Anda di halaman 1dari 5

NOTULENSI PRESENTASI KELOMPOK 4

Anggota Kelompok :
1. Sarila Diva Dea Ariesty (10011282227114)
2. Imelda Intan Permata Sari (10011182227115)
3. Mutiara Putri Rizanti (10011182227117)
4. Nur Hasanah (10011282227111)
5. Karolina Sinuraya (10011182227112)
6. Syabina Az-Zahra (10011182227024)
7. Syaira Salsabila (10011282227113)

PNEUMONIA
1. Definisi
Pneumonia adalah peradangan akut jaringan paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, jamur, dan virus). Pneumonia bisa menimbulkan gejala
yang ringan hingga berat. Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah.
(kemenkes, 2022)
2. Tren Pneumonia
A. Di Indonesia
Tren pneumonia di Indonesia bisa bervariasi tergantung pada faktorfaktor seperti
musim dan kondisi kesehatan masyarakat. Pneumonia adalah penyakit pernapasan
yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus, bakteri, atau
jamur.
B. Di Sumatera Selatan
Cakupan penemuan balita dalam kurun waktu empat tahun mengalami penurunan
dari tahun 2018 sebesar 39,24 % menurun dari tahun sebelumnya sebesar 44,86%.
Cakupan Penemuan Pneumonia Balita di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun
2018 ditargetkan 80 % dan terealisasi 39.24 % atau sebesar 49,05 %.
3. Klasifikasi Pneumonia
A. Berdasarkan lokasi lesi di paru
1. Pneumonia Lobaris, menyerang seluruh atau segmen yang besar dari satu
atau lebih lobus pulmonary.
2. Pneumonia Lobularis (bronkopneumoni), terjadi pada ujung akhir
bronkiolus.
3. Pneumonia Interstitialis, terjadi di dalam dinding alveolar (interstisium)
dan jaringan peribronkial serta interlobular.
B. Berdasarkan asal infeksi
1. Community Acquired Pneumonia (CAP), terjadi melalui inhalasi atau
aspirasi mikroba pathogen paru-paru (lobus paru).
2. Hospital-Based Pneumonia, terjadi 48 jam atau lebih setelah pasien
masuk RS dan tidak dalam masa inkubasi atau diluar suatu infeksi
yang ada saat masuk rumah sakit.
C. . Berdasarkan mikroorganisme penyebab
1. Pneumonia Bakteri, dapat terjadi pada semua usia
2. Pneumonia Virus, lebih mungkin terjadi pada anak-anak dan orang
dewasa yang lebih tua.
3. Pneumonia Mikoplasma, dapat menyebabkan banyak gejala, termasuk
batuk kering, demam, dan sesak napas ringan saat beraktivitas.
4. Pneumonia Jamur, infeksi sekunder, terutama pada penderita dengan
daya tahan tubuh lemah (Immunocompromised).
D. Berdasarkan Karakteristik Penyebab
1. Pneumonia Tipikal, akibat infeksi bakteri tipik ddengan gejala biasa
pneumonia (sesak nafas, panas, batuk produktif, dll.)
2. Pneumonia Atipikal, ditandai dengan gangguan respirasi yang
meningkat lambat dengan gambaran infiltrat paru bilateral.
E. Berdasarkan lama penyakit
1. Pneumonia Akut, inflamasi yang terjadi secara cepat yang mengenai
jaringan paru-paru yang ditandai dengan demam, batuk dan kesukaran
bernafas.
2. Pneumonia Persisten, adalah episode pneumonia berulang yang biasa
terjadi pada anak dan disebabkan oleh berbagai gangguan pernafasan.
4. Penyebab Pneumonia
A. Virus : Respiratory Syncial Virus (RSV)
B. Bakteri : Streptococcus pneumoniae (Pneumococus), Staphylococcus aureus,
Enterococcus, Streptococus piogenes, danPseudomonas aeruginosa.
C. Jamur : Histoplasma capsulatum, Cryptococcus neoformas, dan Candida sp.,
5. Faktor Risiko
A. Host : dewasa usia 65 tahun ke atas, anak-anak di bawah 5 tahun, memiliki kondisi
medis berkelanjutan, perokok.
B. Agent : Streptococcus pneumoniae pada anak anak, Haemophilus influenzae tipe b
(Hib), Virus pernapasan syncytial, Pada bayi yang terinfeksi HIV, Pneumocystis jiroveci
C. Environment : status gizi, paparan asap rokok, perilaku kesehatan, kondisi fisik rumah
6. Riwayat Alamiah Penyakit
A. Fase Subklinis/Prepatogenesis
B. Fase Klinis/Patogenesis
7. Pencegahan Pneumonia
A. Promotif : Memberikan edukasi dan kampanye hidup sehat kepada masyarakat,
melakukan penyuluhan Pneumonia kepada masyarakat, mendorong masyarakat untuk
melakukan vaksinasi.
B. Preventif : Mengadakan kegiatan vaksinasi Pneumonia untuk masyarakat,
meminimalisir kegiatan yang menghasilkan polusi di udara, menjaga daya tahan tubuh
dan menjalani pola hidup sehat, tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman
beralkohol.
C. Kuratif : Deteksi dini gejala Pneumonia, melakukan kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat-obatan seperti halnya inhalasi combivent dan injeksi ceftriaxone,
pemberian obat antibiotic, konsultasi dan perawatan medis terkait Pneumonia.
D. Rehabilitatif : Terapi fisik rehabilitasi paru-paru, dukungan sosial, dukungan
psikologis.

TANYA JAWAB

1. Penanya : Siti Mahaida (10011282227145) (Kelompok 5)


Pertanyaan: Apa saja gejala pneumonia yang patut diwaspadai, dan secara klinis dan
diagnostik bagaimana cara membedakan antara pneumonia biasa dengan pneumonia
berat?
Penjawab : Sarila Diva Dea Ariesty 10011282227114 (Kelompok 4)
Pembeda antara Pneumonia ringan dan berat didasarkan pada sejumlah faktor, termasuk
gejala. Gejala ini dibedakan menjadi gejala ringan dan gejala berat. Untuk gejala ringan
itu ditandai dengan batuk, demam ringan, dan nyeri dada yang dapat diatasi dengan
pengobatan di rumah. Sedangkan untuk gejala pneumonia berat ditandai dengan demam
tinggi, sesak nafas parah, dada sakit yang hebat, kebingungan, dan mungkin sianosis
(kulit kebiruan karena kurangnya oksigen).
2. Penanya : Chalisa Okta Viani (100113822278210) (Kelompok 9)
Pertanyaan: Jika seseorang sudah terpapar pneumonia, untuk kesembuhannya itu bisa
100% atau bisa kembali lagi terkena?
Jawaban : Putri Alya Fitriani 10011382227208 (Kelompok 9)
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat.
Namun, kemungkinan penyembuhan dan apakah penyakit ini bisa kembali tergantung
pada berbagai faktor, termasuk jenis pneumonia, sejauh mana infeksinya, dan kesehatan
umum individu.
Pneumonia bakteri biasanya dapat sembuh sepenuhnya dengan antibiotik, dan
kebanyakan orang pulih tanpa masalah jangka panjang. Namun, pneumonia viral juga
bisa sembuh dengan perawatan yang sesuai, tetapi waktu pemulihan bisa bervariasi.
Pneumonia dapat kembali jika seseorang terpapar lagi oleh agen penyebabnya atau
memiliki faktor risiko lain, seperti sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Jawaban Kelompok : Sarila Diva Dea Ariesty 10011282227114 (Kelompok 4)
Berdasarkan literatur yang dibaca, orang yg terkena pnemumonia itu bisa terkena
kembali. dia bisa dikatakan sembuh total itu tergantung perilakunya.
3. Penanya : Siske Septiana (10011282227057) (Kelompok 2)
Pertanyaan : Berdasarkan klasifikasi pneumonia yang telah dipaparkan kelompok 4,
pada poin ke 2 disebutkan bahwa klasifikasi Hospital-Based Pneumonia itu terjadi 48 jam
atau lebih setelah pasien masuk rumah sakit. Jadi apakah pneumonia ini terjadi atau
terinfeksi saat pasien berada di rumah sakit atau bagaimana?
Jawaban: Imelda Intan Permata Sari 10011282227115 (Kelompok 4)
Pneumonia yang disebut "hospital-acquired pneumonia" atau "hospital-based pneumonia"
adalah jenis pneumonia yang terjadi setelah seseorang telah dirawat di rumah sakit atau
fasilitas perawatan medis lainnya. Ini adalah infeksi paru-paru yang didapat selama atau
setelah kunjungan ke fasilitas perawatan kesehatan. Hospital-acquired pneumonia dapat
disebabkan oleh berbagai bakteri, termasuk yang resisten terhadap antibiotik.
Jadi, pneumonia semacam ini berasal dari lingkungan rumah sakit atau fasilitas
perawatan medis, bukan dari luar rumah sakit atau lingkungan sehari-hari. Faktor-faktor
risiko termasuk tinggal di rumah sakit, pemasangan alat medis yang memasuki tubuh,
atau penurunan sistem kekebalan tubuh selama perawatan medis. Langkah-langkah
kebersihan dan pengendalian infeksi di rumah sakit sangat penting untuk mencegah
terjadinya jenis pneumonia ini.

Anda mungkin juga menyukai