OLEH :
Herodia Laritmas, S.Kep
yang disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat. Pertukaran gas tidak
aliran darah disekitar alveoli, menjadi terhambat dan tidak berfungsi maksimal.
yang mempengaruhi paru-paru. Paru-paru terdiri dari kantung kecil yang disebut
Alveoli, yang mengisi dengan udara ketika orang yang sehat bernafas.Ketika
seorang individu memiliki pneumonia, alveoli dipenuhi nanah dan cairan, yang
- Streptococcus pneumonia
Disebabkan oleh :
c. Pneumonia aspirasi
Disebabkan oleh :
d. Pneumonia Jamur
a. Pneumonia Lobaris
Pneumonia yang terjadi pada satu lobus baik kanan maupun kiri.
b. Bronkopneumonia
tempat di paru. Bisa kanan maupu kiri yang disebabkan oleh virus
atau bakteri dan sering terjadi pada orang tua dan bayi.
(2012) diantaranya :
a. Pneumonia berat
b. Bukan Pneumonia
Tidak ada nafas cepat dan tidak ada tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam.
a. Pneumonia berat
b. Pneumonia
c. Bukan Pneumonia
4
Batuk pilek biasa tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke
ventilator oleh peruginosa dan enterobacter, dan masa kini terjadi karena
1. Bakteri
2. Virus
3. Mycoplasma Pneumonia
4. Jamur
Albicans.
5. Aspirasi
Asing.
6. Pneumonia Hipostatik.
5
7. Sindrom Loeffer.
peka rangsang atau terkadang euforia dan lebih aktif dari normal,
Terjadi dengan awaitan demam tiba- tiba dengan disertai sakit kepala,
nyeri dan kekakuan pada punggung dan leher, adanya tanda kernig dan
masa kanak- kanak. Sering kali merupakan bukti awal dari penyakit.
Menetap sampai derajat yang lebih besar atau lebih sedikit melalui
pemulihan.
dan sedikit lendir kental dan purulen, bergantung pada tipe dan tahap
infeksi.
11. Sakit tenggorokan, merupakan keluhan yang sering terjadi pada anak
yang lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk minum
12. Keadaan berat pada bayi tidak dapat menyusui atau makan/minum,
lain.
3. Pada individu yang sakit atau hygiene giginya buruk, flora normal
terkontaminasi.
alveolar. Pada individu yang rentan, pathogen yang masuk kedalam tubuh
Effendy, 2014).
pneumonia adalah:
organisme khusus
diberikan antibiotik per oral dan tetap tinggal dirumah. Penderita yang
lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung
Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
3. Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap
terjadi adalah:
lain.
3. Efusi Pleura.
2000).
dari beberapa daerah erogennya, suka pada lain jenis. Anak laki-
2005).
b. Menurut Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase
dkk, 2005)
11
Pengkajian Keperawatan
Tanggal Pengkajian : 28 Mey 2023
Biodata pasien
C. Umur : 9 tahun
D. Pendidikan : sekolah
H. Agama : Kristen
1. Keluhan utama
Sejak 4 hari yang lalu klien mengalami sesak nafas, batuk berdahak
1. Prenatal
2. Natal
3. Pots Natal
b) BB lahir : 2,6 kg
c) PB lahir : 48 Cm
keluhan yang sama dengan yang klien rasakan. Keluarga klien tidak
penyakit menular.
13
III. Riwayat Imunisasi
Tabel 3.1
Imunisasi
A. Pertumbuhan
1. Berat badan : 18 kg
B. Perkembangan
1. Tengkurap : 4 bulan
2. Duduk : 9 bulan
3. Berdiri : 1 tahun
4. Berjalan : 1 tahun
V. Riwayat Nutrisi
A. Pengalaman keluarga
3. Frekuensi Makan 3 kali sehari dan Makan 3 kali sehari dan tidak
menghabiskan porsi makan menghabiskan makan
6. Pola istirahat Sebelum sakit An.H tidur ± Selama sakit An.H tidur ± 6
8 jam/hari jam/hari
7. Pola personal Sebelum sakit An.H mandi Selama sakit An.H mandi 2
hygiene 2 kali sehari kali sehari namun hanya di
lap saja.
8. Pola aktivitas Sebelum sakit An.H biasa Selama sakit An.H banyak
bermain diam
X. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum
1. Tekanan darah :-
3. Suhu : 39° C
4. Pernafasan : 46x/menit
5. SpO2 : 92%
C. Ukuran anthropometric
2. Berat badan : 18 Kg
3. Lingkar kepala : 49 Cm
D. Kepala
1. Kebersihan : Bersih
E. Muka
F. Mata
1. Penglihatan : Normal
4. Pupil : Isokor
G. Hidung
1. Struktur : Simetris
H. Telinga
1. Struktur : Simetris
2. Fungsi : Normal
I. Mulut
2. Gusi : Merah
3. Lidah : Bersih
J. Tenggorokan
K. Leher
3. Pernafasan
d) Pengguna otot : Ya
f) Batuk : Ya
g) Sputum : Ya
h) Ronki : Ya
M. Jantung
3. BJ I : Negatif
4. BJ II : Negatif
18
N. Abdomen
5. Warna/bau : Kuning/khas
6. Diare : Tidak
7. Konstipasi : Tidak
P. Ekstremitas
1. Odema : Tidak
2. Kontraktur : Tidak
4. Kekuatan otot :
5 5 5 5 5555
5 5 5 5 5555
Q. Integumen
1. Kebersihan : Bersih
2. Turgor : Elastis
R. Status Neurologi
A. IUFD RL 24 tetes/menit
E. Paracetamol sirup 4 x 5 ml
20
XIV. Data Fokus
A. Data Subjektif
klien
B. Data Objektif
2. Ronki (+)
3. Nadi : 104x/menit
4. Suhu : 39°C
5. Pernapasan: 46x/menit
6. SpO2 : 92%
1 DS : Penumpukan Ketidakefektifan
- Ibu klien mengatakan anaknya sekret bersihan jalan
batuk disertai dahak nafas
DO :
- Klien terlihat sesak napas
- Ada sekret
- Nadi: 104x/menit
- Penapasan : 46x/menit
- Ronki (+)
2 DS : Gangguan Ketidakefektifan
- Ibu klien mengatakan anaknya pertukaran gas pertukaran gas
sesak di alveoli
DO :
- Klien terlihat sesak napas
- Klien terlihat gelisah
- Klien terlihat pucat dan
sianosis
- Nadi: 104x/menit
- Penapasan : 46x/menit
- SpO2 : 92%
4 DS : Kurangnya Kecemasan
- Ibu klien mengatakan takut pengetahuan
dengan kondisi anaknya orang tua
DO : tentang
- Ibu klien terlihat gelisah dan perawatan anak
cemas
- Sering bertanya soal penyakit
anaknya
22
3.1 Diagnosa Keperawatan
sekret
di alveoli