TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Hipertensi
adalah
suatu
keadaan
dimana
tekanan
darah
banyak
mengganggu
kesehatan
masyarakat.
Hipertensi
dapat
WHO,
(2009)
menggolongkan
hipertensi
berdasarkan
usia,
penggolongannya adalah :
1)
2)
3)
tidak lagi digunakan. panduan tentang hipertensi didasarkan pada criteria Joint
National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment 7 (JNC
7)
Tabel 2.1. Klasifikasi JNC 7 (2004)
Otak :
Sumber :
faktor-faktor
risiko
Menurut Prof. Dr. Kebo (2008), 95% penderita hipertensi tergolong yang
primer. Yang tidak jelas penyebabnya, penyebab hipertensi primer (esensial)
sampai saat ini masih spekulatif, termasuk di dalamnya adalah :
1) Aktifitas saraf simpatis yang berlebihan,
2)
Obesitas (kegemukan),
3)
4)
5)
Stress,
6)
7)
8)
9)
10
e) Etnis
Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang kulit hitam dari pada
yang berkulit putih. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi pada
orang kulit hitam ditemukan kadar rennin yang lebih rendah dan
sensitivitas terhadap vasopressin yang lebih besar.
f) Stress
Stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan
curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatetik. Stres
merupakan respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap
tuntunan beban atasnya. Terdapat beberapa jenis penyakit yang
berhubungan dengan stres yang dialami seseorang, diantaranya hipertensi
atau peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 80 mmHg. Stres yang dialami seseorang akan
membangkitkan saraf simpatis yang akan memicu kerja jantung dan
menyebabkan peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, bagi mereka
yang sudah memiliki riwayat sejarah kesehatan penderita hipertensi,
disarankan untuk berlatih mengendalikan stres dalam hidupnya.
g) Kegemukan (obesitas)
Kegemukan (obesitas) juga merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit berat, salah satunya
hipertensi. Penelitian epidemiologi menyebutkan adanya hubungan antara
berat badan dengan tekanan darah baik pada pasien hipertensi maupun
normotensi. Yang sangat mempengaruhi tekanan darah adalah kegemukan
pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah lemak pada bagian
perut atau kegemukan terpusat (obesitas sentral).
h) Nutrisi
Sodium adalah penyebab penting terjadinya hipertensi primer.
Asupan garam tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari
hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan menigkatkan tekanan
11
Merokok
Merokok merupakan faktor risiko yang potensial untuk ditiadakan
dalam upaya melawan arus peningkatan hipertensi khususnya dan penyakit
kardiovaskuler secara umum di Indonesia.
j) Narkoba
Mengkonsumsi narkoba jelas tidak sehat. Karena narkoba tidak ada
sedikitpun kebaikannya. Penyakit kecanduan narkoba kelihatannya sepele
tetapi sangat mematikan. Efek buruk yang ditimbulkannya sangatlah besar.
k) Alkohol
Penggunaan alkohol secara berlebihan juga akan memicu tekanan
darah seseorang. Menghentikan kebiasaan mengkonsumsi alkohol
sangatlah baik, tidak hanya bagi hipertensi kita tetapi juga untuk kesehatan
kita secara keseluruhan.
l) Kafein
Kandungan kafein selain tidak baik pada tekanan darah dalam
jangka panjang, pada orang-orang tertentu juga menimbulkan efek seperti
tidak bisa tidur, jantung berdebar-debar, sesak nafas, dan lain-lain.
m) Kurang Olahraga
Dengan adanya kesibukan yang luar biasa, manusia pun merasa
tidak punya waktu lagi untuk berolahraga. Akibatnya, kita menjadi kurang
gerak dan kurang olahraga.
12
n) Kolesterol Tinggi
Kandungan
lemak
yang
berlebihan
dalam
darah
dapat
pembesaran
13
(kalium,
magnesium,
dan
kalsium).
Kalium
bekerja
mengatur
garam
5) Hindari makan makanan ikan asin, telur asin, otak, vetsin (monosodium
glutamate/MSG), soda kue, jeroan, sarden, udang, dan cumi-cumi.
6) Konsumsi makanan yang dianjurkan, seperti sayuran segar, buah segar,
tempe, tahu, kacang-kacangan, ayam, dan telur.
b) Diet rendah kolesterol
Makanan yang dimakan sebaiknya mengandung lemak baik seperti
kolesterol (HDL). Diet rendah kolesterol dapat dilakukan dengan cara :
1) Kurangi makan makanan yang mengandung gula murni, daging, ayam,
kuning telur, dan sarden.
2) Hindari makan makanan seafood, otak, jeroan, lemak hewani, mentega,
susu full cream.
3) Makanan yang dianjurkan meliputi sayuran, buah, minyak nabati (kecuali
minyak kelapa), putih telur, ikan, kacang - kacangan dan minyak zaitun.
Jika sudah mencapai b erat badan ideal, jangan melakukan diet terlalu
keras. Imbangi dengan pola makan sehat, mengandung sumber energi,
pembangun tubuh, pelindung serta pengatur tubuh. Sumber energi ideal
adalah 12-15% lemak dan 50-60% karbohidrat.
15
2.2.
Pengetahuan
2.2.1. Pengertian
Notoatmojo (2005) mengatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil
Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
subyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra
penglihatan, pendengaran penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat berperan untuk terbentuknya suatu tindakan
seseorang.
Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
2.2.2. Tingkat pengetahuan
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk di dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall).
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang cukup dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu: (Notoatmodjo, 2007).
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk di dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, Tahu ini
adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah, kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang telah dipelajari antara lain :
menyabutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang mengenai obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, contoh menyimpulkan,
merencanakan, dan sebagainya terhadap obyek yang telah dipelajari.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang riil (sebenarnya). Aplikasi
16
ini
dapat
menggambarkan
dilihat
(membuat
dari
penggunaan
bagan),
kata-kata
membedakan,
kerja.
Dapat
memisahkan,
yang
mempengaruhi
tingkatan
Pengetahuan
dengan
Sukmadinata
BAGAN TEORI PENGETAHUAN SUKMADINATA (2003)
18
teori
PENGETAHUAN
19
BAB III
METODE
3.1.
Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah 20 orang warga Desa di Posyandu
Desa Cieurih, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan.
3.4.
Jenis dan Sumber data
3.4.1. Jenis data
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam
bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data misalnya wawancara, analisis, observasi yang telah
dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif
adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.
Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis
20
pendapat dari responden secara langsung sehingga tercipta hubungan yang baik
antara pewawancara dan responden, selain itu dapat diterapkan untuk
pengumpulan data dalam lingkup yang luas, serta cukup efisien dalam
penggunaan waktu untuk mengumpulkan data.
3.4.2. Sumber data
21
Sumber data dalam pengumpulan data ini adalah para responden yaitu
warga Desa di Posyandu Desa Cieurih, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan,
yang diambil sebanyak 20 orang.
a. Data primer
Data yang langsung didapatkan dari hasil kuesioner yang diberikan kepada
masyarakat di di Posyandu Desa Cieurih, Kecamatan Cidahu, Kabupaten
Kuningan .
b. Data sekunder
Data yang didapat dari data yang sudah ada di Puskesmas Cidahu.
c. Data tersier
Data yang didapat dari buku dan internet.
3.5.
oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan mudah.
Instrumen sebagai alat bantu dalam metode pengumpulan data merupakan
sarana yang dapat diwujudkan berupa benda atau alat, seperti cek list, kuesioner,
perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala, kamera foto dan
sebagainya.
Instrumen pengumpulan data merupakan suatu yang amat penting dan
strategis kedudukannya di dalam keseluruhan kegiatan pengumpulan data atau
suatu penelitian. Dengan instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan
penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan dan untuk membuktikan hipotesis.
3.6.
Pengumpulan data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka digunakan metode dalam
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah
pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.
Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai
dengan persepsinya.
Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden
untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan
dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat
pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode
pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan
yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat
menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat
dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan
dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan
seragam.
3.6.1.2 Macam Macam Kuesioner
1. Kuesioner tertutup. Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan
jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka. Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga
responden harus memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup. Dimana pertanyaan tertutup
kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner semi terbuka. Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi,
tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
Cidahu, Kabupaten Kuningan. Pengumpulan data ini dilakukan selama satu hari,
tanggal 20 Februari 2015 dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument.
24
b.
4. Hubungan Sosial
Aspek hubungan sosial dinilai melalui penilaian jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan kategori aspek hubungan sosial di dalam kuesioner.
Pertanyaan kategori hubungan sosial dalam kuesioner berjumlah 5. Tiap
jawabannya diberi nilai 20 jika benar dan 0 jika salah. Dengan demikian,
nilai maksimal yang dapat diperoleh responden dari kategori aspek
hubungan sosial adalah 100 dan nilai minimal 0. Setelah semua nilai yang
didapatkan masing-masing responden dari kategori hubungan sosial
dijumlahkan,
maka
berdasarkan
perolehan
nilainya,
responden
5. Media Massa
Aspek media massa dinilai melalui penilaian jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan kategori hubungan aspek media massa di dalam
kuesioner. Pertanyaan kategori aspek media massa dalam kuesioner
berjumlah 3. Tiap jawabannya diberi nilai 33,3 jika benar dan 0 jika salah.
26
7. Pendidikan
Aspek pendidikan dinilai melalui penilaian jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan kategori hubungan aspek pendidikan di dalam
kuesioner. Pertanyaan kategori aspek pendidikan dalam kuesioner
berjumlah 2. Tiap jawabannya diberi nilai 50 jika benar dan 0 jika salah.
Dengan demikian, nilai maksimal yang dapat diperoleh responden dari
kategori aspek pendidikan adalah 100 dan nilai minimal 0. Setelah semua
nilai yang didapatkan masing-masing responden dari kategori aspek
pendidikan dijumlahkan, maka berdasarkan perolehan nilainya, responden
dikelompokkan ke dalam 2 kategori, yaitu:
a.
b.
6. Pengalaman
Aspek pengalaman dinilai melalui penilaian jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan kategori hubungan aspek pengalaman di dalam
kuesioner. Pertanyaan kategori aspek pengalaman dalam kuesioner
berjumlah 2. Tiap jawabannya diberi nilai 50 jika benar dan 0 jika salah.
Dengan demikian, nilai maksimal yang dapat diperoleh responden dari
kategori pengalaman adalah 100 dan nilai minimal 0 . Setelah semua nilai
yang didapatkan masing-masing responden dari kategori aspek pengalaman
27
dijumlahkan,
maka
berdasarkan
perolehan
nilainya,
responden
7. Ekonomi
Aspek ekonomi dinilai melalui penilaian jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan kategori hubungan aspek ekonomi di dalam
kuesioner. Pertanyaan kategori aspek ekonomi dalam kuesioner berjumlah
3. Tiap jawabannya diberi nilai 33,3 jika benar dan 0 jika salah. Dengan
demikian, nilai maksimal yang dapat diperoleh responden dari kategori
aspek ekonomi adalah 100 dan nilai minimal 0 .
Setelah semua nilai yang didapatkan masing-masing responden
dari kategori aspek ekonomi dijumlahkan, maka berdasarkan perolehan
nilainya, responden dikelompokkan ke dalam 2 kategori, yaitu:
a.
b.
28