HIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
NIM : A.18.10.031
PEMBIMBING
Amirullah,S.Kep,Ns,M.Kep
T.A 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang
berkembang mengalami peningkatan 80% pada tahun 2025, dari jumlah 639
juta kasus akan meningkat menjadi 1,15 miliar kasus. Prediksi ini didasarkan
ini. Paling sedikit, sepertiga orang dengan penyakit hipertensi tidak ditangani
dengan benar. Hal ini masih ditambah dengan tidak adanya keluhan dari
Sejalan dengan bertambahnya usia 6,0% laki-laki dan 11,6% wanita yang
yang lain. Seluruh jumlah penderita hipertensi lebih kurang 95% merupakan
Tetapi ada pula wilayah jawa tengah dengan angka yang rendah (1,8%),
jumlah hipertensi tanpa atau dengan penyakit jantung sebesar 33,3% dimana
(Ardiansyah,2012).
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur
pada orang yang berkulit hitam dibandingkan dengan orang yang berkulit
2013).
diperoleh data pada bulan Januari hingga Maret 2014 terdapat 215 pasien
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
1.Tujuan Umum
2 .Tujuan Khusus
kardiovaskuler : Hipertensi
kardiovaskuler :Hipertensi
kardiovaskuler : Hipertensi
f. Mampu menggambarkan evaluasi pada Tn.D dengan gangguan sistem
kardiovaskuler : Hipertensi
D.Manfaat Penulisan
informasi untuk menambah bacaan dan bagi adik tingkat untuk menambah
pengetahuan.
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
(Ruhyanudin, 2007 ).
populasi sebagai distribusi normal dan meningkat seiring bertambahnya usia. Pada
dewasa muda TD > 140/90 mmHg bisa dianggap hipertensi dan terapi mungkin
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan
stroke, aneurisma, gagaal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal (Faqih,
2007).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh
darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah,
tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas
pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO (World
mmHg. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin (Marliani,
2007).
Besarnya tekanan darah selalu dinyatakan dengan dua angka. Angka yang
pertama menyatakan tekanan sistolik, yaitu tekanan yang dialami dinding
pembuluh darah ketika darah mengalir saat jantung memompa darah keluar dari
jantung. Angka yang kedua di sebut diastolic yaitu angka yang menunjukkan
besarnya tekanan yang dialami dinding pembuluh darah ketika darah mengalir
masuk kembali ke dalam jantung.
Tekanan sistolik diukur ketika jantung berkontraksi, sedangkan tekanan
diastolic diukur ketika jantung mengendur (relaksasi). Kedua angka ini sama
pentingnya dalam mengindikasikan kesehatan kita, namun dalam prakteknya,
terutama buat orang yang sudah memasuki usia di atas 40 tahun, yang lebih riskan
adalah jika angka diastoliknya tinggi yaitu diatas 90 mmHg (Adib, 2009).
B. ETIOLOGI
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi essensial
(primer) merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dan ada
kemungkinan karena faktor keturunan atau genetik (90%). Hipertensi sekunder
yaitu hipertensi yang merupakan akibat dari adanya penyakit lain. Faktor ini juga
erat hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik. Faktor
makanan yang sangat berpengaruh adalah kelebihan lemak (obesitas), konsumsi
garam dapur yang tinggi, merokok dan minum alkohol.
Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka
kemungkinan menderita hipertensi menjadi lebih besar. Faktor-faktor lain yang
mendorong terjadinya hipertensi antara lain stress, kegemukan (obesitas), pola
makan, merokok (M.Adib,2009).
C. PATOFISIOLOGI
terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor itu bermula
jaras saraf simpatis yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron masing-masing
ganglia melepaskan asetilkolin yang akan merangsang serabut saraf pusat ganglia
konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
menurun dan tekanan primer yang meningkat, gangguan sirkulasi yang dipengaruhi
Sedangkan mekanisme pasti hipertensi pada lanjut usia belum sepenuhnya jelas.
perubahan aorta dan pembuluh darah sistemik. Penebalan dinding aorta dan
pembuluh darah besar meningkat dan elastisitas pembuluh darah menurun sesuai
vaskuler perifer, yang kemudian tahanan perifer meningkat. Faktor lain yang juga
untuk memompa darah. Rokok terdapat zat-zat seperti nikotin dan karbon
monoksida yang diisap melalui rokok, yang masuk ke dalam aliran darah dapat
meningkatkan kadar kortisol dan meningkatkan sel darah merah serta kekentalan
garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada
D. MANIFESTASI KLINIS
Sakit kepala, jantung berdebar-debar, sulit bernafas setelah bekerja keras atau
mengangkat beban berat, mudah lelah, penglihatan kabur, wajah memerah, hidung
berdarah, sering buang air kecil terutama di malam hari, telinga berdenging
gejala khusus. Menurut Sutanto (2009), gejala-gejala yang mudah diamati antara
lain yaitu : gejala ringan seperti, pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah
merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak
E. PATHWAYS
Obesitas
Menghasilkan
hormon epinefrin
dan norepinefrin
F. KOMPLIKASIH
Tekanan darah tinggi bila tidak segera diobati atau ditanggulangi, dalam
jangka panjang akan menyebabkan kerusakan ateri didalam tubuh sampai organ
yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut.Komplikasi yang dapat terjadi pada
Stroke terjadi akibat hemoragi disebabkan oleh tekanan darah tinggi di otak
dan akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan tekanan
darah tinggi.
Infark miokard dapat terjadi bila arteri koroner yang arterosklerotik tidak
yang bisa memperlambat aliran darah melewati pembuluh darah. Hipertensi kronis
dan hipertrofi ventrikel, kebutuhan oksigen miokardium tidak dapat dipenuhi dan
dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Sedangkan hipertrofi
hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan mengendor dan
lagi memompa, banyak cairan tertahan diparu yang dapat menyebabkan sesak
nafas (eudema) kondisi ini disebut gagal jantung. Ginjal tekanan darah tinggi bisa
ginjal tidak dapat membuat zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk
G. PENATALAKSANAAN
mengurangi pamakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6
c. Berhenti merokok
Penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok
kerja jantung.
Teknik relaksasi dapat mengurangi denyut jantung dan TPR dengan cara
h. Manfaatkan pikiran
Kita memiliki kemampuan mengontrol tubuh, jauh lebih besar dari yang kita
duga. dengan berlatih organ-organ tubuh yang selama ini bekerja secara
otomatis seperti; suhu badan, detak jantung, dan tekanan darah, dapat kita atur
gerakannya.
dopamet), klonidin 0,075 & 0,15 mg (catapres) dan reserprin 0,1 &0,25 mg
(serpasil, Resapin).
b. Beta Bloker
(concor).
c. Vasodilator
darah.
e. Calsium Antagonis
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat
valsartan (diovan).
g. Diuretic
Obat ini bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat urin) sehingga
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dapat menunjukkan penyakit ginjal baik sebagai penyebab atau disebabkan oleh
hipertensi.
2. Glukosa darah
4. EKG
5. Hemoglobin/Hematokrit
Bukan diagnostik tetapi mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
hiperkoagulabilitas, anemia.
6. BUN/kreatinin
8. Kalium serum
9. Kalsium serum
13. Urinalisa
diabetes.
Dapat menunjukkan abstraksi kalsifikasi pada area katup, deposit pada dan atau
16. CT Scan
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Keperawatan
a. Aktifitas/Istirahat
3) Takipnea
b. Sirkulasi
penyakit serebrovaskuler.
kemerahan.
c. Integritas ego
dengan pekerjaan)
yang meledak
d. Eliminasi
Gejala: Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (seperti infeksi/obstruksi atau
e. Makanan/Cairan
Gejala: 1) Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
2) Mual, muntah
2) Adanya oedema
f. Neurosensori
g. Nyeri/ ketidaknyamanan
h. Pernafasan
4) riwayat merokok
3) Sianosis
i. Keamanan
3) hipotensi postural
j. Pembelajaran/penyuluhan
darah.
4. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan berlebih
kurangnya informasi.
C. RENCANA TINDAKAN
pembuluh darah.
Intervensi:
Rasional : Adanya pucat, dingin, kulit lembab dan masa pengisian kapiler
vaskuler.
relaksasi.
hipertensi, diuretik.
frekwensi nadi 20 per menit diatas frekwensi istirahat, catat peningkatan TD,
dipsnea, atau nyeri dada, kelelahan berat dan kelemahan, berkeringat, pusing
atau pingsan.
aktivitas individual.
ada.
kerja jantung.
serebral.
Intervensi:
e. Beri cairan, makanan lunak. Biarkan klien itirahat selama 1 jam setelah
makan.
diazepam dll.
simpatis.
4. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
Intervensi:
kegemukan.
hipertensi.
menyesuaikan/penyuluhan.
e. Dorong klien untuk mempertahankan masukan makanan harian termasuk
kapan dan dimana makan dilakukan dan lingkungan dan perasaan sekitar saat
makanan dimakan.
perubahan.
f. Intruksikan dan Bantu memilih makanan yang tepat , hindari makanan dengan
kejenuhan lemak tinggi (mentega, keju, telur, es krim, daging dll) dan
diet individual.
Intervensi:
utama TD diastolik.
untuk mengatasinya.
seperti: apakah yang anda lakukan merupakan apa yang anda inginkan?.
Rasional: Fokus perhatian klien pada realitas situasi yang relatif terhadap
diri/keluarga.
Rasional: Perubahan yang perlu harus diprioritaskan secara
kurangnya informasi.
Intervensi:
dapat diubah, misalnya: obesitas, diet tinggi lemak jenuh, dan kolesterol, pola
hidup monoton, merokok, dan minum alcohol (lebih dari 60 cc/hari dengan
dipertahankan.
c. Kaji tingkat pemahaman klien tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
PENUTUP
Bab ini penulis akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari pemberian
A.Kesimpulan
aktivitas
dan kondisi klien dan keluarga serta situasi dan kondisi serta
Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan Stroke.
Sudoyo, A. W; Bambang, S & Idrus, A, et al. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi
2.Pengarang :
3.Populasi dan sampel : Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan hipertensi di
4.Intervensi : pengaruh terapi relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah
5. Comparation : rata-rata tekanan darah sistolik sebelum diberikan terapi relaksasi nafas
dalam yaitu 156,46mmHg dan rata-rata tekanan darah sistolik setelah diberikan
terapi relaksasi nafas dalam yaitu 138 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik sebelum
diberikan terapi relaksasi nafas dalam yaitu 93mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik
tekanan darah sistolik sebesar 18,46 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 6,54
mmHg.
6.Out come : analisis statistik menggunakan paired sample T-test didapatkan nilai ρvalue
tekanan darah sistolik 0,001 dan ρvalue tekanan darah diastolik 0,001. Hal ini berarti bahwa
nilai ρvalue lebih kecil dari nilai α 5% (0,05), sehingga H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh
terapi relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi .
7.Critical thinking :
a. Kelebihan : dapat memberikan pengetahuan baru bagi klien untuk dapat mengalihkan
b.Kekurangan : Jurnal ini telah menjelaskan dengan baik bagaimana latihan nafas dalam
mungkin bisa di lihat dari segi kepatuhan klien untuk dapat menerapakan kembali
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
I. DATA UMUM
Identitas Pasien
a. Identitas Klien
Nama : Ny.A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 Tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiun
Tanggal Operasi : -
Diagnosa Keperawatan : Hipertensi
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn.D
Pekerjaan : PNS
Umur : 25 Tahun
tekanan darahnya naik,Klien merasa pusing, , leher dan tengkuk terasa tegang, Klienn
Klien pernah dirawat dirumah sakit dengan kasus yang sama, klien dirawat dan diberi obat
Riwayat kesehatan dari keluarga bahwa penyakit hipertensi yang diderita klien adalah faktor
keturunan dari ibu karena sebelum klien menderita hipertensi ibu klien juga pernah menderita
optimis untuk cepat sembuh dan klien selalu berharap dan berdoa kepada Allah SWT, klien
3. Klien dapat menjawab pertanyaan mengenai tanggal, hari,tempat, waktu, alamat, umur,
4. Test aspek kognitif : Klien dapat menjawab tentang tempat,waktu dan orang.
a. Nutrisi
1) Sebelum Sakit pola makan biasa 3 x 1 hari, makanan kesukaan yang
berlemak, sedangkan makanan pantangan tidak ada.
2) Setelah Sakit pola makan 3 x 1 hari. Porsi yang disajikan habis 1/3 porsi
dengan diet M2, Klien dilarang makan makanan yang banyak mengandung
minyak dan lemak.
b. Eliminasi
BAB :
1) Sebelum Sakit BAB 2 x 1 hari dengan konsistensi lembek
2) Setelah Sakit BAB 1 x 1 hari dengan konsistensi lembek
BAK :
1) Sebelum Sakit BAK 5-6 x sehari
2) Setelah Sakit BAK 4-5 x sehari
c. Pola Istirahat
a. Sebelum Sakit klien tidur malam + 8 jam dan tidur siang + 1-2 jam,
b. Setelah Sakit tidur malam + 8 jam pada siang hari Klien juga cukup ttidur
c. Pola Aktivitas
Pada aktivitas sebagai kepala Ibu rumah tangga yang tiap waktu dirumah dan aktif
melakukan kegiatan.tapi semenjak sakit klien terlalu lemah dan tidak mampu
melaksanakan aktivitas seperti biasa
- Personal Hygine
Sebelum sakit klien mandi 3 x sehari, cuci rambut 2 hari sekali kulit kepala bersih,
sikat gigi 2 x sehari.
f. Klafikasi Data
g. Analisa Data
Data Penyebab Masalah
Ds: adanya Degenerasi sel-sel , Nyeri akut
keluhan nyeri pada jaringan dan
ekstremitas bawah imunitas~adanya
dengan skala nyeri pencedera
ringan(0-4) fisiologis~distensi jaringan
Do: perilaku yang oleh akumulasi
bersifat hati-hati cairan/proses
terutama bila inflamasi/destruksi
melangkah dan sendi~nyeri
menggerakkan kaki
Vasokontraksi Penuruan curah
Ds: Tekanan darah arteriol~Peningkatan jantung
mencapai 170/110 perifer~Hipertrofi
mmhg, tengkuk ventrikel kiri akibat
terasa panas peningkatan kerja
bilatekanan darah jantung~Dc
naik kiri~penurunan curah
DO: Do :tampak jantung
meringis kesakitan,
kondisi badan
lemah.
TD : 170/100
mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 370C
D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
E. RENCANA INTERVENSI
2.Setelah dilakukan
tindakan keperawatan a. Pantau tekanan darah
b. Catat denyut nadi sentral dan perifer
di harapkan tidak
c. Auskultasi terus jantung dan bunyi nafas
terjadi penurunan
d. Amati warna kulit,kelembapan,suhu,dan waktu pengisian
curah jantung. kapiler
e. Pertahankan pembatasan aktivitas.
3.Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
di harapkan dapat 1. Kaji tingkat kemampuan klien melakukan aktivitas
melakukan aktivitas 2. Motivasi klien untuk melakukan aktivitas ringan.
sesuai dengan 3. Ajari klien teknik penghematan energi.
4. Berikan bantuan sesuai kebutuhan.
kemampuan.