakat
a.       Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan.
b.      Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan.
3.      Bagi puskesmas
a.       Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan S1.
b.      Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan.
c.       Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian pelayanan secara
terpadu.
4.      Bagi sektor lain
a.       Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah.
b.      Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-masing.

2.3     Tujuan posyandu
1.      Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran
2.      Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3.      Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil sehat dan sejahtera.
4.      Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan
kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.
5.      Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha
meningkatkan cakupan penduduk dan geografis

4
6.      Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk
swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
7.      Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan
Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

2.4    kegiatan-kegiatan posyandu
1.      Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a.       Ibu Hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:
1)      Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh kader
kesehatan. Jika ada petugas Puskesmas ditambah dengan pengukuran tekanan darah dan
pemberian imunisasi Tetanus Toksisoid. Bila tersedia ruang pemeriksaan, ditambah dengan
pemeriksaan tinggi fundus/usia kehamilan. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
2)      Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu diselenggarakan Kelompok Ibu
Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain sesuai dengan kesepakatan.
Kegiatan Kelompok Ibu Hamil antara lain sebagai berikut: a) Penyuluhan: tanda bahaya pada
ibu hamil, persiapan, persalinan, persiapan menyusui, KB dan gizi. b) Perawatan payudara
dan pemberian ASI. c) Peragaan pola makan ibu hamil. d) Peragaan perawatan bayi baru
lahir. e) Senam ibu hamil.
b.      Ibu Nifas dan Menyusui
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup:
1)      Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan kebersihan jalan lahir
(vagina)
2)      Pemberian vitamin A dan tablet besi
3)      Perawatan payudara
4)      Senam ibu nifas
5)      Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dan tersedia ruangan, dilakukan pemeriksaan
payudara, pemeriksaan tinggi fundusdan pemeriksaan lochia. Apabila ditemukan kelainan,
segera dirujuk ke Puskesmas.
c.       Bayi dan Anak balita
Pelayanan Posyandu untuk balita harus dilaksanakan secara menyenangkan dan memacu
kreativitas tumbuh kembang anak. Jika ruang pelayanan memadai, pada waktu menunggu
giliran pelayanan, anak balita sebaiknya tidak digendong melainkan dilepas bermain sesama
balita dengan pengawasan orang tua dibawah bimbingan kader. Untuk itu perlu disediakan
sarana permainan yang sesuai dengan umur balita. Adapun jenis pelayanan yang
diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup: 1) Penimbangan berat badan. 2)
Penentuan status pertumbuhan. 3) Penyuluhan. 4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas

5
dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila
ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
2.      Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian
komdom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan
suntikan KB, dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang
dilakukan pemasangan IUD.
3.      Imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas. Jenis
imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program, baik terhadap bayi dan balita maupun
terhadap ibu hamil.
4.      Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil
dan WUS. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini,
gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan
pemberian sirup Fe. Khusus untuk ibu hamil dan ibu nifas ditambah dengan pemberian tablet
besi serta kapsul Yodium untuk yang bertempat tinggal di daerah gondok endemik. Apabila
setelah 2 kali penimbangan tidak ada kenaikan berat badan, segera dirujuk ke Puskesmas.
5.      Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Pencegahan diare di posyandu dilakukan antara lain dengan penyuluhan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di posyandu dilakukan
antara lain penyuluhan, pemeberian larutan gula garam yang dapat dibuat sendiri oleh
masyarakat atau pemberian oralit yang disediakan.

2.5    Pengelolaan dan Sasaran Posyandu


Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat / keluarga terutama :
1.      Bayi berusia kurang dari 1 tahun
2.      Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
3.      Ibu hamil
4.      Ibu menyusui
5.      Ibu nifas
6.      Wanita usia subur.
Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu Posyandu
ditingkat desa dan kelurahan sebagai berikut :
a.       Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD  (Kades/Lurah).
b.      Penggungjawab operasional: Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
c.       Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak PKK).
d.      Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD
e.       Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.
Selain itu terdapat Pokjanal Posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri
dari unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu :

6
1)      Tingkat Propinsi : BKKBN, BKKBN tingkat provinsi terdiri dari PMD (Pembinaan
Masyarakat Desa), Bappeda, dan Tim Penggerak PKK.
2)      Tingkat Kab/Kodya : Kantor Depkes/Kantor Dinkes, BKKBN, PMD, Bappeda.
3)      Tingkat Kecamatan : Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina petugas
Lapangan, KB, Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan), dan KPD (Kader Pembangunan
Desa)

2.6      Syarat-syarat terbentuknya Posyandu


Alasan Pendirian PosyanduPosyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai
berikut:
1.      Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn khususnya dalam upaya pencegahan
penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
2.      Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga
menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga
berencana (Effendi, 1998).
Penyelenggara Posyandu
a.       Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader
kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas
b.      Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari
keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah
tersebut (Effendi, 1998).

2.7    Pengorganisasian Posyandu
1.      Struktur Organisasi
Struktur organisasi Posyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat pada saat
pembentukan Posyandu. Struktur organisasi tersebut bersifat fleksisibel, sehingga dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan
sumberdaya. Struktur organisasi minimal terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara dan
kader Posyandu yang merangkap sebagai anggota.
Beberapa Posyandu yang ada di suatu wilayah (kelurahan/desa atau dengan sebutan lain),
selayaknya dikelola oleh suatu unit/kelompok pengelola Posyandu yang keanggotaannya
dipilih dari kalangan masyaraka setempat. Unit pengelolaan Posyandu tersebut dipimpin oleh
seorang ketua, yang dipilih dari 16 para anggotanya. Bentuk organisasi Unit Pengelola
Posyandu, tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur pengelola Posyandu, disepakati
dalam unit/kelompok Pengelola Posyandu bersama masyarakat setempat.
2.      Pengelolaan Posyandu
Pengelolaan Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah pembentukan
Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang
bendahara. Kriteria pengelola Posyandu antara lain sebagai berikut:
a.       Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat setempat.
b.      Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu memotivasi masyrakat.
c.       Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.

7
3.      Kader Posyandu
Kader di Indonesia merupakan sosok insan yang menarik perhatian khalayak.
Kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat kader begitu
dekat dengan masyarakat. Keberadaannya yang selalu dekat dengan masyarakat membuat
alih pengetahuan dan olah keterampilan dari kader kepada tetangganya demikian mudah.
Kedekatannya dengan petugas puskesmas telah membuat mereka menjadi penghubung yang
andal antara petugas kesehatan dengan masyarakat.
Profil kader yang dikenal adalah kader posyandu. Melejitnya jumlah dan peran posyandu
dalam keberhasilan program keluarga berencana dan kesehatan, telah turut mengangkat
kepopuleran kader posyandu di Indonesia. Peran PKK (pembina kesejahteraan keluarga)
dalam kader ini sangat besar, karena hampir seluruhnya kader posandu atau kader PKK
adalah wanita. Tim penggerak PKK dari mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan dan desa/kelurahan, selalu berupaya melakukan penggerakan dan pembinaan
intensif terhadap kader PKK yang menjadi tulang punggung kegiatan posyandu.
4.      Pembentukan
Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar, terutama KIA, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare
kepada masyarakat setempat. Satu Posyandu melayani sekitar 80-100 balita. Dalam keadaan
tertentu, seperti lokasi geografis, perumahan penduduk yang terlalu berjauahan, dan atau
jumlah balita lebih dari 100 orang, dapat dibentuk Posyandu baru. Langkah-langkah
pembentukan Posyandu dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, salah satunya adalah
melalui pendekatan PKMD, dengan tahapan sebagai berikut:
a.       Pendekatan Internal (Penyiapan Petugas) Tujuan pendekatan internal adalah
mempersiapkan para petugas/aparat, sehingga bersedia dan memiliki kemampuan mengelola
serta membina Posyandu.
b.      Pendekatan Eksternal (penyaiapan Steakholder/Pemangku Kepentingan) Tujuan
pendekatan ekternal adalah mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh masyarakat,
sehingga bersedia pendukung penyelenggaraan Posyandu.
c.       Survei Mawas Diri (SMD) Tujuan SMD adalah menimbulakan rasa memiliki masyarakat
( sense of belonging ) melalui penemuan sendiri masalah yang dihadapi serta potensi yang
dimiliki. SMD dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan bimbingan petugas Puskesmas,
aparat pemerintah desa/kelurahan, dan Konsil Kesehatan Kecamatan (jika sudah terbentuk).
d.      Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Inisiatif penyelenggaraan MMD adalah para
tokoh masyarakat yang mendukung pembentukan Posyandu atau Konsil Kesehatan
Kecamatan (jika telah terbentuk). Peserta MMD adalah anggota masyarakat setempat. Materi
pembahasan adalah hasil SMD serta data kesehatan lainnya yang mendukung.Hasil yang
diharapkan dari MMD adalah ditetapkannya daftar urutan masalah dan upaya keseatan yang
akan dilakukan, yang disesuaikan dengan konsep Posyandu.
e.       Pembentukan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu Pembentukan dan pemantauan
kegiatan Posyandu dilakukan dengan kegiatan sebagai
5.      Kedudukan Posyandu

8
a.       Kedudukan Posyandu terhadap Pemerintahan Desa/Kelurahan adalah instansi pemerintah
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan di desa/kelurahan. Kedudukan
Posyandu terhadap pemerintahan desa/kelurahan adalah sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan yang secara kelembagaan dibina oleh pemeerintah
desa/kelurahan.
b.      Kedudukan Posyandu terhadap Pokja Posyandu Pokja Posyandu adalah kelompok kerja
yang dibentuk di desa/kelurahan, yang anggotanya terdiri dari aparat pemerintahan
desa/kelurahan dan tokoh masyarakat yang bertanggung jawab membina Posyandu.
Kedudukan Posyandu terhadap Pokja adalah sebagai satuan organisasi yang mendapat binaan
aspek administratif, keuangan, dan program dari pokja.
c.       Kedudukan Posyandu terhadap Berbagai UKBM adalah bentuk umum wadah
pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan, yang salah satu diantaranya adalah Posyandu.
Kedudukan Posyandu terhadap UKBM dan pelbagai lembaga kemasyarakatan/LSM
desa/kelurahan yang bergerak di bidang kesehatan adalah sebagai mitra.
d.      Kedudukan Posyandu terhadap Konsil Kesehatan Kecamatan Konsil kesehatan
kecamatan adalah wadah pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan yang dibentuk dari,
oleh dan untuk masyarakat dikecamatan yang berfungsi menaungi dan mengkoordinir setiap
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Kedudukan Posyandu terhadap
Konsil Kesehatan Kecamatan adalah sebagai satuan organisasi yang mendapatkan arahan dan
dukungan sumberdaya dari Konsil Kesehatan Kecamatan.
e.       Kedudukan Posyandu terhadap Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan kesehatan di
kecamatan. Kedudukan Posyandu terhadap Puskesmas adalah sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan yang secara teknis medis dibina oleh Puskesmas.

2.8    Dasar pelaksanaan posyandu


Surat keputusan bersama Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing No.23 tahun 1985.
21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang penyelenggaraan Posyandu yaitu :
1.      Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam
lingkup LKMD dan PKK.
2.      Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam program-program pembangunan masyarakat
desa.
3.      Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader
pembangunan.
4.      Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/ di daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN.
5.      Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66 , dana sehat sebagai cara penyelenggaraan
dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna.

9
2.9       Jenis-jenis posyandu
1.      Posyandu Pratama (warna merah)
Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum
bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan dinilai gawat, sehingga
intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinnya kader yang ada perlu ditambah dan
dilakukan pelatihan dasar lagi.
2.      Posyandu Madya (warna kuning)
Posyandu pada tingkat madtya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun,
dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program
utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) masih rendah, yaitu  kurang dari 50%. Ini berarti,
kelestarian kegiatan posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Untuk ini perlu
dilakukan penggerakkan masyarakat secara intensif,serta penambahan program yang sesuai
dengan situasi dan kondisi setempat. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu :
a. Pelatihan Toma dengan modul ekskalasi Posyandu yang sekarang sudah dilengkapi dengan
metoda stimulasi.
b.Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD) untuk menentukan masalah dan
mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat.
3.      Posyandu Purnama (warna hijau)
Posyandu pada tingkat purnama adalah Posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali
pertahun, rata-rata junlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya
(KB, KIA, Gizi dan imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan
mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana.
Intervensi posyandu tingkat ini adalah :
a.       Penggarapan dengan pendekatan PKMD, untuk mengarahkan masyarakat menentukan
sendiri pengembangan program di Posyandu.
b.      Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat, dengan
cakupan anggota minimal 50% kk atau lebih.
4.      Posyandu Mandiri (warna biru)
Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program
utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat, telah menjangkau lebih dari 50%
KK. Untuk Posyandu tingkat ini, intervensinya adalah pembinaan Dana Sehat, yaitu
diarahkan agar Dana Sehat tersebut menggunakan prinsip JPKM.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Posyandu Adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan
masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini.(Ambarwati Retna, 2009). Tujuan Posyandu yaitu Menurunkan angka kematian bayi,
anak balita dan angka kelahiran, Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, Mempercepat
penerimaan norma keluarga kecil sehat dan sejahtera, Meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk mengembangkan kegiatan kesehatan, Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat . Kegiatan Posyandu Kesehatan Ibu dan Anak,Keluarga
Berencana,Immunisasi, Peningkatan gizi,Penanggulangan Diare.

3.2    Saran
Sebagai seorang tenaga kesehatan yang bertanggung jawab terhadap profesinya, maka agar
lebih memberikan penyuluhan maupun pelatihan yang berkualitas bagi kader-kadernya
khusunya kader yang akan ditempatkan diposyandu dengan tujuan bisa meningkatkan
kesejahteraan masyarakat khususnya dalam hal kesehatan.

11

Anda mungkin juga menyukai