Oleh :
Kelompok 6
1. Elza Zikra
2. Annisa Restifani
3. Rikki Setiaji
4. Windarti
5. Ridwan Alfonso Pasaribu
6. Rais Akbar Zam-Zam Tanjung
insensivitas sel terhadap insulin. Kadar insulin mungkin sedikit menurun atau
berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap di hasilkan oleh sel-sel beta
pankreas, maka diabetes mellitus tipe II dianggap sebagai non insulin Dependent
kimia,dll)
1. Keturunan (Genetik)
pada gen ini dapat mengakibatkan tubuh tidak dapat memproduksi insulin.
(Choi and Shi, 2001)
2. Obesitas
menjadi salah satu faktor risiko yang paling penting untuk diabetes
lemak.(Daousi, 2006)
3. Usia
Diabetes mellitus sering muncul pada usia lanjut pada usia lebih dari 45
Grandy, 2007)
5. Merokok
Merokok dikaitkan dengan peningkatan yang signifikan dalam risiko
badan dan peningkatan berikunya dalam risiko diabetes. (Choi and Shi,
2001)
6. Ras
Ada beberapa ras manusia di dunia ini yang punya potensi tinggi untuk
a) Poliphagia
Polifagia adalah keadaan di mana pasien merasa lapar atau nafsu makan
darah tidak dapat ditransfer ke sel dengan baik oleh insulin.Sel perlu
c) Poliuria
buang air kecil yang berlebihan. Kondisi ini terjadi ketika osmolaritas
darah tinggi, sehingga perlu dibuang oleh ginjal. Ketika glukosa darah
2. Gejala kronik diabetes melitus yaitu : Kesemutan, kulit terasa panas atau
seperti tertusuk tusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram, kelelahan, mudah
mengantuk, pandangan mulai kabur, gigi mudah goyah dan mudah lepas,
pada ibu hamil sering terjadi keguguran atau kematian janin dalam
1. Perubahan Fisiologi
sering buang air, merasa lapar,mersa haus, berkeringat dingin, luka lama
stress (Nadesul,2002).
2. Perubahan Psikologi
atau tuli, sering berganti kacamata (dalam setahun beberapa kali ganti), katarak
pada usia dini, dan terserang glaucoma (tekanan bola mata meninggi, dan bisa
terjadi setelah 10-15 tahun. Terjadi serangan jantung koroner, payah ginjal
neuphropathy, saraf-saraf lumpuh, atau muncul gangrene pada tungkai dan kaki,
dan penyakit pembuluh darah otak 2 kali lebih besar, kematian akibat penyakit
jantung 16,5% dan kejadian komplikasi ini terus meningkat. Kualitas pembuluh
darah yang tidak baik ini pada penderita diabetes mellitus diakibatkan 20 faktor
tekanan darah, berat badan dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara
1. Diet
dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masingmasing individu.
dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan, terutama pada mereka
15%. Untuk menentukan status gizi, dihitung dengan BMI (Body Mass
Indeks).
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupupakan
alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa,
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
Dianjurkan latihan secara teratur (3-4 kali seminggu) selama kurang lebih
pasien. Sebagai contoh adalah olah raga ringan jalan kaki biasa selama 30
malasan.
3. Pendidikan Kesehatan
menahun.
Jika pasien telah melakukan pengaturan makan dan latihan fisik tetapi
1) Antidiabetik oral
golongan ini ditambahkan bila setelah 4-8 minggu upaya diet dan olah
raga dilakukan, kadar gula darah tetap di atas 200 mg% dan HbA1c di
atas 8%. Jadi obat ini bukan menggantikan upaya diet, melainkan
membantunya.
antidiabetik oral dapat dilakukan dengan satu jenis obat atau kombinasi.
2) Insulin
asam amino kedua rantai tersebut. Untuk pasien yang tidak terkontrol
maupun metabolisme
LAPORAN KASUS
Kasus
Ny. J 50 tahun datang dengan keluhan oyong, Bab cair sudah 5 hari
dengan frekuensi 5 kali perhari, muntah dengan frekuensi 5 kali per hari, perut
mulas, gula darah tinggi dan juga ada luka di kaki sebelah kiri, luka terasa nyeri.
20 x/menit, T : 36,5
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. J
Umur : 50 Tahun
No. RM : 00074
Agama : Islam
Nama : Tn. R
Umur : 55 Tahun
1) Keluhan Utama
Ny. J 50 tahun datang dengan keluhan oyong, Bab cair sudah 5 hari
hari, perut mulas, gula darah tinggi dan juga ada luka di kaki sebelah
4. Pemeriksaan fisik
N = 90 x/menit
RR = 20 x/menit
T = 36,5 ˚C
1) Kepala
b) Mata : Simetris kiri dan kanan, congjungtiva tidak anemis, sklera tidak
c) Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada pendarahan, tidak ada
masih baik
d) Hidung : Simetris kiri dan kanan, ada benjolan di hidung, pasien tidak
e) Mulut dan gigi : Keadaan mulut bersih, mukosa bibir kering, gigi klien
kelihatan bersih , tidak ada kelainan pada bibir seperti bibir sumbing.
2) Leher : Simetris kiri dan kanan, Vena jugularis tidak teraba, dan tidak
3) Thorax Paru- paru I : simetris kiri dan kanan pergerakan dinding dada P
vesikuler
4) Jantung
Inspeksi : dada simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka, tidak ada
Auskultasi : bunyi jantung I (lup) dan bunyi jantung II (dup), tidak ada
bunyi tambahan, Teratur dan tidak ada bunyi tambahan seperti mur-mur
dan gallop.
5) Abdomen
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas operasi, warna kulit
6) Punggung : Tidak teraba bengkak, simetris kiri dan kanan, dan tidak
ada lesi pada punggung, dan juga tidak ada dukubitus pada punggung.
8) Bagian Bawah : simetris kiri dan kanan, Kaki kiri terdapat luka
10) Integumen Kulit tampak tidak bersih,ada bekas luka dikulit, kering,
5. Riwayat Alergi
jelas
c) Emosi : Klien tidak mudah emosi saat ada masalah baik kekeluarga
keadaan sakit
7. Data Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
N
HGB 10.0 [g/dL] P 13.0- 16.0 Turun
W 12.0-14.0
RBC 3,67 [10^6/ul] P 4.5- 5.5 Turun
W 4.0- 5.0
HCT 30,1 [%] P 40.0- 48.0 Turun
W 37.0- 43.0
MCV 82,0 [fl]
MCH 27,2 [pg]
MCHC 33,2 [g/dl]
RDW-SD 39,8 [fl]
RDW-CV 13,7 [%]
WBC 27,31 [10^3ul] 5.0-10.0 Naik
EO% 0,2 [%] 1-3 Turun
BASO% 0,2 [%] 0-1 Baik
NEUT% 87,5 [%] 50-70 Naik
LYMPH% 38,7 [%] 20-40 Baik
MONO% 7,4 [%] 2-8 Baik
EO% 0,06 [10^3ul]
BASO% 0,06 [10^3ul]
NEUT% 23,89 [10^3ul]
LYMPH% 1,27 [10^3ul]
MONO% 2,30 [10^3ul]
Guldarah/G 284 [mg/dl] 74-106 Naik
ds puasa
Albumin 1,41 [g/dl] 3,8-5,4 Turun
Urine 42,2 [mg/dl] 15-43 Baik
8. Terapi
2) Insulin 3x6 io
5) Infus RL 500 mg
6) Metrformin 500 mg
Analisa Data.
TD : 90/60 mmHg
N : 90 x/menit
RR :20 x/menit
T : 36,5
DS : Peningkatan
Proses
- Pasien mengatakan ada luka di Leukosit
penyembuhan
kaki sebelah kiri
luka terhambat,
DO :
luka sembuh
- Leukosit 27.33[10^3/ul}]
terbuka),ukuran 2x2x3 cm
3. DS :Klien mengatakan nyeri pada Agen cedera
Proses
kakinya yang luka fisik
penyembuhan
DO :
luka terhambat,
- Klien meringis kesakitan
- Skala nyeri 7
Luka tidak
- Klien tampak gelisah
mendapat suplai
- Terdapat nyeri tekan di daerah
O2 dari darah
kaki yang luka
kakinya Kematian
jaringan
Nyeri Akut
B. Diagnosa
C. Intervensi
Dx NOC NIC
1. - Fluid balance Fluid management
- Nadi, suhu tubuh dalam batas normal 5. Pertahankan catatan intake dan
infeksi
Kriteria nyeri
D. Implementasi
Dx Implementasi
1. Fluid management
E. Evaluasi
Dx Evaluasi
1. S : Keluarga pasien mengatakan anak nya munta-muntah dengan
- N : 80 x/menit
- RR : 22 x/menit
T : 36,0˚c
P : Intervensi dilanjutkan
2. S : Pasien mengatakan ada luka di kaki sebelah kiri
O:
- Leukosit 27.33[10^3/ul}]
A : Resiko Infeksi
P : Intervensi dilanjutkan
O:
- Skala nyeri 7
A : Nyeri akut
P : Intervensi dilanjutkan