Disusun oleh
NIM : 61447118067
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Puskemas” dengan baik.
A. Latar Belakang
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang tidak
lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya dalam
koridor kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang dibentuk
oleh mereka ini akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan hidup anggota
berkaitan dengan konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di
kehidupan sehari-hari, kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai “kebutuhan
publik”. Salah satu contoh kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatan.
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya
dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara
dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu dan mudah
didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang
kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah
menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yanng relatif
terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke
bawah.
Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Pelayanan Puskesmas”
karena Puskesmas sebagai bentuk nyata peran birokrasi dalam memberikan pelayanan
publik kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan sdan karena Puskesmas
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Puskesmas
2. Mengetahui visi dan misi Puskesmas
3. Mengetahui peran puskesmas
4. Mengetahui fungsi puskesmas
5. Mengetahui struktur puskesmas
6. Mengetahui tata kerja puskesmas
7. Mengetahui Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
8. Mengetahui progam pokok puskesmas
9. Mengetahui Azas Penyelenggaraan Puskesmas
10. Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup
Puskesmas
11. Mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di
lingkup Puskesmas
12. Mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Puskesmas?
2. Sebutkan visi dan misi Puskesmas?
3. Apa peran puskesmas?
4. Apa fungsi puskesmas?
5. Sebutkan struktur puskesmas?
6. Sebutkan tata kerja puskesmas?
7. Bagaimana Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas?
8. Sebutkan progam pokok puskesmas?
9. Sebutkan Azas Penyelenggaraan Puskesmas?
10. Apa saja masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup
Puskesmas?
11. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas?
12. Bagaimana solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas?.
D. Manfaat
Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi, fungsi, peran, tujuan, struktur,
tata kerja Puskesmas, serta mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang
terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas dan mencari serta menemukan
faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas, sekaligus dapat
mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.
E. Metode
1. Studi Pustaka
2. Internet
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Metode
F. Sistematika Penulisan
BAB II ISI
A. pengertian Puskesmas
B. visi dan misi Puskesmas
C. peran puskesmas
D. fungsi puskesmas
E. struktur puskesmas
F. tata kerja puskesmas
G. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
H. progam pokok puskesmas
I. Azas Penyelenggaraan Puskesmas
J. Masalah-Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas
K. Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas
L. Solusi Mengatasi Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat
pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja
tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan
namun tidak mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja
B. Visi dan Misi Puskesmas
1. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat .
Indikator Kecamatan Sehat:
a. lingkungan sehat
b. perilaku sehat
c. cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. derajat kesehatan penduduk kecamatan
2. Misi Puskesmas
C. Peran Puskesmas
peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional
secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif saja seperti di Rumah
Sakit.
D. Fungsi Puskesmas
1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
menolong dirinya sendiri.
b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program
E. Struktur Organisasi
1. Kepala Puskesmas
7. UKM / UKBM
8. UKP
F. Tata Kerja
3. Azas keterpaduan
Setiap upaya diselenggarakan secara terpadu
a. Keterpaduan lintas program
1) UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan Gigi, Kespro, Remaja,
Kesehatan Jiwa
b. Keterpaduan lintassektoral
1) Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kades,
pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi, PKK
2) Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama
4. Azas rujukan
a. Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan
1) rujukan kasus
2) bahan pemeriksaan
3) ilmu pengetahuan
b. Rujukan upaya kesehatan masyarakat
1) rujukan sarana dan logistik
2) rujukan tenaga
3) rujukan operasional
J. Masalah-Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu masyarakat dalam memberikan
pertolongan pertama dengan standar pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dikenal
murah seharusnya menjadikan Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan utama bagi
masyarakat, namun pada kenyataannya banyak masyarakat yang lebih memilih pelayanan
kesehatan pada dokter praktek swasta atau petugas kesehatan praktek lainnya. Kondisi ini
didasari oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas,
misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan yang terkesan seadanya, artinya Puskesmas tidak
cukup memadai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik dilihat dari sarana
dan prasarananya maupun dari tenaga medis atau anggaran yang digunakan untuk menunjang
kegiatannya sehari-hari. Sehingga banyak sekali pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat itu tidak sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah
ditetapkan. Misalnya: sikap tidak disiplin petugas medis pada unit pelayanan puskesmas
Peudada, yang dikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang baik oleh para
petugas medis yang dinilai cenderung arogan, berdalih terbatasnya persediaan obat-obatan
pada puskesmas telah menyebabkan banyak diantara pasien terpaksa membeli obat pada
apotik.
Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas
Dalam realitanya pelayanan Puskesmas sekarang banyak memiliki masalah-masalah.
Adapun masalah-masalah yang telah diungkapkan di atas itu diakibatkan oleh faktor-faktor
sebagai berikut: (Tjiptoherijanto dan Said Zainal Abidin, 1993: 44-46)
a. Faktor Internal
1) Pelaksanaan Manajemen
Pelaksanaan manajemen merupakan hal penting yang menentukan dalam mencapai
tujuan yang efisien dan efektif dari tujuan Puskesmas. Dimana fungsi manajemen itu
untuk planning, organaizing, leading, dan controling. Pada kegiatan perencanaan
setiap tahunnya sering kali tidak berjalan sehingga kegiatan berjalan apa adanya
sesuai kebiasaan yang dianggap ‘baik/sudah biasa’. Bahkan terasa sekali bahwa tidak
pernah adanya upaya pengembangan. Serta tidak pernah terpikir untuk
mempersoalkan kendali mutu pelayanan yang disebabkan kurangnya pengetahuan,
peralatan, dan perhatian tersita pada upaya pengobatan. Dapat dikatakan bahwa
kepala Puskesmas lebih sibuk pada masalah-masalah manajerial daripada kasus-
kasus klinik. Dapat dikatakan juga bahwa kurangnya pengetahuan para Kepala
Puskesmas dan rendahnya disiplin/etos kerja staff, menjadikan unsur manajemen ini
tidak berjalan. Tentu hal ini menghambat kinerja Puskesmas untuk melayani
masyarakat dalam bidang kesehatan.
2) Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan suatu aspek terpenting dalam mencapai target dari
program-program Puskesmas. Tetapi apa yang terjadi pada Puskesmas di Indonesia
terkesan tidak diperhatian oleh pemerintah dengan alasan wilayah geografis yang
sulit untuk dijangkau, sehingga sarana dan prasarana yang ada di dalam Puskesmas
sangat terbatas, baik berupa alat medis maupun obat-obatan. Hal ini terjadi akibat
dari sumber keuangan yang dimiliki Puskesmas terbatas sehingga mutu pelayanan
puskesmas pun menjadi rendah karena tidak sesuai dengan standart kesehatan.
3) Tenaga medis
Jumlah tenaga medis yang sangat sedikit mengakibatkan ketidakmampuannya
melaksanakan program dari Dinas Kesehatan. Misalanya program Posyandu yang
tidak tepat sasaran. Jumlah tenaga medis sedikit karena insentif dari pemerintah
daerah. Faktor kesejahteraan pegawai memang hal penting karena berkaitan dengan
satu-satunya pendapatan resmi mereka adalah gaji. Untuk mencapai penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Puskesmas di perlukan pimpinan yang mau memotivasi
pegawainya dengan cara memenuhi kebutuhan hidupnya.
4) Sumber keuangan Puskesmas
Sumber keuangan dari pemerintah pusat maupun daerah yang didapat tidak
sebanding dengan pengeluaran operasional Puskesmas sehingga biaya pelayanan
Puskesmas pun mahal padahal sarana yang terdapat di sana tidak sebanding dengan
apa yang harus dibayar sehingga hal ini berdampak kepada masyarakat untuk beralih
pergi ke Rumah Sakit saja yang fasilitas lebih baik daripada Puskesmas. Adapun
sumber-sumber keuangan Puskesmas sebagai berikut:
a) Pemerintah
Sumber biaya berasal dari Pemerintah Kabupaten yang dibedakan atas dana
pembangunan dan dana anggaran rutin. Dana ini diturunkan secara bertahap ke
Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten.
b) Retribusi
Retribusi merupakan salah satu sumber pendapatan Puskesmas yang membiayai
upaya kesehatan perorangan yang pemanfaatanya dan besarnya ditentukan oleh
Pemerintah Daerah.
c) PT. ASKES
Puskesmas menerima dana dari PT. ASKES yang peruntukannya sebagai imbal
jasa kepada peserta ASKES yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS)
d) PT. JAMSOSTEK
Puskesmas menerima dana dari PT. JAMSOSTEK yang peruntukannya sebagai
imbal jasa kepada peserta JAMSOSTEK yaitu Pegawai / karyawan yang berada
dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja.
e) BPP (Badan Penyantun Puskesmas)
Dengan memberdayakan potensi yang dimiliki masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sumber-sumber keuangan Puskesmas ini ternyata tidak dapat membiayai
operasinal dari program-program Puskesmas. Hal ini diakibatkan oleh beberapa
faktor yaitu, birokratisasi penyaluran keuangan dari pemerintah sampai ke
Puskesmasnya dan rendahnya responsibilitas pengelola manajemen Puskesmas.
5) Psiko-sosial antara tenaga medis dengan penduduk
Perbedaan psiko-sosial antara tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas dengan
penduduk menimbulkan hambatan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
Puskesma.Tenaga-tenaga yang diperbantukan di Puskesmas biasanya terdiri dari
orang-orang terpelajar dan bukan berasal dari daerah tersebut, sehingga penduduk
menganggapnya sebagai orang asing. Apalagi jika bahasa yang digunakan adalah
bahasa yang tidak dimengerti oleh penduduk, maka akibatnya penduduk segan
untuk datang ke Puskesmas.
b) Faktor Eksternal
1. Kondisi Geografis
Kondisi geografis Puskesmas umumnya terletak pada daerah pelosok atau
setingkat dengan kecamatan. Dimana kecamatan tiap-tiap daerah memilki
keadaan yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
puskesmas. Memang ada kecamatan-kecamatan yang hanya dengan satu
Puskesmas sudah dapat menjangkau seluruh penduduk. Tetapi ada juga
puskesmas yang hanya dapat dijangkau oleh penduduk yang bermukim di
dekatnya karena penduduk yang lain bertempat tinggal jauh dari Puskesmas. Hal
ini terkait pada dana yang tidak cukup untuk menggunakan alat-alat transportasi
atau memang tempat tinggalnya terpencil sehingga penduduknya lebih senang
tinggal di rumahnya daripada pergi ke Puskesmas.
2. Pemerintah daerah
Peran Pemerintah Daerah yang terkesan gagap ini terlihat atas pemahaman
pembangunan kesehatan yang setengah-setengah dari pihak legslatif dan eksekutif
yang tercermin dari dijadikannya pelayanan kesehatan sebagai tulang punggung
pendapatan daerah. Ini berarti orang sakit dijadikan tualng punggung pendapatan
daerah. Padahal upaya menyehatkan masyarakat sejatinya termaktub dalam
hakikat dan semangat UU. No.22 dan UU No. 25 tahun 1999 yang pada intinya
adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengembangkan
demokrasi menuju peningkatan kesejahteraan rakyat. Disamping itu alokasi
anggaran kesehatan berbagai daerah mencerminkan kurangnya perhatian terhadap
investasi hak-hak dasar pembangunan manusia diantaranya pelayanan kesehatan
dasar.
3. Keadaan Ekonomi Penduduk
Keadaan ekonomi penduduk memberikan andil dalam sulitnya mengupayakan
pelayanan kesehatan pada masyarakat. Jumlah warga negara Indonesia mayoritas
bermata pencarian petani dan nelayan yang mana kondisi ekonominya kurang
memadai. Walaupun ada ketentuan yang memperbolehkan mereka yang tidak
mampu untuk tidak usah membayar retribusi di Puskesmas, namun kenyataannya
orang-orang yang demikian justru enggan datang ke Puskesmas.
4. Kondisi Pendidikan Penduduk
Masalah pendidikan penduduk juga berperan dalam menghambat pelayanan yang
dihadapi oleh Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan pada tingkat
pertama, karena pada umumnya pendidikan masyarakat desa masih rendah, maka
pola pikir mereka sangat sederhana dan kurang atau bahkan belum paham akan
arti kesehatan. Mereka cenderung mengikuti sifat-sifat tradisional yang sejak dulu
dipegang oleh masyarakat dan lingkungannya.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki tingkat pendidikan
yang rendah yang mana sebagian besar penduduk Indonesia lulusan SD terutama
di daerah pelosok-pelosok Indonesia, sehingga hal berdampak pada rendahnya
partisipasi masyarakat dalam mewujudkan masyarakat Indonesia sehat terutama
pada lembaga Puskesmas yang letaknya dekat dengan masyarakat tersebut.
Selain itu juga disebabkan Rumah Sakit lebih baik sarana dan prasarananya,
padahal Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling dasar dalam
lingkungan masyarakat setempat.
5. Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan yang berada di Propinsi bekerja pada aspek melayani
penyembuhan penyakit yang sudah diderita oleh penduduk dibandingkan dengan
melayani obat-obatan yang dapat digunakan sebagai upaya pencegahan timbulnya
suatu penyakit pada penduduk. Dengan kata lain pelayanan kesehatan Puskesmas
lebih banyak ditekankan pada tindakan kuratif dibandingkan pada tindakan
preventif apalagi promotif. Selain itu Dinas Kesehatan juga kurang melakukan
koordinasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan program-program Puskesmas
yang sudah ada sehingga tidak terwujudnya pelayanan kesehatan di tingkat basis.
A. Simpulan
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih
menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak
hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari segi
tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari
pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta komitmen
untuk merubah sistem pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh masyarakat. Selain itu,
Puskesmas juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan
masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan dan
pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh
2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
3. Merestrukturisasikan peran Puskesmas
4. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat
5. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk mengubah
citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat
DAFTAR PUSTAKA