Anda di halaman 1dari 5

PNEUMONIA

PENGERTIAN
Pneumonia adalah peradanganparenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti
bakteri ,virus ,jamur ,parasite ,pneumonia juga disebabkan oleh bahan kimia dan paparan
fisik seperti suhu atau radiasi .[Djojodibroto,2014].
FAKTOR RESIKO
Semua orang bisa mengalami pneumonia tetapi ada beberapa orang yang lebih beresiko
terserang pneumonia ,yaitu;
1.Bayi atau anak -anak berusia di bawah 2 tahun
2.Lansia atau yang telah berusia di atas 65 th
3.perokok,pecandu alcohol dan pengguna narkoba
4.Penderita penyakit paru dan saluran pernapasan ,seperti asma atau PPOK
5.pasien di rumah sakit terutama pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan atau
ventilator.
6.orang dengan system imun yang lemah misalnya penderita HIV,penderita diabetes,orang
yang menjalani kemoterapi.
ETIOLOGI
Menurut Padila{2013} etiologi pneumonia :
1.bakteri
Pneumonia bakteri didapatkan pada usia lanjut.Organisme gram positif seperti Streptococcus
pneumonia ,s.aerous dan streptococcus pyogenesis.Bakteri gram negative seperti
Haemophilus influenza,klebsiella pneumonia dan p.aeruginosa.
2.virus
Disebabkan virus influenza yang menyebar melalui droplet .Penyebab utama virus ini yaitu
cytomegalovirus.
3.jamur
Disebabkan oleh jamur hitoplasma yang menyebar melalui udara yang mengandung spora
dan ditemukan pada kotoran burung , tanah serta kompos.
PENGOBATAN PNEUMONIA

Pengobatan pneumonia bertujuan untuk mengatasi infeksi, meredakan gejala, dan


mencegah komplikasi. Pengobatan akan diberikan sesuai penyebab dan tingkat keparahan
kondisi.

1. Obat antipiretik dan analgetik, seperti ibuprofen atau paracetamol, untuk meredakan


demam dan nyeri

2. Obat untuk meredakan batuk

3. Obat antibiotik, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri

4. Obat antivirus, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi virus

5. Obat antijamur, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur

Penderita pneumonia juga disarankan untuk banyak beristirahat, mengonsumsi makanan


bergizi seimbang, serta banyak minum air putih agar tidak kekurangan cairan. Jika
mengalami gejala yang berat, penderita pneumonia perlu dirawat di rumah sakit. Selama
rawat inap di rumah sakit, penderita akan diberikan penanganan berupa:

1. Pemberian antibiotik atau obat lain melalui suntikan

2. Pemberian oksigen tambahan melalui selang atau masker oksigen, untuk


mempertahankan kadar oksigen dalam darah

3. Pemberian cairan infus, untuk menjaga keseimbangan cairan dan kecukupan nutrisi

4. Rehabilitasi paru, untuk memaksimalkan penyerapan oksigen dengan melakukan latihan


pernapasan

Penderita pneumonia dengan gejala yang sangat parah perlu ditempatkan dalam ruang
perawatan intensif dan dipasangkan ventilator, yaitu mesin untuk membantu pernapasan.
Proses penyembuhan pneumonia tergantung pada jenis pneumonia, tingkat keparahan, serta
kondisi kesehatan penderita secara umum.
PATOFLOW
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Menurut Misnadiarly (2008) pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan

adalah:

1. Sinar X

Mengidentifikasi distribusi (missal: lobar, bronchial), luas abses atau

infiltrate, empyema (stapilococcus), dan penyebaran infiltrate.

2. GDA

Jika terdapat penyakit paru biasanya GDA Tidak normal tergantung pada

luas paru yang sakit.

3. JDL leukositosis

Sel darah putih rendah karena terjadi infeksi virus, dan kondisi imun.

4. LED meningkat

Terjadi karena hipoksia, volume menurun, tekanan jalan napas meningkat.

PENCEGAHAN PNEUMONIA

1. Menjalani vaksinasi
Vaksin merupakan salah satu langkah pencegahan pneumonia. Perlu diingat, vaksin
pneumonia bagi orang dewasa berbeda dengan vaksinasi pneumonia untuk anak-anak.

2. Menjaga daya tahan tubuh


Hal ini dapat dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat, seperti cukup beristirahat,
mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga.
3. Menjaga kebersihan
Contoh paling sederhana dari menjaga kebersihan adalah rajin mencuci tangan.
Biasakan untuk mencuci tangan dengan air dan sabun atau dengan hand sanitizer, dan
jangan menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci.

4. Tidak merokok
Kebiasaan merokok dan paparan asap rokok dapat membuat paru-paru rusak dan lebih
rentan terkena infeksi.

5. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan


Kebiasaan mengonsumsi alkohol atau kecanduan alkohol juga bisa menyebabkan
penurunan daya tahan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan mengalami penyakit infeksi,
termasuk pneumonia.

6. Menerapkan etika batuk dan bersin


Tutup mulut dengan tisu atau lengan ketika batuk atau bersin. Dengan menerapkan
cara ini, penyebaran infeksi dan penularan pneumonia dari satu orang ke orang
lainnya dapat dicegah.   

DAFTAR PUSTAKA

1. Htun, et al. (2019). Clinical Features for Diagnosis of Pneumonia among Adults in
Primary Care Setting: A Systematic and Meta-review. Scientific Reports, 9(1), pp. 7600.
2. Quinton, L.J., Walkey, A.J., & Mizgerd, J.P. (2018). Integrative Physiology of
Pneumonia. Physiological Reviews, 98(3), pp. 1417–1464.
Mattila, et al. (2014). Pneumonia. Treatment and diagnosis. Ann Am Thorac Soc, 11 (4),
S189-92.
3. Watkins, RR. Lemonovich, TL. (2011). Diagnosis and management of community-
acquired pneumonia in adults. Am Fam Physician, 83(11), pp. 1299-306.

Anda mungkin juga menyukai