DISUSUN OLEH :
NIM : 202012036
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP FISIOLOGIS
Pneumonia menyerang tidak memandang usia, umum terjadi pada anak
maupun bayi, bahkan dapat terjadi pada semua usia. Menurut (Sudarti, 2010)
munculnya penyakit ini ditandai dengan batuk, nafas cepat dan sesak. Untuk ukuran
anak yang dianggap mengalami gangguan napas : Untuk anak balita usia 2 bulan
sampai 1 tahun tarikan nafas tiap menitnya mencapai 50 kali atau lebih, sedangan
untuk anak balita usia 1 tahun sampai 5 tahun tarikan napas tiap menit 40 kali atau
lebih. Penyakit ini saat berbahaya karena menyangkut organ vital.
B. DEFINISI
C. KARAKTERISTIK
Menurut Kaswandani.N (2017). Banyak orang tua yang tidak mengenali gejala
atau tanda pneumonia pada bayi. Hal ini menyebabkan penyakit ini sering kali
terlambat ditangani. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala pneumonia pada bayi:
1. Demam tinggi.
5. Batuk pilek.
10. Bayi yang terserang pneumonia akibat infeksi virus terkadang juga bisa mengalami
muntah dan diare.
D. FAKTOR PENYEBAB
c. Micoplasma pneumonia
e. Benda asing
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya pneumonia ialah daya tahan tubuh
yang menurun misalnya akibat Malnutrisi Energi Protein (MEP), penyakit menahun,
trauma pada paru, anestesia, aspirasi, dan pengobatan dengan antibiotik yang tidak
sempurna (Ngastiyah, 2015
E. TAHAPAN-TAHAPAN
Penyakit pneumonia adalah Kuman yang masuk kedalam jaringan paru
melalui saluran pernapasan bagian atas menuju ke bronkhiolus serta alveolus. Setelah
kuman masuk kemundian dapat menimbulkan reaksi peradangan dan dapat
menghasilkan cairan edema yang kaya akan protein. 9 Kuman pnemokokus dapat
menyebar dari alveoli ke seluruh segmen dan lobus. Leukosit dan eritrosit juga
mengalami peningkatan, sehingga alveoli menjadi penuh dengan cairan edema yang
berisi eritrosit, leokosit dan fibrin sehingga menyebabkan kapiler alveoli melebar,
paru menjadi tidak berisi udara. Pada tingkatan yang lebih lanjut, aliran darah
mengalami penurunan sehingga mengakibatkan alveoli penuh dengan leukosit dan
eritrosit menjadi lebih sedikit. Setelah itu paru tampak berubah warna menjadi abu
kekuningan. Perlahan sel darah merah yang masuk ke alveoli mengalami kematian
dan banyak terdapat eksudat pada bagian alveolus yang kemudian mengakibatkan
membran dari alveolus akan mengalami nekrosis yang dapat menyebabkan gangguan
proses difusi osmosis oksigen dan dapat berdampak pada menurunnya jumlah oksigen
yang bawa oleh darah. Secara klinis penderita mengalami pucat dan sianosis,
terjadinya penumpukan cairan purulent pada alveolus yang mengakibatkan
peningkatan tekanan pada bagian paru dan dapat mengalami penurunan kemampuan
mengambil oksigen dari luar dan menyebabkan berkurangnya kapasitas paru.
Sehingga penderita akan bernapas menggunakan otot bantu pernapasan yang dapat
menimbulkan retraksi dinding dada (Ulfa , 2019).
F. PENGKAJIAN
c. Pemeriksaan fisik
3) Tanda-tand vital:
- Nadi: takikardi
- Suhu: hipertermi
- Inspeksi: pengembangan paru berat dan tidak simetris, ada penggunaan otot
bantu napas
- Palpasi: adanya nyeri tekan, peningkatan vocal fremitus pada daerah yang
terkena.
I. INTERVENSI
Menurut Nurarif (2015) yaitu :
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mukus berlebihan yang
ditandai dengan jumlah sputum dalam jumlah yang berlebihan. Intervensi :
O : a. monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
b. monitor sputum
N : a. berikan oksigen jika perlu
b. lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
E : anjurkan asupancairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
K : kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspekteron, mukolitik, jika perlu
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan yang
ditandai dengan dispena Intervensi :
O : a. monitor saturasi oksigen
b. monitor adanya sumbatan jalan napas
N : atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
E : a. jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
b. informasikan hasil pemantauan, jika perlu
K:-
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Asupan diet kurang. Intervensi :
O : a. monitor berat badan
b. identifikasi status nutrrisi
N : memberikan ASI
E : ajarkan dieit yang diprogramkan
K : kolaborasi pemasangan infus
J. DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan, Salemba Medika, Jakarta.
Nurarif A.H & Kusuma H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc ed 1. Jogjakarta : Penerbit Mediaction
Nugroho T. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, Penyakit Dalam
cetakan 1. Yogyakarta : Penerbit Nuha Medika
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 30 – 05 - 2022
Identitas pasien
a. Identitas Pasien
Nama : An. A
Tanggal Lahir : 11 Februari 2020
Umur : 2 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : Tidak Sekolah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Bojong RT 003 RW 004 Krendowahono Gondangrejo
Karanganyar
Suku : Jawa
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bojong RT 003 RW 004 Krendowahono Gondangrejo
Karanganyar
Hubungan dengan Pasien : Ayah
B. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan pasien batuk sejak kemarin siang.
C. Riwayat Kesehatan sekarang
Pasien masuk ke IGD RSUD Ibu Fatmawati Surakarta pada hari Senin 30 Mei 2022
pukul 15.20 WIB dengan keluhan utama yaitu batuk sejak kemarin siang, disertai
napas yang terlihat lebih cepat dan badan terasa panas sejak 1 hari yang lalu, badan
tampak lemas dan sesak nafas.
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu pasien mengatakan pasien pada saat umur 1 tahun pernah dirawat di Rumah Sakit
karena penyakit epilespsi.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada penyakit menular atau turun menurun dari keluarga
sebelumnya.
Haed to toe
a. Kepala
1) Bentuk dan ukuran kepala: Normal, tidak terdapat nyeri
2) Pertumbuhan rambut : Normal
3) Kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe
b. Muka
1) Mata
- Kebersihan : Bersih
- Fungsi penglihatan : Baik
- Konjungtiva : Warna merah muda, tidak anemis
- Sclera : Berwarna putih, tidak iterik
- Pupil : Isokor
- Diameter : 3mm | 3mm
- Reflek terhadap cahaya : Baik, pupil isokor
- Penggunaan alat bantu penglihatan : Tidak ada
2) Hidung
- Fungsi Penciuman : Baik
- Secret : Tidak ada
- Nyeri Sinus : Tidak ada
- Polip : Tidak ada
- Napas Cuping Hidung: Tidak ada
3) Mulut
- Kemampuan Berbicara : Baik
- Keadaan Bibir : Lembab
- Selaput Mukosa : Lembab
- Warna Lidah : Agak putih
- Keadaan Gigi : Baik
- Bau Nafas : Tidak ada
- Dahak : Tidak ada
4) Gigi
- Kebersihan : Tidak terdapat karang gigi
- Masalah : Tidak ada
5) Telinga
- Fungsi Pendengaran : Baik
- Bentuk : Simetris antara kiri dan kanan
- Kebersihan : Bersih
- Serumen : Tidak ada
- Nyeri Telinga : Tidak ada
c. Leher
- Bentuk : Normal
- Pembesaran Tyroid : Tidak ada pembesaran
- Kelenjar Getah Bening : Tidak ada pembesaran
- Nyeri Waktu Menelan : Tidak ada
d. Dada (Thorax)
1) Paru – Paru
- Inspeksi : Dada tampak simetris, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
2) Jantung
- Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
- Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
- Perkusi : Batas Jantung Normal
- Auskultasi : S1 dan S2 Reguler
3) Abdomen
- Inspeksi : Simetris, tidak ada edema
- Auskultasi : Bising usus 12×/menit
- Perkusi : Timpani
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
4) Ekstremitas
a) Atas
- Kekuatan otot kanan dan kiri :5|5
- ROM kanan dan kiri : Normal
- Perubahan bentuk tulang : Tidak ada
- Pergerakan sendi bahu : Normal
- Perabaan Akral : Hangat
- Pitting Edema : Tidak ada
b) Bawah
- Kekuatan otot kanan dan kiri :5|5
- ROM kanan dan kiri : Normal
- Perubahan bentuk tulang : Tidak ada
- Varises : Tidak ada
- Perabaan Akral : Hangat
- Pitting Edema : Tidak ada
5) Integumen : Turgor kulit baik, tidak ada edema, tidak terdapat luka
H. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang : hasil lab
Hematologi
Darah Lengkap
Hemoglobin 14.1 gr/dl 10.8 – 15.6
Hitung Jenis
Leukosit
0 % 0–1
Basofil
1 % 1–4
Eosinofil
29 % 20 – 40
Limfosit
6 % 2– 8
Monosit
2 % 2-6
Neutrofil Batang
H 81 % 50-70
Neutrofil segmen
27.9 Pg 22.0-34.0
MCH
H 36.7 g/dL 82.0-36.0
MCHC
76.2 fL < 3.13
MCV
H 8.10
Rasio N/L
Analisis data :
bibir mencucu
(dibulatkan) selama
delapan detik.
3. Anjurkan
mengulangi tarik
napas dalam hingga
tiga kali
K:
Kolaborasi pemberian - Agar
man
napas
memb
aik
Implementasi Keperawatan
Hari 1
No Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi respon Ttd
(Hari/ keperawatan keperawatan
Tgl/Jam)
1. Senin, 30- Bersihan 1. Mengukur status S : Katon
05-2022 Jalan Nafas oksigen pasien. - Ibu pasien mengatakan
07.30 Tidak Efektif 2. Memonitor pola klien terlihat sesak napas
b.d napas (frekuensi, - Pernafasan cepat,
Penumpukan kedalaman, usaha dangkal, dan batuk
Secret napas) nggrok-nggrok
O:
- Irama napas tidak teratur
- TTV:
TD: -
RR: 40x/menit
SpO2: 98%
09.00 Nadi: 136x/menit
Melakukan kolaborasi
Suhu: 37℃
pemberian obat
S:
Dexametason 2 mg ini
- Ibu pasien mengatakan
tidak ada alergi setelah
injeksi dan sesek
berkurang
O:
- Tidak ada reaksi alergi
11.00
Memberikan terapi obat/penolakan obat
nebulizer (ventolin) S:
- Ibu pasien setuju dan
bersedia untuk dilakukan
terapi nebulizer
O:
- Pasien menangis selama
diuap, setelah diuap ibu
mengatakan anaknya
lebih nyaman bernafas,
tidak gelisah dan batuk
berkurang
2. Senin, 30- Pola nafas 1. Mengukur status S: Katon
05-2022 tidak efektif oksigen pasien - Ibu pasien mengatakan
12.30 b.d hambatan 2. Memonitor pola klien terlihat sesak napas
upaya napas napas (frekuensi, dan batuk nggrok-nggrok
kedalaman, usaha - Pernafasan cepat dan
napas) dangkal
O:
- Irama napas tidak teratur
- TTV:
TD: -
RR: 40x/menit
SpO2: 98%
Nadi: 136x/menit
13.30 Suhu: 37℃
Mengobservasi keadaan
S:
umum dan
- Ibu pasien mengatakan
memposisikan semi-
sesak nafas sedikit
fowler atau fowler
menurun saat berada di
posisi yang telah
diajarkan
O:
- Pasien terlihat lebih
nyaman dan tenang
Hari 2
No Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi respon Ttd
(Hari/ keperawatan keperawatan
Tgl/Jam)
1. Selasa, 31- Bersihan - Menganjurkan S: Katon
05-2022 Jalan Nafas latihan batuk - Ibu pasien mengatakan
07.30 Tidak Efektif efektif, dan monitor sesak napas semakin
b.d adanya retensi berkurang
penumpukan sputum. - Ibu pasien mengatakan
secret klien lebih baik dari hari
sebelumnya
O:
- TTV
TD: -
N: 127x/menit
S: 36℃
RR: 40x/menit
08.00 1. Mengatur posisi SpO2: 99%
pasien untuk S:
memaksimalkan - Menganjurkan ibu untuk
oksigen N: 102x/menit
RR: 36x/menit
SpO2: 98%
Hari 3
No Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi respon Ttd
(Hari/ keperawatan keperawatan
Tgl/Jam)
1. Rabu, 01- Bersihan Mengkaji bersihan jalan S: Katon
06-2022 Jalan Nafas nafas, - Ibu pasien mengatakan
07.30 Tidak Efektif kedalaman, dan sudah tidak ada sesak
b.d frekuensi nafas napas lagi
penumpukan O:
secret - Pasien tampak batuk
produktif dan secret
berkurang
batuk S:
3. Mengukur TTV O:
- Adanya reflek batuk
- Suara nafas vesikuler
- TTV:
TD: -
SpO2: 98%
RR: 28 x/menit
N: 100 x/menit,
S: 36,5℃
2. Rabu,01- Pola nafas Mengkaji bersihan jalan S: Katon
06-2022 tidak efektif nafas, - Ibu pasien mengatakan
12.00 b.d hambatan kedalaman, dan sudah tidak ada sesak
upaya napas frekuensi nafas napas lagi
O:
- Pasien tampak batuk
produktif
Melakukan kolaborasi
dalam pemberian S:
ihalasi nebulizer - Ibu pasien setuju dan
bersedia untuk dilakukan
terapi nebulizer
O:
- Pasien menangis selama
diuap, setelah diuap ibu
mengatakan anaknya
lebih nyaman bernafas
4. Memantau reflek
dan tidak gelisah
batuk
S:
5. Mengauskultasi
- Ibu pasien mengatakan
bunyi nafas
batuk sudah berkurang
Mengukur TTV
O:
- Adanya reflek batuk
- Suara nafas vesikuler
- TTV:
TD: -
SpO2: 98%
RR: 28 x/menit
N: 100 x/menit,
S: 36,5℃
Evaluasi Formatif
No Waktu Diagnosa Evaluasi TTD
(Hari/Tgl/Jam) Keperawatan
1. Senin, 30-05- Bersihan Jalan Nafas S: Katon
2022 Tidak Efektif b.d Ibu pasien mengatakan klien
07.00 penumpukan secret terlihat sesak napas,
pernafasan cepat dan juga
dangkal
O:
- Irama napas tidak teratur
- TTV :
TD: -
RR: 40x/menit
SpO2: 98%
Nadi: 136x/menit
Suhu: 37℃
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
1. Mengobservasi
2. Menghitung frekuensi
nafas dan melihat irama
nafas
3. Menganjurkan latihan
batuk efektif, dan monitor
adanya retensi sputum
Mengkolaborasi pemebrian
nebulizer dan obat
Evaluasi Sumatif
No Waktu Diagnosa Evaluasi TTD
(Hari/Tgl/Jam) Keperawatan
1. Rabu, 01-06- Bersihan jalan nafas S: Katon
2022 tidak efektif b.d Ibu pasien mengatakan bahwa
07.00 penumpukan secret klien sudah tidak merasakan
batuk dan sesak napas lagi,
O:
- TTV :
TD: -
SpO2: 98%
RR: 28 x/menit
N: 100 x/menit,
S: 36,5℃
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan Intervensi
2. Rabu, 01-06- Pola nafas tidak S:Ibu pasien mengatakan bahwa Katon
2022 efektif b.d Hambatan klien sudah tidak merasakan
07.00 upaya nafas batuk dan sesak napas lagi,
O:
- TTV :
TD: -
SpO2: 98%
RR: 28 x/menit
N: 100 x/menit,
S: 36,5℃
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan Intervensi