Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan  makalah yang berjudul
“PUSKESMAS” dengan tepat waktu.
Makalah ini diharapkan dapat memenuhi tugas mata kuliah IKM, yang
diberikan oleh Dosen Pembimbing Bapak Alchalidi,SKM. Terimakasih kami ucapkan
kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing saya dalam membuat makalah
ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat kami harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi kebutuhan akan
pengetahuan kita semua. Semoga bermanfaat.
Terimakasih.
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I      PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.  Latar Belakang................................................................................. 1
B.  Tujuan.............................................................................................. 2
C.  Rumusan Masalah............................................................................ 2
D.  Manfaat............................................................................................ 2

BAB II    PEMBAHASAN................................................................................. 3
A.  Pengertian........................................................................................ 3  
B.  Visi Dan Misi Puskesmas............................................................ .... 3
C.  Peran Puskesmas.............................................................................. 4
D.  Fungsi Puskesmas........................................................................ .... 4
E.   Struktur Organisasi...................................................................... .... 5
F.   Tata Kerja.................................................................................... .... 5
G.  Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Oleh Puskesmas............ .... 6
H.  Program Pokok Puskesmas.......................................................... .... 6
I.     Masalah-Masalah Mutu Pelayanan Kesehatan Yang Muncul
Di Lingkup Puskesmas................................................................ .... 8

BAB III   PENUTUP........................................................................................... 11
A.  Simpulan...................................................................................... .... 11
B.  Saran................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan  makalah yang berjudul
“PUSKESMAS” dengan tepat waktu.
Makalah ini diharapkan dapat memenuhi tugas mata kuliah IKM, yang
diberikan oleh Dosen Pembimbing Bapak Alchalidi,SKM. Terimakasih kami ucapkan
kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing saya dalam membuat makalah
ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat kami harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi kebutuhan akan
pengetahuan kita semua. Semoga bermanfaat.
Terimakasih.
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan
Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, di mana dibicarakan upaya pengorganisasian
sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat
pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-
kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M (Pencegahan, Pemberantasan, Pembasmian
Penyakit Menular ) dan sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling
berhubungan. Melalui Rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan
semua pelayanan tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang dipercaya dan
diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas).
Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia sehat” diantaranya
dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama
ini pemerintah telah membangun puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia
rata-rata setiap kecamatan mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1
puskesmas pembantu. Puskesmas telah melaksanakan kegiatan dengan hasil yang
nyata, status kesehatan masyarakat makin meningkat, ditandai dengan makin
menurunnya angka kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat
dan umur harapan hidup (Kepmenkes, 2004).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau
sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata
pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat dan kegiatan yang dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri tetapi
juga perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama
dilingkungan masyarakat yang sangat mendasar, sehingga pelayanan kesehatan
dapat lebih berkembang.

B.  Tujuan
1.    Mengetahui pengertian Puskesmas
2.    Mengetahui visi dan misi Puskesmas
3.    Mengetahui peran puskesmase
4.    Mengetahui fungsi puskesmas
C.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian Puskesmas?
2.    Apa visi dan misi Puskesmas?
3.    Apa peran puskesmas?
4.    Apa fungsi puskesmas?

D. Manfaat
Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi, fungsi,
peran, tujuan, struktur, tata kerja Puskesmas, serta mengetahui penyelenggaraan
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu pembaca dapat
mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup
Puskesmas dan mencari serta menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya
masalah-masalah di lingkup Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui solusi mengatasi
masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian
Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat
pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja
tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan
pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja

B.  Visi dan Misi Puskesmas


1.    Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya  Indonesia  Sehat.
Indikator Kecamatan Sehat:
a.    lingkungan sehat
1)   perilaku sehat
2)   cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
3)   derajat kesehatan penduduk kecamatan
2.    Misi Puskesmas
a.    Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
b.    Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya
c.    Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan
d.   Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya

C.  Peran Puskesmas
peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan
nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif saja
seperti di Rumah Sakit
D.  Fungsi Puskesmas
1.    Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.
2.    Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat.
3.    Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
4.    masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:
1.    Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
2.    Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
3.    Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
4.    Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5.    Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
program

E.  Struktur Organisasi
1.    Kepala Puskesmas
2.    Unit Tata Usaha:
3.    Data dan Informasi,
4.    Perencanaan dan Penilaian,
5.    Keuangan, Umum dan Kepegawaian
6.    Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
7.    UKM / UKBM
8.    UKP
9.    Jaringan pelayanan Puskesmas:
10.     Unit Puskesmas Pembantu
11.     Unit Puskesmas Keliling
12.     Unit Bidan di Desa/Komunitas
F.   Tata Kerja
1.    Kantor Camat → koordinasi
2.    Dinkes → UPT → bertanggung jawab ke Dinkes
3.    Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama → sebagi mitra
4.    Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat → sebagai pembina
5.    Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan →kerjasama
6.    Lintas sektor → koordinasi
7.    Masyarakat → perlu dukungan/partisipasi →BPP (Badan Penyantun Puskesmas)

G.  Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas


Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia Sehat.
Hal ini dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal). Standar
Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk
mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan
dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup : jenis pelayanan,
indikator, dan nilai (benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib dan Standar Pelayanan
Minimal (UW-SPM) diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 1457/MENKES/SK/X/2003  dibedakan atas : UW-SPM yang wajib
diselenggarakan oleh seluruh kabupaten-kota di seluruh Indonesia dan UW-SPM
spesifik yang hanya diselenggarakan oleh kabupaten-kota tertentu sesuai keadaan
setempat. UW-SPM wajib meliputi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar,
penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat, penyelenggaraan pemberantasan
penyakit menular, penyelenggaraan promosi kesehatan, dll. Sedangkan UW-SPM
spesifik meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan dan pemberantasan
penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standard Pelayanan Minimal.

H.  Program Pokok Puskesmas


Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun
fasilitasnya, karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda.
Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
1.        Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )
2.    Keluarga Berencana
3.    Usaha Peningkatan Gizi
4.    Kesehatan Lingkungan
5.    Pemberantasan Penyakit Menular
6.    Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan
7.    Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8.    Usaha Kesehatan Sekolah
9.    Kesehatan Olah Raga
10.     Perawatan Kesehatan Masyarakat
11.     Usaha Kesehatan Kerja
12.     Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
13.     Usaha Kesehatan Jiwa
14.     Kesehatan Mata
15.     Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )
16.     Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
17.     Kesehatan Usia Lanjut
18.     Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai
satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk
kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya.
Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha
kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat
diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat
( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksanaan
maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah
Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya karena
timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi kejadian
darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda kegiatan lain.

I.     Masalah-Masalah mutu pelayanan kesehatan yang Muncul di Lingkup Puskesmas


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat dalam
memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan. Pelayanan
kesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan Puskesmas sebagai tempat
pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun pada kenyataannya banyak
masyarakat yang lebih memilih pelayanan kesehatan pada dokter praktek swasta
atau petugas kesehatan praktek lainnya.
Kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas, misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan yang terkesan
seadanya, artinya Puskesmas tidak cukup memadai dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun dari tenaga
medis atau anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannya sehari-hari.
Sehingga banyak sekali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu tidak sesuai
dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.
Misalnya: sikap tidak disiplin petugas medis pada unit pelayanan puskesmas,
yang dikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang baik oleh para
petugas medis yang dinilai cenderung arogan, berdalih terbatasnya persediaan obat-
obatan pada puskesmas telah menyebabkan banyak diantara pasien terpaksa
membeli obat pada apotik. Di samping itu, ketika membawa salah seorang warga
yang jatuh sakit saat mengikuti kegiatan perkampungan pemuda, kemudian warga
yang lain mengantarnya ke Puskesmas, pasien itu tidak dilayani dengan baik bahkan
mereka (perawat-red) mengaku telah kehabisan stok obat.
Hal tersebut, tentu telah merusak citra Puskesmas sebagai pemberi layanan
kesehatan kepada masyarakat yang dianggap dapat membantu dalam memberikan
pertolongan pertama yang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Selain itu,
tidak berjalannya tugas edukatif di Puskesmas yang berkaitan dengan penyuluhan
kesehatan yang sekaligus berkaitan dengan tugas promotif. Menurut masyarakat,
petugas puskesmas sangat jarang berkunjung, kalaupun ada, yaitu ketika keluarga
mempunyai masalah kesehatan seperti anggota keluarga mengalami gizi buruk atau
penderita TB.
Berarti tugas ini lebih untuk memberikan laporan dan kuratif dibanding upaya
promotif. Kemudian, perawat / bidan  puskesmas biasanya aktif dalam BP,
puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Jelas dalam tugas tersebut, perawat /
bidan melakukan pemeriksaan pasien, mendiagnosa pasien, melakukan pengobatan
pada pasien dengan membuat resep pada pasien. Namun, ketika melakukan tugas
tersebut  tidak ada supervisi dari siapapun, khususnya penanggung jawab dalam
tindakan pengobatan/medis. Tenaga perawat / bidan seolah-olah tidak menghargai
kegiatan-kegitan formalnya sendiri, karena mungkin tugas kuratif lebih penting. Hal
ini berdampak kepada status kesehatan masyarakat, status gizi, penyakit infeksi
menular dan mungkin upaya kesehatan ibu dan anak tidak mendapatkan porsi yang
sesuai sehingga berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat. Kalaulah memang
tugas tenaga kesehatan di Puskesmas lebih banyak ke arah kuratif, maka Puskesmas
menjadi unit dari pelayanan Rumah sakit karena Rumah Sakit akan memiliki banyak
sumber daya manusia dan fasilitas medik.
Tapi kalaulah Puskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas promotif dan
preventif maka tugas eksekutif bagi perawat haruslah digiatkan, dan puskesmas
menjadi bagian dari unit Dinas kesehatan, atau bagian tersendiri yang memiliki
otonomi yang kuat dalam mengatur program-programnya, sedangkan Dinas
kesehatan hanya sebagai regulator, pemberi dana dan pengadaan petugas, untuk
pelayanan kesehatan masyarakat diberikan kepada Puskesmas, atau pelayanan
kesehatan dapat ditenderkan kepada pihak swasta. Tidak hanya hal-hal yang telah
diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada permasalahan yang muncul di lingkup
puskesmas.
misalnya: Jam kerja Puskesmas yang sangat singkat hanya sampai jam 14.00
WIB, kemampuan keuangan daerah yang terbatas, puskesmas yang kurang memiliki
otoritas untuk memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas belum terbiasa
mengelola kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya kesejahteraan karyawan
yang berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di puskesmas.
BAB III
PENUTUP

A.  Simpulan
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata
masih menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh
masyarakat. Tidak hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang
memadai, tetapi juga dari segi tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena
itu, diperlukan perhatian khusus dari pemerintah dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat serta komitmen untuk merubah sistem pelayanan
Puskesmas yang dinilai buruk oleh masyarakat. Selain itu, Puskesmas juga harus
memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat
untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

B.  Saran
1.    Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan
dan  pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh
2.    Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu
3.    Merestrukturisasikan peran Puskesmas
4.    Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5.    Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk
mengubah citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003

Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-


2009. Jakarta.  Menuju Indonesia Sehat 2010.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai