KELOMPOK 5
RENI PUSPITASARI E520183453
HENI NUR WIJAYANTI E520183447
HENI MARZUKI E520183446
ENDANG SRI WAHYUNI E520183443
2019
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
Tujuan Umum
Menjelaskan pengertian dan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
hipertensi.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami definisi hipertensi.
2. Mengetahui dan memahami etiologi/ faktor pencetus hipertensi.
3. Menyebutkan dan memahami manifestasi klinis hipertensi.
4. Mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang pada hipertensi.
5. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan klien dengan hipertensi.
6. Mengetahui dan memahami komplikasi dari hipertensi.
7. Menjelaskan asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi.
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Besarnya tekanan darah selalu dinyatakan dengan dua angka. Angka yang
pertama menyatakan tekanan sistolik, yaitu tekanan yang dialami dinding
pembuluh darah ketika darah mengalir saat jantung memompa darah keluar dari
jantung. Angka yang kedua di sebut diastolic yaitu angka yang menunjukkan
besarnya tekanan yang dialami dinding pembuluh darah ketika darah mengalir
masuk kembali ke dalam jantung.
Tekanan sistolik diukur ketika jantung berkontraksi, sedangkan tekanan
diastolic diukur ketika jantung mengendur (relaksasi). Kedua angka ini sama
pentingnya dalam mengindikasikan kesehatan kita, namun dalam prakteknya,
terutama buat orang yang sudah memasuki usia di atas 40 tahun, yang lebih riskan
adalah jika angka diastoliknya tinggi yaitu diatas 90 mmHg (Adib, 2009).
B. ETIOLOGI
D. MANIFESTASI KLINIS
Obesitas Merokok Stress Konsumsi Alkohol Kurang olah Usia di atas 50 Kelainan fungsi
ginjal Feokromositoma
garam berlebih raga tahun
HIPERTENSI
Retensi
natrium
Oedem
Gangguan
keseimbangan
volume cairan
Sumber :
Tjokronegoro & Utama, 2001; Smeltzer & Bare, 2002; John, 2003;
Sodoyo, 2006; Ruhyanuddin, 2007.
F. PENATALAKSANAAN
b. Beta Bloker
Bekerja dengan menurunkan daya pompa jantung sehingga pada gilirannya
menurunkan tekanan darah. Contoh: propanolol 10 mg (inderal, farmadral),
atenolol 50, 100 mg (tenormin, farnormin), atau bisoprolol 2,5 & 5 mg
(concor).
c. Vasodilator
Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan merelaksasi otot pembuluh
darah.
d. Angiotensin Converting Enzym (ACE) Inhibitor
Bekerja dengan menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah). Contoh: Captopril 12,5, 25,
50 mg (capoten, captensin, tensikap), enalapril 5 &10 mg (tenase).
e. Calsium Antagonis
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara
menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Contohnya: nifedipin 5 & 10
mg (adalat, codalat, farmalat, nifedin), diltiazem 30,60,90 mg (herbesser,
farmabes).
f. Antagonis Reseptor Angiotensin II
Cara kerjanya dengan menghalangi penempelan zat angiotensin II pada
reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Contoh :
valsartan (diovan).
g. Diuretic
Obat ini bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat urin)
sehingga volume cairan tubuh berkurang, sehingga mengakibatkan daya
pompa jantung menjadi lebih ringan. Contoh: Hidroklorotiazid (HCT)
(Corwin, 2001; Adib, 2009; Muttaqin, 2009).
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Keperawatan
a. Aktifitas/Istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : 1) Frekuensi jantung meningkat
2) Perubahan irama jantung
3) Takipnea
b. Sirkulasi
Gejala: Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner / katup dan
penyakit serebrovaskuler.
Tanda: 1) Kenaikan TD (pengukuran serial dari kenaikan tekanan darah
diperlukan untuk diagnosis.
2) Nadi: Denyutan jelas dari kerotis, jugularis, radialis.
3) Ekstremitas: perubahan warna kulit, suhu dingin (vasokonstriksi
perifer), pengisian kapiler mungkin lambat/tertunda (vasokonstriksi)
4) Kulit pucat, sianosis dan diaforesis (kongesti, hipoksemia),
kemerahan.
c. Integritas Ego
Gejala: 1) Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, atau
marah kronik (dapat mengindikasikan kerusakan serebral)
2) Faktor-faktor stress multiple (hubungan keuangan yang berkaitan
dengan pekerjaan)
Tanda: 1) Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinu perhatian
tangisan yang meledak
2) Gerak tangan empati, otot muka tegang (khususnya sektor mata),
gerakan fisik cepat, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.
d. Eliminasi
Gejala: Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (seperti infeksi/obstruksi atau
riwayat penyakit ginjal masa yang lalu).
e. Makanan/Cairan
Gejala: 1) Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
tinggi lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang digoreng, keju,
telur), gula-gula yang berwarna hitam, kandungan tinggi kalori.
2) Mual, muntah
3) Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat/menurun)
4) Riwayat penggunaan diuretik
Tanda: 1) Berat badan normal atau obesitas
2) Adanya oedema
f. Neurosensori
Gejala: 1) Keluhan pening/pusing
2) Berdenyut, sakit kepala suboksipital (terjadi saat bangun dan
menghilang secara spontan setelah beberapa jam)
3) Episode kebas, dan atau kelemahan pada satu sisi tubuh
4) Gangguan penglihatan (diplopia, penglihatan kabur)
5) Episode epistaksis
g. Nyeri/ Ketidaknyamanan
Gejala: 1) Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung)
2) Nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudikasi (indikasi arteriosklerosis
pada arteri ekstremitas bawah)
3) Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya
4) Nyeri abdomen atau massa (feokromositoma)
h. Pernafasan
Gejala: 1) dispneu yang berkaitan dengan aktifitas/ kerja
2) takipnea, ortopnea, dispnea nocturnal paroksismal
3) batuk dengan atau tanpa sputum
4) riwayat merokok
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. RENCANA TINDAKAN
Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan Stroke.
Edisi I. Yogyakarta: CV. Dianloka.
Sudoyo, A. W; Bambang, S & Idrus, A, et al. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi
Keempat Jilid 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
SOAL-SOAL ASKEP HIPERTENSI
1. Seorang laki-laki berusia 67 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sakit
kepala. Dari hasil pengkajian didapatkan, pasien menyatakan memiliki riwayat hipertensi
dengan pengobatan yang teratur. Berat badan 80 kg, tinggi badan 155 cm. Pasien heran
mengapa penyakitnya tidak sembuh, tidak bisa tidur, pasien jarang olah raga dan nafsu
makan menurun. TD 170/110 mmHg, frekuensi nadi 105 x/menit, frekuensi nafas 19
x/menit, suhu 37,4oC.
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Mengurangi berat badan
B. Menganjurkan berolahraga
C. Menganjurkan tidur teratur
D. Mengurangi konsumsi garam
E. Menganjurkan selalu berobat
2. Obat anti hipertensi diresepkan untuk klien dengan hipertensi. Klien mengatakan pada
perawat bahwa ia akan memilih obat herbal untuk membantu menurunkan tekanan
darahnya. Manakah dari pernyataan perawat berikut ini yang paling penting untuk
disampaikan kepada klien ?
A. Obat herbal tidak aman dan sebaiknya tidak digunakan
B. Saya akan mengajarkan anda cara pengukuran tekanan darah sehingga dapat dimonitor
dengan ketat
C. Anda harus menemui dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat herbal
D. Jika anda mengkonsumsi obat herbal, anda harus mengukur tekanan darah secara
teratur
E. Jika anda yakin obat herbal dapat menurunkan tekanan darah, silahkan digunakan
3. Seorang laki-laki berumur 50 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri kepala bagian
belakang, tidak kuat berdiri, rasa seperti mau pingsan, mimisan, mual. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan Tensi 200/110 mmHg. Diagnosa medis hipertensi. Apa jenis hipertensi
yang terjadi pada klien ?
A. Hipertensi renal
B. Hipertensi esensial
C. Hipertensi maligna
D. Hipertensi sekunder
E. Hipertensi encephalopati
4. Seorang wanita umur 60 tahun masuk RS kiriman dari puskesmas dengan diagnosa
hipertensi, didapatkan kesadaran menurun, Tensi 290/150 mmHg, nadi 115 x/menit dan
irreguler. Apa kategori hipertensi pada klien ?
A. Pre Hipertensi
B. Hipertensi Sistolik
C. Hipertensi Diastolik
D. Hipertensi Stage I
E. Hipertensi Berat
5. Seorang wanita 40 tahun, memeriksakan diri ke Puskesmas karena merasakn badannya
lemah dan pening setelah membersihkan rumah. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan Tensi
190/120 mmHg. Apa tindakan utama yang dilakukan pada klien ?
A. Modifikasi gaya hidup
B. Pemberian obat-obatan
C. Olah raga dan yoga
D. Diet rendah garam
E. Bio feedback
6. Seorang wanita umur 28 tahun, saat ini sedang hamil anak kedua, datang ke poli
kandungan karena kaki bengkak dan sering sakit kepala. Hal yang sama juga terjadi ketika
hamil anak pertama. Dokter mendiagnosa hipertensi dan pre eklampsia. Apa faktor
penyebab hipertensi pada klien ?
A. Kelebihan cairan
B. Penyakit jantung
C. Gangguan ginjal
D. Faktor genetik
E. Kehamilan
7. Seorang pria berumur 50 tahun, masuk RS dengan keluhan kepala terasa sangat pusing
dan berat, mau pingsan, penglihatan agak kabur, mual dan muntah. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan Tensi 200/110 mmHg, Nadi 115 x/menit dan irreguler, RR 26 x/menit,
Suhu 37oC. Terdapat riwayat keluarga dengan hipertensi dan klien selama ini tidak pernah
menderita penyakit berat yang mengharuskan rawat inap. Apa masalah keperawatan yang
terjadi pada klien ?
A. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
B. Gangguan kebutuhan nutrisi
C. Gangguan istirahat tidur
D. Kurang pengetahuan
E. Gangguan aktivitas
8. Seorang pria berumur 55 tahun, masuk RS dengan diagnosa Hipertensi. Keluhan kepala
terasa sangat pusing dan berat, tidak kuat berdiri, mual dan muntah. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan Tensi 250/150 mmHg, Nadi 115 x/menit dan irreguler, RR 26 x/menit,
Suhu 36,5oC. Apa rencana tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien ?
A. Melatih klien melakukan aktivitas sehari-hari
B. Penurunan tekanan darah dengan obat-obatan
C. Mempertahankan tekanan darah normal
D. Memenuhi kebutuhan nutrisi
E. Istirahat fisik secara total
9. Seorang wanita berumur 48 tahun, masuk RS dengan keluhan kepala terasa berat setelah
mengikuti acara tujuh belasan. Tensi 180/100 mmHg. Perawat telah mengistirahatkan
klien, memberikan diet rendah garam yang telah disediakan dan menganjurkan klien untuk
mengkonsumsi makanan tinggi kalium. Apa rasional diet rendah garam yang dterapkan
pada klien ?
A. Garam merangsang kontriksi vaskuler
B. Garam dapat meningkatkan volume cairan intravaskuler
C. Garam dapat merangsang pengeluaran hormon vaskuler
D. Garam dapat meningkatkan ekskresi cairan intravaskuler
E. Garam dapat viskositas cairan intravaskuler
10. Seorang wanita 48 tahun masuk RS 1 minggu yang lalu dengan diagnosa hipertensi. Saat
ini klien sudah boleh pulang. Penyuluhan yang diberikan oleh perawat kepada klien untuk
mengendalikan tekanan darah di rumah adalah seperti di bawah ini, KECUALI....
A. Manajemen stress
B. Melakukan olah raga
C. Menghindari pengawet
D. Kontrol tekanan darah rutin
E. Meningkatkan intake nutrisi