TUGAS INDIVIDU
Disususn Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal
Bedah III
Oleh :
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan Tersier Tujuan utama dari pencegahan tersier adalah
mencegah cacat, kematian, serta usaha rehabilitasi. Pencegahan tersier
terhadap penyakit katarak dapat dengan melakukan perawatan pasien
hingga sembuh serta melakukan terapi-terapi untuk meminimalisir
kecacatan akibat katarak tersebut. Pencegahan tersier adalah
Rehabilitasi.
KONJUNGTIVITIS
Konjungtivitis adalah radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang
menutupi belakang kelopak dan bola mata. Konjungtivitis dibedakan ke dalam
bentuk akut dan kronis. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh bakteri seperti
konjungtivitis gonokok, konjungtivitis juga dapat disebabkan oleh virus,
klamidia, alergi toksik, dan molluscum contagiosum. Konjungtivitis lebih
dikenal sebagai mata merah (pink eye), yaitu adanya inflamasi pada
konjungtiva atau peradangan pada konjungtiva, selaput bening yang menutupi
bagian berwarna putih pada mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan Primer merupakan upaya untuk mempertahankan
orang yang sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat agar
tidak sakit. Pencegahan primer konjungtivitis dapat dilakukan dengan
cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
yang bergizi, meningkatkan hygiene perorangan dan sanitasi
lingkungan, rajin membersihkan mata, dan menggunakan pelindung
mata saat bekerja.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan upaya untuk membantu orang
yang telah sakit agar sembuh, menghambat progresifitas penyakit,
menghindarkan komplikasi, dan mengurangi ketidakmampuan.
Pencegahan ini dapat dilakukan dengan:
a. Diagnosis
1. Konjungtivitis bakteri Pada saat anamnesis yang perlu ditanyakan
meliputi usia, karena penyakit ini berhubungan dengan mekanisme
pertahanan tubuh pada pasien yang lebih tua. Pada pasien yang
aktif secara seksual, perlu dipertimbangkan penyakit menular
seksual dan riwayat penyakit pada pasangan seksual. Perlu juga
ditanyakan durasi lamanya Universitas Sumatera Utara penyakit,
riwayat penyakit yang sama sebelumnya, riwayat penyakit
sistemik, obatobatan, penggunaan obat-obat kemoterapi, riwayat
pekerjaan yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit,
riwayat alergi dan alergi terhadap obat-obatan, dan riwayat
penggunaan lensa kontak.
2. Konjungtivitis virus Diagnosis pada konjungtivitis virus bervariasi
tergantung etiologinya, karena itu diagnosisnya pada gejala-gejala
yang membedakan tipe-tipe menurut penyebabnya. Dibutuhkan
informasi mengenai durasi dan gejala-gejala sistemik maupun
ocular, keparahan dan frekuensi gejala, faktor-faktor risiko dan
keadaan lingkungan sekitar untuk menetapkan diagnosis
konjungtivitis virus.
3. Konjungtivitis alergi Diperkirakan riwayat alergi baik pada pasien
maupun keluarga pasien serta observasi pada gejala klinis untuk
menegakkan diagnosis konjungtivitis alergi. Gejala yang paling
penting untuk mendiagnosis penyakit ini adalah rasa gatal pada
mata, yang disertai mata berair, kemerahan dan fotofobia.
b. Pengobatan
Pengobatan spesifik tergantung dari identifikasi penyebabnya.
Konjungtivitis yang disebabkan bakteri dapat diobati dengan
sulfonamide (sulfacetamide 15 %) atau antibiotika (gentamycine 0,3 %
dan chlorampenicol 0,5%). Pengobatan diberikan sebelum pemeriksaan
mikroorganisme dengan antibiotik tunggal seperti neosporin, basitrasin,
gentamisin, kloramfenicol, tobramicin, dan sulfa. Bila pengobatan tidak
memberikan hasil dengan antibiotik setelah 3-5 hari maka pengobatan
dihentikan dan ditunggu hasil pemeriksaan mikroorganisme.
Universitas Sumatera Utara Konjungtivitis karena jamur sangat jarang
terjadi sedangkan konjungtivitis karena virus , pengobatannya hanya
suportif karena dapat sembuh sendiri. Diberikan kompres, astringen,
lubrikasi, pada kasus yang berat dapat diberikan antibiotik dengan
steroid topikal. Pengobatan biasanya simtomatik dan antibiotik untuk
mencegah infeksi sekunder. Konjungtivitis karena alergi pengobatannya
terutama dengan menghindarkan penyebab pencetus penyakit dan
memberikan astringen, sodium kromolin, steroid topikal dosis rendah
yang kemudian dikompres dingin untuk menghilangkan edemanya.
Pada kasus yang berat dapat diberikan antihistamin dan steroid
sistemik. Pengobatan trachoma dengan tetrasiklin salep mata, 2-4 kali
sehari, 3-4 minggu, sulfonamid diberikan bila ada penyulit.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan ini dimaksudkan untuk mengurangi ketidakmampuan
penderita konjungtivitis yaitu dengan menggunakan alat bantu
penglihatan berupa kaca mata, sehingga penderita konjuntivitis dapat
melihat dengan jelas.
OTITIS MEDIA
Otitis Media adalah suatu infeksi pada telinga tengah yang disebabkan
karena masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah. Otitis Media
adalah peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat
menghentikan kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu
terjadi. Pencegahan primer pada otitis media antara lain :