SKRIPSI
Disusun Oleh:
EVA RIYANTI
NPM.15.156.01.11.013
i
ii
HUBUNGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN PROGRAM
PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DENGAN KADAR
GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS
BANTARGEBANG BEKASI 2019
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
EVA RIYANTI
NPM. 15.156.01.11.013
i
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Eva Riyanti
NPM. 15.156.01.11.013
Pembimbing,
Mengetahui,
Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan (S1 & Ners)
STIKes Medistra Indonesia
LEMBAR PENGESAHAN
ii
HUBUNGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN PROGRAM
PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DENGAN KADAR
GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS
BANTARGEBANG BEKASI 2019
SKRIPSI
Disusun Oleh:
EVA RIYANTI
15.156.01.11.013
Penguji I Penguji II
Mengetahui
Disahkan
Ketua STIKes Medistra Indonesia
iii
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Eva Riyanti
Npm : 15.156.01.11.013
Program Studi : Program studi S1 Imu Keperawatan
Judul Skripsi :Hubungan Kepatuhan Pelaksanaan Program Pengelolaan
Penyakit Kronis (Prolanis) Dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Di
Puskesmas Bantargebang Bekasi 2019
Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan meruapakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya
sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Skripsi ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya
Bekasi, 2019
Yang Membuat Pernyataan
Eva Riyanti
NPM. 15.156.01.11.013
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia – Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
ini merupakan salah satu syarat dapat dilanjutkannya penelitian ini pada program
dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati Penulis
Indonesia.
Indonesia.
Indinesia.
6. Ns. Nurti Y.K Gea S.Kep selaku Koordinator Program Studi S1 Ilmu
v
7. Ns. Kiki Deniati, M.kep selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
10. Kedua Orang Tua tercinta Mama dan Bapak yang telah banyak membantu
ini. Mohon maaf atas segala kesalahan yang mungkin saya perbuat semoga
menuju kebaikan dan selalu menganugrahi kasih dan sayangnya untuk kita
semua Amin.
Eva Riyanti
vi
ABSTRAK
Hubungan Kepatuhan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS)
Dengan Pengendalian Kadar Gula Darah Pasian Diabetes Melitus di
Puskesmas Bantargebang Bekasi Tahun 2019
Kiki Deniati1,Eva Riyanti2
1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
bundacadir@gmail.,ners.evariyanti@gmail.com.
Latar Belakang: Insidensi diabetes secara global diperkirakan meningkat dari 366 juta
jiwa menjadi 552 juta jiwa pada 2030 dan akan muncul dengan sendirinya sebagai
tantangan kesehatan utama yang dapat diperlihatkan melalui data diabetes melitusdunia
(Shaw, Sicre, & Zimmet, 2010).Jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia sebanyak
292.715 jiwa, atau sekitar 1.8% dari total peserta asuransi kesehatan Sosial (BPJS
Kesehatan, 2015).Prevalensi diabetes mellitus terdiagnosis dokter atau gejala di Jawa
Barat sebesar 2,0 %. Prevalensi diabetes mellitus pada perempuan cenderung lebih tinggi
dari pada laik-laki (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2013).Salah satu strategi baru di
indonesia yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan adalah program pengelolaan
penyakit kronis (PROLANIS).
Tujuan Penelitian : Penelitianini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan
program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) dengan pengendalian kadar gula
darah pasien diabetes melitus di Puskesmas Bantargebang 2019.
Metode Penelitian :Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
korelational analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini
adalah seluruh pasien Diabetes Melitus dengan penjamin BPJS kesehatan di
Puskesmas Bantargebang. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling dengan teknik non-probability samplingjumlah sample penelitian ini
sebanyak 20 responden. Uji ststistik menggunakan chi-square.
Hasil Penelitian: Menunjukan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara
kepatuhan pelaksanaan program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS)
dengan pengendalian kadar gula darah pasien dm di puskesmas bantar gebang
2019” .hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan P
Value sebesar 0,018 < α=0,05 dinyatakan H0 ditolak.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antarakepatuhan pelaksanaan program
pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) dengan pengendalian kadar gula darah
pasien diabetes melitus sehingga dapat digunakan sebagai acuan pasien pasien
diabetes untuk patuh dalam mengikuti kegiatan prolanis agar memiliki kadar gula
darah yang terkendali.
Kata Kunci: Kepatuhan PROLANIS, Pengendalian Kadar Gula Darah, Diabetes
Melitus,BPJS Kesehatan
Daftar Acuan: 2013-2019
Jumlah Halaman:xiv+58
vii
ABSTRACT
The Relationship Of Compliance Chronic Deasease Management Program
(PROLANIS) With Controlling Blood Sugar Level In Diabetic Mellitus Patient
At Bantargebang Bekasi Health Center 2019
Kiki Deniati1,Eva Riyanti2
1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
bundacadir@gmail.,ners.evariyanti@gmail.com.
viii
DAFTAR ISI
ix
E. Kerangka Teori .............................................................................. 34
x
BAB VII_PENUTUP ...................................................................................... 61
A. Kesimpulan .................................................................................... 61
B. Saran .............................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR SKEMA
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meningkat dari 366 juta jiwa menjadi 552 juta jiwa pada 2030 dan akan
Jika tidak ada tindakan yang dilakukan, jumlah ini diperkirakan meningkat
menjadi 552 juta jiwa pada tahun 2030 dan akan menjadi penyebab 4,6
sekitar 1.8% dari total peserta Askes Sosial (BPJS Kesehatan, 2015).
di Indonesia mencapai 21,3 juta orang pada tahun 2030, Sedangkan dari
penderita diabetes melitus mencapai lebih dari 371 juta jiwa di seluruh
USA, Brazil, Rusia, dan Meksiko (Kemenkes, 2013). Pada tahun 2013
1
2
2013).
diabetes mellitus pada perempuan cenderung lebih tinggi dari pada laik-
Daniele, Penno, & Del Prato, 2009). Salah satu strategi baru di indonesia
dan DM tipe 2 agar mencapai kualitas hidup yang optimal secara mandiri
2015).
4
B. Rumusan Masalah
melitus baik akut maupun kronis. Sehingga pengendalian kadar gula darah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Bantargebang.
Puskesmas Bantargebang.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
2. Manfaat teoritis
diabetes melitus.
E. Keaslian Penelitian
pengelolaan
penyakit kronis
(PROLANIS) di
Puskesmas
Kedaton Kota
Bandar Lampung
Deiby O. Pengaruh senam 2016 Pada kedua kelompok latihan terdapat penurunan
Lumempouw Program bermakna tekanan darah sistolik dan diastolik setelah
Herlina I. S. pengelolaan senam Program pengelolaan penyakit kronis
Wungouw penyakit kronis (PROLANIS) selama 4 minggu berturut-turu
3Hedison Polii (PROLANIS)
terhadap
penyandang
hipertensi
Adityanprimahuda , Hubungan antara 2016 ada hubungan antara kepatuhan mengikuti
untung sujianto kepatuhan PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT
mengikuti KRONIS (PROLANIS) dengan stabilitas gula darah
program sehingga dapat digunakan sebagai acuan diabetisi
pengelolaan dalam meningkatkan kepatuhan pada 4 pilar
penyakit kronis penatalaksanaan PROGRAM PENGELOLAAN
(PROLANIS) PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DM agar
BPJS dengan memiliki gula darah yang stabil.
Stabilitas gula
darah pada
penderita diabetes
melitus di
puskesmas babat
kabupaten
lamongan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Diabetes Melitus
yang khas, yakni urine yang beras manis dalam jumlah yang besar.
berlebihan, dan “melitus” dari bahsa yunani dan latin yang berarti madu.
diabetes,2014).
diabetes tipe 2.
10
11
2. Klasifikasi diabetes
a. Diabetes tipe 1
b. Diabetes tipe 2
d. Diabetes gestasional
3. Etiologi
insulin.
4. Patofisiologi
Defisiensi Insulin
Glukoneogenesis
Hiperglikemia
Asidosis Trombosis
Resti Ggn Nutrisi
Kurang Dari
Kebutuhan
Koma Arterosklerosis
Tubuh
kematian
Makrovaskuler Mikrovaskuler
Retina Ginjal
Jantung Serebral Ekstremitas
Nyeri Akut
Retinopati
Nefropati
Miokard Stroke Ganggren diabetik
Infark
Sumber: fadila.(2012).dalam Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ggn. Gagal Ginjal
penglihatan
14
5. Manifestasi klinis
timbul pada malam hari, karena kadar gula adarah relatif tinggi
c. Polifagi/banyak makan
yang diterima
6. Komplikasi
a. Komplikasi makrovaskuler
1) Neuropati diabetikum
mengakibatkan amputasi
2) Hipertensi diabetes
3) Ulkus diabetik
amputasi.
b. Komplikasi mikrovaskuler
1) Retinopati diabetik
mengakibatkan kebutaan.
16
2) Nefropati diabetikum
infeksi.
c. Komplikasi glukogenesis
1) Ketoasidosis diabetikum
2) Hiperglikemik hipersmolar
hipersmolar .
3) Hipoglikemia
7. Penatalaksanaan
dan kolestrol.
jadwal makan, jenis dan jumlah kalori, terutama pada mereka yang
a) Karbohidrat
tinggi
dianjurkan
18
b) Lemak
totalasupanenergi.
lemakjenuh<7%kebutuhankalori.Lemaktidakjenuhga
nda<10%.Selebihnyadarilemaktidak jenuh
tunggal.Bahanmakanan
yangperludibatasiadalahyangbanyakmengandunglema
kjenuhdanlemaktransantara lain:dagingberlemak
dansusufullcream.
Konsumsikolesteroldianjurkan<200 mg/hari.
c) Protein
19
energi.
perhari.
d) Natrium
individual(B).
(4) Serat
(DESMOND).
1) Metformin
2) Sulfonilurea
3) Tiazolidindion (TZD)
1. Gula darah
kortisol sebagai reseptor di otot dan sel hati. Faktor eksogen antara
yang dilakukan.
komplikasi.
untuk kerja otak, sistem saraf, dan jaringan tubuh yang lain. Gula
gula darah adalah kondisi kadar gula darah dalam tubuh terkendali
serta terkontrol.
Tabel 2.1
Kadar gula darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaringan dan
diagnosis DM (mg/dl)
Pengukuran Jenis Bukan DM Belum pasti DM
DM
Kadar gula Plasma vena <110 110-199 ≥200
darah Darah kapiler <90 90-199 ≥200
sewaktu
(md/dl)
Kadar gula Plasma Vena <110 110-125 ≥126
darah puasa Darah <90 90-109 ≥110
(md/dl) Kapiler
2015.
a. Definsi
tipe DM.
120 hari yang merupakan rentang hidup sel darah merah. HbA1
gula).
keadaan gula darah dalam 2-3 bulan terakhir. Oleh karena itu
pengendalian.
Tabel2.3
Tes laboratorium darah untuk diagnosis diabetes dan
prediabetes ( PERKENI, 2015 )
HBA1c (%) Glukosa darah Glukosa plasma 2 jam
Puasa ( mg/dl ) setelah TTGO ( mg/dl )
b. Metode pemeriksaan
dari hepar.
3) Spesimen hemolisis
hematokrit.
hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan
2014).
4. Bentuk Pelaksanaan
a. Konsultasi medis
b. Home visit
menerima reminder.
2015).
d. Aktifitas Klub
5. Penanggung jawab
6. Langkah Pelaksanaan
maupun RS).
Laboratorium).
lain-lain).
Care).
penyakit kronis.
( BPJS Kesehatan,2014).
D. Kepatuhan
1. Pengertian kepatuhan
Haynes et al, adalah sejauh mana pasien mengikuti instruksi treatmen yang
tindakan medikasi atau terapi yang telah diberikan oleh penyedia layanan
diberikan.
E. Kerangka teori
Faktor kepatuhan
1. Pemahaman intruksi
2. Kualitas interaksi
3. Pendidikan dan pengetahuan Faktor pengendalian kadar gula
darah
4. Dukungan sosial keluarga dan
isolasi sosial 1. Pengetahuan
Kepatuhan
Prolanis
A. Kerangka Konsep
sebagai berikut:
Kepatuhan Pelaksanaan
Program Pengelolaan Pengendalian Kadar
Penyakit Kronis Gula Darah pasien DM
(PROLANIS)
Keterangan:
: Variabel Independen
: Variabel Depenen
36
37
B. Hipotesis
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalan nya
variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu waktu dengan
1. Populasi
38
39
2. Sampel
Pada dasarnya penelitian ini dilakukan pada sampel yang terpilih dari
Sedangkan kriteria eksklusi adalah kriteria yang tidak boleh ada atau tidak
(Dharma, 2019).
3. Teknik Sampling
yaitu teknik penarikan sampel yang didasarkan pada inklusi dan eklusi
C. Variable peneltian
1. Independen (bebas)
(PROLANIS).
2. Variabel Depeden
D. Definisi Oprasional
(Setiadi, 2013).
42
E. Lokasi Penelitian
F. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini yakni mulai 20 Juni 2019 sampai dengan 05 Juli 2019.
G. Prosedur penelitian
1. Jenis data
a. Data Primer
Puskesmas Bantargebang.
b. Data Sekunder
telah di lisensi.
kuisioner
yang dilakukan.
a. Pengolahan data
1) Editing
2) Coding (pengkodean)
Kode 1= patuhan
Kode1=Terkendali
Kode2=Tidak Terkendali
3) Entry
45
H. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
dalam kuisioner ini yakni nilai df 20-2= 18 jadi nilai r tabel = 0,444,
Setiap butir pertanyaan memiliki hasil > 0,444 yang berarti dinyatakan
valid.
46
2. Uji Reliabilitas
I. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. .Analisis Bivariate
solutuion (SPSS).
47
Bantargebang.
J. Etika Penelitian
2. Kerahasiaan (confidentially)
48
3. Keanoniman (Anonimity)
4. Keadil (Justice)
pada risiko atau dampak negatif yang akan terjadi. Penelitian yang
(Nursalam, 2008).
BAB V
HASIL PENELITIAN
pimpin oleh drg Andrizal Amir dan dibantu oleh staf yang terdiri dari
tenaga structural, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, ahli gizi,
49
50
a. Visi
b. Misi
Efektif.
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
frekuensi dan data akan disajikan dalam bentuk tabel yang berisi
darah responden.
51
Tabel 5.1
Tabel 5.2
2. Analisa Bivariat
BAB VI
PEMBAHASAN
normal.
kerja tubuh. Apabila kadar gula darah dalam tubuh meningkat sebagai
dan disimpan di dalam hati, proses ini terjadi di dalam hati yang
gula darah, Pengendalian kadar gula darah adalah kondisi kadar gula
0.001; dan 0.047) dengan arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi
yang kuat dan sedang (r= 0.66; -0.68; -0.70; dan -0.39). Artinya
terkendali.
Bantargebang.
stabil.
yang salah juga menjadi pemicu tingginya kadar gula darah pada
pasien.
disimpulkan ada hubungan antara pola makan dengan kadar gula darah
59
Surabaya.
yang tidak patuh terhadap prolanis tetapi memiliki kadar gula darah
antara kepatuhan minum obat dengan regulasi kadar gula darah pada
yang patuh dengan yang tidak patuh minum obat anti diabetik beresiko
B. Keterbatasan Penelitian
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa:
61
62
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
meningkatkan pengetahuannya.
3. Bagi institusi
Indonesia.