BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
paru yang biasanya dari suatu infeksi saluran pernafasan bawah akut
paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi dan dapat dilihat melalui
2. Etiologi
yaitu:
10
11
Influenza.
c. Mycoplasma pneumonia
f. Pneumonia Hipostatik.
g. Sindrom Loeffler.
satu atau lebih lobus paru. Bila kedua paru terkena, maka dikenal
11
12
a. Pneumonia Komunitas
atipikal pada Iansia, gram negative pada pasien dari rumah jompo,
b. Pneumonia Nosokomial
onset pneumonia.
c. Pneumonia Aspirasi
12
13
3. Manifestasi Klinis
sering terjadi pada usia 6 bulan-3 tahun dengan suhu mencapai 39,5-
kepala, nyeri dan kekakuan pada punggung dan leher, adanya tanda
penyakit. Menetap sampai derajat yang lebih besar atau lebih sedikit
ke tahap pemulihan.
13
14
g. Sumbatan nasal, pasase nasaI kecil dari bayi mudah tersumbat oleh
dan sedikit (rinorea) atau kental dan puruIen, bergantung pada tipe
anak yang lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk
cepat saja
2015).
14
15
4. Pemerlksaan penunjang
organisme khusus
5. Penatalaksanaan
yang lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyaklt
15
16
cairan. Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status
hidrasi.
H, 2015).
community based:
2015).
6. Discharge Planning
seluruhnya.
16
17
2) Efek samping.
3) Respon anak.
1. Definisi
2008).
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu yang selalu tumbuh dan
17
18
inilah yang membedakan anak dari orang dewasa. Jadi anak tidak biasa
perkembangan merupakan dasar ilmu kesehatan anak dan kedua istilah itu
2012).
Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun . Anak
antusias dan energi untuk belajar dan menggali banyak hal. Dalam upaya
secara verbal dalam perincian, misalnya ketika anak harus disuntik, untuk
usia prasekolah adalah merupakan usia perkembangan anak antara usia tiga
hingga enam tahun. Pada usia ini terjadi perubahan yang signifikan untuk
18
19
1. Perkembangan Biologis
Pertumbuhan fisik pada usia ini termasuk dalam tahap laten, dimana
tiap tahunnya adalah 2,3 kg sedangkan tinggi badan berkisar antara 6,75
sampai dengan 7,5 cm/tahun. Postur anak pada usia prasekolah lebih
sudah sesuai dengan jenis kelamin. Sistem tubuh sebagian besar telah
matur dan stabil serta dapat menyesuaikan diri dengan stress dan
perubahan yang moderat. Selama periode ini sebagian besar anak sudah
masih jauh dari matur. Untuk perkembangan motorik kasar anak usia
2011)
2. Perkembangan Psikososial
adalah menguasai rasa inisiatif. Anak sedang ada dalam stadium belajar
19
20
moralitas.
3. Perkembangan Kognitif
yang berkembang pada anak usia 2-4 tahun sedangkan fase pikiran
intuitif terjadi pada rentang usia 4-7 tahun. Salah satu transisi utama
selama kedua fase ini adalah perubahan dari pikiran egosentris total
Pada usia 2-4 tahun anak sudah dapat menghubungkan satu kejadian
dengan kejadian yang simultan dan anak mampu menampilkan pemikirn yang
proses berfikir intuifif (anak menyadari bahwa sesuatu adalah benar tetapi dia
sesuai tetapi kurang memahami makna sebenarnya serta anak tidak mampu
untuk melihat sudut pandang orang lain (Muscari, 2005 dalam Isnaini, 2015).
20
21
4. Perkembangan Moral
Pada usia ini anak berprilaku sesuai dengan kebebasan dan batasan
Apabila anak dihukum berarti tindakan tersebut baik, apabila anak tidak
5. Perkembangan spiritual
bahwa isi tubuh akan bocor atau keluar jika ada kerusakan pada
21
22
integritas kulitnya. Oleh karena itu, pada usia ini tidakan invasif harus
(Sutini, 2011)
7. Perkembangan seksualitas
kelamin sama. Meniru peran ayah atau ibu merupakan aktivitas yang
1. Definisi
dada, ekspansi dada, retraksi dinding dada, dan pola pernapasan (frekuensi
napas, irama, suara napas, kedalaman, usaha napas, dan penggunaan otot
wajah, tingkat kesadaran, warna kulit, dan adanya jari tabuh (clubbing
finger). Pengkajian pola napas sebaiknya dilakukan saat bayi atau anak
22
23
napas selama satu menit penuh karena peprnapasan bayi masih belum
Pengukuran nadi melalui radial baru efektif setelah anak berusia lebih dari
dua tahun, sementara pada bayi hingga usia dua tahun penghitungan
denyut nadi dapat melalui arteri brachialis atau denyut apikal pada jantung
tidaknya anak. Selain itu WCSSS juga dapat digunakan untuk evaluasi
23
24
Pernapasan (SpO2, WCSS, HR) Anak Usia Kurang dari Dua Tahun
WCSSS yang dimodifikasi agar sesuai dengan nilai rujukan dari WHO
Tabel.
Nilai
0 1 2 3
Retraksi Tidak Hanya tracheosternal Retraksi berat
dinding ada intercosta dengan napas
dada cuping hidung
Frekuensi <40 40-49 50-59 ≥60
napas
(kali/menit)
Wheezing Tidak Akhir Terdengar Terdengar pada
ada pernapasan pada seluruh inspirasi dan
atau hanya ekspirasi atau ekspirasi tanpa
terdengar terdengar stetoskop
dengan walau tanpa
stetoskop stetoskop
Kondisi normal Rewel, letargi,
umum toleransi makan
yang buruk
24
25
1. Definisi
dalam mengurangi sesak napas. Teknik ini merupakan cara mudah dalam
Selain itu juga PLB dapat meningkatkan tekanan alveolus pada setiap
dari saluran napas. Tindakan ini sebagai salah satu upaya yang diduga
Sutini, 2011).
25
26
dalam mengurangi sesak napas. Teknik ini merupakan cara mudah dalam
Selain itu juga PLB dapat meningkatkan tekanan alveolus pada setiap
dari saluran napas. Tindakan ini sebagai salah satu upaya yang diduga
26
27
yang diterapkan pada anak, namun pada orang dewasa PLB sering
(Tiep, Burns, Kao, Madison & Herrera, 1986 dalam Sutini, 2011).
merupakan bagian dari latihan napas yang diperlukan untuk klien yang
adalah:
a) Meningkatkan ventilasi
c) Menjaga jalan napas tetap terbuka lebih lama dan mengurangi kerja
napas,
frekuensi napas,
g) Meningkatkan relaksasi.
27
28
tidur/kursi
Kata terapeutik bila kita lihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
merupakan sesuatu yang berkaitan dengan terapi. Yang dimaksud dengan efek
terapeutik adalah suatu hasil dari penanganan medis tertentu yang sesuai dengan
Salah satu jenis terapeutik adalah bermain meniup yang berfungsi untuk pasien
28
29
inhalasi lambat dan dalam untuk mendapatkan efek terbaik. Dengan teknik
tersebut maka ekspansi alveolus pada semua lobus dapat meningkat, dan
alveolus dan lobus dapat mengaktifkan silia pada saluran napas untuk
mengevakuasi sekret keluar dari jalan napas, sehingga jalan napas menjadi lebih
efektif. Membersihkan sekret dari jalan napas berarti akan menurunkan tahanan
dampak terhadap proses perfusi dan difusi oksigen ke jaringan (Sutini, 2011)
Alat yang digunakan berupa mainan yang disebut ”tiupan lidah”. Cara
dalam dan ekhalasi melalui mulut, dengan mulut dimonyongkan atau mencucu
dan dikerutkan sehingga mainan yang tadinya tergulung setelah ditiup menjadi
mengembang dan panjang karena terisi udara. Meniup dilakukan terus menerus
sebanyak 30 kali dalam rentang waktu 10-15 menit dan setiap tiupan diselingi
dengan istirahat (napas biasa). Posisi anak saat bermain adalah duduk atau
bersandar dengan posisi setengah duduk diatas tempat tidur atau kursi (Sutini,
2011)
perawat harus memperhatikan keadaan umum anak serta dapat memberi pujian
29
30
F. Kajian Empiris
Pursed Lips Breathing (PLB) Terhadap Penurunan Keluhan Sesak Nafas Pasien
trial pre post test with control group. Populasi pada penelitian ini adalah para
pasien PPOK yang dirawat di rumah sakit Margono Soekarjo dan sekitarnya.
Hasil riset menunjukkan posisi CKD dan PLB dapat membantu meningatkan
kondisi pernafasan pasien PPOK. Mengetahui efektifitas posisi CKD dan PLB
control trial pre post test with control group. Sample 25 pasien, dengan random
kontrol 1/ klp 2 (diposisikan semi fowler dan natural breathing) dan kontrol 2/
dilakukan selama 3 hari. Posisi CKD dan PLB yang dilakukan selama 3 hari
lebih efektif dalam menurunkan keluhan sesak nafas dengan p-value (0,000)
<α (0,05).
digunakan dalam penelitian adalah balon dengan ukuran dan produk yang sama.
30
31
Adapun alat yang dipakai adalah spirometri, arloji dan alat pemeriksaan X
ray thoraks. Hasil pemeriksan vital capacity didapatkan bahwa ada pengaruh
antara vital capacity dengan latihan nafas modifikasi meniup balon pada
Terhadap Perubahan Fungsi Paru Anak Dengan Asmadi Rumah Sakit Islam
terapi aktivitas bermain meniup balon terhadap perubahan fungsi paru anak
dengan asmadi Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2015. Jenis
penelitian pre-eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test and
post test design dengan menggunakan alat bantu berupa peak flow meter dan
balon. Hasil penelitian didapatkan Ada perbedaan antara perubahan fungsi paru
anak dengan asma sebelum dilakukan terapi meniup balon dan setelah
dilakukan terapi meniup balon di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
31
32
rata RR, HR dan SaO2 antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
32