diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Keperawatan
dosen pengampu: Shella Febrita Puteri Utomo, S. Kep., Ners., M. Kep.
oleh.
Sopian
NIM 302018059
i
SATUAN ACARA PENYULUHAN
STIKES
DOKUMEN SATUAN ACARA PENGAJARAN
„AISYIYAH
(SAP)
BANDUNG
JURUSAN : KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI : SARJANA KEPERAWATAN
PERTEMUAN KE 1
1
2
Tahap Kegiatan
1. Tanya Jawab
Penutup 2. Menyimpulkan materi
3. Post test
1. Mampu menyebutkan peran Orangtua dan
Remaja dalam pencegahan pergaulan seks
Kriteria Penilaian : bebas dikalangan Remaja
2. Mampu mengetahui perubahan psikologis
Pada remaja yang pernah melakukan seks
bebas
A. Definisi Remaja
Kasus yang sering terjadi pada usia remaja ialah soal pergaulan. “Dian”,
seorang pelajar kelas dua SMA misalnya, “ngambek” kepada orang tuanya karena
tidak diijinkan punya teman dekat cowok, jalan-jalan di mal, nonton bareng-
bareng teman dan masih banyak lagi trend. Padahal Dian sudah berusia tujuh
belas tahun. Kasus Dian sepertinya sering dan banyak terjadi. Pada usia remaja,
sering anak beranggapan bahwa orang tua belum memberi kebebasan (remaja
masih dianggap anak kecil, keseharian di atur orang dewasa) sementara di luar
rumah ada alam kebebasan yang mulai banyak digandrungi dan menggoda remaja
untuk mencicipi (meskipun tidak semua remaja melakukannya). (STUDIA. 2005)
4
5
yang kurang memberi kontrol karena akibat dari individualisme) dan media
(pornografi di media cetak, pornoaksi di tempat-tempat umum atau di media
TV dan internet).
3. Faktor pengetahuan dan pengalaman yang minim dan ditambah rasa ingin
tahu/curiousity yang berlebihan.
orang tua mengajak anak untuk berdiskusi apalagi jika sudah membahas masalah
seks bebas. Hal ini membuat orang tua hanya sebatas memberikan nasehat pada
anak remaja.
STUDIA Edisi 257/Tahun ke-6 (15 Agustus 2005). “Usia Remaja Kudu Bebas?”
Diunduh dari internet
https://media.neliti.com/media/publications/94315-ID-peran-orang-tua-dalam-
menginformasikan-p.pdf
http://repository.uinsu.ac.id/4009/1/skripsi.pdf