Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN INDIVIDU

MAHASISWA KKN UNSULBAR


GELOMBANG XIII TAHUN
2019

DESA/KELURAHAN : KUO
KECAMATAN : PANGALE
KABUPATEN : MAMUJU TENGAH

NAMA : AMIRATU ASSADIA


NIM : H0416317
FAKULTAS/PRODI : KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN / PEND. FISIKA

PUSAT PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN


KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT DAN PENJAMINAN MUTU (LPPM DAN
PM) UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2019
i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat melaksanakan program-program

Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa KKN Reguler UNSULBAR Gelombang XIII tahun

2019 serta menyusun laporan individu sebagaimana adanya yang telah kami

laksanakan selama 40 hari di Desa Kuo, Kecamatan Pangale. Shalawat beserta salam

buat Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, tabi’in, dan orang-orang yang

senantiasa istiqamah dijalannya dan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik

Amiin.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan praktik mahasiswa yang menjadi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata 1 (satu) Universitas Sulawesi

Barat. Laporan ini merupakan bentuk pertanggung jawaban kami terhadap program

kerja yang kami jalankan selama menjalankan KKN Reguler UNSULBAR

Gelombang XIII tahun 2019 di Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju

Tengah.

Kami menyadari bahwa masih banyak hal yang seharusnya dapat kami

abadikan kepada masyarakat selama kami berada di tempat berlangsungnya Kuliah

Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari terhitung dari tanggal 16 Juli 2019 sampai dengan

24 Agustus 2019 ini. Selama berada di lokasi, kami berusaha dengan segenap

kemampuan serta ilmu yang kami miliki untuk menjalankan program yang telah

direncanakan sebelumnya, namun kelancaran dan keberhasilan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) yang kami lakukan tersebut tidak terlepas dari partisipasi semua pihak yang

iii
terkait didalamnya tetapi karena keterbatasan yang kami miliki serta hal-hal yang

iv
tertentu yang menghambat keberlangsungan pelaksanaan program kerja kami,

program kerja yang kami lakukan masih perlu dan sangat membutuhkan

penyempurnaan. Terima kasih kami ucapkan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua saya yang telah memberikan dukungan dan moral

2. Bapak Dr. Ir. H. Akhsan Djalaluddin MS selaku Rektor Universitas Sulawesi

Barat

3. Dr. Ir Abdul Kadir Paloloang, MP selaku Ketua LPPM & PM UNSULBAR

4. Ibu Fauziah Hakim, S.Pd., M.Pd. selaku supervisor KKN yang senantiasi

memberikan arahan dalam pelaksanaan kegiatan KKN

5. Bapak Riaman selaku Kepala Desa Kuo yang telah mendukung dan

membantu memperlancar program-program kami

6. Bapak H. Samruddin, ST selaku Ketua BPD desa kuo yang telah mendukung

kami dalam menyelesaikan setiap program kerja dan telah meminjamkan

rumahnya untuk kami tempati selama kurang lebih 40 hari di desa Kuo.

7. Bapak Sarman dan Ny. selaku orang tua kami di desa Kuo yang telah

membantu kami dan selalu memberikan masukan dan arahan kepada kami

8. Seluruh Kepala Dusun, di Desa Kuo yang sudi meluangkan waktunya untuk

menjalankan program kerja kami selama berada di Desa Kuo.

9. Tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan warga Desa Kuoyang telah

bersedia menerima dan membantu kami selama melaksanakan Program KKN

Reguler Gelombang XIII tahun 2019


10. Pemuda dan Pemudi Di Desa Kuo yang telah bersedia memberikan bantuan

dan sarannya kepada kami sehingga program yang kami rencanakan berjalan

dengan baik.

11. Teman-teman mahasiswa KKN yang ada di Posko Desa Kuo yang telah

membantu jalannya program baik berupa moril maupum materi

12. Tidak lupa juga kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu

pelaksanaan KKN yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada kami mendapatkan balasan dari Allah

SWT, tidak lupa saya haturkan maaf kepada semua pihak atas segala kesalahan dan

kekurangan saya dalam melaksanakan program-program kami selama melaksanakan

KKN di Desa Kuo.

Pada akhirnya, saya berharap kegiatan KKN ini dapat berguna bagi masyarakat

Desa Kuo pada khususnya dan masyarakat Kecamatan Pangale pada umumnya dalam

mempercepat proses pembangunan di desa Aamiin. Semoga semua amal kebaikan

bapak/Ibu/Sdr(i) dibalas oleh Allah SWT.

Kuo, Agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................vi

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang KKN...........................................................................1

B. Falsafah KKN......................................................................................3

C. Pengertian KKN...................................................................................7

D. Tujuan dan Sasaran KKN....................................................................8

E. Manfaat KKN.....................................................................................13

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKN..............................................14

BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI DESA

A. Gambaran Umum Lokasi Desa..........................................................15

B. Kondisi Sosial....................................................................................18

C. Kondisi Ekonomi...............................................................................22

D. Kondisi Pemerintah Desa...................................................................24

BAB III. IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH 26

A. Identifikasi Masalah...........................................................................26

B. Pemecahan Masalah...........................................................................27

BAB VI. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN........................................29


BAB V. PENUTUP.............................................................................................32

A. Kesimpulan........................................................................................32

B. Saran..................................................................................................32

LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata yang muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa

sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya di

samping di ruang kuliah dan perpustakaan, juga dapat bekerja menyumbangkan

pengetahuan dan ilmu yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu

memecahkan dan melaksanakan pembangunan di dalam kehidupan

bermasyarakat.

Dari berbagai bukti pengalaman menunjukkan bahwa peranan mahasiswa

dalam berbagai kegiatan telah memberikan bukti-bukti serta memperkaya akan

arti dan peran mahasiswa sebagai tenaga kerja terdidik di dalam berbagai aspek

kegiatan pembangunan. Tiga universitas pada tahun 1971 yaitu : Universitas

Gajah Muda (UGM), Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas

Andalas (UNAND), pada awalnya melaksanakan kegiatan yang merupakan

proyek perintis yang dikenal dengan nama “Pengabdian Mahasiswa kepada

Masyarakat”. Makna dan arti penting yang terkandung dari kegiatan tersebut

semakin dipertegas setelah presiden RI dan Dies Natalis UGM Februari 1972

menyatakan antara lain “… agar setiap mahasiswa belajar di desa dalam jangka

waktu tertentu, tinggal dan bekerja membantu masyarakat pedesaan,

memecahkan persoalan pembangunan sebagai bagian dari kurikulumnya”.

1
Dirjen Pendidikan Tinggi akhirnya berkesimpulan untuk mengembangkan

suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa di perguruan tinggi

secara nasional, dengan melaksanakan Seminar Nasional di Yogyakarta pada

tanggal 17-18 November 1972 yang membahas proyek perintis “Pengabdian

kepada Masyarakat” yang diikuti oleh 13 Perguruan Tinggi dari 3 Universitas

Perintis ditambah dengan 10 perguruan tinggi diikutkan pada tahun akademik

1973/1974, dan disepakati kegiatan tersebut diberi nama “Kuliah Kerja Nyata”.

Dengan demikian pertama kalinya program KKN dilaksanakan pada tahun

akademik 1973/ 1974 oleh 13 perguruan tinggi, kemudian tahun 1974/ 1975

diperluas menjadi 15 perguruan tinggi, tahun 1975/ 1976 menjadi 29 perguruan

tinggi. Sejak tahun 1976/1977 semua perguruan tinggi negeri dan sebagian besar

perguruan tinggi swasta telah menyelenggarakan KKN.

Pengalaman, pemikiran, dan berbagai informasi yang ada, maupun

berbagai hasil evaluasi yang selalu diadakan terhadap pelaksanaan KKN di

perguruan tinggi negeri, secara ilmiah mengungkapkan bahwa KKN memberikan

manfaat dalam proses belajar naik bagi mahasiswa maupun masyarakat di dalam

menangani dan memecahkan masalah-masalah pembangunan kemasyarakatan.

Karena itu, KKN sebagai bagian dari kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa

program S1, yang pada hakikatnya merupakan program perguruan tinggi di

Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

dilaksanakan dalam bentuk pengintegrasian antara kegiatan-kegiatan pendidikan

dan pengajaran, serta pengabdian kepada masyarakat secara interdisipliner.


Bertitik tolak dari pengalaman yang dilaksanakan oleh beberapa

perguruan tinggi yang telah lama melaksanakan program KKN, KKN dapat

dibagi dalam beberapa bentuk antara lain KKN Reguler (umum), KKN-PPM

dan juga KKN Profesi dan KKN Kemitraan, yang dalam pelaksanaannya dapat

berupa kegiatan kuliah kerja lapangan, kuliah kerja usaha, kuliah magang, dan

kegiatan lainnya. Namun demikian, dengan usia UNSULBAR yang masih muda

maka pelaksaan KKN bagi mahasiswa S1 Unsulbar yang dikembangkan untuk

pertama kalinya ini dalam bentuk pelaksaan dan persyaratannya adalah KKN

Reguler dan KKN Tematik.

B. Falsafah KKN

KKN dalam penyelenggaraannya memerlukan landasan idiil yang secara

filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa,

bagaimana, serta untuk apa KKN diselenggarakan, karenanya KKN adalah

bagian integral dari proses belajar yang mempunyai ciri-ciri khusus. Landasan

idiil secara filosofis akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola pikir

dan pola tindakan dalam setiap proses penyelenggaraan KKN (apa pun

bentuknya), yang pada gilirannya akan membedakannya dari bentuk-bentuk

kegiatan lain yang bukan KKN.

Sekurang-kurangnya KKN harus mengandung tujuh aspek yang

bernilai fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan

antara satu dengan yang lainnya, yaitu:


1. Keterpaduan Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi

KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Darma

Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada masyarakat

sekaligus dalam satu kegiatan.

Pendidikan dan pengajaran, KKN merupakan bagian integral dari

kurikulum pendidikan tinggi Strata Satu (S1), tidak berdiri dan sendiri dan

tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi, pengikat dan

perangkum semua ini kurikulum bahkan sebagai penambah ataupun

pelengkap isi kurikulum yang telah ada, pengalaman belajar yang

menghubungkan konsep- konsep akademis dengan realita kehidupan

masyarakat, pengetahuan teori dapat dipercaya dengan pengalaman di

lapangan, dan mematangkan kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan rasa

percaya diri dalam kehidupan sosial ke masyarakat.

Penelitian, dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menelaah/

menganalisis, menarik kesimpulan, merumuskan permasalahan yang dihadapi,

lalu mengambil keputusan untuk pemecahan dari berbagai alternatif yang ada

dari data kondisi dan situasi wilayah kerja dan kemampuannya.

Pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa dapat mengamalkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya secara ilmiah,

melembaga, dan langsung kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat

IPTEKS tersebut.
2. Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif

KKN merupakan pengamalan ilmu yang menuntun mahasiswa kepada

pola pikir interdisipliner dan komprehensif. Pola pikir yang dikembangkan

melalui KKN dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap masalah

kehidupan dalam masyarakat selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lain,

sehingga menjadi rumit. Dengan demikian pendekatan monodisiplin menjadi

kurang efektif, sehingga usaha pemecahan masalah nyata yang timbul dalam

pembangunan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner merupakan

pengalaman belajar baru. Hal ini menunjukkan KKN bertolak dari

permasalahan nyata dari masyarakat, yang disekati dengan

menggunakan segala ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sudah,

sedang, atau akan dipelajarinya.

Karenanya, KKN mempunyai falsafah dan tujuan yang berbeda dengan

PKL, KKM, KKL, PBL, ataupun praktik umum mahasiswa lainnya,

yang selalu bertolak dari dan bergerak sebatas bidang ilmu yang sedang

dipelajarinya, meskipun bersifat ilmiah tetapi cenderung bersifat sempit.

3. Lintas Sektoral

Melalui KKN pola pikir sektoral ditinggalkan oleh mahasiswa. Hal ini

dilandasi oleh kenyataan bahwa hampir setiap masalah di dalam kehidupan

masyarakat selalu mempunyai kaitan antara yang satu dengan lainnya. Karena

setiap lokasi atau wilayah KKN mempunyai Penanggung jawab pembangunan

secara moral, yang biasanya bersifat sektoral, walaupun KKN meninggalkan


pola berpikir sektoral, namun kerja sama dengan pejabat-pejabat serta
kelembagaan di lokasi atau wilayah KKN harus tetap terjalin dengan baik,

bahkan mutlak diperlukan.

4. Dimensi yang Luas dan Pragmatis

Modal ber-KKN bukan hanya ilmu yang telah dipelajari secara formal di

perguruan tinggi, tetapi juga segala pengetahuan, pengalaman dan intelegensia

yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa, dengan kata lain semua yang

dikerjakan mahasiswa melalui KKN harus berdimensi luas, namun relevan

dengan upaya memajukan masyarakat dan secara nyata berguna bagi

masyarakat.

5. Keterlibatan Masyarakat Secara Aktif (Partisipasional)

Aspek keterlibatan masyarakat pada umumnya dan kelompok masyarakat

lainnya secara aktif sangat diperlukan karena kegiatan KKN pada hakikatnya

adalah membantu dalam memecahkan masalah pembangunan agar selanjutnya

masyarakat mampu memecahkan masalah-masalah tersebut secara mandiri.

Untuk itu, harus selalu terjalin yang baik serta keterlibatan yang aktif di antar

mahasiswa dan masyarakat dari sejak proses pengumpulan data dan informasi,

analisis situasi, identifikasi dan perumusan masalah, memilih alternatif

pemecahan masalah, perumusan program dan rencana kerja, serta pelaksanaan

dan evaluasi hasilnya.

6. Berkelanjutan dan Pengembangan

Semua kegiatan/ program kerja yang dilaksanakan merupakan program

yang berkesinambungan dan bisa dilanjutkan oleh masyarakat bersama


pemerintah daerah maupun untuk pengembangan oleh siapa saja yang berkaitan

dengan pelaksanaan kegiatan/program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN.

7. Bertumpu pada Sumber Daya Lokal

Untuk lebih mengenanya sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, maka

pemanfaatan sumber daya lokal yang dimiliki sangat menunjukkan setiap

kegiatan dan pelaksanaan program KKN. Di samping itu dengan bertumpu

pada sumber daya lokal, maka kegiatan KKN tidak menjadi beban bagi

masyarakat dan dapat lebih memudahkan pelaksanaan setiap kegiatan KKN.

C. Pengertian KKN

KKN adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan

pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat

di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-

masalah pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi

dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa, dan

untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.

KKN dilaksanakan dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud

meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan

masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni untuk melaksanakan

pembangunan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi mahasiswa

tentang relevansi antara materi kurikulum di kampus dengan realita

pembangunan dalam masyarakat.


KKN haruslah dirasakan sebagai pengalaman belajar baru, yang tidak

akan pernah diperoleh di dalam kampus. Dengan selesainya ber-KKN,

mahasiswa harus merasakan memiliki pengetahuan baru, kemampuan baru, dan

kesadaran baru yaitu tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya, serta tentang

dirinya sendiri, yang akan sangat berguna sebagai bekal sebelum menjadi sarjana.

D. Tujuan dan Sasaran KKN

1. Tujuan KKN

KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk

memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena

pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan

keterlibatan masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan

kemanfaatan bagi masyarakat. Karenanya KKN memiliki arah yang ganda,

yaitu: memberikan pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga

pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri

dengan melakukan interaksi sosial kemasyarakatan di luar kelas dan

membantu masyarakat serta pemerintah melancarkan kegiatan sosial

kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di lokasi masing-masing.

Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi

bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat. Akan

tetapi terjadi keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun

emosional antara perguruan tinggi dan masyarakat, sehingga pada gilirannya


akan terasa bahwa peranan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, menjadi lebih nyata.

Secara eksplisit, tujuan yang harus dicapai melalui KKN adalah:

a. Memberikan Pengalaman Belajar tentang Pembangunan

Masyarakat dan Pengalaman Kerja Nyata Pembangunan

Berbagai pengalaman belajar akan diperoleh setiap mahasiswa yang ber-

KKN, seperti pengalaman belajar mengenai potensi desa dan

masyarakat, membuat rencana pembangunan desa, berkomunikasi

dengan berbagai lapisan masyarakat, menggerakkan dan

mengorganisasikan masyarakat, dan bagaimana menghimpun dana

masyarakat.

b. Menjadikan Lebih Dewasanya Kepribadian Mahasiswa dan

Bertambah Luasnya Wawasan Mahasiswa

Apabila tujuan ini tercapai dengan baik, maka KKN dapat menghapus

isu yang selama ini dilontarkan sebagai kritik terhadap perguruan tinggi.

Artinya para sarjana yang pernah mengikuti/ menjadi peserta KKN,

akan lebih siap dan matang dalam memasuki lapangan kerja atau

sebagai kader-kader pembangunan.

c. Memacu Pembangunan Masyarakat dengan Menumbuhkan

Motivasi Kekuatan Sendiri

Kenyataan menunjukkan bahwa dinamisasi masyarakat sangat esensial

bagi pembangunan. Pengalaman mengajarkan bahwa meningkatkan


dinamika masyarakat merupakan bagian dari pembangunan yang tidak
mudah. Namun pengalaman juga membuktikan bahwa para mahasiswa

tidak saja berpotensi, tetapi juga berkemampuan IPTEKS untuk

menggerakkan masyarakat dalam pembangunan. Keberhasilan di bidang

ini akan memberikan dampak positif berantai, baik pada diri pribadi

mahasiswa, maupun masyarakat, dan pembangunan pada umumnya.

d. Mendekatkan Perguruan Tinggi Kepada Masyarakat

Perguruan tinggi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

masyarakat, serta dibangun untuk memenuhi masyarakat akan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni. Karenanya perguruan tinggi harus

banyak terlihat dengan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.

Melalui kegiatan KKN tujuan didirikannya perguruan tinggi ini akan

dapat dipenuhi.

2. Sasaran KKN

Pada dasarnya mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu mahasiswa,

masyarakat bersama pemerintah daerah, dan perguruan tinggi. Masing-

masing akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN, sebagai berikut:

a. Mahasiswa

 Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan

bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya

ketergantungan kaitan dan kerja sama antar sektor.


 Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang

pemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajarinya bagi

pelaksanaan pembangunan.

 Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap

kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan

pembangunan.

 Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap

seluk-beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan

perkembangan masyarakat.

 Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran

mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan

pemecahan salah secara pragmatis ilmiah.

 Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan

pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS

secara interdisipliner atau antar sektor.

 Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

 Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader

pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap

kemajuan masyarakatnya.

 Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan,

merumuskan, dan memecahkan masalah secara langsung, akan


menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam

diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab,

maupun rasa kesejawatan.

b. Masyarakat dan Pemerintahan Daerah/ Institusi

 Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta IPTEKS dalam

merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

 Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,

merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

 Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan

potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif

dalam pembangunan.

 Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam

masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.

 Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam

melaksanakan program dan proyek pembangunan yang berada di

bawah tanggung jawabnya.

c. Perguruan Tinggi

 Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa

dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga

kurikulum, materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu yang ada

di
perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata

pembangunan.

 Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan

sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan

menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.

 Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan

keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi

pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat

kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEKS yang amalkan dapat

sesuai dengan tuntutan nyata.

 Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerja sama dengan

instansi serta departemen lain melalui rintisan kerja sama dari

mahasiswa yang melaksanakan KKN.

E. Manfaat KKN

Manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan Kuliah Kerja

Nyata adalah :

a. Mahasiswa dapat mempraktikkan ilmu yang telah mereka peroleh di bangku

kuliah langsung kepada masyarakat.

b. Mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berorganisasi di masyarakat

sehubungan dengan menyelesaikan suatu permasalahan pertanian apa yang

ada di masyarakat.
c. Mahasiswa dapat melihat secara langsung dan jelas permasalahan apayang

biasa timbul dalam masyarakat.

d. Melalui kemampuan adaptasi dan interaksi mahasiswa dengan masyarakat

dan instansi terkait untuk membangun partisipasi dalam pelaksanaan

kegiatan.

e. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama anggota

kelompok serta masyarakat.

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKN

Lokasi tempat KKN-REGULER Gelombang XIII Tahun 2019

Universitas Sulawesi Barat yaitu di Desa Kuo Kecamatan Pangale Kabupaten

Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat.

Waktu pelaksanaan KKN-Reguler Gelombang XIII Tahun 2019

Universitas Sulawesi Barat yaitu selama 40 Hari terhitung mulai pada tanggal 15

Juli 2019 sampai 23 Agustus 2019.


BAB II

GAMBARAN UMUM DAN POTENSI LOKASI

A. Gambaran Umum Lokasi Desa

Berdasarkan hasil observasi dan cerita dari masyarakat, diketahui bahwa Desa

Kuo merupakan Desa orang-orang pendatang, dahulu orang-orang ini berasal dari

orang Lombok, Bali, Jawa, Mandar, dan Bugis. Walaupun banyak suku dan agama di

Desa ini tetapi semuanya saling menghargai dan menghormati sehingga terjalin rasa

persaudaraan yang tinggi di Desa Kuo, karena keinginan masyarakat yang

menginginkan peningkatan kualitas pelayanan publik dan percepatan pembangunan

secara merata, dan mengingat wilayah Desa Kuo yang cukup memadai, maka

terciptalah Desa Kuo untuk memberikan pelayanan secara maksimal kepada

masyarakat baik dari sektor pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan. Atas

dasar itu wilayah Desa Kuo yang cukup luas maka para tokoh masyarakat bersepakat

untuk membagi desa menjadi 6 dusun.

Desa Kuo memiliki banyak potensi apabila dikembangkan dan dikelola

dengan baik dan bisa memberikan kontribusi yang cukup menunjang pembangunan

untuk Mamuju Tengah, keragaman sukunya dan adat istiadatnya yang beragam bisa

di jadikan sebagai tempat wisata atau tempat percontohan sebagai Indonesia Mini

yang benar-benar perlu dicontoh, wilayahnya yang terdiri dari sawah dan sawit dapat

memberikan sumber penghasilan yang cukup menjanjikan apabila dapat dikelola

dengan seefisien dan seefektif mungkin.


1. Geografi

Desa Kuo terletak ± 9 Km dari Ibu Kota Kecamatan, ± 94 Km dari Ibu

Kota Kabupaten, dan ± 87,7 Km dari Ibu Kota Provinsi. Wilayah ini bisa

ditempuh dengan kendaraan roda dua, dan roda empat dengan waktu

perkiraan 3 jam 9 menit dari Ibu Kota Kabupaten, dan 2 jam 2 menit dari Ibu

Kota Provinsi Sulawesi Barat. Adapun letak atau batas wilayah Desa Kuo

yaitu

 Sebelah Utara : Desa Barakang

 Sebalah Selatan : Desa Polo Pangale

 Sebelah Barat : Desa Polo Lereng

 Sebelah Timur : Desa Tommo 2 dan Tommo 3

Desa Kuo memiliki keadaan berbukit atau bergelombang, dari Ibu

Kota Kecamatan bergelombang tetapi setelah masuk ke Desa Kuo daratan

mulai menurun sampai rata. Desa Kuo memiliki luas sebesar 2.197 Ha,

dengan masing-masing setiap dusun yaitu:

1. Kampung Baru : 281 Ha

2. Mamuji : 87 Ha

3. Purwodadi : 933 Ha

4. Rawa Pandang : 474 Ha

5. Rawa Tanjung : 216 Ha

6. Wonorejo : 206 Ha
2. Geohidrologi

Wilayah Desa Kuo sebagian besar dikelilingi oleh daratan rendah dan

tinggi, tetapi khusus diwilayah Dusun Rawa Pandang dan Purwodadi bagian

perbatasan di aliri oleh Sungai Luwu, Sungai Luwu di fungsikan sebagai

sarana irigasi dengan membangun bak penampungan air di hulu sungai dan

dialirkan perkampungan dan persawahan, akan tetapi ada pula masyarakat

yang memilih menggali air sumur sebagai sumber airnya.

3. Klimatologi

Kondisi iklim di Desa Kuo tidak jauh beda dengan kondisi iklim di

seluruh wilayah Kecamatan Pangale. Keadaan iklim sebagai berikut:

 Suhu : 26-32 C

 Kecepatan Angin : 10 Km/Jam

 Kelembaban : 60-80 %

 Musim Kemarau : Bulan Juni s/d Oktober

 Musim Hujan : Bulan November s/d Mei

4. Demografi

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Kantor Desa Kuo,

Kecamatan Pangale Kabupaten Mamuju Tengah terdiri atas 841 KK dengan

jumlah 2.825 Jiwa. Berikut ini adalah tabel keadaan jumlah penduduk Desa

Kuo:
Tabel 1. Keadaan Jumlah Penduduk Desa Kuo

JUMLAH PENDUDUK JUMLA


NO DUSUN
L P JUMLAH H KK

1 RAWA PANDANG 315 296 611 183

2 RAWA TANJUNG 211 194 405 135

3 MAMUJI 255 224 479 121

4 WONOREJO 169 164 333 108

5 PURWODADI 196 179 375 110

6 KAMPUNG BARU 329 293 622 184

JUMLAH 1.475 1.350 2.825 841

Sumber : Data Kantor Desa

B. Kondisi Sosial

Kondisi sosial sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat karena

kondisi sosial akan menjadi penentu dari perkembangan suatu ilayah berikut

merupakan kondisi sosial Desa Kuo:

1. Sumber Daya Alam

Potensi sumber daya alam di Desa Kuo meliputi sumber daya alam

non hayati yaitu air, lahan, dan udara, sedangkan sumber daya alam hayati

yaitu perkebunan flora dan fauna.

Sumber daya air di Desa Kuo terdiri dari air tanah termasuk mata air

dan air permukaan, Desa Kuo memiliki persawahan yang sangat luas, dan
kebun sawit yang cukup banyak, dan juga tak sedikit masyarakat juga memilih

untuk berkebun menanam coklat.

2. Sumber Daya Manusia

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa desa kuo memiliki 6

dusun yang diantaranya:

1. Dusun Rawa Pandang memiliki 183 KK, 611 jiwa, dengan 315 adalah

laki- laki dan 296 adalah perempuan

2. Dusun Rawa Tanjung memiliki 135 KK, 405 jiwa, dengan 211 adalah

laki- laki dan 194 adalah perempuan

3. Dusun Mamuji memiliki 121 KK, 479 jiwa, dengan 255 adalah laki-laki

dan 224 adalah perempuan

4. Dusun Wonorejo memiliki108 KK, 333 jiwa, dengan 169 adalah laki-laki

dan 164 adalah perempuan

5. Dusun Purwodadi memiliki 110 KK, 375 jiwa, dengan 196 adalah laki-

laki dan 179 adalah perempuan

6. Dusun Kampung Baru terdiri dari 184 KK, 622 jiwa, 329 adalah laki-laki

dan 293 adalah perempuan.

Dari jumlah penduduk di atas jika di perkirakan hampir 40% buta

aksara, dan 60% bisa membaca, usia terdiri dari anak-anak 20%, dewasa 60%,

dan lanjut usia 20%. Jika diperkirakan rata banyak yang tidak lanjut sekolah,

dan jika di perkirakan di luar yang tidak sekolah atau tidak tamat SD yaitu

lulusan SD 40 % dan SMP 15%, SMA 25%, dan D3 atau S1 hanya 20%
3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana adalah sesuatu yang sangat penting bagi suatu

desa karena dengan sarana dan prasarana yang memadai akan memudahkan

dan mengefisienkan serta mengefektifkan pelayanan publik ke masyarakat

luas. Berikut merupakan daftar fasilitas umum dari Desa Kuo yaitu:

1. SD Inpres Kuo

2. Pustu

3. Asrama Putra Awaluddin Kuo

4. Asrama Putri Awaluddin Kuo

5. Pos Ronda Dusun Mamuji

6. Masjid Nurul Azali Dusun Mamuji

7. Posyandu + Balai Pertemuan

8. Perkuburan Islam Dusun Mamuji I

9. Masjid Jamiul Muttakin

10. Kuburan Islam Mamuji II

11. Kelompok Belajar (KB) Ak

12. SD Inpres Purwodadi

13. Mushollah Purwodadi

14. Posyandu Melati

15. Mesjid Miftahul Hikmah

16. Balai Pertemuan Purwodadi

17. Mushollah Al-Amin


18. Mushollah Lilmuttaqin

19. Penggilingan Padi

20. Mushollah Rawa Pandang

21. Pesantren Miftahul Mardiah

22. Lapangan Desa Kuo

23. Kantor Desa Kuo

24. Masjid Miftahul Mujahidin

25. Pesantren Awaluddin

26. TK Kartini Kuo

27. Mushollah Nurul Jamal

28. Masjid Miftahul Iman

29. Tempat Pemakaman Wonorejo

30. Balai Pertemuan Rawa Tanjung

31. Gereja Toraja Mamasa (GTM)

32. Pura Agung Eka Buana Sari

33. Kelompok Belajar (KB) An

34. Masjid Miftahul Muttadi

35. Jalan Tani I

36. Jalan Tani II

37. Jalan Tani III

38. Jalan Tani IV

39. Jalan Tani V


40. Mushollah Miftahul Muhajirin

41. Gereja GMII

42. PLN Desa Kuo

43. SMP Neg.1 Tommo

44. Masjid Darul Falah

45. Pasar Kecil Dusun Kampung Baru

46. SD Inpres Kampung Baru

47. Mushollah Dusun Kampung Baru I

48. Mushollah Dusun Kampung Baru II

C. Kondisi Ekonomi

Masyarakat Desa Kuo mempunyai pola mata pencaharian yang beragam

dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan memenuhi kebutuhan

keluarganya. Di Desa Kuo, hingga tahun 2017 pola mata pencaharian yang

paling banyak ditekuni oleh penduduk adalah petani yakni 85% dari total jumlah

penduduk yang bekerja. Di samping itu, juga terdapat beberapa penduduk

menekuni pola pencaharian sebagai pedagang/wiraswasta, guru, pegawai

pemerintah, tenaga kesehatan, karyawan swasta, dan buruh harian.

a. Petani

Penduduk yang bekerja sebagai petani yang merupakan kelompok

mayoritas di Desa Kuo, terdiri atas petani sawah, petani coklat, petani, sawit,

serta berternak. Mereka menggarap tanah persawahan secara turun temurun

dan sebagian juga memperoleh sistem bagi hasil.


b. Buruh harian

Penduduk yang bekerja sebagai buruh harian terdiri atas buruh

bangunan, buruh perdagangan, buruh pertanian, dan buruh perkebunan yang

memperoleh upah harian atau mingguan atau bulanan.

c. Pedagang/wiraswasta

Penduduk yang bekerja sebagai pedagang atau wiraswasta mengelola

usaha atau berjualan di pasar atau berjualan barang campuran atau melakukan

jual beli dan pemasaran hasil-hasil bumi dan jasa.

d. Guru

Penduduk yang bekerja sebagai guru, terdiri atas guru yang telah

diangkat menjadi PNS dan guru yang masih berstatus tenaga honorer/kontrak

yang melaksanakan tugas belajar mengajar di sekolah-sekolah yang ada di

Desa Kuo maupun kelurahan/Desa lain.

e. Pegawai Pemerintah

Penduduk yang bekerja sebagai pegawai pemerintah, ada yang

berstatus PNS namun ada pula yang berstatus tenaga honorer/kontrak dan

bekerja pada instansi pemerintah seperti kantor desa, kantor cabang dinas atau

instansi terkait.

f. Tenaga Kesehatan

Penduduk yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, ada yang berstatus

sebagai perawat dan ada pula yang berstatus sebagai bidan dan dukun

bersalin, yang bekerja di pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang


ada seperti
pustu, posyandu dan lainnya untuk melayani kebutuhan pelayanan kesehatan

penduduk yang membutuhkan.

g. Karyawan Swasta

Penduduk yang bekerja sebagai karyawan swasta bekerja di

perusahaan-perusahaan baik yang ada di Desa Kuo maupun di daerah lain.

D. Kondisi Pemerintah Desa

Pemerintah di Desa Kuo terdiri dari Organisasi Pemerintah Desa dan

Badan Permusyawaratan Desa (BPD), hal ini kita dapat lihat berdasarkan pada

gambar berikut:

Gambar 1. Struktur Organisasi Desa


Gambar 2. Struktur Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan tahap awal dalam memecahkan suatu

perencanaan kegiatan. Masalah yang ditemukan dalam masyarakat setempat

perlu diidentifikasi secara jelas dengan memanfaatkan potensi lokal daerah

sebagai alat bantu agar solusi untuk memecahkan masalah tersebut bisa

diperoleh.

Kemudian dari hasil observasi yang di lakukan selama kurang lebih tiga

hari kami menemukan beberapa masalah yang perlu di rumuskan yaitu sebagai

berikut:

1. Bidang Pendidikan

Tenaga pendidik di Pondok Pesantren Awaluddin Kuo masih sangat

kurang. Selain itu guru IPA di sekolah tersebut juga sedang cuti melahirkan,

jadi mata pelajaran IPA untuk sementara kelas VII dan VIII tidak belajar

IPA.

2. Bidang Sosial

a. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membersihkan rumah ibadah.

Terlihat jika hari Jumat di informasikan untuk membersihkan rumah

ibadah, hanya beberapa masyarakat dan pemuda yang hadir.

b. Ada beberapa rumah ibadah yang tidak terawat.

3. Bidang Sarana dan Prasarana


a. Pagar kantor desa Kuo sudah sangat tua, oleh sebab itu kepala desa kuo

meminta kami untuk mengecat pagar kantor desa agar terlihat lebih baru
terlebih desa Kuo akan menjadi tuan ruma perayaan HUT RI ke-74 se-

kecamatan Pangale.

b. Batas desa Kuo yang telah di bangun memiliki desain warna yang sangat

polos dan tidak hidup, olehnya itu, kepala desa meminta kami untuk

mendesain batas desa tersebut agar terlihat lebih indah dan hidup.

B. Pemecahan Masalah

Kemudian dari hasil observasi masalah yang di rumuskan maka kami

menemukan solusi pemecahan masalahnya yaitu sebagai berikut :

1. Bidang Pendidikan

a. Dari Pend. Fisika ada dua orang mahasiswa dan 5 kelas yang

membutuhkan guru IPA. Oleh karena itu kami memasuki seluruh kelas

tersebut agar seluruh siswa MTS Awaluddin Kuo juga menerima mata

pelajaran IPA dengan baik.

b. Untuk meningkatkan minat belajar siswa, kami juga memberikan

beberapa variasi dalam mengajar seperti mengubah materi kedalam

bentuk lagu serta memberikan contoh-contoh konkrit yang berhubungan

dengan materi yang di ajarkan.

2. Bidang Sosial

a. Ketika hari jumat di adakan kerja bakti di Masjid, maka kami selaku

mahasiswa KKN ikut membantu masyarakat.

b. Kami melakukan kunjungan ke dusun-dusun di desa Kuo dan

membersihkan masjid yang ada di desa tersebut.


3. Bidang Sarana dan Prasarana

a. Ketika waktu kami sedang luang, kami mengecat pagar kantor desa

menggunakan kapur agar terlihat lebih baru.

b. Mendesain batas desa agar terlihat lebih hidup dengan mengubah warna

dan menambahkan logo Mamuju Tengah, Kementerian Desa, serta

memberikan icon untuk desa Kuo yaitu padi dan sawit yang merupakan

penghasilan terbesar di desa Kuo.


BAB IV

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Program kerja KKN dibuat dalam bentuk laporan berdasarkan identifikasi

masalah dan alternatif pemecahan masalah (bab 3), maka dilakukan beberapa

kegiatan berikut:

A. Bidang Pendidikan

1. Mengajar Di Madrasah Tsanawiah Awaluddin Kuo

Kegiatan : Mengajar IPA di kelas VII B dan VIII

Tujuan : Agar peserta didik tidak memiliki ketertinggalan mata

pelajaran
Pelaksanaan : Minggu ke- II sampai minggu ke-III

Realisasi : Terlaksana dengan pertemuan (tabel 2)

Tabel 2. Pelaksanaan Kegiatan Mengajar MTS Awaluddin Kuo

No Hari Tanggal

1 Selasa 23 Juli 2019

2 Rabu 24 Juli 2019

3 Kamis 25 Juli 2019

4 Senin 29 Juli 2019

5 Rabu 31 Juli 2019

6 Kamis 1 Agustus 2019

7 Selasa 6 Agustus 2019


8 Senin 12 Agustus 2019

9 Selasa 13 Agustus 2019

B. Bidang Sosial

1. Membersihkan Rumah Ibadah

Kegiatan : Membersihkan masjid yang ada di dusun Rawa Pandang dan

Mamuji

Tujuan : Meningkatkan kebersihan tempat ibadah agar masyarakat

lebih nyaman dalam beribadah

Pelaksanaan : Minggu ke- I sampai minggu ke-II

Realisasi : Terlaksana seperti pada tabel 3

Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Membersihkan Rumah Ibadah

No Hari Tanggal

1 Jumat 19 Juli 2019

2 Jumat 26 Juli 2019

3 Minggu 28 Juli 2019

C. Bidang Sarana dan Prasarana

1. Pengecatan Pagar Desa

Kegiatan :
Mengecat pagar kantor desa menggunakan kapur

Tujuan : Memperindah pagar kantor desa Kuo agar terlihat lebih bersih
dan baru
30
Pelaksanaan : Minggu ke- III sampai minggu ke- IV

Realisasi : Terlaksana dengan pengerjaan (tabel 4)

Tabel 4. Pelaksanaan Kegiatan Pengecatan Pagar Kantor Desa

No Hari Tanggal

1 Jumat 2 Agustus 2019

2 Minggu 4 Agustus 2019

3 Senin 5Agustus 2019

2. Pengecatan Batas Desa

Kegiatan :
Mengecat dan memodivikasi batas desa Kuo
Tujuan : Memperindah batas desa Kuo

Pelaksanaan : Minggu ke- IV sampai minggu ke- VI

Realisasi : Terlaksana dengan pengerjaaan (tabel 5)

Tabel 5. Pelaksanaan Kegiatan Pengecatan Batas Desa

No Hari Tanggal

1 Rabu 7 Agustus 2019

2 Kamis 8 Agustus 2019

3 Senin 12 Agustus 2019

31
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun yang dapat kami simpulkan dari kegiatan KKN yang kami

lakukan selama 40 hari di desa Kuo, yaitu :

1. Pelaksanaan program kerja kami mendapat sambutan dari masyarakat

dimana pelaksanaan dan kesuksesan kegiatan tersebut adalah semata-mata

karena kerjasama pemerintah setempat, masyarakat, dan instansi terkait.

2. Hal terpenting dalam pelaksanaan kerja KKN adalah tergantung dari

bagaimana sikap dan cara peserta KKN itu sendiri dalam melaksanakannya

untuk mendapat sambutan dan dukungan dari masyarakat setempat.

3. Program kerja tidak dapat berjalan denga baik jika tidak ada dukungan/

bantuan dana dari pihak -pihak terkait.

B. Saran

Dengan selesainya seluruh kegiatan program kerja desa KKN Reguler

Gelombang XIII Tahun 2019 Universitas Sulawesi Barat yang berlangsung

selama 40 hari. Maka ada hal yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak

antara lain:

1. Kepada daerah setempat khususnya desa kuo dapat menindak lanjuti

program kerja kami sehingga program kerja tersebut dapat

berkesinambungan.

2. Diharapkan para tokoh masyarakat desa kuo agar lebih berperan aktif
menggerakkan masyarakat dalam setiap pembangunan demi kemajuan dan

perkembangan desa kuo.


3. Dalam rangka percepatan pembangunan desa, masyarakat perlu dibekali

dengan pengetahuan berupa sosialisasi yang bersifat mendidik dan memberi

motivasi.

4. Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat agar pelayanan yang

menyangkut kesejahteraan perlu di fungsikan serta dilaksanakan sesuai

dengan tuntutan kebutuhan.

5. Perlu adanya keterpaduan antara pemerintah dan masyarakat, agar

penempatan mahasiswa KKN sesuai dengan kebutuhan dan kondisi

masyarakat desa.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto-Foto Kegiatan

Mengajar IPA di kelas VIII B

Mengajar di kelas VII B

1
Membersihkan masjid Nurul Azali

Membersihkan masjid Jami’ul Muttaqin


Membantu masyarakat membersihkan masjid Miftahul Mujahidin

Membersihkan masjid Miftahul Hikmah

3
Pengecatan pagar kantor desa Kuo

Pagar Kantor Desa Kuo setelah di cat dengan Kapur

4
Batas Desa Kuo sebelum di desain

Pengecatan Batas Desa Kuo


Lampiran 2

RENCANA KERJA MAHASISWA KKN UNSULBAR

Nama : Amiratu Assadia


No. Pokok/NIM : H0416317
Fakultas/Jurusan : Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Fisika
Permasalahan Yang Maksud & Tujuan Rencana Sumber Dana (%) Waktu
No Rencana Kerja SWADAYA Lain-lain Keterangan
Dihadapi Kegiatan Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Bidang Sarana Dan Prasarana Pilihan
Beberapa fasilitas Untuk Membenahi 100 0 Minggu III-
desa masih kurang meningkatkan fasilitas desa V
dalam hal keindahan mutu pelayanan
desa dan
penataan desa

2 Bidang Pendidikan Keilmuan


Kurangnya guru Membantu Membantu proses 0 0 Minggu II-
IPA di Pondok sekolah-sekolah bealajar mengajar V
Pesantren Desa Kuo dalam mengajar di sekolah
pelajaran dasar
3 Bidang Sosial Kemasyarakatan Pilihan
Banyaknya tempat Sebagai wujud Membersihkan 0 0 Minggu II-
ibadah di desa Kuo bakti terhadap rumah ibadah V
Tuhan Yang
Maha Kuasa

1
Kuo, 23 Agustus 2019
Menyetujui: Mengetahui:
SUPERVISOR, KEPALA DESA, MAHASISWA YBS,

Fauziah Hakim, S.Pd.,M.Pd. Riaman Amiratu Assadia


NIP. 19920811 201803 2 001 NIM. H0416317

Keterangan:
- SWADAYA = sumber dana yang sifatnya gotong royong
- LAIN-LAIN = sumber dana dari sponsor yang tidak mengikat (PEMDA, Perguruan Tinggi, dan lain-lain)

2
• Mahasiswa
KKN
• Aparat Desa

 Mahasiswa
KKN
 Masyarakat

 Mahasiswa
KKN
 Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai