Anda di halaman 1dari 24

CRITICAL BOOK REPORT

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

( WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA)

DOSEN PEMBIMBING

Dra. SRI YUNITA, M.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : ISMI SALWA THOHIRAH

NIM : 4191111040

KELOMPOK :8

KELAS : PENDIDIKAN MATEMATIKA B 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dimana atas rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas “Critical Book Report” ini yang berjudul “ Wawasan
Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia”.

Saya sangat berharap “Critical Book Report” ini dapat berguna dalam hal
untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang. Karena
dengan mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran dan kritik yang
membangun. Dan untuk penulisan Critical Book Report ini saya mengucapkan terima kasih
kepada: kedua orang tua saya dan dosen pengampu mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
yaitu Ibu Dra. Sri Yunita, M.Pd.

Semoga “Critical Book Report” sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata
yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan ini.

Medan, 22 September 2020

Penulis

I
KATA PENGANTAR

Kata Pengantar................................................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR.................................................................................1


1.2 Tujuan Penulisan CBR..............................................................................................1
1.3 Manfaat CBR............................................................................................................1
1.4 Identitas Buku ..........................................................................................................2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU..................................................................................3

2.1 Deskripsi Isi..............................................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN...............................................................................................14

3.1 Pembahasan Isi Buku................................................................................................14

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku.............................................................................15

BAB IV PENUTUP........................................................................................................17

4.1 Kesimpulan...............................................................................................................17

4.2 Saran.........................................................................................................................17

Daftar Pustaka.................................................................................................................18

Lampiran.........................................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 RASIONALISASI CBR

Dengan mengkritik sebuah buku kita dapat memperoleh informasi dan


memperluas wawasan. Pembaca dapat mengkritik buku tersebut dengan mengetahui
keunggulan dan kelemahan yang terdapat dalam buku. Mengkritik sebuah buku berarti
menyampaikan informasi mengenai ketepatan buku bagi pembaca. Didalamnya terdapat
ulasan-ulasan mengenai isi buku yang disampaikan dari berbagai sudut pandang. Ulasan ini
dikaitkan dengan kebutuhan dan kepentingan bagi pembaca yang dapat dijadikan acuan
untuk memenuhinya. Dengan mengkritik buku, kita dapat menambah wawasan lmu dan
mengasah otak untuk dapat berpikir kritis dalam menilai sebuah buku. Buku ini akan
dikritik dengan cara membandingkan buku satu dengan buku lainnya sehingga dapat
mengetahui buku mana yang lebih layak digunakan sebagai referensi yang menambah
pengetahuan kita tentang pendidikan kewarganegaraan mengenai wawasan nusantara
sebagai geopolitik Indonesia.

1.2 TUJUAN PENULISAN CBR


Critical Book Review (CBR) ini dibuat agar dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan yang diberikan oleh ibu dosen, menambah wawasan dan
pengetahuan mahasiswa tentang profesi pendidikan kewarganegaraan, meningkatkan
kreativitas dan pemahaman terhadap materi yang disajikan serta meningkatkan sikap
kritis kepada mahasiswa dengan membandingkan satu materi dengan materi yang sama
tetapi dari sumber yang berbeda, menguatkan pemahaman mahasiswa terhadap penilaian
buku yang lengkap dan terperinci serta mudah dimengerti.

1.3 MANFAAT CBR


1. Menambah wawasan tentang disiplin ilmu (pendidikan kewarganegaraan)
2. Sebagai salah satu bentuk pengasahan cara berfikir kritis seorang mahasiswa dalam
membandingkan sebuah buku
3. Sebagai sumber referensi agar pembaca mengetahui isi kajian buku yang
dibandingkan
4. Sebagai referensi pembaca untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku
1
1.4 IDENTITAS BUKU
1.4.1 IDENTITAS BUKU 1 ( BUKU UTAMA)
1. Judul : Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi
2. Edisi :1
3. Pengarang : Apiek Gandamana, S.Pd.,M.Pd.
4. Penerbit : CV. Harapan Cerdas
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun Terbit : 2019
7. ISBN : 978-602 5799-42-6

1.4.2 IDENTITAS BUKU 2 ( BUKU PEMBANDING )


1. Judul : Paradigma baru Pendidikan Kewarganegaraan
2. Edisi :4
3. Pengarang : Dr.Winarno,S.Pd.,M.Si.
4. Penerbit : Bumi Aksara
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2019
7. ISBN : 978-602-444-644-4
2

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 DESKRIPSI ISI 1


1. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari bahasa yunani, dari kata geo dan politik. “ geo” berarti bumi
dan politik berasal dari kata politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri
(negara) dan teia yang berarti urusan. Ilmu bumi politik (political geography) mempelajari
fenomena geografi dari aspek politik, sedagkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari
aspek geografi.

Geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah, atau teritorial
dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak
langsung atau tidak langsung kepada sistem politik suatu negara.

2. Sejarah Lahirnya Geopolitik

Konsepsi geopolitik lahir dijerman pada akhir abad XIX. Menurut Halford Mackinder
(1861-1947) mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik, yaitu dengan penguasaan
daerah – daerah “ jantung dunia”, pendapatnya ini dikenal dengan teori “jantung dunia”

Menurut Alfred Thayer Mahan (1840-1914) mengembangkan lebih lanjut konsepsi


geopolitik dengan memperhatikan perlunya memanfaatkan serta mempertahankan sumber
daya laut, termasuk akses laut.

Selain dua tokoh diatas, masih banyak lagi tokoh – tokoh yang mengemukakan
pendapatnya mengenai konsepsi geopolitik seperti Fredich Ratzel, Rudolf Kjellen, Karl
Haushofer, Guilio Douhet, william Mitchel, dan Nicholas J. Spijkman.

3. Paham Geopolitik Indonesia


Prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional
yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut dengan wawasan nusantara.
3

Wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia yang mengandung konsepsi


geopolitik indonesia yaitu unsur ruang. Pandangan geopolitik bangsa indonesia yang
didasarkan pada nilai – nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang
didalam pembukaan UUD NRI 1945.

Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai – nilai ketuhanan
dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang di dalam Pembukaan UUD NRI 1945.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan
dan peri keadilan.

4. Konsep Dasar Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara merupakan cara pandang, cara melihat, cara meninjau bangsa
terhadap diri dan lingkungannya. Wawasan nusantara bagi bangsa Indonesia merupakan
pegangan dalam menyikapi permasalahan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan
nasionalnya. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia merupakan penjabaran
tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi, posisi, dan geografi Indonesia dan
merupakan pedoman pola pikir serta pola tindak dalam rangka mewujudkan cita – cita
nasional.

5. Sifat dan Ciri Wawasan Nusantara

Dijelaskan oleh Lemhanas (lembaga pertahanan nasional) wawasan nusantara memiliki 2


sifat atau ciri, yaitu:

1. Manunggal yang berarti keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap
aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Manunggal meliputi :
a. Manunggal dibidang wilayah
b. Manunggal dibidang bangsa
c. Manunggal dibidang ideologi
d. Mangunggal dibidang politik
e. Manunggal dibidang ekonomi
f. Manunggal dibidang sosial
g. Maunggal dibidang kebudayaan
h. Manunggal dibidang pertahanan keamanan
i. Manunggal dibidang psikologi
j. Berkesinambungan 4
2. Utuh menyeluruh artinya utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia
sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecah – pecah
oleh kekuatan apapun dan bagaimanapun, sesuai dengan satu nusa, satu bangsa, dan
satu bahasa.
6. Unsur – Unsur Dasar Wawasan Nusantara
a. Wadah Wilayah, batas ruang lingkup wilayah Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia ( pembukaan UUD NRI 1945 alenis IV), yang meliputi:
1. Wujud wilayah
2. Tata inti organisasi
3. Tata kelengkapan organisasi
b. Isi ( Content ), meliputi cita – cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan
UUD NRI 1945, yaitu :
1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas
3. Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
c. Tata laku (conduct), yang meliputi dua segi, yaitu :
a. Tata laku batiniah
b. Tata laku lahiriah

7. Faktor Kewilayahan yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara


a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)
b. Kepulauan Indonesia
c. Konsepsi tentang Wilayah Indonesia
1. Negara Kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri atas satu atau
lebih kepulauan dapat mencakup pulau – pulau lain
2. Laut Teritorial adalah salah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12
mil laut diukur dari garis pangkal.
3. Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam
dari garis pangkal
4. Zona ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis
pangkal.
5
5. Landasan kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah
dibawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan
kelanjutan alamiah wilayah daratannya.

2.2 DESKRIPSI ISI BUKU 2

1. Pengertian Geopolitik

Istilah geopolitik semula oleh pencetusnya, Frederich Ratzel (1944-1904),diartikan


sebagai ilmu bumi politik (Political Geography), Istilah geopolitik dikembangkan dan
diperluas lebih lanjut oleh Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946)
menjadi Geographical Politic. Perbedaan kedua artian tersebut terletak pada fokus
perhatiannya.Ilmu Bumi Politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dari
aspek politik,sedangkan geopolitik (Geographical Politic) mempelajari fenomena politik dari
aspek geografi. Geopolitik dapa tdiartikan sebagai Ilmu Bumi Politik Terapan (Applied
Political Geography).Ada dua pengertian yang terkandung dalam konsep geopolitik yang
keduan:

1.geopolitik sebagai ilmu : memberikan wawasan obyektif akan posisikita sebagai


suatu bangsa yang hidup berdampingan dan salingberinteraksi dengan negara lain
dalam pergaulan dunia.

2.Geopolitik sebagai ideology (landasan ilmiah bagi tindakan politik suatu negara):
hendak menjadikan wawasan tersebut sebagai carapandang kolektif untuk
melangsungkan, memelihara dan mempertahankan semangat kebangsaan.

2. Teori Geopolitik
a. Teori Geopolitik Fredefich Ratzel Pokok-pokok teori Ratzel, disebut Teori
Ruang,menyebutkan bahwa:
 Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk
hidup),yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) cukup agar dapat
turnbuh dengan subur melalui proses lahir, tumbuh,
berkembang,mempertahankan hidup, menyusut, dan mati.

6
 Kekuatan suatu negara harus marnpu mewadahi
pertumbuhannya.Makin luas ruang dan potensi geografi yang
diternpati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan makin besar
kemungkinan kelompok politik itu tumbuh.
 Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul saja yang dapat
bertahan hidup terus dan berlangsung.
 Apabila ruang hidup negara sudah tidak dapat memenuhi
keperluan,ruang itu dapat dipeluas dengan mengubah batas-batas
negara baik secara damai maupun melalui jalan kekerasan atau perang.

b. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen


Pokok-pokok teori Kjellen dengan tegas menyatakan bahwa negara adalah
suatu organisme hidup. Pokok teori tersebut terinspirasi oleh pendapat Ratzel yang
menyatakan bahwa negara adalah suatu organisme yang tunduk pada hukum biologi,
sedangkan pokok teori Ratzer mencoba menerapkan metodologi biologi teori Evolusi
Darwin yang sedang popular di Eropa pada akhir abad ke-l9 ke dalam teori ruangnya.

c. Teori Geopolitik Karl Haushofer


Pokok-pokok teori Haushofer pada dasarnya menganut teori Kjellen dan
bersifat ekspansionis serta rasial, bahkan dicurigai sebagai teori yang menuju kepada
peperangan.Teori Haushofer berkembang di Jerman dan mempengaruhi Adolf
Hitler.Teori ini pun dikembangkan di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi
oleh semangat materialisme dan fasisme. Inti teori Haushofer adalah:
a. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas
dari hukum alam.
b. Kekuasaan Imperium Daratan dapat mengejar kekuasaan ImperiumMaritim
untuk menguasai pengawasan di laut.
c. Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa,
Afrika, dan Asia Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di AsiaTimur Raya.
d. Geopolitik adalah doktin negara yang menitik beratkan perhatian kepada
soal strategi perbatasan.

7
e. Ruang hidup bangsa dan tekanan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial
mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam di dunia.
f. Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan
mendapatkan ruang hidup

d. Teori Geopolitik Sir Halford Mackinder


Pokok teori Mackinder menganut “konsep kekuatan darat” dan mencetuskan
Wawasan Benua.Teorinya menyatakan : Barang siapadapat menguasai “Daerah
Jantung”, yaitu Eurasia (Eropa dan Asia) akan dapat menguasai “Pulau Dunia”, yakni
Eropa, Asia, dan Afrika. Barang siapa dapat menguasai pulau dunia akhirnya dapat
menguasai dunia.

e.Teori Geopolitik Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan


Pokok teori kedua ahli tersebut menganut “konsep kekuatan maritim” dan
mencetuskan Wawasan Bahari, yaitu kekuatan di lautan. Teorinya menyatakan:
Barang siapa menguasai lautan akan menguasai“perdagangan”. Menguasai
perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia” sehingga pada akhirnya akan
menguasai dunia.

f. Teori Geopolitik William Mitchel, Albert Saversky, Gulio Dauhet, dan John
Frederick Charles Fuller
Keempat ahli geopolitik ini melahirkan teori Wawasan Dirgantara,yaitu
kekuatan di udara. Dengan pemikiran bahwa di udara memiliki daya tangkis yang
dapat diandalkan untuk menangkis ancaman danmelumpuhkan kekuatan lawan.

g. Teori Geopolitik Nicholas J.Spykman


Pokok teori Spykman disebut “Teori Daerah Batas” atau “Teori Wawasan
Kombinasi”,yaitu teori yang menggabungkan kekuatan darat, laut, danudara yang
dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhandan kondisi suatu negara.
3. Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia, yang diberi pengertian
sebagai cara pandang dan sikap bangsa insonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategisdengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati ke bhinekaan dalam setiap
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. 8
4. Latar Belakang Filosofi
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia dikembangkanberdasarkan
latar belakang filosofi sebagai berikut:
a.Falsafah Pancasila
b. Aspek Kewilayahan Nusantara
c. Aspek Kesejarahan
d. Aspek Sosial Budaya

5. Kedudukan Wawasan Nusantara


a. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia diciptakan oleh
bangsa Indonesia dan dijalankan oleh seluruhrakyat Indonesia dalam upaya
mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
b. Wawasan Nusantara dalam paradigmanasional dapat dilihat dari tingkat
kedudukannya sebagai berikut:
1) Pancasila sebagai falsafah dan ideologi bangsa berkedudukan sebagai
landasan idiil
2) UUD 1945 sebagai landasan konstitusi negara berkedudukan sebagai
landasan konstitusional
3) Wawasan Nusantara sebagai visi nasional berkedudukan sebagai landasan
visional
4) Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional berkedudukan sebagai
landasan konsepsional
5) RPJM sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijakan dasar
nasional berkedudukan sebagai landasanoperasional.
6. Asas Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi,ditaati,dipelihara
dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur
pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment)
bersama, terdiri dari:
1)Kepentingan bersama
2)Keadilan
3)Kejujuran
4)Solidaritas 9
5)Koordinasi/ kerjasama
6)Kesetiaan terhadap ikrar bersama

7.Fungsi Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta
rambu–rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan
perbuatan bagi penyelenggara negara ditingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

8. Tujuan Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok,golongan, suku bangsa,
ataudaerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan–kepentingan
individu, kelompok, suku bangsa atau daerah. Kepentingan–kepentingan tersebut
tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.Nasionalisme yang
tinggi di segala bidang kehidupan demi tercapainyatujuan nasional tersebut
merupakan pancaran dari makin meningkat nyarasa, paham, dan semangat
kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan
penghayatan konsepsi visional Wawasan Nusantara.

9. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara


1) Wadah
a. Wujud Wilayah Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh
lautan yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling
dihubungkan oleh perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan
daratan serta dihubungkan oleh perairandidalamnya.
b. Tata Inti Organisasi
Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden
memegang kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara
hukum (Rechtsstaat) bukan Negara kekuasaan (Machtsstaat )

10
c.Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan
kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup
partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh
aparatur negara.
2) Isi
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia
Indonesia meliputi:
- Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD1945 yang
menyebutkan:
1.Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adildan makmur.
2.Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yangbebas.
3.Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilansosial.
3) Tata Laku
Tata laku Wawasan Nusantara dapat dirinci dalam dua unsur:
a. Tata laku Batiniah, yang tumbuh dan terbentuk karena kondisi
dalam proses pertumbuhan hidupnya, pengaruh keyakinan padasuatu
agama/kepercayaan termasuk tuntututan bagi budi pekerti serta
pengaruh kondisi kekuasaan yang memungkinkanberlangsungnya
kebiasaan-kebiasaan hidupnya
b. Tata laku Lahiriah, yang dituangkan ke dalam suatu pola
tatalaksana yang dapat dirinci menjadi: tata perencanaan, tata
pelaksanaan, dan tata pengawasan.
Penerapan dari unsur wadah, isi, dan tata laku Wawasan Nusantaradapat
dikembangkan sebagai berikut:
1) Isi NKRI berupa falsafah Pancasila dan UUD 1945
2) Wadah berupa Nusantara, yang manakala diisi atau diberi isi menampakkan
wujud dan wajahnya sebagai Wawasan Nusantara
3) Tata laku NKRI berupa UUD 1945 yang apabila dilaksanakan dan
diterapkan berdasarkan Wawasan Nusantara akan menghasilkan Ketahanan
Nasional Indonesia
11

10. Indonesia Sebagai Negara Kepulauan


1. Zaman Kolonial Belanda
Di zaman colonial belanda, wilayah Indonesia berupa wilayah daratansaja,
sedangkan wilayah laut teritorial tidak pernah diukur. Kemudian berdasarkan
OrdonansiTahun 1939 (Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie
1939)lebar laut wilayah Hindia Belanda adalah 3 mil diukur dari garis air rendah di
pantai setiap pulau. Dengan katalain, batas laut teritorial yang termaktub dalam
Ordonansi 1939 itu membagi wilayah daratan Indonesia dalam bagian-bagian terpisah
dengan teritorialnya sendiri-sendiri.

2.Deklarasi Djuanda
Sebagai sebuah wilayah berdaulat, pemerintah Indonesia menyadari bahwa ketentuan
Ordonansi 1939 tidak sesuai dengan kepentingan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pada
tanggal 13 Desember 1957pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman mengenai
wilayah perairan Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda,yang
menyatakan:
a.Bahwa bentuk geografi Indonesia sebagai suatu negara kepulauanmemiliki sifat dan
corak tersendiri.
b.Bahwa menurut sejarah sejak dulu kala kepulauan Indonesiamerupakan satu
kesatuan.
c.Bahwa batas laut teritorial yang termaktub dalam Ordonansi 1939 memecah
keutuhan teritorial Indonesia karena membagi wilayahdaratan Indonesia ke dalam
bagian-bagian terpisah denganteritorialnya sendiri-sendiri
Tujuan inti Deklarasi Djuanda adalah:
a.Perwujudan bentuk wilayah NKRI yang utuh dan bulat.
b.Penentuan batas-batas wilayah negara Indonesia disesuaikandengan asas negara
kepualuan (Archipelagic State Principle).
c.Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjaminkeselamatan dan
keamanan NKRI.

12
3.Landasan Kontinen dan ZEE
Pada tanggal 17 februari 1969, pemerintah Indonesia mengeluarkan Deklarasi tentang
Landasan Kontinen. Deklarasi tersebut kemudiandikukuhkan dengan Undang-undang No.1
Tahun 1973 tentangLandasan Kontinen Indonesia. Apabila disbanding isi deklarasi
tahun1957 dan tahun 1969, perbedaannya terdapat pada sifat konsepnusantara: konsep tahun
1957 merupakan konsep kewilayahansedangkan konsep tahun 1969 lebih merupakan konsep
politik danketatanegaraan.Pada tanggal 21 Maret 1980 pemerintah Indonesia
mengumumkanXEE Indonesia yang lebarnya 200 mil diukur dari garis pangkal laut wilayah
Indonesia. Di dalam pengumuman tersebut Indonesia menyatakan bahwa di dalam ZEE,
Indonesia memiliki danmelaksanakan:a.Hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi,
pengelolaan, danpelestarian sumber daya hayati dan nonhayati dan hak berdaulatlain atas
eksplorasi dan eksploitasi sumber tenaga dari air, arus,dan angin.b.Hak yurisdiksi yang
berhubungan dengan:-pembuatan dan penggunaan pulau buatan, instalasi, danbangunan
lainnya,-penelitian ilmiah mengenai laut,-pelestarian lingkungan laut, serta-hal lain
berdasarkan hukum internasional.
Kedua buku menjelaskan unsur – unsur dasar wawasan nusantara yang meliputi
wadah/ wilayah, isi (content), tata laku(conduct) dan membahas mengenai faktor – faktor
yang mempengaruhi wawasan nusantara seperti asas kepulauan, kepulauan Indonesia,
konsepsi wilayah Indonesia yang meliputi negara kepulauan, laut teritorial, perairan
pedalaman, zona ekonomi eksklusif (ZEE), dan landasan kontinen.
13

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PEMBAHASAN ISI BUKU

Kedua buku yang direview ini membahas mengenai Wawasan Nusantara Sebagai
Gepolitik Indonesia. Berikut ini pembahasan mengenai kedua buku yang di review penulis :

Pada buku utama yang berjudul Pendidikan Kewarganegaran Untuk Perguruan Tinggi
membahas topik wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia dan setiap sub-babnya
membahas tentang pengertian geopolitik, sejarah lahirnya geopolitik, paham geopolitik
Indonesia, konsep dasar wawasan nusantara, sifat dan ciri wawasan nusantara, unsur – unsur
dasar wawasan nusantara, dan faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara.

Sedangkan dalam buku kedua yang berjudul Paradigma Baru Pendidikan


Kewarganegaraan membahas topik wawasan negara sebagai geopolitik Indonesia dan setiap
sub-babnya membahas tentang pengertian geopolitik, teori geopolitik, pengertian wawasan
nusantara, latar belakang filosofi, kedudukan wawasan nusantara, asas wawasan nusantara,
fungsi wawasan nusantara, tujuan wawasan nusantara, unsur – unsur dasar wawasan
nusantara, dan indonesia sebagai negara kepulauan.

Berdasarkan pengertian geopolitik dalam buku 1 ( utama) bahwa Geopolitik dapat


diartikan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan
strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik
beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah, atau teritorial dalam arti luas) suatu
negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung
kepada sistem politik suatu negara. Sedangkan pengertian geopolitik dalam buku 2
(pembanding) geopolitik dapat diartikan

1. geopolitik sebagai ilmu : memberikan wawasan obyektif akan posisikita sebagai


suatu bangsa yang hidup berdampingan dan salingberinteraksi dengan negara lain
dalam pergaulan dunia.

14

2.Geopolitik sebagai ideology (landasan ilmiah bagi tindakan politik suatu negara):
hendak menjadikan wawasan tersebut sebagai carapandang kolektif untuk
melangsungkan, memelihara dan mempertahankan semangat kebangsaan.

Kedua buku menjelaskan teori – teori ( tokoh) sejarah geopolitik, kedua buku
menjelaskan bahwa geopolitik dikemukakan beberapa pemikiran para ahli seperti Frederich
Ratzel, Rudolf Kjellen, Karl Haushofer, Halford Mackinder, Alfred Thayer Mahan, Guilio
Douhet, William Mitchel, dan Nicholas J. Spijkman.

Berdasarkan buku yang direview penulis, buku utama dan buku pembanding memiliki
pengertian wawasan nusantara dengan aspek yang berbeda, dalam buku utama menjelaskan
bahwa Wawasan nusantara merupakan cara pandang, cara melihat, cara meninjau bangsa
terhadap diri dan lingkungannya. Wawasan nusantara bagi bangsa Indonesia merupakan
pegangan dalam menyikapi permasalahan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan
nasionalnya. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia merupakan penjabaran
tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi, posisi, dan geografi Indonesia dan
merupakan pedoman pola pikir serta pola tindak dalam rangka mewujudkan cita – cita
nasional.sedangkan dalam buku pembanding dijelaskan bahwa Wawasan Nusantara adalah
geopolitik Indonesia, yang diberi pengertian sebagai cara pandang dan sikap bangsa insonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategisdengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati ke
bhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Kedua buku membahas tentang Unsur – unsur dasar wawasan nusantara meliputi
wadah/wilayah (countour), isi ( countent), tata laku (conduct) dan memiliki faktor
kewilayahan yang meliputi asas kepulauan, kepulauan Indonesia, konsepsi tentang wilayah
indonesia seperti negara kepulauan, laut teritorial, perairan pedalaman, zona ekonomi
eksklusif (ZEE) dan landasan kontinen

3.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

3.2.1 KELEBIHAN BUKU


1. Kelebihan Buku 1 (Utama)
a. Dilihat dari aspek tampilan buku, buku yang direview memiliki cover
yang menarik sehingga menarik perhatian pembaca untuk membaca
buku 15
b. Dalam menjelaskan setiap materi buku ini memuat peta konsep
c. Dari aspek isi buku, Buku ini meyampaikan materi secara lengkap,
jelas, dan terperinci
d. Dari aspek identitas buku, buku ini memiliki identitas yang lengkap
dan jelas.

2. Kelebihan Buku 2 (Pembanding)


a. Dilihat dari aspek tampilan buku, buku yang direview memiliki
cover yang menarik sehingga menarik perhatian pembaca untuk
membaca buku
b. Dalam menyampaikan materi buku ini menggunakan peta konsep
dalam menjelaskan materi sehingga membuat pembaca tidak
mudah bosan
c. Dari aspek isi buku, Buku ini meyampaikan materi secara lengkap,
jelas, dan terperinci dan berwawasan luas
d. Dari aspek identitas buku, buku ini memiliki identitas yang lengkap
dan jelas.
3.2.2 KEKURANGAN BUKU
1. Kekurangan Buku 1 ( utama )
a. Pada setiap akhir bab tidak terdapat kesimpulan/ penutup sebagai
rangkuman setiap materi pada babnya
b. Buku ini memberikan contoh kasus dalam menjelaskan materi.
c. Buku ini menggunakan bahasa indonesia dalam menyampaikan materi
tetapi kata – kata yang digunakan sulit dipahami (berbelit-belit)
2. Kekurangan Buku 2 ( pembanding )
a. Buku hanya berisikan tulisan tidak memuat gambar sehingga pembaca
buku cepat merasa lelah dan bosan jika membaca terlalu lama
b. Pada setiap bab tidak terdapat kesimpulan / rangkuman

16

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan dalam buku yang direview dapat disimpulkan bahwa Wawasan
nusantara merupakan cara pandang, cara melihat, cara meninjau bangsa terhadap diri dan
lingkungannya. Geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan
dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah, atau
teritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung atau tidak langsung kepada sistem politik suatu negara. geopolitik
dikemukakan beberapa pemikiran para ahli seperti Frederich Ratzel, Rudolf Kjellen, Karl
Haushofer, Halford Mackinder, Alfred Thayer Mahan, Guilio Douhet, William Mitchel, dan
Nicholas J. Spijkman. Unsur – unsur dasar wawasan nusantara meliputi wadah/wilayah
(countour), isi ( countent), tata laku (conduct) dan memiliki faktor kewilayahan yang meliputi
asas kepulauan, kepulauan Indonesia, konsepsi tentang wilayah indonesia seperti negara
kepulauan, laut teritorial, perairan pedalaman, zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan landasan
kontinen.

4.2 SARAN

Untuk mendapatkan buku bagus yang dapat digunakan sebagai panduan belajar atau
sebagai buku referensi pembelajaran, kita harus secara kritis meninjau buku itu. Kita harus
menilai buku dari berbagai aspek, mulai dari cover buku hingga isi buku. Apakah sebuah
buku akan digunakan sebagai sumber belajar atau tidak juga tergantung pada kritik buku.
Oleh karena itu, mari kita dapat mengkritik buku secara kritis dan terperinci sehingga kita
memperoleh buku-buku superior sebagai pedoman belajar. Dari buku yang telah direview,
buku ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam proses pembelajaran, karena pada buku
menjelaskan materi secara lengkap dan terperinci dan berwawasan luas.

17

DAFTAR PUSTAKA

Gandamana, Apick. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Medan:

CV.Harapan Cerdas

Winarno. (2019). Paradigma Baru Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.


18
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai