Ditetapkan : Direktur Tanggal Terbit : SPO 05 Maret 2021
Dr. dr. Arifah Devi Fitriani, M.Kes
Tindakan penatalaksanaan kegawatdaruratan medis pada mata, telinga,
PENGERTIAN hidung, dan tenggorokan
TUJUAN Sebagai acuan dalam tatalaksana kegawatdaruratan medis pada mata,
telinga, hidung, dan tenggorokan
Berdasarkan Peraturan Direktur RSU. Mitra Medika Premiere Nomor:
KEBIJAKAN 003/PER/DIR/RSMMP/III/2021 Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Sanitasi Dan LaundryRSU.Mitra Medika Premiere.
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Medis pada Mata, Telinga,
Hidung, dan Tenggorokan (Berdasarkan Penyakitnya) a. Glaukoma Akut 1. Asetazolamid 500mg oral, kemudia 250 mg/ 4 jam 2. Pilokarpin HCL 2-6% 1 tetes/ jam selama klien bangun. Mata tidak usah ditutup 3. Dapat diberikan pula (bila tidak dikontraindikasikan) morfin 10 mg im dan deksametason 0.5 mg im. Jangan diberi diazepam PROSEDUR b. Ulkus kornea 1. Beri tetes mata larutan atropine sulfat 1% 3-4 kali/ hari 2. Antibiotik, bila dalam bentuk tetes mata, berikan 2 tetes/ jam atau dalam bentuk salep mata 3-5 kali/ hari. Bila ada gunakan antibiotik yang efektif untuk pseudomonas seperti terramycin dengan polymixin B sulfate, garamycin. Berikan juga secara sistemik antibiotik yang berspektrum luas dengan dosis tinggi 3. Vitamin A, sekurang-kurangnya 100.000 U 4. Mata ditutup dengan kassa steril PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN MEDIS PADA MATA, TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:
17/ISL/007/III/2021 0/0 2/2
c. Trauma tajam mata/ trauma perforatum
1. Berikan salep mata antibiotik 3-5 kali/ hari, lalu tutup dengan kassa steril 2. Berikan antibiotik sistemik dengan dosis tinggi 3. ATS 1500 U im, pada anak 750 U im d. Sumbatan laring 1. Tindakan konservatif pemberian anti inflamasi, anti alergi, antibiotika serta pmberian oksigen intermitten pada stadium 1 2. Tindakan operatif atau resusitasi untuk membebaskan jalan napas intubasi orotrakea atau intubasi nasotrakea, trakeostomi pada stadium 2 dan 3 melakukan krikotirotomi 3. Lakukan perasat heimlich untuk pertolongan pertama dan mencegah kematian e. Epistaksis 1. Airway pastikan jalan napas tidak tersumbat/ bebas, posisikan duduk menunduk 2. Breathing pastikan proses bernapas dapat berlangsung, batukkan atau keluarkan darah yang mengalir ke belakang tenggorokan 3. Circulation pastikan proses perdarahan tidak mengganggu sirkulasi darah tubuh, pastikan pasang jalur infus intravena apabila terdapat gangguan sirkulasi
Makalah THT, Penyakit Telinga, Sinopsis Penyakit Telinga, Askep Telinga, Tugas Penyakit Telinga, Otitis Media, Ear Injury, Gawat Darurat Telinga, Penatalaksanaan Penyakit Telinga.