Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien
a. Identitas Pengkajian
Nama : Tn.M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 60 Tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiun
Alamat : Jln.Sederhana Gg.Sempurna Kec.Binjai Selatan
Tanggal Masuk : 16 April 2012
No.Register : 06-46-47
Ruangan/Kamar : Mengkudu (K2B2)
Golongan Darah : O
Tanggal Pengkajian : 17 April 2012
Tanggal Operasi : -
Diagnosa Keperawatan : Hipertensi

b. Penanggung Jawab
Nama : Tn.D
Hubungan dengan Pasien : anak
Pekerjaan : PNS
Umur : 25 Tahun
Alamat : Jln.Sederhana Gg.Sempurna Kec.Binjai Selatan
2. Keluhan Utama
Pasien datang kerumah sakit, mengatakan kapala pusing, nyeri pada tungkai,
sakit kepala disertai leher terasa tegang dan kaku.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien dirawat dirumah sakit umum Dr.Rm Djoelham di ruangn mengkudu
dengan keluhan kepala pusing, nyeri pada ulu hati, leher dan tengkuk terasa
tegang, pasien mengatakan sulit beraktivitas.
4. Riwayat Masa Lalu
Pasien pernah dirawat dirumah sakit selama 4 hari pada tahun 1987 dengan kasus
yang sama, pasien dirawat dan diberi obat untuk proses penyembuhan
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat kesehatan dari keluarga bahwa penyakit hipertensi yang diderita pasien
adalah faktor keturunan dari ibu karena sebelum pasien menderita hipertensi ibu
pasien juga pernah menderita hipertensi, ibu pasien meninggal dengan riwayat
penyakit hipertensi.
6. Riwayat Keadaan Psikososial
Pasien mempergunakan bahasa Indonesia, presepsi terhadap penyakitnya, pasien
sangat optimis untuk cepat sembuh dan pasien selalu berharap dan berdoa kepada
Allah SWT, pasien memilki hubungan yang sangat baik dengan keluarga dan
saudara.
Genogram
Dari keterangan genogram diatas orangtua pasien keduanya sudah
meninggal, orang tua laki-laki pasien meninggal karena terserang penyakit
kanker hati, sedangkan ibu pasien meninggal karena penyakit hipertensi, dari
hasil perkawinan ke-2 orangtua pasien terdapat 10 jumlah saudara pasien, dari
kesepuluh jumlah saudara kandung pasien tersebut dirinci sebagai beriku :
anak pertama perempuan, dan anak kedua perempuan, kedua anak perempuan
tersebut meninggal karena menderita penyakit kanker rahim. Kemudian anak
ketiga laki-laki adalah pasien yang menderita penyakit hipertensi yang
dirawat dirumah sakit umum Dr.RM.Djoelham. Anak keempat perempuan,
anak kelima adalah laki-laki dan meninggal karena penyakit stroke, anak
keenam laki-laki, anak ketujuh laki-laki, anak kedelapan laki-laki, anak
kesembilan laki-laki dan anak kesepuluh perempuan. Anak kesepuluh ini
meninggal karena menderita penyakit stroke.
Pasien menikah dan mempunyai tiga orang anak, yang pertama laki-
laki yang sudah menikah, anak kedua perempuan dan anak ketiga perempuan,
mereka tinggal dalam satu rumah terkecuali anak pertama yang sudah
berumah tangga. Sementara riwayat sang istri pasien, kedua orang tuanya itu
sudah meninggal dan orang tua laki-laki dari istri meninggal dikarenakan
menderita penyakit kanker hati. Jumlah saudara istri pasien ada delapan,
belum ada yang meninggal dari delapan saudara pasien tersebut.
7. Pemeriksaan Fisik
TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 350c
Keadaan umum : Lemah
Penampilan : Pasien kurang rapi dan bersih
Kesadaran : Compos mentis (conscious) yaitu kesadaran normal
(dengan prevalensi 15) sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan
tentang keadaannya
TB : 178 cm
BB : 94 Kg
Ciri Tubuh : Gemuk
8. Pengkajian Pola Fungsional
a. Kepala
Bentuk kepala bulat, rambut hitam lurus kulit kepala bersih tidak terdapat
ketombe
b. Penglihatan
Baik, tidak ada ikterus, konjungtiva tidak anemis pupil isokor dan slekta
baik tidak dijumpai
c. Penciuman
Bentuk dan posisi, anatomis tidak dijumpai kelainan dapat membedakan
bau-bauan
d. Pendengaran
Pendengaran baik serumen ada dalam batas normal tidak ada dijumpai
adanya peradangan dan pendarahan
e. Mulut
Tidak ada masalah pada rongga mulut, gigi bersih, tidak ada pendarahan
maupun peradangan
f. Pernafasan
Tidak ada masalah pada frekuensi dan irama pernafasan
g. Jantung
Frekwensi denyut jantung dibawah normal 100x/i, bunyi jantung
berirama, tidak adanya dijumpai nyeri pada dada
h. Abdomen
Pada abdomen tidak dijumpai kelainan begitu juga pada palpasi hepar
i. Ekstremilasi
pasien mengatakan susah menggerakkan kedua kakinya dan pasien sulit
beraktivitas, semua aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan perawat
j. Pola Kebiasaan
1) Nutrisi
 Sebelum masuk Rumah Sakit pola makan biasa 3 x 1 hari,
makanan kesukaan yang berlemak, sedangkan makanan pantangan
tidak ada.
 Sesudah masuk Rumah Sakit pola makan 3 x 1 hari. Porsi yang
disajikan habis 1/3 porsi dengan diet M2, pasien dilarang makan
makanan yang banyak mengandung minyak dan lemak.
2) Eliminasi
BAB :
 Sebelum masuk Rumah Sakit BAB 2 x 1 hari dengan konsistensi
lembek
 Sesudah masuk Rumah Sakit BAB 1 x 1 hari dengan konsistensi
lembek
BAK :
 Sebelum masuk Rumah Sakit BAK 5-6 x sehari
 Sesudah masuk Rumah Sakit BAK 4-5 x sehari
3) Pola Istirahat
 Sebelum masuk Rumah Sakit pasien tidur malam + 8 jam dan tidur
siang + 1-2 jam,
 Sesudah masuk Rumah Sakit tidur malam hanya + 2 jam pada siang
hari pasientidak bisa tidur karena suasana yang tidak tenang, kurang
nyaman, sehingga klien tampak kusam dan pucat.
4) Pola Aktivitas
Pada aktivitas sebagai kepala rumah tangga yang tiap waktu sedikit
dirumah dan jumlah jam kerja yang tiada henti, istirahat yang hanya
sebentar adanya hospitalisasi suasana dirumah sakit tidak terlaksana
optimal karena badrest
5) Personal Hygine
Sebelum masuk Rumah Sakit pasien mandi 3 x sehari, cuci rambut 2 hari
sekali kulit kepala bersih, sikat gigi 2 x sehari.
6) Therapy
Infus RL : 20 gtt/i
Furosemide : 1 amp/12 jam
Amlodepine : 2 x 10 mg
Dulculax syrp :3x1
Cotrimoxazole : 3x4 80 mg
B.Laxadine : 3x1
Ludios : 2x1
Sohobion : 2x1

9. Data Penunjang
Adapun data penunjang dapat dilihat dari hasil laboratoriun sebagai berikut :
No Kimia Darah Hasil Normal Unit
1 Bil.total 1,35 <1 Mg/dL
2 Bil.Direk 0,59 <0,25 Mg/Dl
3 SGOT 30,5 <37 U/I
4 SGPT 38,4 <40 U/I
5 Ureum 27,2 10-15 Mg/dL
6 Kreatinim 1,08 0,6-11 Mg/dL
7 Uric acid 7,8 3,4-70 Mg/dL
8 Cholesterol total 129 <200 Mg/dL
9 Mglyceride 93 <150 Mg/dL
10 HDL 38 >55 Mg/dL
11 LDL 72 <150 Mg/dL
No Gula Darah Hasil Normal
1 Puasa 75-115
2 2 Jam pp <120
3 dd random 92
4 serologi

B. Klafikasi Data
Data subjektif Data objektif
 Pasien mengatakan kepala pusing,  Px tampak meringis kesakitan,
dan leher terasa tegang kondisi badan lemah.
 Pasien mengatakan tidak selera  pasien tampak lemah, Makanan
makan yang di sajikan habis 1/3 porsi
 Pasien mengatakan susah tidur  pasien tampak pucat, mata cekung,
 pasien mengatakan kedua kakinya tidur malam + 2 jam pasien susah
susah digerakkan tidur siang
 aktivitas pasiens di bantu oleh
keluarga dan perawat
 TD : 170/100 mmHg
 Pols : 90 x/i
 RR : 22 x/i
 Temp : 370C

C. Analisa Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH
DS:
1 Pasien mengatakan kepala Peningkatan Gangguan rasa nyaman
pusing, dan leher terasa tekanan darah nyeri
tegang.
DO: : Px tampak meringis
kesakitan, kondisi badan
lemah.
TD : 170/100 mmHg
Pols : 90 x/i
RR : 22 x/i
Temp : 370C
DS:
2 Pasien mengatakan tidak Perubahan jenis Gangguan pola nutrisi
selera makan diet
DO: pasien tampak lemah,
Makanan yang di sajikan
habis 1/3 porsi
3 DS: Pasien mengatakan Efek Gangguan istirahat
susah tidur Hospitalisasi tidur
DO: pasien tampak pucat, mata
cekung, tidur malam + 2
jam pasien susah tidur siang
Ds
4 : pasien mengatakan kedua kelemahan fisik Gangguan pola
kakinya susah digerakkan aktivitas
Do : aktivitas pasiens di bantu oleh
keluarga dan perawat
D. DIAGNOSIS NANDA NIC NOC

SASARAN DOMAIN KELAS KODE RUMUSAN


DIAGNOSA
Komunitas Domain 1 : Kelas 2 : 00188 Perilaku kesehatan
Promosi Manajemen cenderung beresiko
keshatan kesehatan
00099 Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan

E. RENCANA INTERVENSI KOMUNITAS


Data DIAGNOSA NANDA Tujuan NOC NIC
Masalah Kesehatan Kelas 2; Manajemen Berkurangnya perilaku Prevensi Primer Prevensi Primer:
Risiko Hipertensi Kesehatan berisiko munculnya
Lansia :  Perilaku kesehatan Hipertensi dan Domain IV Pengetahuan Domain 3: Perilaku
 Lansia memiliki cenderung berisiko meningkatnya kesehatan dan perilaku. Kelas S; Edukasi klien
penurunan (00188). efektifitas  5510:Pendidikan
 Ketidakefektifan pemeliharaan Kelas S; Pengetahuan kesehatan
kondisi fisik.
pemeliharaan kesehatan kesehatan pada Lansia. kesehatan  5520:Memfasilitasi
 Lansia umumnya (00099). Level 3: Intervensi pembelajaran
memiliki  1837: pengetahuan  5604 Pengajaran
penurunan fungsi manjemen hipertensi kelompok
kognitif dan  1847: Pengetahuan;  5618:Pengajaran
manajemen sakit kronik . prosedur/tindakan
psikomotor
 1803:Pengetahuan; proses
 Dari berbagai penyakit . Domain 7; Komunitas
penelitian  1805:Pengetahuan; perilaku Kelas C; Promosi
epidemiologis sehat . kesehatan komunitas
yang dilakukan di  1823:Pengetahuan; promosi  8750: Pemasaran
Indonesia kesehatan . sosial di masyarakat
 1854:Pengetahuan; diet sehat (351).
menunjukan 1,8 –
 1855:Pengetahuan; gaya
28,6 % penduduk hidup sehat.
yang berusia  1843: Pengetahuan:
diatas 20 tahun manajemen nyeri
adalah penderita  1840: pengetahun : diet yang
hipertensi disarankan

Prevensi sekunder
Prevensi Sekunder
Domain IV; Pengetahuan
kesehatan dan perilaku. Domain 3; Perilaku
Kelas O; Terapi
Kelas Q; Perilaku sehat perilaku
Level 3: Intervensi Level 3; Intervensi
 1600:Kepatuhan perilaku .  4310: Terapi aktifitas
 1621:Kepatuhan perilaku;  4350:Manajemen
diet sehat. perilaku
 1602:Perilaku promosi  4360:Modifikasi
kesehatan . perilaku
 1603:Pencarian perilaku
sehat Domain 4; Keamanan
 1605: kontrol nyeri Kelas V; Manajemen
 1606:Partisipasi dalam resiko
pengambilan keputusan  Manajemen
perawatan kesehatan . lingkungan (6480).
 1608:Kontrol gejala .  Manajemen
lingkungan; keamanan
Kelas R; Health Beliefs (6486).
 1704:Health beliefs;  Surveilance (6650).
perceived threat  Monitor TTV (6680)
 1705:Orientasi kesehatan
Domain 6; Sistem
Kelas FF; Manajemen kesehatan
kesehatan Kelas Y; Mediasi
 3107: manajemen diri : terhadap sistem
Hipertensi. kesehatan
 7320:Manajemen
Kelas T; Kontrol resiko dan kasus
keamanan  7400:Panduan sistem
 1902:Kontrol resiko . kesehatan
 1908:Deteksi faktor resiko.
 1934:Keamanan dan Kelas A; Manajemen
kesehatan serta perawatan sistem kesehatan
lingkungan.  7620:Pengontrolan
 1910:Keamanan lingkungan berkala
rumah.  7726:Preceptor;
peserta didik
Domain V; Kesehatan yang
dirasakan. Domain 7: Komunitas,
Kelas U; Kesehatan dan Kelas D; Manajemen
Kualitas Hidup resiko komunitas.
 2008:Status kenyamanan. Level 3: Intervensi
 2009:Status kenyamanan;  6489: Manajemen
lingkungan . lingkungan;
 2006:Status kesehatan komunitas.
individu .  8880: perlindungan
 2000:Kualitas hidup lingkungan yang
berisiko
Kelas V; Status gejala
 2109:Tingkatan
ketidaknyamanan .
 1306:Nyeri; Tingkat Respon
fisik
 2102:Level nyeri.
 2103:Tingkatan gejala .
Kelas EE; Kepuasan terhadap
perawatan
 3014:Kepuasan klien .
 3015:Kepuasan manajemen
kasus .
 3007:Kepuasan terhadap
lingkungan fisik
 3010:Kepuasan terhadap
keamanan
 3015:Kepuasan manajemen
kasus
 3003:Kepuasan
keberlanjutan perawatan
 3016: Kepuasan manajemen
nyeri
 3007:Kepuasan ; lingkungan
fisik
 3011:Kepuasan klien ;
kontrol gejala

Domain VI; Kesehatan


keluarga
Kelas Z; Kualitas hidup
keluarga
 2606:Status kesehatan
keluarga

Kelas X; Family well being.


 2600: Koping keluarga .
 2602:Fungsional keluarga .
 2606:Status kesehatan
keluarga .
 2605:artisipasi keluarga
dalam perawatan .

Domain VII; Kesehatan


komunitas
Kelas BB; Well Being
komunitas
 2700:Kompetensi komunitas
 2701:Status kesehatan
komunitas

Kelas CC; Proteksi


kesehatankomunitas.
 2806: Respon komunitas
terhadap disaster/KLB
 2807:Efektifitas skrining
kesehatan komunitas
 2808:Efektifitas program
komunitas
 2802:Kontrol resiko
komunitas; penyakit
menular

Prevensi Tersier;
Prevensi Tersier
Domain VI; Kesehatan
keluarga
Kelas Z; Kualitas hidup Domain 5; Keluarga
keluarga Kelas X; Perawatan
 2605:Partisipasi tim siklus kehidupan.
kesehatan dalam keluarga  7040: Dukungan
. terhadap caregiver
 7140: Dukungan
keluarga
 Identi8fikasi resiko
:Genetik
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Commitee on Detection,
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC) sebagai tekanan
yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat
keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi
sampai hipertensi maligna. Keadaan ini dikategorikan sebagai primer/esensial
(hampir 90 % dari semua kasus) atau sekunder, terjadi sebagai akibat dari
kondisi patologi yang dapat dikenali, sering kali dapat diperbaiki (Marilynn
E. Doenges, dkk, 1999).
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari
120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Menurut Bruner dan Suddarth (2001) hipertensi dapat didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi manula,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik di atas 160 mmHg dan
tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah meningkatnya
tekanan sistolik sedikitnya 140 mmHg dan diastolik sedikitnya 90 mmHg.
Daftar Pustaka

Bruner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.2.
Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzanne C. 2001.Keperawatan Medikal-Bedah edisi 8 volume 2. Jakarta

:EGC

http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tingg

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17124/4/Chapter%20II.pdf

diakses tgl 14-10-17 jam 09.20

www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312017/bab2.pdf diakses tgl 14-

10-17 jam 15.00

Anda mungkin juga menyukai