Anda di halaman 1dari 8

Makalah Konsep Dasar Keperawatan II

Asuhan Keperawatan

Dosen Pengampu Ns. Siti Khoiroh Muflihatin, S.pd., M.Kep

Kelompok 1

Putri Al- Hujaipah Maya Azriani

Shelyn Salsabila Sari Widly Aji Ayunda Saradevi

Maulidha Haryanandha Utami Natasya Valentin Putri

Nur Halimah Natami Putri Satya Budi

Alivia Barokhatul Rizky Radda Lutfhia Nur Safitri

Aqilah Rizkia Sista Fonny

Nita Rindia Ningsih

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
asuhan keperawatan ini. Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Konsep Dasar Keperawatan di Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur. Disusunnya makalah ini tidak lepas dari
peran dan bantuan beberapa pihak dan sumber. Karena itu, pemakalah
mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang telah
membantu dalam mengerjakan makalah ini.

Kiranya amal baik serta budi luhur secara ikhlas yang telah diberikan
kepada kami dari beliau di atas yang dapat maupun belum dapat kami sebutkan,
mendapatkan imbalan yang semestinya dari Allah SWT. Pemakalah menyadari
bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Pemakalah berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Tujuan.................................................................................................................... 2
C. Manfaat.................................................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................................ 3
A. Kelompok Data....................................................................................................... 3
B. Analisis Data........................................................................................................... 3
C. Diagnosa Kasus....................................................................................................... 3
D. Prioritas Diagnosa.................................................................................................. 3
E. Kriteria Hasil........................................................................................................... 3
F. Rencana Tindakan Keperawatan............................................................................ 4
BAB 3 PENUTUP............................................................................................................................... 5
A. Kesimpulan............................................................................................................. 5
B. Kritik dan Saran...................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................. 6
BAB I

PENDAHULUAN

A,Latar Belakang

Gangguan sistem pernafasan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Infeksi
saluran pernafasan jauh lebih sering terjadi dibandingkan dengan infeksi sistem organ tubuh lain
dan berkisar dari flu biasa dengan gejala serta gangguan yang relative ringan sampai pneumonia
berat. Pada tahun 1999, sekitar 158.900 orang meninggal dunia karena kanker paru. Sejak
pertengahan tahun 1950, kanker paru menduduki peringkat pertama dari urutan kematian akibat
kanker pada pria, dan pada tahun 1987 kanker paru menggantikan kanker payudara sebagai
penyebab kematian akibat kanker yang paling sering pada perempuan. Angka insiden kanker
paru terus mencuat ketingkat membahayakan dan prevalensi saat ini kira – kira 25 kali lebih
tinggi daripada 50 tahun yang lalu. Insiden penyakit pernafasan kronik, terutama emfisema paru
kronik dan bronchitis semakin meningkat dan sekarang merupakan penyebab utama cacat kronik
dan kematian (Sylvia A. Price dan Lorraine M: 2002) [8]. Berdasarkan data statistik pemerintah
setiap kabupaten dan kecamatan terdapat satu Rumah Sakit dan untuk cakupan daerah yang
lebih kecil hanya diwakili dengan Puskesmas Pembantu. Penyakit pernafasan sangat
berpengaruh terhadap masyarakat secara keseluruhan (dalam hal fisik, social maupun ekonomi),
sehingga pencegahan, diagnosis, dan pengobatan gangguan pernafasan mempunyai makna yang
penting sekali[4]. Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran
saat ini juga telah memanfaatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih
baik kepada masyarakat luas. Pekerjaan yang sangat sibuk dari seorang dokter mengakibatkan
bidang sistem pakar mulai dimanfteatkan untuk membantu seorang pakar atau ahli dalam
mendiagnosa berbagai macam penyakit, seperti jantung, ginjal, stroke, kanker, gigi, kulit hingga
sistem pernafasan. Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan
pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya
dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Atau bisa dikatakan bahwa orang
awam pun bias memiliki keahlian seperti seorang pakar dengan bantuan perangkat lunak sistem
pakar.

B. Tujuan

setelah proses pembelajaran ini diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan
padaklien dengan gangguan system respirasi secara benar.

C. Manfaat
BAB II

PEMBAHASAN
 Kasus

Ny Dian, 28 tahun, status perkawinan menikah, masuk ke RS tanggal 12 Mei 2017 jam
14.25. Datang sendiri, melalui UGD dan masuk ke ruang Seruni RSU A. Wahab
Sjahranie Samarinda dengan menggunakan kursi roda. Ibu Dian mengalami peningkatan
suhu tubuh, batuk yang produktif, nafas sesak dan cepat. Saat dilakukan pengkajian
riwayat keperawatan oleh Ns. Fátima, ditemukan adanya Infeksi Saluran Pernafasan
bagian bawah sejak 3 hari yang lalu. Kemarin mengalami sesak nafas saat melakukan
kerja dan suhu tubuhnya meningkat. Ibu Dian mengatakan demam, nyeri pada dada dan
menurut dokter pribadinya ia mengalami pneumonia sehingga di rujuk ke RS. Pengkajian
yang dilakukan ole Ns. Fatimah , melalui pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital
sebagai berikut: Temperatur tubuh 38,7oC, Nadi 98 kali permenit, pernafasan 30 kali
permenit dan tekanan darah 120/80 mmHg. Ns Fatimah melakukan observasi terhadap
kulit pasien, yang didapati kering dan pipinya pucat dan Ibu Dian merasakan demam.
Pada auskultasi didapatklan bunyi pernafasan crakles pada inspirasi dan berkurangnya
suara nafas di paru kanan. Pemeriksaan fisik lainnya didapatkan hasil berikut: berat
badan 47 kg, tinggi badan 157 cm. Klien merasa sesak, nafas pendek dan berkurangnya
suara nafas di paru kanan, paru sebelah kanan tertinggal saat inspirasi. Sekresi yang
keluar dari sistem pernafasan warna putih agakpink, dan sputum kental. Klien batuk
produktif. Klien mengatakan Nafsu makannya menurun, mual-mual dan muntah 2 kali .
Status nutrisinya: makan terlalu sedikit, hanya 2 -3 sendok karena tidak ada nafsu makan,
dan sesak nafas.

A. PENGELOMPOKAN DATA
1. Data Subjektif
 Ny Dian, 28 tahun, status perkawinan menikah, masuk ke RS tanggal 12 Mei
2017 jam 14.25.
 Mengalami peningkatan suhu tubuh, batuk yang produktif, sesak nafas dan
cepat, nyeri dada
 Kulit Kering dan pipinya pucat
 Nafsu makan menurun,mual- mual, dan muntah 2 kali
2. Data Objektif
 TD : 120/80
 RR : 30 x/menit
 Nadi : 98 x/menit
 Suhu : 38,7°C
 BB : 47 Kg
 TB : 157 Cm
 Sekresi yang keluar dari sistem pernafasan warna putih agakpink, dan sputum
kental.
 Pada auskultasi didapatklan bunyi pernafasan crakles pada inspirasi dan
berkurangnya suara nafas di paru kanan.
 Saat dilakukan pengkajian riwayat keperawatan oleh Ns. Fátima, ditemukan
adanya Infeksi Saluran Pernafasan bagian bawah sejak 3 hari yang lalu.

B. ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
1. DS :Pasien mengatakan Ketidakseimbangan ventilasi- Gangguan Pertukaran Gas
sesak napa, pasien perfusi
batuk produktif
DO : napas pendek,
auskultasi : creakles
pada inspirasi dan
berkurangnya suara
nafas di paru kanan.
Warna kulit pucat.
TTV: TD : 120/80
mmHg, S : 37,9°C, N :
98 x/menit, RR : 30
x/menit, Sekresi yang
keluar dari sistem
pernafasan warna putih
agak pink, dan sputum
kental.
2. DS : Klien mengatakan Ketidakmampuan mencerna Defisit Nutrsi
Nafsu makannya makanan
menurun, mual-mual
dan muntah 2 kali.
DO: makan terlalu
sedikit, hanya 2 -3
sendok karena tidak
ada nafsu makan, dan
sesak nafas. BB : 47
Kg.
3. DS : Klien mengatakan Peningkatan laju Hipertermia
dirinya demam metabolisme
DO : Suhu : 38,7°C
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
N DIAGNOSA
O
1. Gangguan Pertukaran Gas
2. Defisit Nutrisi
3. Hipertermia

D. PRIORITAS DIAGNOSA
Gangguan Pertukaran Gas

E. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Perencanaan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. SDKI: (D.0003) SLKI: (L.01003) SIKI: (I.01014)
Gangguan Pertukaran Gas Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi
diharapkan masalah 1.Monitor pola napas
gangguan pertukaran gas 2.Monitor batuk efektif
mmeningkat dengan 3.Monitor adanya
KRITERIA HASIL : produksi sputum
1.Bunyi nafas tambahan (5) 4.Auskultasi bunyi napas
2.Pola nafas (5) 5.Atur interval
3.Warna kulit (5) pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
6.Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan.
2. SDKI: (D.0019) SLKI: (L.03024) SIKI: (I.03119)
Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
diharapkan masalah defisit 1.Monitor asupan
nutrisi membaik dengan makanan
KRITERIA HASIL 2.Monitor berat badan
1.Keinginan makan (5) 3.Sajikan makanan
2.Asupan makanan (5) secara menarik dan suhu
3.Energi untuk makan (5) yang sesuai
4. Kemampuan merasakan 4.Berikan suplemen
makanan (5) makanan, jika perlu
5. Kemampuan menikmati 5.Anjurkan posisi
makanan (5) duduk,jika mampu
5.Asupan nutrisi (5) 6.Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis.antiemetik)
3. SDKI: (D.0130) SLKI: (L.14134) SIKI: (I.15506)
Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen
diharapkan masalah Hipertermia
hipertermia membaik 1.Identifikasi penyebab
dengan KRITERIA HASIL hipertermia
1.Pucat (5) 2.Monitor suhu tubuh
2.Takipnea (5) 3.Sediakan lingkungan
3.Suhu tubuh (5) dingin
4.Anjurkan tirah baring
5.Kolaborasi pemberian
caoran dan elektrolit
intravena,jika perlu

Anda mungkin juga menyukai