Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.

S DENGAN PNEUMONIA DI RUANG


ANGGREK B RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. JUSUF SK TARAKAN

Dosen Pembimbing
Rischa Hamdanesti,M.Kep

Di Susun Oleh
Kelompok 8
Regi Silvia Dwina (2214201108)
Suci Putri Wulandari (2214201117)
Nadilla Thasya G (2214201098)
Putri Annisa (2214201104)
Hafifah Syauqi (2214201081)
Yola

JURUSAN S1 KEPERAWATAN
STIKES ALIFAH PADANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG PNEUMONIA
A. Definisi
Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan bawah akut (ISNBA)
dengan gejala batuk dengan disertai dengan sesak nafas yangdisebabkan agen infeksius seperti Virus,
Bakteri, Mycoplasma (fungi), Dan aspirasi subtansi asing, berupa radang paru- paru yang sertai
eksudasi dan konsolidasi (Selam, 2019). Pneumonia adalah inflamasi paru yang ditandaidengan
konsulidasi karena eksudat yang mengisi alveoli dan bronkiolus (Terry & Sharon, 2015). Pneumonia
adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus,
jamur dan benda asing ( Ngastiyah dalam Ludji & Aprilya, 2019). Menurut WHO dalam Suryono
(2020), Pneumonia adalah bentuk infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru-paru. Paru-paru
terdiri dari kantung kecil yang disebut Alveoli, yang mengisi dengan udara ketika orang yang sehat
bernafas.Ketika seorang individu memiliki pneumonia, alveoli dipenuhi nanah dan cairan, yang
membuat berbafas asupan oksigen yang menyakitkan dan terbatas.

B. Etiologi
Menurut Amin dan Hardhi dalam Suryono (2020), penyebaran infeksi terjadi melalui
droplet dan sering disebabkan oleh streptoccuspneumonia, melalui selang infus oleh
staphylococcus aureus sedangkan pada pemakaian ventilator oleh peruginosa dan
enterobacter, dan masa kini terjadi karenaperubahan keadaan pasien seperti kekebalan tubuh
dan penyakit kronis, polusi lingkungan dan penggunaan antibiotic yang tidak tepat.Setelah
masuk keparu-paru organisme bermultiplikasi dan jika telah berhasil mengalahkan
mekanisme pertahan paru, terjadi pneumonia.
Selain diatas penyebab terjadinya pneumonia sesuai penggolongannya (Asih & Effendy,
2014) yaitu:

1. Bakteri Diplococcus pneumonia, pneumococcus, streptokokus hemolyticus,


Streptokoccusaureus, Hemaphilus Influenza, Mycobacterum Tuberkolosis, Bacillus
Fre

2. VirusRespiratorySyncytialvirus,Adenovirus,V.Sitomegalitik,V. Influenza.

3. MycoplasmaPneumonia

4. JamurHistoplasmaCapsulatum,CryptococcusNeuroformans,Blastomyces
Dermatitisdes, Coccidosdies Immitis, Aspergilus Species, Candida Albicans.

5. Aspirasi Makanan, Kerosene (bensin, minyak tanah), CairanAmnion, Benda Asing.

6. PneumoniaHipostatik.
7. SindromLoeffe
C. Patofisiologi

Mikroorganisme mencapai paru melalui beberapa jalur, yaitu:

1. Ketika individu yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, mikroorganisme


dilepaskan ke dalam udara dan terhirup oleh orang lain.

2. Mikroorganisme dapat juga terinspirasi dengan aerosol dari peralatan terapi


pernapasan yang terkontaminasi.

3. Staphilococccus dan bakteri garam negatif dapat menyebarmelalui sirkulasi dari


infeksi sistemik, sepsis, atau jarum obat IV yang terkontaminasi.
Pada individu yang sehat, pathogen yang mencapai paru dikeluarkan atau tertahan
dalam pipi melalui mekanisme pertahanan diri seperti reflek batuk,klirens mukosiliaris, dan
fagositosis oleh makrofag alveolar. Pada individu yang rentan, pathogen yang masuk
kedalam tubuh memperbanyak diri, melepaskan toksin yang bersifat merusak dan
menstimulasi respon inflamasi dan respon imun, yang keduanya mempunyai efek samping
merusak. Reaksi antigen-antibodi dan endotoksin yang melepaskan oleh beberapa
mikroorganisme merusak membrane mukosa bronchial dan membrane alveolokapilar
inflamasi dan edema menyebabkan sel-sel acini dan brokhioventilasi perfusi (Asih &
Effendy, 2014).

D. Manifestasi Klinis
Menurut Amin dan Hardhi dalam Suryono (2020), tanda dan gejalapneumonia adalah sebagai
berikut:

1. Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang pertama. Paling sering terjadi pada
usia 6 bulan – 3 tahun dengan suhu mencapai 39,5°C – 40,5°C bahkan dengan infeksi
ringan. Mungkin malas dan peka rangsang atau terkadang euforia dan lebih aktif dari
normal, beberapa anak bicara dengan kecepatan tidak biasa.

2. Meningitis, yaitu tanda – tanda meningeal tanpa infeksi meninges. Terjadi dengan
awaitan demam tiba- tiba dengan disertai sakit kepala, nyeri dan kekakuan pada
punggung dan leher, adanya tanda kernig dan brudzinski, dan akan berkurang saat suhu turun.

3. Anoreksia merupakan hal yang umum yang disertai dengan penyakit masa kanak-
kanak. Sering kali merupakan bukti awal dari penyakit. Menetap sampai derajat yang
lebih besar atau lebih sedikit melalui tahap demam dari penyakit, seringkali
memanjang sampai ke tahap pemulihan.

4. Muntah, anak kecil mudah muntah bersamaan dengan penyakit yang merupakan
petunjuk untuk awitan infeksi. Biasanya berlangsung singkat, tetapi dapat menetap
selama sakit.

5. Diare, biasanya ringan, diare sementara tetapi dapat menjadi berat. Sering menyetai
infeksi pernafasan, khususnya karena virus,

6. Nyeri abdomen, merupakan keluhan umum. Kadang tidak bisa dibedakan dari nyeri
apendiksitis.

7. Sumbatan nasal, lubang hidung dari bayi mudah tersumbat oleh pembengkakan
mukosa dan eksudasi, dapat mempengaruhi pernafasan dan menyusui pada bayi.

8. Keluaran nasal, sering menyertai infeksi pernafasan. Mungkin encer dan sedikit lendir
kental dan purulen, bergantung pada tipe dan tahap infeksi.

9. Batuk,merupakangambaranumumdaripenyakitpernafasan.

10. Bunyi pernafasan,sepertimengi,mengorok,dan krekels.

11. Sakit tenggorokan, merupakan keluhan yang sering terjadi pada anak yang lebih
besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk minum dan makan peroral.

12. Keadaan berat pada bayi tidak dapat menyusui atau makan/minum, atau
memuntahkan semuanya, kejang, letargis atau tidak sadar, sianosis, distress
pernapasan berat.

13. Disamping batuk atau kesulitan bernapas, terdapat napas cepat

1) Pada anak umur2bulan –11bulan>50kali/menit.

2) Pada anak umur 1 tahun–5tahun>40kali/menit.


E. Komplikasi
Menurut Suzanne dan Brenda dalam Suryono (2020), komplikasi pneumonia
menyebabkan hipotensi dan syok, gagal pernapasan, atelektasis, efusi pleura, delirium,
superinfeksi dan adhesi. Beberapa kelompok orang yang lebih beresiko mengalami
komplikasi, seperti lansia dan balita. Sejumlah komplikasi pneumonia yang dapat terjadi
adalah:

1. Infeksi aliran darah, infeksi aliran darah atau bakterimia terjadi akibat adanya bakteri
yang masuk ke dalam aliran darah dan menyebarkan infesi ke organ- organ lain.

2. Abses paru atau paru bernanah, abses paru dapat ditangani dengan antibiotik, namun
terkadang juga membutuhkan tindakan medis untuk membuang nanahnya.

3. Efusi Pleura, kondisi di mana cairan memenuhi ruang yang menyelimuti paru- paru.

F. Penatalaksanaan
Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi tapi karena hal itu perlu
waktu dan pasien pneumonia diberikan terapi secepatnya :

1. PenicillinG:untukinfeksipneumonia staphylococcus

2. Amantadine,rimantadine:untukinfeksipneumonia virus

3. Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi pneumonia


mikroplasma.

4. Pemberianoksigenjikaterjadihipoksemia.

5. Kebersihan pulmonari yang baik seperti: napas dalam, batuk, terpi fisik dada
(Meadow, 2015).

G. Pengkajian
Menurut Puspasari dalamSuryono (2020), klien yang mengalamiPneumonia tidak
harus di rawat di rumah sakit. Sebaliknya, di rawat jika kana tau beresiko
mengalamiPneumoniaberat.Data yangharusdikumpulkanuntuk mengkajiklien dengan
Pneumonia adalah :

1. Pengkajian Data

a. Identitas Klien

Nama/nama panggilan, tempat tanggal lahir, usia, jenis kelamin, agama, pendidikan,
alamat, tanggal masuk, tanggal pengkajian, diagnosis medis, rencana terapi.

b. IdentitasOrang Tua

c. Nama ayah dan ibu atau penanggung jawab, usia, pendidikan, pekerjaan, sumber
penghasilan, agama, alamat.

d. Riwayat Kesehatan Sekarang


1) Keluhan utama

Alasan utama mengapa klien mencari tolongan pada tenaga professional.

e. Riwayat Keluhan Utama

Hal yang berhubungan dengan keluhan utama

f. Riwayat masa lampau (khusus untuk anakusia 0-5 tahun)

1) Pranatal care

Tempat pemeriksaan kehamilan tiap minggu keluhan saat hamil, riwayat terkena
radiasai, riwayat berat badan selama hamil, riwayat imunisasi TT, golongan darah
ayah dan ibu.

2) Natal

Tempat melahirkan, jenis persalinan, penolong persalinan, komplikasi yang dialami


saat melahirkan dan setelah melahirkan.

3) Postnatal

Kondisi bayi, APGAR, berat badan lahir, panjang badan lahir, anomalycongenital,
penyakit yang pernah dialami, riwayat kecelakaan, riwayat komsumsi obat,dan
menggunakan zat kimia yang berbahaya, perkembangan anak dibanding saudara
saudaranya

g. Riwayat keluarga

Penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh keluarga (baik berhubungan/tidak
berhubungan dengan penyakit yang diderita klien), gambar genogram dengan
ketentuan yang berlaku (symbol dan 3 generasi).

h. Riwayat Imunisasi

Riwayat imunisasi (imunisasi yang pernah di dapat, usia dan reaksi waktu imunisasi).

i. Riwayat tumbuh kembang

1) Pertumbuhan fisik : berat badan, tinggi badan, waktu tumbuh gigi, jumlahgigi,
pengukuran lingkar lengan atas, pengukuran lingkar kepala.

2) Perkembangan tiap tahap : usia anak saat berguling< duduk, merangkak, berdiri,
berjalan, senyum kepada orang lian pertama kali, bicara pertama kali, kalimat pertama
yang di sebutkan dan umur mulai berpakaian tanpa bantuan.

j. Riwayat nutrisi

1) Pemberian asi

2) Pemberian susu formula: alas an pemberian, jumlah pemeberian dan cara pemberian.

3) Pola perubahan nutrisi

k. Riwayat psikososial

1) Yang mengasuh anak dan alasannya

2) Pembawaan anak secara umum (periang, pemalu, pendiam, dan kebiasaan menghisap
jari, membawa gombal, ngompol).

3) Lingkungan rumah (kebersihan, keamanan, ancaman, keselamatan,ventilasi, letak


barang-barang).

l. Riwayat spiritual

1) Support system dalam keluarga

2) Kegiatan keamanan.

m. Reaksi hospitalisasi

1) Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap ; Alasan ibu membawaklien ke RS,
apakah dokter menceritsksn tentsang kondisi anak, perasaaan orant tua saat ini, otang
tua selalu berkunjung ke RS, yang akan tinggal di RS dengsn anak .

2) Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

n. Aktivitas sehari-hari

1) Nutrisi: selera makan anak sebelum sakit dan saat sakit.

2) Cairan : jenis minuman sebelum sakit dan saat sakit, frekunensi minum, kebutuhan
cairan dan cara pemenuhan sebelum sakit serta saat sakit.

3) Pola eliminasi : tempat pembuangan sebelum sakit dan saat sakit, frekuansi,
konsistensi, kesulitan dan obat pencaharyang diberikan sebelum sakit.

4) Pola istirahat tidur: jam tidur anak saat siang dan malam, pola tidur, kebiasaan
sebelum tidur. Kesulitan tidur sebelum sakit dan saat sakit.
5) Olahraga : program olahraga, lenis dan frekuensi, kondisi keluarga sebelum sakit dan
saat sakit.

6) Personal hygiene : mandi (meliputi cara, frekuensi, dan alat mandi), cuci rambut
(frekuensi dan cara), gunting kuku (frekuensi dan cara), gosok gigi (frekuensi dan
cara).

7) Aktivitas mibilitas fisik : kegiatan sehari hari, pengaturan jadwal hariaqn, penggunaan
alat bantu aktivitas, serta kesulitan pergerakan tubuh sebelum sakit dan saat sakit.

8) Rekreasi : perasaan saat sekolah, waktu luang, perasaan setelah rekreasi,waktu luang
keluarga dan kegiatan hari libur sebelum sakit dan saat sakit.

o. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum: kesadaran, postur tubuh

2) Tanda-tanda vital: tekanandarah, nadi, suhu, perenafasan.

3) Ukuran anthropometric: berat badan, tinggi badan, lingkaran kepala.

4) Kepala: kebersihan, warna rambut, benjulan dan tekstur rambut.

5) Muka: bentuk muka, ekspresi wajah dan kelainan

6) Mata: penlihatan, konjungtiva, selera, kelainan mata.

7) Hidung: kebersihan dan kelainan

8) Telinga: fungsi pendengaran, kelainan, kebersihan

9) Mulut: gigi, gudi, lidah dan bibir

10) Tenggorokan: warna mukosa, nyeri tekan dan nyeri menelan

11) Leher: inspeksi dan palpasi kelenjar thyroid

12) Thorax dan pernafasan: infeksi, palpasi, perkusi,dan auskultasi (dada).

13) Jantung: palpasi, perkusi, damauskultasi (jantung)

14) Abdomen: inspeksi, palpasi, perkusi,dan auskultasi

15) Punggung: ada/tidak kalinan

16) Genetalia dan anus: kebersihan,terpasang kateter/tidak, kelainan

17) Ekstremitas: ekstremitas atas danekstremitas bawah


18) Kulit: kebersihan kulit, turgor kulit, lesi, kelainan

19) Status neurologi: saraf-saraf cranial dan tanda perangsangan selapu totak

p. Pemeriksaan tingkat perkembangan (0-6) tahun


Berdasarkan hasil pengkajian melalui DDST (denver development screening
test)untuk umur 0-6 tahun perkembangan anak diatur dalam 4 kelompok besar yang di sebut
sector perkembangan yang meliputi :

1) Motorik kasar : kemampuan anak-anak untuk menggunakan dan melibatkan sebagian


besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenan.

2) Motorik halus : kemampuan anak anak menggunakan bagian tubuh tertentu dan
dilakukan oleh otot halus sehingga tidak perlu tenaga, Namun perlu koordinasi yang
lebih kompleks.

3) Kognitif dan bahasa: kemampuan mengungkapkan perasaan, keinginan, dan pendapat


melalui pengucapan kata kata, kempuan mengerti dan memahami perkataan orang
lain serta berfikir.

4) Kemandirian dan bergaul : kemampuan anak untuk menyesuaikan diri dengan orang
lain.

H. Diagnosis Keperawatan
Masalah keperawatan merupakan suatupenilaianklinis mengenai respon klien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang belangsung
aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons
klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi berkaitan dengan kesehatan (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
Masalah keperawatan pada kasus pneumonia menurut (Dongoes, Marilynn
E.dkk.2000).

1. Bersihanjalannafas takefektif

2. Pertukarangas

3. Infeksi

4. Intoleransi aktivitas

5. Nyeri akut
6. Nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh

7. Kekurangan volum ecairan

I. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang di kerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang
diharapkan (Tim pokja SIKI PPNI, 2018). Intervensi keperawatan pada kasus pneumonia
berdasarkan buku standar intervensi keperawatan Indonesia sebagai berikut :

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan di harapkan bersihan jalan nafas


meningkat.

Kriteria hasil:

a) Batukefektif menigkat

b) Produksisputum menurun

c) Mengimenurun

d) Wheezingmenrun

e) Dispneamenurun

f) Sianosismenurun

g) Frekuensinafas membaik

h) Pola nafas membaik

- Intervensi keperawatan: Latihan batuk efektif


Observasi

- Identifikasi kemampuan batuk

- Monitor adanya retensi sputum

- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas

- Monitor input dan output cairan (mis.Jumlahdan karakteristik)

- Terapeutik

- Atur posisi semi-fowler atau fowler


- Pasang perlak dan bengkok dipangkuan pasien

- Buang secret pada septum


Edukasi

- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif

- Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, di tahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu ( dibulatkan ) selama 8 detik

- Anjurkan tarik nafas dalam hingga3 kali

- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik nafas dalam yang ke-3
Kalaborasi

- Kalaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu

2. Gangguan pertukaran gas

Tujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pertukarangas meningkat.

Kriteria hasil:

a) Dispneamenurun

b) Bunyinafastambahanmenurun

c) Pusingmenurun

d) Penglihankaburmenurun

e) Nafascuping hidung menurun

f) PCO2 dan PO2 membaik

g) Takikardimembaik

h) Sianosismembaik

i) Polanafasmembaik

- Intervensi keperawatan Pemantauan respirasi


Observasi

- Monitorfrekuensi,irama,kedalamandanupaya nafas

- Monitorpolanafas(sepertibradipnea,takipnea,hiperventilasi)
- Monitorkemampuanbatukefektif

- Monitoradanyaproduksisputum

- Monitoradanayasumbatanjalannafas

- Palpasikesimetrisanekspansiparu

- Auskultasibunyinafas

- Monitorsaturasioksigen

- MonitorAGD

- Monitorhasilx-raytoraks
Teraepeutik

- Aturintervalpemantauaanrespirasisesuaikondisipasien

- Dokumentasiakanhasil pemantauan
Edukasi

- Jelaskantujuan dan produser pemantauan

- Informasikan hasil pemantauaan, jika perlu

3. ResikoInfeksi

Tujuan:setelahdilakukantindakankeperawatandiharapkanresikoinfeksi berkurang.

Kriteriahasil:

a) Mengenalitandadangejalamengindikasikanrisikodalampenyebaran infeksi

b) Mengetahuicara mengurangipenularan infeksi

c) Mengetahuiaktivitasyangdapatmeningkatkaninfeksi

- Pencegahan infeksi
Observasi

- Identifikasiriwayatkesehatandanriwayatalergi

- Identifikasikontraindikasipemberianimunisasi

- Identifikasistatusimunisasisetiapkunjungankepelayanankesehatan
Terapeutik

- Berikansuntikanpadapadabayidibagian pahaanterolateral

- Dokumentasikaninformasi vaksinasi

- Jadwalkanimunisasipadaintervalwaktu yangtepat
Edukasi

- Jelaskantujuan,manfaat,resikoyangterjadi,jadwaldanefek samping

- Informasikanimunisasiyangdiwajibkanpemerintah

- Informasikanimunisasiyangmelindungiterhadappenyakitnamunsaatini tidak
diwajibkan pemerintah

- Informasikanvaksinasiuntukkejadiankhusus

- Informasikan penundaan pemberian imunisasi tidak berarti mengulang jadwal


imunisasi kembali

- Informasikan penyedia layananpekanimunisasi nasionalyangmenyediakan vaksin


gratis

4. Intoleransi aktivitas

Tujuan : setelah di lakukan tindakan keperawatan di harapkan toleransi aktivitas


meningkat.

Kriteriahasil:

a) Saturasioksigen meningkat

b) Kemudahandalammelakukanaktivitassehariharimeningkat

c) Keluhanlelah menurun

d) Dispneasaataktivitas menurun

e) Dispneasetelahaktivitasmenurun

f) Sianosismenurun

g) Tekanandarah membaik

h) Frekuensinafasmembaik

- Intervensi keperawatan :Manajemen energi


Observasi

- Identifikasigangguanfungsitubuhyangmengakibatkan kelelahan

- Monitorkelelahanfisikdanemosional

- Monitor poladan jamtidur

- Monitorlokasidantidaknyamanselama aktivitas
Terapeutik

- Sediakan lingkunggan nyaman dan rendah stimulasi


(mis.cahaya,suara,kunjungan)

- Lakukanlatihanrentanggerakfasifdan/atauaktif

- Berikanaktivitasdistraksiyangmenegangkan

- Fasilitasdudukdisisitempattidur,jikatidakdapatberpindah atauberjalan
Edukasi

- Anjurkantirahbaring

- Anjurkanmelakukanaktivitassecarabertahap

- Anjurkanmenghubungiperawatjikatandadagejalakelelahantidak berkurang.

- Ajarkankopinguntukmengurangikelelahan
Kolaborasi

- Kolaborasidenganahligizitentangcarameningkatkanasupanmakanan

5. Nyeri akut

Tujuan:Setelahdilakukantindakankeperawatandiharapkantingkatnyeri menurun.

Kriteriahasil:

a) Kemampuanmenuntaskanaktivitas meningkat

b) Keluhannyeri menurun

c) Meringis menurun

d) Sikapprotektif menurun

e) Kesulitantidurmenurun
f) Frekuensinadimembaik

g) Tekanandarah membaik

h) Polanafasbaik

i) Nafsumakanmembaik

j) Polatidur membaik

6. Defisit nutrisi

Tujuan:setelahdilakukantindakankeperawatandiharapakanstatus Nutrisi membaik.

Kriteria hasil:

a) Porsimakananyangdihabiskanmeningkat

b) Perasaancepatkenyangmenurun

c) Frekuensimakanmembaik

d) Nafsumakanmembaik

e) Membranemukosamembaik

- Intervensi keperawatan : Manajemennutrisi


Observasi

- Identifikasistatus nutrisi

- Identifikasialergidariintoleransi makanan

- Identifikasimakananyangdisukai

- Identifikasikebutuhankaloridanjenis nutrient

- Identifikasiperlunyapenggunaanselangnasogatik

- Monitorasupanmakanan

- Monitorberat badan

- Monitorhasilpemeriksaan laboratorium
Terapeutik

- Lakukanoralhygenesebelummakan,jika oerlu

- Fasilitasmementukanpedomandiet
- Sajikanmakananaasecaramenarikdansuhuyang sesuai

- Berikanmakanantinggiseratuntukmencegahkonstipasi

- Berikanmakanantinggikaloridantinggiprotein

- Berikansuplemenmakanan,jika perlu
Edukasi

- Anjurkanposisiduduk,jika mampu

- Anjurkandietyang diprogramkan
Kalaborasi

- Kalaborasi pemberian sebelum makan (misalakan pereda nyeri, antlementik,), jika


perlu

- Kalaborasi dengan ahli gizi untuk menetukan jumlah kalori dan jenis nutrisiyang
dibutuhkan. Jika perlu

7. Hipovolemia

Tujuan:Setelahdilakukantindakankeperawatandiharapakanstatuscairanmembaik.

Kriteriahasil:

a) Tugorkulitmeningkat

b) Dispneamenurun

c) Frekuensinadi membaik

d) Tekanandarah membaik

e) Membranemukosamembaik

f) Tekanannadimembaik

g) Suhutubuhmembaik

- Intervensikeperawatan: Manajemenhipovolemia
Observasi

- Periksatandadangejalahipovolemia(misalnyanadierabalemah,tekanan darah menurun,


tugor kulit menurun, membrane mukosa kering, dan lemah )

- Monitorintakedan output cairan


Terapeutik

- Hitungkebutuhancairan

- Berikanasupancairanoral
Edukasi

- Anjurkanmemperbanyakasupancairanoral

- Kolaborasi

- KolaborasipemberiancairanIVisotonis(mis.NaCl,RL)

- Kalaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. Glukosa 2,5 persen, NaCl 0,4 persen).

- Kolaborasipemberiancairankoloid(mis.Albumin,plasmanat

Anda mungkin juga menyukai