Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pra Sekolah : Karakteristik, Pemberian Makanan

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi

dan Diet yang Diampu Oleh :

Dr. Annasari M, M.Sc

Disusun Oleh:

1. Agung Mustofa (201097) 13. Dinda Irvani (201109)


2. Adelia Khoirunnisa(20109) 14. Dwi Ariyanto (201110)
3. Akbar Nur W. (201099) 15. Ella Irnanda (201111)
4. Alfina Nur H. (201100) 16. Fahrizal Bagus S.(201112)
5. Ananda F.K.P. (201101) 17. Faizah Nur F. (201113)
6. Aqsyel I.R.P. (201102) 18. Fajar Ainnur R. (201114)
7. Ardelia F.A. (201103) 19. Fajar Surya L. (201115)
8. Bintaria A.P. (201104) 20. Firdhaniati (201116)
9. Della Eva N.I (201105) 21. Hisam Norodi (201117)
10. Dewi Sarifah H. (201106) 22. Ika Purwanti (201118)
11. Dewi Savara (201107) 23. Indra Susanto (201119)
12. Dian Kumala S (201108) 24. Iqbal Maulana H. (201120)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI, SAINS, DAN KESEHATAN

RS dr. SOEPRAOEN MALANG

TAHUN AKADEMIK
2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang
Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya Makalah ini dapat kami
selesaikan sesuai yang diharapkan. Makalah ini merupakan makalah Ilmu
Gizi dan Diet yang membahas tentang Pengaturan Kebutuhan Makanan
pada Anak Pra Sekolah. Secara khusus pembahasan dalam makalah ini
diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan dapat
dimengerti dan dipahami oleh para pembacanya. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Gizi dan Diet sekaligus
menjadi bahan diskusi kelompok dan memperdalam materi dengan di
bimbing oleh Dosen Dr. Annasari M, M.Sc.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain
berkat kerja tim penyusun yang baik dan dapat diandalkan satu sama lain
sehingga terjalin kekompakan dalam tim penyusunan makalah ini. Terima
kasih atas semuanya. Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang
masih dalam proses pembelajaran, dalam penyusunan makalah masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran, agar dalam penyusunan makalah ini bisa lebih
baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga makalah
yang sederhana ini, dapat memberi pengetahuan serta ilmu sebagai
pembelajaran bagi para pembacanya.

Penyusun

Malang, 17 Maret 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................ ii


Daftar Isi ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………...…………......... 1
1.1 Latar Belakang ……………………….......……….............. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………... 1
1.3 Tujuan ……………………............…………………......... 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………….. 3
2.1 Pengertian Pra Sekolah ................................................... 3
2.2 Karakteristik Anak Pra Sekolah ....................................... 3-4
2.3 Pola Pemberian Makan Anak Pra Sekolah ..................... 4-5
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian
Makanan Anak Pra Sekolah............................................... 5
2.5 Ajnjuran Porsi Menu Makanan Seimbang
Pada Anak Pra Sekolah ................................................. 5-6
BAB III PENUTUP ………………………………................................ 7
3.1 Kesimpulan…………………………………….................... 9
3.2 Saran ................................................................................ 7
Daftar Pustaka……………………………………............................... 8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas merupakan


investasi berharga sebagai upaya pembangunan suatu bangsa. Anak-
anak merupakan generasi penerus bangsa dan merupakan modal
pembangunan. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas
anak-anak saat ini sehingga upaya peningkatan kualitas SDM harus
dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan. Salah satu ciri
bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan,
dan produktivitas kerja yang tinggi, ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan
gizi (Kementrian Kesehatan RI, 2014).
Usia prasekolah merupakan usia dimana anak sedang dipersiapkan
untuk memasuki sekolah dasar dan mengalami proses tumbuh kembang,
serta anak telah digolongkan sebagai konsumen aktif yang sudah dapat
memilih makanan yang disukainya. Namun, permasalahannya adalah
bahwa pada usia ini anak belum dapat memilih sendiri makanan yang baik
untuk dikonsumsi. Orang tua bertanggung jawab untuk perkembangan
kebiasaan makan yang baik pada anaknya.Kebiasaan makan merupakan
aspekpenting untuk perkembangan di usia prasekolah. Apa yang dimakan
anak akan mempengaruhi perkembangan tulangnya, bentuk tubuh, dan
ketahanan terhadap penyakit. Gizi yang tepat dapat mencegah berbagai
masalah kesehatan, antara lain kelebihan berat badan, tulang rapuh, dan
diabetes. Gizi yang baik juga memastikan bahwa fisik anak akan tumbuh
seoptimal Pada masa Pra Sekolah, anak perlu asupan makanan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup, sehingga orang tua perlu
mengetahui menu-menu seimbang yang dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi anaknya. Sedangkan menu seimbang adalah menu yang terdiri dari
beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yangs sesuai
sehingga memenuhi gizi seseorang, guna pemeliharaan dan perbaikan
sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan
perkembangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Pra Sekolah?
2. Apa saja Karakteristik Anak Pra Sekolah?
3. Jelaskan mengenai Pola Pemberian Makan Anak Pra Sekolah!
4. Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian
Makanan Pada anak Pra Sekolah?
5. Bagaimana Porsi Makanan Seimbang Pada Anak Pra Sekolah?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Pra Sekolah
2. Mengetahui Karakteristik Anak Pra Sekolah
3. Mengetahui Pola Makan
4. Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan
Pada anak Pra Sekolah
5. Mengetahui Anjuran Porsi Makanan Seimbang Pada Anak Pra
Sekolah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anak Pra Sekolah

Anak usia prasekolah adalah anak usia 3-5 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat. Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong,
2008). Anak usia prasekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu, makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu. Usia prasekolah adalah usia dimana anak telah
digolongkan sebagai konsumen aktif yang sudah dapat memilih
makanan yang disukainya, namun anak belum dapat memilih sendiri
makanan yang baik untuk dikonsumsi. Orang tua bertanggung jawab
untuk perkembangan kebiasaan makan yang baik pada anaknya.
Kebiasaan makan akan mempengaruhi keadaan gizi anak, dimana
pada masa ini mereka memerlukan makanan dan gizi untuk
pertumbuhan dan perkembangan.

2.2 Karakterikstik Anak Pra Sekolah


Pada masa usia anak pra sekolah memiliki karakteristik yang
berbeda karena pada usia mereka masih dalam tahap
perkembangan dan ditemani dengan imajinasi yang tinggi.
Supartini (2008) mengemukakan sama halnya dengan anak usia
toddler, anak prasekolah mengalami pertumbuhan sedikit lambat.
Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan
gizi yang perlu diperhatikan pada anak prasekolah adalah :
1. Nafsu makan berkurang
2. Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau
lingkungannya daripada makan
3. Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru
4. Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak
untuk belajar dan bersosialisasi dengan keluarga.

Anjuran untuk orang tua dalam kaitannya dengan karakteristik


tersebut adalah :
1. Pertahankan kebiasaan makan yang baik dengan cara
mengajarkan anak mengenal nutrisi, misalnya dengan
menggambar atau melakukan aktivitas bermain yang lain.
2. Apabila makanan yang dikonsumsi cenderung sedikit, berikan
dengan frekuensi lebih sering, yaitu 4 samapi 5 kali sehari.
Apabila memberikan makanan padat, seperti nasi, 3 kali dalam
sehari, berikan makanan ringan atau kudapan diantara waktu
makan tersebut. Susu cukup diberikan 1-2 kali sehari.
3. Fasilitas anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan
baru tidak harus yang berharga mahal, yang penting memenuhi
gizi seimbang.
4. Fasilitas anak untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran, serta
perasaanya saat makan bersama dan fasilitas anak untuk
berinteraksi secara efektif dengan anda atau anggota keluarga
yang lain.

2.3 Pola Pemberian Makanan Pada Anak Pra Sekolah


Anak usia Pra Sekolah sejak 4 tahun membutuhkan asupan
kalori kurang lebih 1.400 kalori untuk anak perempuan dan 1.800
kalori untuk anak laki-laki. Hal itu dibedakan karena aktivitas anak
laki-laki dianggap lebih aktif dibandingkan anak perempuan. Anak
laki-laki bisa saja tiap sore main sepak bola ataupun layang-layang
yang membuat mereka mengeluarkan energi cukup banayk.
Sedangkan anak perempuan mayoritas hanya bermain boneka
ataupun permainan yang mengakibatkan keluarnyanya energi yang
lebih sedikit dibanding anak laki-laki. per hari. Kebutuhan cairan
juga tergantung kepada aktivitas anak, biasanya meningkat dari
kebutuhan cairan dan pada anak usia toddler mempunyai
karakteristik yang khas, yang bergerak terus, tidak bisa diam, dan
sulit untuk diajak duduk dalam waktu relatif lama.
Pola makan anak terbentuk pada usia satu atau dua tahun
dan akan mempengaruhi kebiasaan makan tahun-tahun berikutnya
(Arvin & Kliesma, 2000 dalam Juliana, 2010). Ketika anak
memasuki usia 4 tahun, mereka memasuki periode Finickty eating,
yaitu anak yang lebih rewel dan lebih memberontak dalam hal
makan. Mereka menjadi lebih pemilih dalam hal makanan dan tidak
berkeinginan untuk mencoba makanan yang baru. Usia lima tahun,
anak sudah bisa mencoba makanan yang baru, tetapi orang tua
sangat berperan dalam hal ini, yaitu membiarkan anak untuk ikut
mempersiapkan makanan didapur (Whaley & Wong dalam Juliana,
2010). Anak usia prasekolah yang sedang dalam fase meniru,
seringkali meniru pola makan orang tua sebagai role model. Oleh
karena itu, jika orang tua memiliki pola makan yang baik, maka
anak akan memiliki pola makan yang sama.
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan
Anak Pra Sekolah

Perilaku konsumsi makanan dan minuman ringan kemasan pada


anak prasekolah dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pola asuh
orang tua. Keluarga merupakan sumber daya penting dalam
pemberian pelayanan kesehatan. Dengan demikian, keluarga
mempunyai peran yang penting dalam setiap aspek pelayanan
kesehatan anggota keluarga, mulai dari tahap promosi kesehatan
sampai tahap rehabilitasi. Salah satu tugas keluarga dalam praktik
keperawatan adalah pratik diet keluarga. Praktik diet keluarga yang
buruk dapat menyebabkan obesitas yang merupakan contoh utama
akibat gaya hidup yang tidak sehat. Selain itu, faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumsi makanan dan minuman ringan
kemasan pada anak prasekolah adalah pengetahuan ibu, ibu
mempunyai hubungan kuat sebagai model bagi perilaku makan anak
dibanding ayah (Oliveria et al, 1992). Hal ini juga didukung oleh
Neumark et al., (2003) bahwa ibu lebih termotivasi untuk merubah
perilaku makan anak-anak mereka dan mempunyai pengetahuan
yang lebih luas tentang zat-zat gizi dalam makanan dibanding ayah.
Hal ini relatif lebih berhasil untuk merubah perilaku makan anak-anak
mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawaty (2011)
membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan
ibu dengan kebiasaan jajan pada anak prasekolah.

2.5 Cara Menyusun Porsi Makanan Seimbang Pada Anak Pra Sekolah
Cara penyajian makanan mempengaruhi selera makan anak. Hal
itu tergantung pada besar porsi, cara penyajian, kombinasi warna,
aroma, bentuk, dan tekstur makanan. Usia anak prasekolah seringkali
merepotkan ibu saat memberikan makan. Anak rewel, tak nafsu
makan, atau sering menyimpan makanan di rongga mulut tanpa
ditelan. Padahal kebutuhan gizi anak usia prasekolah cukup tinggi. Di
masa ini mereka sedang dalam tahap tumbuh kembang dan sebagian
sudah mulai beraktivitas dengan teman-teman sebayanya. Usia
prasekolah dibagi dua yaitu 1-3 tahun dan 4-6 tahun. Kebutuhan gizi
usia 1-3 tahun kira-kira 130 kkal sedangkan kebutuhan gizi 4-6 tahun
sebanyak 1500 kkal. Hal itu terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin
dan mineral.

A. Komposisi Gizi Usia 1-3 Tahun Per Hari :


1. Nasi 250 gram atau 1,5 gelas
2. Maizena 10 gram atau 2 sendok makan
3. Biskuit 20 gram atau 2 keping
4. Daging 50 gram atau 2 potong kecil
5. Telur 50 gram atau 1 butir
6. Tempe 50 gram atau 1 potong
7. Sayuran 100 gram atau 1 gelas
8. Buah 100 gram atau 2 buah sedang
9. Susu bubuk 30 gram atau 6 sendok makan
10. Minyak 20 gram atau 2 sendok makan
11. Gula pasir 30 gram atau 3 sendok makan
B. Komposisi Gizi Usia 4-6 Tahun Per Hari :
1. Nasi 300 gram atau 2,5 gelas
2. Daging 200 gram atau 2 potong
3. Telur 50 gram atau 1 butir
4. Tempe 50 gram atau 1 potong sedang
5. Kacang Hijau 10 gram atau 1 sendok makan
6. Buah 100 gram atau 2 buah
7. Sayuran 100 gram atau 1 gelas
8. Susu 400 mililiter
9. Minyak 10 gram atau 6 sendok makan
10. Gula pasir 25 gram atau 2 sendok makan
C. Contoh Menu Sehari :
1. Pagi : Pukul 06.00 berikan susu dan bubur ayam lengkap, dan
dilanjutkan satu puding buah pukul 10.00.
2. Siang : Pukul 12.00 berikan nasi, semur ayam, perkedel tahu,
sayur kari, semangka
3. Sore : Pukul 16.00 berikan kroket kentang dan susu
4. Malam : Pukul 18.00 berikan nasi, sop bola daging dan wortel,
tempe bacem, dan jeruk manis. Kemudian dilanjutkan minum
susu pukul 21.00.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas yang telah dibahas, penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa masa pra sekolah adalah masa peralihan antara
masa bayi dan masa anak sekolah. Anak pada usia ini dalam
menjalani tumbuh kembangnya membutuhkan zat gizi yang esensial
mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang
harus dikonsumsi secara seimbang. Kebutuhan pada anak usia ini
memerlukan kalori sebesar 50 kkal kg per berat badan. Anak-anak di
setiap tahapan usia membutuhkan penanganan berbeda seiring
dengan pertumbuhannya. Hal ini disebabkan oleh pada setiap
pertumbuhan, karakter anak berbeda-beda . Sehingga, penyesuaian
kebutuhan anak di setiap tahapan usia sangat penting untuk
mencapai pertumbuhan optimal.

3.2 Saran
1. Orang tua harus memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang
kepada anaknya ketika berusia 1-6 tahun.
2. Orang tua harus mampu menyusun menu seimbang untuk
anaknya.
3. Anak-anak dapat memutuskan berapa banyak makanan yang
mereka butuhkan untuk melakukan kegiatan dan tumbuh jika
diberikan kebebasan untuk makan sesuai selera mereka.
4. Diet yang ketat atau rendah lemak tidak dianjurkan karena
kebutuhan energi dan nutrisi anak yang tinggi.
5. Makanan tinggi kalori sebaiknya hanya diberikan untuk acara-acara
khusus dan tidak direkomendasikan untuk makan siang setiap hari.
6. Kurangi waktu menonton televisi dan anjurkan untuk bermain
secara aktif.
DAFTAR PUSTAKA

Karyani, Indra, dkk, 2012. “Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat : Gambaran


Kebiasaan Makan Pada Anak Pra Sekolah”. Vol 13.
Widajanti. 1990. Alokasi Uang Saku untuk Konsmsi Makanan Jajanan dan
Sumbangannya terhadap Konsumsi Zat Gizi Anak Sekolah Menengah
Umum.
GMSK. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Wiyani, N A. 2016. Bina Karakter Anak Usia Dini. Ar-Ruzz Media.


Yogyakarta

Yuliastuti, Rina. 2012. Analisis Karakteristik Siswa, Karakteristik Orang


Tua dan
Perilaku Konsumsi Jajanan pada Siswa-Siwsi SDN Rambutan 04 Pagi
Jakarta Timur. Depok: Gizi Kesehatan Masyarakat FKM UI.

Adi, Pebri, 2017. “Makanan Anak Pra Sekolah”


https://www.slideshare.net/PebriAdi1/makanan-anak-prasekolah-gizi-dan-
diet. (diakses pada Rabu, 17 Maret 2021 pukul 08.25).

Juliana, 2017. “Cara Pemberian Makanan Pada Anak Pra Sekolah”


https://rsjuliana.co.id/2017/12/19/inilah-cara-pemberian-makanan-
tambahan-pmt-untuk-anak-usia-pra-sekolah/ (diakses pada Rabu, 17
Maret 2021 pukul 08.30).

Asikin, Nur, 2017. “Contoh Menu dan Kebutuhan Gizi Anak Usia
Prasekolah” https://www.jawapos.com/kesehatan/19/03/2017/simak-
contoh-menu-dan-kebutuhan-gizi-anak-usia-prasekolah/.(diakses pada
Rabu, 17 Maret 2021 pukul 11.25).

Anda mungkin juga menyukai