DISUSUN OLEH :
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah
tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg,
tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi
merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini
terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
B. Etiologi Hipertensi
Berdasarkan etiologinya hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi hipertensi
primer/essensial dengan insiden 80-95% dimana pada hipertensi jenis ini tidak
diketahui penyebabnya. Selain itu terdapat pula hipertensi sekunder akibat
adanya suatu penyakit atau kelainan yang mendasari, seperti stenosis arteri
renalis, penyakit parenkim ginjal, feokromositoma, hiperaldosteronism, dan
sebagainya.(Endang Triyanto,2014)
C. Pathofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darahterletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak.Dari pusat vasomotor ini bermulajaras saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar darikolumna medulla
spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.Rangsangan pusatvasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui systemsaraf
simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskanasetilkolin,
yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah dimana
dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluhdarah.
Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi
responpembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi.Individu dengan hipertensi
sangatsensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas
mengapa haltersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis
merangsangpembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga
terangsang,mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi.
D. Pathways
E. Komplikasi
Tekanan darah tinggo(Hipertensi) bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ lain
di dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani hipertensi dapat menyebabkan komplikasi
seperti :
- Penyakit jantung
- Stroke
- Penyakit ginjal
- Retinopati (Kerusakan retina)
- Penyakit pembuluh darah tepi
- Gangguan syaraf
- Sindrom metabolik
- Aneurisma otak
- Demensi saskuler
(Mubarak,2015)
F. Manifestasi Klinis
Gambaran klinis pasien hipertensi meliputi nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang
disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial. Penglihatan
kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi. Ayunan langkah yang tidak mantap
karena kerusakan susunan saraf pusat. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal
dan filtrasi glomerulus. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan
tekanan kapiler. Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu
pusing, muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba,
tengkuk terasa pegal dan lain-lain (Nurarif A.H & Kusuma H.,2016)
I. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu:
Pemeriksaan penunjang seperti:
a) Darah rutin hemoglobin:untuk mengkaji hubungan dari sel sel tehadap volume
cairan dan dapat dapat mengindikasikan factor resiko:anemia
b) Blood unit nitrogen memberikan informasi tentang perfusi atau fungsi ginjal
c) Kalsium serum:hiplokemia dapat mengindikasikan adanya aldostren utama
menjadi efek deruatik
d) Kolstrol dan trigliserid serum yaitu peningkatan kadar dapat mengidentifikasi
pencetus untuk adanya plak ateromatosa
e) Urinalisa
f) Steroid urin
g) Ekg
h) Foto dada
Pemeriksan lanjutan tergantung dari keadaan klinis dan hasil pemeriksaan yang
pertama:
a) IVP:dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit perenkim
ginjal,batu ginjal/ureter.
b) CT scan:mengkaji adanya tumor cerebral
c) IUP:mengidentifikasi penyebab hipertensi
d) Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi:spinal tab,CAT scan
J. Asuhan Keperawatan Menurut Teori
a) Aktivitas/istirahat
Gejala :kelemahan,letih,nafas pendek,gaya hidup monoton
Tanda:frekuensi jantung meningkat,perubahan irama jantung takipnea
b) Sirkulasi
Gejala:riwayat hipertensi,ateroskerosis,penyakit jantung koroner/penyakit serbavaskuler.
Tanda:kenaikan TD,nadi denyutan jelas,frekuensi/irama takikardai,bunyi jantung
murmur,ekstermitas,perubahan warna kulit.suhu dingin
c) Integritas ego
Gejala:riwayat perubahan kepribadian,ansietas,depresi,euphoria,marah
Tanda:letupan suasana hati,gelisah,factor stress multiple
d) Eliminasi
Gejala:gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
e) Makanan atau cairan
Gejala:makanan yang disukai dapat mencakup makanan tinggi garam,lemak dan
kolestrol,mual, munth.
Tanda:BB normal,edema,konjungvena,peningkatan JVP.
f) Neusensori
Gejala:keluhan pusing/pening,sakit kepala,kelemahan pada sisi tubuh,gangguan
pengeliatan kabur
Tanda:perubahan orientasi,pola nafas,isi bicara efek,roses piker atau memori,respon
monitorik penurunan kekuatan genggaman,prosespikir atau memori.
g) Nyeri atau ketidaknyamanan
h) Pernapasan
Gejala:dispenea yang berkaitan dengan aktifitas,takpinea,ortopnea,dispnea
Tanda:penggunaaan otot aksesoris,bunyi nafas tambahan sianosis
i) Keamanan
Gejala:gangguan koordinasi,cara jalan
Tanda:episode parestesia unilateral transien
j) Pembelajaran/penyuluhan
Gejala: factor resiko keluarga hiperteni,penyakit jantun g,penyakit serebralvasculer.
Diagnosa Keperawatan
- Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan
vaskuler serebral.
- .Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
dengan intake yang tidak adekuat
f) Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum :
Kesadaran : CM (Compos metis)
2. Tanda tanda vital
Tekanan darah: 236/146 mmHg
Suhu : 36°C
Nadi : 107x/menit
Respirasi : 23x/menit
3. BB/TB
berat badan : 70 kg
tinggi badan : 160 cm
g) Pemeriksaan sistematis : head to toe
1. Kepala : bentuk simetris, tidak ada edema, tidak ada lesi, tidak ada benjolan
2. Rambut : banyak teedapat rambut warna putih (uban)
3. Mata : konjungtiva normal, idak ada edema
4. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada cuping hidung, tidak ada sekret,
tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan pada tulang hidung
5. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
6. Mulut : tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering, tidak
ada pembesaran tonsil.
7. Dada : bentuk simetris, suara jantung regular, suara paru vesikular.
8. Genetalia : bersih, tidak ada kelainan
9. Kulit : Bersih, turgor kulit <2 detik
10. thorak :
Inspeksi : Bentuk simetris, bergerak dengan mudah saat respirasi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : perkusi diatas permukaan paru dalam keadaan normal
Aukultasi : Bronchial
11. Abdomen :
Inspeksi : Simetris
Aukultasi : Bising Usus
22x/menit Palpasi : ada nyeri
tekan
Perkusi : Timpani
12. Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis, pulsasi pada dinding thoraks
lemah Palpasi : dinding thoraks teraba
Perkusi : Tidak ada pembesaran disekeliling
jantung Aukultasi : Terdengar lup
13. Ekstermitas :
Atas : tidak ada odema, terpasang infus RL 20 Tpm
Bawah : tidak ada odem
2. Analisa data
No HARI/TANGGAL/ DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
JAM
- pasien mengatakan
nyeri perut
Sifat Nyeri :
P : penyakit hipertensi
Q : Seperti ditusuk-tusuk
dan cekot – cekot
R : Bagian perut
S : Skala nyeri 5
T : hilang timbul
2. Sabtu,18 Juni 2022 Ds : Defisit pengetahuan Kurang terpapar
informasi
09.30 -Pasien mengatakan
kurang tau penyakit
hipertensi
Do :
DO :
- Pasien tampak lelah dan
tampak pucat
- TTV:
TD : 236/146 mmhg
N : 107 x/mnt
S : 36 C
RR : 23 x/mnt
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
JAM
O:
Sifat Nyeri :
P : penyakit hipertensi
Q : Seperti ditusuk-
tusuk dan cekot –
cekot
R : Bagian perut
S : Skala nyeri 5
T : hilang timbul
07.30 Berikan teknik non S : Pasien Katon
farmakologi untuk mengatakan
mengurangi rasa nyeri . belum tau cara
teknik non
farmakologi
untuk
mengurangi rasa
nyeri.
O : Pasien tampak
terbaring di tempat
tidur menahan nyeri
perut.
O : pasien tampak
bingung
O : analgetic masuk
melalui IV
Sabtu, 18 Defisit Mengobservasi tingkat S : Pasien Katon
Juni 2022
pengetahuan pengetahuan tentang mengatakan tidak
09.00
berhubungan penyakit hipertensi tau apa itu
dengan hipertensi
kurang
O : Pasien tampak
terpapar
bingung dengan
informasi
penyakitnya
Sifat Nyeri :
P : penyakit hipertensi
Q : Seperti cekot –
cekot
R : Bagian perut
S : Skala nyeri 4
T : hilang timbul
07.30 Berikan teknik non S : Pasien Katon
farmakologi untuk mengatakan
mengurangi rasa nyeri sudah mulai
. paham cara
teknik non
farmakologi
untuk
mengurangi rasa
nyeri.
O : Pasien tampak
melakukan
teknik non
farmakologi.
08.00 Mengajarkan teknik S : Pasien Katon
non farmakologi mengatakan
mulai paham
megetahui teknik
non farmakologi
O : pasien tampak
mulai paham
08.30 Berkolaborasi dengan S : Pasien Katon
dokter pemberian obat mengatakan
bersedia
diberikan obat
O : analgetic masuk
melalui IV
Minggu, 19 Defisit Mengobservasi tingkat S : Pasien Katon
Juni 2022
09.00 pengetahuan pengetahuan tentang mengatakan
berhubungan penyakit hipertensi paham apa itu
dengan hipertensi
kurang
O : Pasien tampak
terpapar
informasi
memahami dengan
penyakitnya
09.30 Menjelaskan S : Pasien Katon
Patofisiologi penyakit mengatakan
dengan cara yang tepat. memahami yang
dijelaskan
perawat.
O : pasien tampak
mulai memahami
yang dijelaskan
perawat
Sifat Nyeri :
P : penyakit hipertensi
Q : Seperti cekot –
cekot
R : Bagian perut
S : Skala nyeri 2
T:-
07.30 Berikan teknik non S : Pasien Katon
farmakologi untuk mengatakan
mengurangi rasa nyeri sudah paham
. cara teknik non
farmakologi
untuk
mengurangi rasa
nyeri.
O : Pasien tampak
melakukan
teknik non
farmakologi.
08.00 Mengajarkan teknik S : Pasien Katon
non farmakologi mengatakan
paham megetahui
teknik non
farmakologi
O : pasien tampak
paham teknik non
farmakologi
08.30 Berkolaborasi dengan S : Pasien Katon
dokter pemberian obat mengatakan
bersedia
diberikan obat
O : analgetic masuk
melalui IV
Senin, 20 Defisit Mengobservasi tingkat S : Pasien Katon
Juni 2022
09.00 pengetahuan pengetahuan tentang mengatakan
berhubungan penyakit hipertensi paham apa itu
dengan hipertensi
kurang
terpapar
O : Pasien tampak
informasi
memahami dengan
penyakitnya
09.30 Menjelaskan S : Pasien Katon
Patofisiologi penyakit mengatakan
dengan cara yang tepat. memahami yang
dijelaskan
perawat.
O : pasien tampak
memahami yang
dijelaskan
perawat
P : penyakit hipertensi
Q : Seperti ditusuk-tusuk
dan cekot – cekot
R : bagian perut
S : Skala nyeri 5
T : hilang timbul
O:
TTV:
TD:232/146 mmHg
S : 36°C
N : 107x/menit
R : 23x/menit
- konjungtiva anemis
mukosa bibir
kering
A : Intervensi 1, 2, dan 3,4
dilanjutkan
P : Masalah belum teratasi
09.00 Defisit pengetahuan S : Katon
berhubungan dengan Pasien mengatakan
kurang terpapar tidak tau apa itu
informasi hipertensi
Pasien mengatakan
belum paham yang
dijelaskan perawat
O:
Pasien tampak
bingung dengan
penyakitnya
pasien tampak
belum paham yang
dijelaskan perawat
A : Intervensi 1, 2, dan 3,4
dilanjutkan
P : Masalah belum teratasi
12.00 Resiko penurunan S: Katon
curah jantung b.d - Pasien mengatakan batuk
penurunan frekuensi selama 3 hari
jantung - Pasien mengatakan lemas
O:
- Pasien tampak lelah dan
tampak pucat
- TTV:
TD : 236/146 mmhg
N : 107 x/mnt
S : 36 C
RR : 23 x/mnt
A : Intervensi 1,2,3,dan 4
lanjutkan
P: Masalah belum teratasi
2. Minggu, 19 Juni Nyeri akut S : Katon
2022 07.00 pasien mengatakan
berhubungan
pusing kepala
dengan Agen
sudah berkurang
Pencedera
pasien mengatakan
Fisiologis
nyeri perut mulai
berkurang
Sifat Nyeri :
P : penyakit hipertensi
Q : cekot – cekot
R : bagian perut
S : Skala nyeri 4
T : hilang timbul
O:
TTV:
TD:180/100 mmHg
S : 36°C
N : 100x/menit
R : 23x/menit
- konjungtiva anemis
mukosa bibir
kering
A : Intervensi 1, 2, dan 3,4
dilanjutkan
P : Masalah belum teratasi
09.00 Defisit pengetahuan S : Katon
berhubungan dengan Pasien mengatakan
kurang terpapar sedang memahami
informasi penyakit hipertensi
Pasien mengatakan
mulai paham yang
dijelaskan perawat
O:
Pasien tampak
memahami dengan
penyakitnya
pasien tampak
mulai paham yang
dijelaskan perawat
A : Intervensi 1, 2, dan 3,4
dilanjutkan
P : Masalah belum teratasi
12.00 Resiko penurunan S: Katon
curah jantung b.d - Pasien mengatakan batuk
penurunan frekuensi sudah mulai berkurang
jantung - Pasien mengatakan lemas
sudah berkurang
O:
- Pasien tampak lebih sehat
- TTV:
TD : 180/100 mmhg
N : 100 x/mnt
S : 36 C
RR : 23 x/mnt
A : Intervensi 1,2,3,dan 4
lanjutkan
P: Masalah belum teratasi
7. EVALUASI SUMATIF
NO HARI/TGL/JAM DIAGNOSA EVALUASI
P : penyakit hipertensi
Q : cekot – cekot
R : bagian perut
S : Skala nyeri 0
T : hilang timbul
O:
TTV:
TD:120/80 mmHg
S : 36°C
N : 800x/menit
R : 23x/menit
Pasien tampak
memahami dengan
penyakitnya
pasien tampak paham
yang dijelaskan perawat
A : Intervensi 1, 2, dan 3,4
dihentikan
P : Masalah teratasi
Resiko penurunan curah S:
jantung b.d penurunan - Pasien mengatakan sudah tidak
frekuensi jantung batuk
- Pasien mengatakan sudah tidak
lemas
O:
- Pasien tampak lebih sehat
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/mnt
S : 36 C
RR : 23 x/mnt
A : Intervensi 1,2,3,dan 4
dihentikan
P: Masalah teratasi