Anda di halaman 1dari 11

KONSEP PNEUMONIA

A. Definisi
Pneumonia adalah salah satu penyakit peradangan akut parenkim paru
yang disebabkan oleh agen infeksius seperti virus, bakteri, fungi
(microplasma) dan aspirasi substansi asing sehingga menyebabkan radang
paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi (Nursalam, 2016).
Pneumonia adalah bentuk infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-
parupada bagian alveoli yang berfungsi sebagai tempat pertukaran O2 dan
CO2 sehingga alveoli akan dipenuhi cairan dan nanah yang membuat
pernapasan terganggu dan membatasi penyerapan oksigen. Secara klinis
pneumoniadidefinisikan sebagai suatu peradangan parenkim paru dari
bronkiolus terminalisdan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru
dan gangguan pertukaran gas setempat (Sudoyo, 2015).

B. Etiologi
Menurut Nursalam (2016), infeksi pneumonia terjadi melalui droplet
dan sering disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia, polusi
lingkungan, kekebalan tubuh dan penyakit kronis serta penggunaan antibiotic
yang tidak tepat. Beberapa agen infeksius yang dapat menyebabkan
pneumonia adalah :
1. Bakteri, diantaranya Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus,
Enterococcus(E. faecalis, E faecium), Mycoplasma sp, chlamedia sp,
Legionella sp.
2. Virus yang disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui droplet
danbiasanya menyerang pada pasien dengan imunodefisiensi. Diduga virus
penyebabnya adalah cytomegali virus, herpes simplex virus, varicella
zooster virus, Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
3. Jamur, biasanya disebabkan oleh jamur oportunistik, dimana spora jamur
masuk kedalam tubuh saat menghirup udara. Organisme yang menyerang
adalah Candida sp, Aspergillus sp, Cryptococcus neoformans.
4. Faktor lingkungan, salah satunya yaitu pencemaran udara. Pencemaran
udara dalam rumah dipengaruhiperilaku merokok dalam rumah,
penggunaan pestisida dan penggunaan bahan kimia pembersih.

C. Klasifikasi
Nursalam (2016) mengklasifikasikan pneumonia berdasarkan klinis dan
epidemiologi serta anatomi yaitu:
1. Pneumonia berdasarkan klinis dan epidemilogi
a. Pneumonia Komunitas (PK) adalah pneumonia infeksius pada
seseorang yang tidak menjalani rawat inap di rumah sakit.
b. Pneumonia Nosokomial (PN) adalah pneumonia yang diperoleh selama
perawatan di rumah sakit atau sesudahnya karena penyakit lain atau
prosedur.
c. Pneumonia aspirasi disebabkan oleh aspirasi oral atau bahan dari
lambung, baik ketika makan atau setelah muntah. Hasil inflamasi pada
paru bukan merupakan infeksi tetapi dapat menjadi infeksi karena
bahan teraspirasi mungkin mengandung bakteri aerobic atau penyebab
lain dari pneumonia.
d. Pneumonia pada penderita immunocompromised adalah pneumonia
yang terjadi pada penderita yang mempunyai daya tahan tubuh lemah.

2. Pneumonia berdasarkan anatomis


a. Pneumonia lobaris, melibatkan seluruh atau sebagian besar dari satu
atau lebih lobus paru. Bila kedua paru terkena maka dikenal sebagai
pneumonial bilateral atau ganda.
b. Pneumonia Lobularis (Bronchopneumonia) terjadi pada ujung akhir
bronchiolus, yang tersumbat oleh eksudat dan membentuk bercak
konsulidasi dalam lobus yang berada di dekatnya, disebut juga
pneumonia bronchiolus.
c. Pneumonia interstitial (Bronchiolitis) proses inflamasi yang terjadi di
dalam dinding alveolar.
D. Patofisiologi
E. Manifestasi Klinis
Menurut Brunner & Suddarth (2014), gambaran klinis penderita
pneumonia adalah sebagai berikut:
1. Menggigil mendadak dan berlanjut menjadi demam.
2. Nyeri dada yang semakin berat ketika bernapas dan batuk produktif.
3. Pasien yang sakit parah mengalami takipnea berat (25-45 kali/menit),
dipsnea dan ortopnea.
4. Nadi cepat dan memantul, meningkat 10 kali/menit per satu derajat
peningkatan suhu tubuh (Celcius).
5. Infeksi saluran napas atas dan sakit kepala.
6. Pneumonia berat menunjukkan pipi memerah, bibir dan bantalan kuku
menunjukkan sianosis sentral.
7. Sputum purulent, berwarna seperti katar, bercampur darah, kental, hijau
tergantung agen penyebab.
8. Nafsu makan menurun, pasien juga mengalami diaphoresis dan mudah
lelah.

F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Nurarif & Kusuma (2016), beberapa pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan untuk membantu diagnosis pneumonia adalah:
1. Radiologi
Pemeriksaan menggunakan foto thoraks (PA/lateral) merupakan
pemeriksaanpenunjang utama untuk menegakkan diagnosis pneumonia.
Gambaran radiologis dapat berupa infiltrat sampai konsoludasi dengan air
bronchogram, penyebaran bronkogenik dan intertisial.
2. Laboratorium
Hasil pemeriksaan leukosit > 15.000/μl dengan dominasi netrofil sering
didapatkan pada pneumonia bakteri, dapat pula karena penyebab non
bakteri.
3. Mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi diantaranya biakan sputum dan kultur darah
untuk mengetahui adanya S. pneumonia dengan pemeriksaan koagulasi
antigenpolisakaridapneumokokkus.
4. Analisa Gas Darah
Ditemukan hipoksemia sedang atau berat. Pada beberapa kasus, tekanan
parsial karbondioksida (PCo2) menurun dan pada stadium lanjut
menunjukkan asidosis respiratorik.

G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pneumonia menurut Muttaqin (2014) adalah sebagai
berikut:
1. Manajemen umum
2. Humidifikasi: humidifier atau nebulizer jika sekret yang kental dan
berlebihan.
3. Oksigenasi: jika pasien memiliki PaO2 <60 mmHg
4. Fisioterapi: berperan dalam mempercepat resolusi pneumonia, pasien
harus didorong setidaknya untuk batuk dan bernapas dalam untuk
memaksimalkan kemampuan ventilator.
5. Hidrasi: pemantauan asupan dan keluaran, cairan tambahan untuk
mempertahanakan hidrasi dan mencairkan sekresi.
6. Terapi obat, Pasien biasanya diberikan obat antibiotik golongan Penicillin
G untuk infeksi pneumonia virus, Eritromicin, Tetrasiklin, derivat
tetrasiklin untuk infeksi pneumonia.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN PNEUMONIA
A. Pengkajian
1. Biodata
a) Identitas Pasien
Nama/ Nama panggilan, tempat tanggal lahir, usia, jenis kelamin,
agama, pendidikan, alamat, tanggal masuk, tanggal pengkajian,
diagnosa medis, rencana terapi.
b) Identitas Orang Tua/Penanggung Jawab
Nama ayah dan ibu atau penanggung jawab, usia, pendidikan,
pekerjaan, sumber penghasilan, agama, alamat.

2. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
Alasan utama mengapa klien mencari pertolongan pada tenaga
professional.
b) Riwayat Keluhan Utama
1) Munculnya keluhan
Tanggal munculnya keluhan, waktu munculnya keluhan
(gradual/tiba-tiba), presipitasi/predisposisi (perubahan emosional,
kelelahan, kehamilan, lingkungan, toksin/allergen, infeksi).
2) Karakteristik
Karakter (kualitas, kuantitas, konsistensi), loksai dan radiasi,
timing (terus menerus/intermiten, durasi setiap kalinya), hal-hal
yang meningkatkan/menghilangkan/mengurangi keluhan, gejala-
gejala lain yang berhubungan.
3) Masalah sejak muncul keluhan
Perkembangannya membaik, memburuk, atau tidak berubah.
4) Keluhan pada saat pengkajian
c) Riwayat Masa Lampau (khusus untuk anak usia 0-5 tahun)
1) Prenatal Care
Tempat pemeriksaan kehamilan tiap minggu, keluhan saat hamil,
riwayat terkena radiasi, riwayat berat badan selama hamil, riwayat
imunisasi TT, golongan darah ayah dan ibu
2) Natal Care
Tempat melahirkan, jenis persalinan, penolong persalinan,
komplikasi yang dialami saat melahirkan dan setelah melahirkan.
3) Post Natal
Kondisi bayi, APGAR, Berat badan lahir, Panjang badan lahir,
anomaly kongenital, penyakit yang pernah dialami, riwayat
kecelakaan, riwayat konsumsi obat dan menggunakan zat kimia
yang berbahaya, perkembangan anak dibanding saudara-
saudaranya.
d) Riwayat Keluarga
Penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh keluarga (baik
berhubungan/tidak berhubungan dengan penyakit yang diderita klien),
gambar genogram dengan ketentuan yang berlaku (symbol dan 3
generasi).

3. Riwayat Imunisasi
Riwayat imunisasi (imunisasi yang pernah didapat, usia dan reaksi waktu
imunisasi).
Tabel 2.1
Imunisasi
N Jenis Imunisasi Usia Frekuensi Selang Reaksi
o Pemberian Waktu Pemberian
1. BCG
2. DPT (I,II,III)
3. Polio (I,II,III,IV)
4. Campak
5. Hepatitis
4. Riwayat Tumbuh Kembang
a) Pertumbuhan Fisik : Berat badan, tinggi badan, waktu tumbuh gigi,
jumlah gigi, pengukuran lingkar lengan atas, pengukuran lingkar
kepala.
b) Perkembangan Tiap Tahap : Usia anak saat berguling, duduk,
merangkak, berdiri, berjalan, senyum kepada orang lain pertama kali,
bicara pertama kali, kalimat pertama yang disebutkan dan umur mulai
berpakaian tanpa bantuan.

5. Riwayat Nutrisi
a) Pemberian ASI
b) Pemberian Susu Formula : Alasan pemberian, jumlah pemberian dan
cara pemberian.
c) Pola Perubahan Nutrisi

Tabel 2.2
Pola Perubahan Nutrisi
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian

6. Riwayat Psikososial
a) Yang mengasuh anak dan alasannya
b) Pembawaan anak secara umum (periang, pemalu, pendiam, dan
c) Kebiasaan menghisap jari, membawa gombal, ngompol)
d) Lingkungan rumah (kebersihan, keamanan, ancaman, keselamatan
anak, ventilasi, letak barang-barang)

7. Riwayat Spiritual
a) Support sistem dalam keluarga
b) Kegiatan keagamaan
8. Reaksi Hospitalisasi
a) Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap : Alasan ibu
membawa klien ke RS, apakah dokter menceritakan tentang kondisi
anak, perasaan orang tua saat ini, orang tua selalu berkunjung ke RS,
yang akan tinggal di RS dengan anak.
b) Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

9. Aktivitas Sehari-hari
a) Nutrisi : Selera makan anak sebelum sakit dan saat sakit.
b) Cairan : Jenis minuman sebelum sakit dan saat sakit, frekuensi minum,
kebutuhan cairan dan cara pemenuhan sebelum sakit serta saat sakit.
c) Pola eliminasi : Tempat pembuangan sebelum sakit dan saat sakit,
frekuensi, konsistensi, kesulitan dan obat pencahar yang diberikan
sebelum sakit serta saat sakit.
d) Pola istirahat tidur : Jam tidur anak saat siang dan malam, pola tidur,
kebiasaan sebelum tidur, kesulitan tidur sebelum sakit dan saat sakit.
e) Olahraga : Program olahraga, jenis dan frekuensi, kondisi setelah
f) keluarga sebelum sakit dan saat sakit.
g) Personal hygiene : Mandi (meliputi cara, frekuensi, dan alat mandi),
cuci rambut (Frekuensi dan cara), gunting kuku (Frekuensi dan cara),
gosok gigi (frekuensi dan cara).
h) Aktifitas mobilitas fisik : Kegiatan sehari-hari, pengaturan jadwal
harian, penggunaan alat bantu aktivitas, serta kesulitan pergerakan
tubuh ssebelum sakit dan saat sakit.
i) Rekreasi : Perasaan saat sekolah, waktu luang, perasaan setelah
rekreasi, waktu senggang keluarga dan kegiatan hari libur sebelum
sakit dan saat sakit.

10. Pemeriksaan Fisik


a) Keadaan umum : Kesadaran, postur tubuh
b) Tanda – tanda vital : Tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan
c) Ukuran anthropometric : Berat badan, tinggi badan, lingkar kepala
d) Kepala : Kebersihan, warna rambut, benjolan dan tekstur rambut
e) Muka : Bentuk muka, ekspresi wajah dan kelainan
f) Mata : Penglihatan, konjungtiva, sclera, kelainan mata
g) Hidung : Kebersihan, kelainan
h) Telinga : Fungsi pendengaran, kelainan, kebersihan
i) Mulut : Gigi, gusi, lidah dan bibir
j) Tenggorokan : Warna mukosa, nyeri tekan dan nyeri menelan
k) Leher : Inspeksi dan palpasi kelenjar thyroid
l) Thorax dan pernapasan : Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
(dada)
m) Jantung : Palpasi, perkusi, dan auskultasi (jantung)
n) Abdomen : Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
o) Punggung : Ada/tidak kelainan
p) Genetalia dan anus : Kebersihan, terpasang kateter/tidak, kelainan
q) Ekstremitas : Ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
r) Kulit : Kebersihan kulit, turgor kulit, lesi, kelainan
s) Status neurologi : Saraf-saraf kranial dan tanda perangsangan selaput
otak

11. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 – 6 tahun)


Berdasarkan hasil pengkajian melalui DDST (Denver Development
Screening Test) untuk umur 0 – 6 tahun perkembangan anak diatur dalam
4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan yang meliputi:
a) Motorik kasar : Kemampuan anak untuk menggunakan dan melibatkan
sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga.
b) Motorik halus : Kemampuan anak untuk menggunakan bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot halus sehingga tidak perlu tenaga,
namun perlu koordinasi yang lebih kompleks.
c) Kognitif dan bahasa : Kemampuan mengungkapkan perasaan,
keinginan, dan pendapat melalui pengucapan kata-kata, kemampuan
mengerti dan memahami perkataan orang lain serta berfikir.
d) Kemandirian dan bergaul : Kemampuan anak untuk menyesuaikan diri
dengan orang lain.

12. Tes Diagnostik


a) Laboratorium
b) Foto Rontgen

13. Terapi Saat Ini (ditulis dengan rinci)

Anda mungkin juga menyukai