DISUSUN OLEH :
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah
tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg,
tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi
merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini
terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
B. Etiologi Hipertensi
Berdasarkan etiologinya hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi hipertensi
primer/essensial dengan insiden 80-95% dimana pada hipertensi jenis ini tidak
diketahui penyebabnya. Selain itu terdapat pula hipertensi sekunder akibat adanya
suatu penyakit atau kelainan yang mendasari, seperti stenosis arteri renalis, penyakit
parenkim ginjal, feokromositoma, hiperaldosteronism, dan sebagainya.(Endang
Triyanto,2014)
C. Pathofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darahterletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak.Dari pusat vasomotor ini bermulajaras saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar darikolumna medulla
spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.Rangsangan pusatvasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui systemsaraf simpatis
ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskanasetilkolin, yang
akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah dimana dengan
dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluhdarah. Berbagai
factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi responpembuluh darah
terhadap rangsang vasokonstriksi.Individu dengan hipertensi sangatsensitive terhadap
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa haltersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsangpembuluh darah sebagai
respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,mengakibatkan tambahan
aktivitas vasokonstriksi.
D. Pathways
(Sukarno,2016)
E. Komplikasi
Tekanan darah tinggo(Hipertensi) bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ lain
di dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani hipertensi dapat menyebabkan komplikasi
seperti :
- Penyakit jantung
- Stroke
- Penyakit ginjal
- Retinopati (Kerusakan retina)
- Penyakit pembuluh darah tepi
- Gangguan syaraf
- Sindrom metabolik
- Aneurisma otak
- Demensi saskuler
(Mubarak,2015)
F. Manifestasi Klinis
Gambaran klinis pasien hipertensi meliputi nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang
disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial. Penglihatan
kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi. Ayunan langkah yang tidak mantap
karena kerusakan susunan saraf pusat. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal
dan filtrasi glomerulus. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan
tekanan kapiler. Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu
pusing, muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk
terasa pegal dan lain-lain (Nurarif A.H & Kusuma H.,2016)
Terapi farmakologi bertujuan untuk mengontrol tekanan darah hingga mencapai tujuan
terapi pengobatan. Berdasarkan JNC VIII pilihan antihipertensi didasarkan pada ada
atau tidaknya usia, ras, serta ada atau tidaknya gagal ginjal kronik. Apabila terapi
antihipertensi sudah dimulai, pasien harus rutin kontrol dan mendapat pengaturan dosis
setiap bulan hingga target tekanan darah tercapai. Perlu dilakukan pemantauan tekanan
darah, LFG dan elektrolit.
Jenis obat antihipertensi:
1. Diuretik Obat-obatan jenis diuretic bekerja dengan mengeluarkan cairan tubuh
(lewat kencing), sehingga volume cairan tubuh berkurang mengakibatkan daya
pompa jantung menjadi lebih ringan dan berefek pada turunnya tekanan darah.
Contoh obat-obatan ini adalah: Bendroflumethiazide, chlorthizlidone,
hydrochlorothiazide, dan indapamide.
2. ACE-Inhibitor Kerja obat golongan ini menghambat pembentukan zat angiotensin
II (zat yang dapat meningkatkan tekanan darah). Efek samping yang sering timbul
adalah 10 batuk kering, pusing sakit kepala dan lemas. Contoh obat yang tergolong
jenis ini adalah Catopril, enalapril, dan lisinopril.
3. Calsium channel blocker Golongan obat ini berkerja menurunkan menurunkan daya
pompa jantung dengan menghambat kontraksi otot jantung (kontraktilitas). Contoh
obatyang tergolong jenis obat ini adalah amlodipine, diltiazem dan nitrendipine.
4. ARB Kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat angiotensin II pada
reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan
yang termasuk golongan ini adalah eprosartan, candesartan, dan losartan.
5. Beta blocker Mekanisme obat antihipertensi ini adalah melalui penurunan daya
pompa jantung. Jenis obat ini tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui
mengidap gangguan pernafasan seperti asma bronchial.
H. Penatalaksaan Keperawatan
Identifikasi skala nyeri
Berikan teknik non farmakologi
Kaji TTV
Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian obat
Mempertahankann tirah baring selama fase akut
. Pantau tanda – tanda vital
Beri tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala, Misal ;
kompres dingin pada dahi, beri pijatan di leher atau punggung d. Ajarkan teknik
relaksasi
Hilangkan atau minimalkan aktivitas vasokonstriksi yang dapat meningkatkan
sakit kepala Misal ; mengejan saat buang air besar, batuk panjang, membungkuk
Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian terapi analgetik
I. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu:
Pemeriksaan penunjang seperti:
a) Darah rutin hemoglobin:untuk mengkaji hubungan dari sel sel tehadap volume
cairan dan dapat dapat mengindikasikan factor resiko:anemia
b) Blood unit nitrogen memberikan informasi tentang perfusi atau fungsi ginjal
c) Kalsium serum:hiplokemia dapat mengindikasikan adanya aldostren utama menjadi
efek deruatik
d) Kolstrol dan trigliserid serum yaitu peningkatan kadar dapat mengidentifikasi
pencetus untuk adanya plak ateromatosa
e) Urinalisa
f) Steroid urin
g) Ekg
h) Foto dada
Pemeriksan lanjutan tergantung dari keadaan klinis dan hasil pemeriksaan yang
pertama:
a) IVP:dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit perenkim
ginjal,batu ginjal/ureter.
b) CT scan:mengkaji adanya tumor cerebral
c) IUP:mengidentifikasi penyebab hipertensi
d) Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi:spinal tab,CAT scan
J. Asuhan Keperawatan Menurut Teori
a) Aktivitas/istirahat
Gejala :kelemahan,letih,nafas pendek,gaya hidup monoton
Tanda:frekuensi jantung meningkat,perubahan irama jantung takipnea
b) Sirkulasi
Gejala:riwayat hipertensi,ateroskerosis,penyakit jantung koroner/penyakit serbavaskuler.
Tanda:kenaikan TD,nadi denyutan jelas,frekuensi/irama takikardai,bunyi jantung
murmur,ekstermitas,perubahan warna kulit.suhu dingin
c) Integritas ego
Gejala:riwayat perubahan kepribadian,ansietas,depresi,euphoria,marah
Tanda:letupan suasana hati,gelisah,factor stress multiple
d) Eliminasi
Gejala:gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
e) Makanan atau cairan
Gejala:makanan yang disukai dapat mencakup makanan tinggi garam,lemak dan
kolestrol,mual, munth.
Tanda:BB normal,edema,konjungvena,peningkatan JVP.
f) Neusensori
Gejala:keluhan pusing/pening,sakit kepala,kelemahan pada sisi tubuh,gangguan
pengeliatan kabur
Tanda:perubahan orientasi,pola nafas,isi bicara efek,roses piker atau memori,respon
monitorik penurunan kekuatan genggaman,prosespikir atau memori.
g) Nyeri atau ketidaknyamanan
h) Pernapasan
Gejala:dispenea yang berkaitan dengan aktifitas,takpinea,ortopnea,dispnea
Tanda:penggunaaan otot aksesoris,bunyi nafas tambahan sianosis
i) Keamanan
Gejala:gangguan koordinasi,cara jalan
Tanda:episode parestesia unilateral transien
j) Pembelajaran/penyuluhan
Gejala: factor resiko keluarga hiperteni,penyakit jantun g,penyakit serebralvasculer.
Diagnosa Keperawatan
- Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan
vaskuler serebral.
- .Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
dengan intake yang tidak adekuat
b.Posisikan pasien Semi-fowler atau fowler dengan kaki bawah atau posisi
nyaman
f) Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum :
Kesadaran : CM (Compos metis)
2. Tanda tanda vital
Tekanan darah: 236/146 mmHg
Suhu : 36°C
Nadi : 107x/menit
Respirasi : 23x/menit
3. BB/TB
berat badan : 70 kg
tinggi badan : 160 cm
g) Pemeriksaan sistematis : head to toe
1. Kepala : bentuk simetris, tidak ada edema, tidak ada lesi, tidak ada benjolan
2. Rambut : banyak teedapat rambut warna putih (uban)
3. Mata : konjungtiva normal, idak ada edema
4. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada cuping hidung, tidak ada sekret,
tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan pada tulang hidung
5. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
6. Mulut : tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering, tidak ada
pembesaran tonsil.
7. Dada : bentuk simetris, suara jantung regular, suara paru vesikular.
8. Genetalia : bersih, tidak ada kelainan
9. Kulit : Bersih, turgor kulit <2 detik
10. thorak :
Inspeksi : Bentuk simetris, bergerak dengan mudah saat respirasi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : perkusi diatas permukaan paru dalam keadaan normal
Aukultasi : Bronchial
11. Abdomen :
Inspeksi : Simetris
Aukultasi : Bising Usus 22x/menit
Palpasi : ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
12. Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis, pulsasi pada dinding thoraks lemah
Palpasi : dinding thoraks teraba
Perkusi : Tidak ada pembesaran disekeliling jantung
Aukultasi : Terdengar lup
13. Ekstermitas :
Atas : tidak ada odema, terpasang infus RL 20 Tpm
Bawah : tidak ada odema
h. Pemeriksaan penunjang : hasil lab
Hematologi
Darah Lengkap
Basofil 0 % 0–1
Eosinofil 1 %
1–4
Limfosit L 10 % 20 – 40
2– 8
Monosit 4 %
Neutrofil segmen H 82 %
50-70
MCH 27.3 Pg
22.0-34.0
MCHC 34.0 g/dL
- pasien mengatakan
nyeri perut
Sifat Nyeri :
P : penyakit hipertensi
Q : Seperti ditusuk-tusuk
dan cekot – cekot
R : Bagian perut
S : Skala nyeri 5
T : hilang timbul
DO :
- TTV:
TD : 236/146 mmhg
N : 107 x/mnt
S : 36 C
RR : 23 x/mnt
2. Sabtu,18 Juni 2022 DS : Resiko penurunan Vasokontriksi
- Pasien mengatakan curah jantung
09.30
batuk selama 3 hari
- Pasien mengatakan
lemas
DO :
- Pasien tampak lelah dan
tampak pucat
- TTV:
TD : 236/146 mmhg
N : 107 x/mnt
S : 36 C
RR : 23 x/mnt
Do :
-Pasien tampak bertanya
-tanya tentang penyakit
hipertensi
-Pasien tampak pucat
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan Resusitensi pembuluh darah otak
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
4. RENCANA KEPERAWATAN
N HARI/TG DIAGNOS TUJUAN DAN INTERVEN RASIONAL NAM
o L A KRITERIA SI A
HASIL
/JAM
1. Sabtu , 18 O : 1. untuk Katon
Nyeri akut Setelah dilakukan
Juni 2022 identifikasi mengetahui
b.d tindakan selama
lokasi, lokasi,
10.00 Resusitensi 3x7jam diharapkan
karakteristik, karakteristik,
pembuluh tingkat nyeri
durasi, durasi,
darah otak berkurang dengan
frekuensi, frekuensi,
kriteria hasil :
kualitas, kualitas, dan
1. keluhan nyeri intensitas intensitas nyeri
menurun nyeri
2. Untuk
N : Berikan
2. pasien meringis mengurangi
teknik non
kesakitan menurun rasa nyeri
farmakologi
yang timbul
3. gelisah menurun.
E : Ajarkan kembali
teknik non
3. Untuk
farmakologi
mengajarka
K: n tehnik
yang dapat
Kolaborasika
mengurangi
n dengan
nyeri
dokter
pemberian 4. Pemberian
obat analgetic
dapat
mengurangi
nyeri
2. Sabtu, 18 Penurunan Setelah dilakukan O : 1. untuk Katon
Juni 2022
curah tindakan identifikasi mengetahui
11.00
jantung keperawatan tanda dan tanda dan
selama 3x7 jam gejala gejala primer
diharapkan primer penuruan
perubahan penurunan curah jantung.
frekuensi jantung curah
menurun. Dengan jantung.
kriteria hasil : N: 2. untuk
1. lelah menurun posisikan meningkatkan
2. batuk pasien semi- dorongan pada
berkurang fowler diafragma
3. pucat menurun. dengan kaki sehingga
ke bawah meningkatkan
atau posisi ekspansi dada
nyaman dan ventilasi
paru.
E: 3. untuk
Anjurkan melatih pasien
beraktivitas beraktivitas
secara ketika sudah
bertahap. sembuh
K : kolaborasi 4. untuk
pemberian menormalka
antiaritmia. n ritme
(jika perlu) jantung
3. Sabtu, 18 Defisit Setelah dilakukan O : 1. Mengetahui Katon
Juni 2022
12.30 pengetahua tindakan Observasi seberapa
n b.d keperawatan tingkat paham pasien
kurang selama 3x7 pengetahuan dengan
terpapar jam tenta penyakitnya
informasi Pasien mengerti ng penyakit
2. Supaya
apa itu penyakit hipertensi
pasien
hipertensi.
T: Jelaskan paham akan
dengan Kriterial Patofisiolo pentingnya
Hail : gi penyakit penyakit
dengan
1. Pasien paham Hipertensi
cara yang
akan pentingnya
tepa 3.Mengetahui
penyakit
berapa persen
hipertensi E : Berikan
pasien paham
penilaian
2. Pasien mampu Melakukan
tentang
melaksanakan tindakan
tingkat
prosedur yang selanjutnya
pengetahua
dijelaskan secara
n pasien
benar
mengenai
3. pasien mampu proses
menjelaskan penyakit
kembali apa yang
K
di jelaskan :kolaborasi
perawata dengan
pasien bisatidur dokter
dengan nyenyak untuk
tindakan
selanjutnya
5. IMPLEMENTASI
No Hari/tgl/jam DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON Paraf
1. Sabtu, 18 Nyeri akut Mengidentifikasi Skala S: Katon
Juni 2022 Nyeri
07.00 berhubungan - Pasien
dengan mengatakan
resusitensi pusing kepala
pembuluh - Pasien
darah otak mengatakan
nyeri perut
O:
Sifat Nyeri :
P
:penyakit
hipertensi
Q : Seperti
ditusuk-tusuk
dan cekot –
cekot
R : Bagian
perut
S : Skala nyeri 5
T : hilang timbul
07.30 Berikan teknik non S:Pasien Katon
farmakologi untuk mengatakan
mengurangi rasa nyeri . belum tau cara
teknik non
farmakologi
untuk
mengurangi rasa
nyeri.
O : Pasien
tampak terbaring
di tempat tidur
menahan nyeri
perut.
08.00 Mengajarkan teknik non S:Pasien Katon
farmakologi mengatakan
belum
megetahui
teknik non
farmakologi
O : pasien
tampak bingung
08.30 Berkolaborasi dengan S:Pasien Katon
dokter pemberian obat mengatakan
bersedia
diberikan obat
O : analgetic
masuk melalui
IV
Sabtu, 18 Penurunan Identifikasi tanda dan S : Pasien Katon
Juni 2022
09.00 Curah gejala primer mengatakan
Jantung b.d penurunan curah pusing kepala
Vasokontriksi jantung. O : pasien tampak
lemas dan pucat
Sifat Nyeri :
P : penyakit
hipertensi
Q : Seperti
cekot – cekot
R : Bagian
perut
S : Skala nyeri 4
T : hilang timbul
07.30 Berikan teknik non S : Pasien Katon
farmakologi untuk mengatakan
mengurangi rasa sudah mulai
nyeri . paham cara
teknik non
farmakologi
untuk
mengurangi rasa
nyeri.
O : Pasien
tampak
melakukan
teknik non
farmakologi.
08.00 Mengajarkan teknik S:Pasien Katon
non farmakologi mengatakan
mulai paham
megetahui teknik
non farmakologi
O: pasien tampak
mulai paham
08.30 Berkolaborasi dengan S:Pasien Katon
dokter pemberian obat mengatakan
bersedia
diberikan obat
O : analgetic
masuk melalui
IV
Minggu, Penurunan Identifikasi tanda dan S : Pasien Katon
19 Juni
2022 curah jantung gejala primer mengatakan
09.00 b.d penurunan curah pusing kepala
vasokontriksi jantung. hilang timbul
O : pasien tampak
lemas dan pucat
mulai berkurang
09.30 posisikan pasien S: Pasien Katon
semi-fowler dengan mengatakan
kaki ke bawah atau nyaman dengan
posisi nyaman semi- fowler
O : pasien tampak
rileks
10.00 Anjurkan beraktivitas S : pasien Katon
secara bertahap. mengatakan mulai
mencoba
beraktivitas
O : pasien tampak
beraktivitas duduk
dan berlatih
aktivitas
10.30 kolaborasi pemberian S : Pasien Katon
antiaritmia. (jika mengatakan
perlu) bersedia diberikan
obat
O : memasukkan
obat melalui IV
Minggu, Defisit Mengobservasi S : Pasien Katon
19 Juni
2022 pengetahuan tingkat pengetahuan mengatakan
11.00 berhubungan tentang penyakit paham apa itu
dengan hipertensi hipertensi
kurang O : Pasien
terpapar tampak
informasi memahami
dengan
penyakitnya
11.30 Menjelaskan S:Pasien Katon
Patofisiologi penyakit mengatakan
dengan cara yang memahamiyang
tepat. dijelaskan
perawat.
O : pasien
tampak mulai
memahami
yang dijelaskan
perawat
Sifat Nyeri :
P : penyakit
hipertensi
Q : Seperti
cekot – cekot
R : Bagian
perut
S : Skala nyeri 2
T:-
07.30 Berikan teknik non S : Pasien Katon
farmakologi untuk mengatakan
mengurangi rasa sudah paham
nyeri . nonfarmakologi
untuk
mengurangi
rasanyeri.
O : Pasien
tampak
melakukan
teknik non
farmakologi.
08.00 Mengajarkan teknik S : Pasien Katon
non farmakologi mengatakan
paham
megetahui
teknik non
farmakologi
O : pasien
tampak paham
teknik non
farmakologi
08.30 Berkolaborasi dengan S:Pasien Katon
dokter pemberian obat mengatakan
bersedia
diberikan obat
O : analgetic
masuk melalui
IV
Senin, 20 Penurunan Identifikasi tanda dan S : Pasien Katon
Juni 2022
09.00 curah jantung gejala primer mengatakan
b.d penurunan curah pusing kepala
Vasokontriksi jantung. hilang
O : pasien tampak
lebih sehat
09.30 posisikan pasien S: Pasien Katon
semi-fowler dengan mengatakan
kaki ke bawah atau nyaman dengan
posisi nyaman semi- fowler
O : pasien tampak
rileks
10.00 Anjurkan beraktivitas S : pasien Katon
secara bertahap. mengatakan sudah
beraktivitas
O : pasien tampak
beraktivitas
10.30 kolaborasi pemberian S : Pasien Katon
antiaritmia. (jika mengatakan
perlu) bersedia diberikan
obat
O : memasukkan
obat melalui IV
Senin, 20 Defisit Mengobservasi S : Pasien Katon
Juni 2022
11.00 pengetahuan tingkat pengetahuan mengatakan
berhubungan tentang penyakit paham apa itu
dengan hipertensi hipertensi
kurang
O : Pasien
terpapar
tampak
informasi
memahami
dengan
penyakitnya
11.30 Menjelaskan S:Pasien Katon
Patofisiologi penyakit mengatakan
dengan cara yang memahamiyang
tepat. dijelaskan
perawat.
O : pasien
tampak
memahami
yang dijelaskan
perawat
Q : Seperti ditusuk-tusuk
dan cekot – cekot
R : bagian perut
S : Skala nyeri 5
T : hilang timbul
O:
TTV:
TD:232/146 mmHg
S : 36°C
N : 107x/menit
R : 23x/menit
- konjungtiva anemis
- mukosa bibir kering
A : Intervensi 1, 2, dan 3,4
dilanjutkan
P : Masalah belum teratasi
09.00 Penurunan curah S: Katon
jantung - Pasien mengatakan batuk
berhubungan selama 3 hari
dengan - Pasien mengatakan lemas
vasokontriksi O:
- Pasien tampak lelah dan
tampak pucat
- TTV:
TD : 236/146 mmhg
N : 107 x/mnt
S : 36 C
RR : 23 x/mnt
A : Intervensi 1,2,3,dan 4
lanjutkan
P: Masalah belum teratasi
12.00 Defisit S: Katon
pengetahuan - Pasien mengatakan tidak
berhubungan tau apa itu hipertensi
dengan kurang - Pasien mengatakan
terpapar belum paham yang
informasi dijelaskan perawat
O:
P : penyakit hipertensi
Q : cekot – cekot
R : bagian perut
S : Skala nyeri 4
T : hilang timbul
O:
TTV:
TD:180/100 mmHg
S : 36°C
N : 100x/menit
R : 23x/menit
- konjungtiva anemis
- mukosa bibir kering
A : Intervensi 1, 2, dan 3,4
dilanjutkan
P : Masalah belum teratasi
09.00 Penurunan curah S: Katon
jantung - Pasien mengatakan batuk
berhubungan sudah mulai berkurang
dengan - Pasien mengatakan lemas
vasokontriksi sudah berkurang
O:
- Pasien tampak lebih sehat
- TTV:
TD : 180/100 mmhg
N : 100 x/mnt
S : 36 C
RR : 23 x/mnt
A : Intervensi 1,2,3,dan 4
lanjutkan
P: Masalah belum teratasi
12.00 Defisit S: Katon
pengetahuan - Pasien mengatakan
berhubungan sedang memahami
dengan kurang penyakit hipertensi
terpapar - Pasien mengatakanmulai
informasi paham yang dijelaskan
perawat
O:
- Pasien tampak
memahami dengan
penyakitnya
- pasien tampak mulai
paham yang dijelaskan
perawat
A : Intervensi 1, 2, dan
3,4dilanjutkan
P : Masalah belum teratasi
7. EVALUASI SUMATIF
NO HARI/TGL/JAM DIAGNOSA EVALUASI
1. Senin, 20 Juni Nyeri akut S:
2022 07.00 - pasien mengatakan pusing kepala sudah
berhubungan
hilang
dengan
- pasien mengatakan nyeri perut sudah
resusitansi
tidak terasa
pembuluh darah
Sifat Nyeri :
otak
P : penyakit hipertensi
Q : cekot – cekot
R : bagian perut
S : Skala nyeri 0
T : hilang timbul
O:
TTV:
TD:120/80 mmHg
S : 36°C
N : 800x/menit
R : 23x/menit