Dosen Pembimbing: Ibu Hepta Nur Anugrahini, S.Kep, Ns.M.Kep.
Reguler A:
Adinda Sandra Tiara (P27820720002)
A. MACAM-MACAM INJEKSI
1. Injeksi Intravena merupakan salah satu metode
pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena menggunakan spuit. Pemberian obat secara intravena merupakan pemberian obat yang sangat berbahaya. obat tersebut bereaksi dengan cepat karena obat masuk kedalam sirkulasi klien secara langsung. 2. Injeksi intracutan (IC) adalah pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat dibawah epidermis. Biasanya hanya sejumlah kecil larutan yang digunakan(contoh 0,1 ml).Metode pemberian ini sering kali digunakan untuk uji alergi dan penapisan tuberkulosis. 3. Injeksi intramuskuler ( IM ) adalah pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam otot (muskulus). Lokasi penyuntikan dapat dilakukan pada daerah paha (vastus lateralis) dengan posisi ventrogluteal (posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan atas (deltoid), paha bagian depan (Rectus Femoris), daerah ventro gluteal (M. Gluteus Medius). .
4. Injeksi Subcutan adalah cara
yang dilakukan untuk memasukkan sejumlah toxic atau obat dalam bentuk cairan kedlam jaringan otot agar dapat diabsorbsi melalui jarum suntik. B. Tujuan Injeksi 1. INJEKSI INTRAVENA
1. Untuk memperoleh reaksi obat
yang cepat diabsorbsi dari pada dengan injeksi lain 2. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan 3. Untuk pengambilan sampel uji laboratorium 2. Tujuan Intrakutan Dibawah ini merupakan tujuan dilakukannya pemberian suntikan / injeksi intrakutan: : 1. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter. 2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat. 3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes). 4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat (dengan skin test). 5. Digunakan untuk test tuberkulin atau tes alergi terhadap obat- obatan tertentu. 6. Pemberian vaksinasi.
3. Tujuan Intramusculer Pemberian obat dengan intramuscular bertujuan agar absorpsi obat lebih cepat disbanding dengan pemberian secara subcutan karena lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh . Untuk memasukkan dalam jumlah yang lebih besar obat yang diberikan melalui subcutan. Pemberian dengan cara ini dapat pula mencegah atau mengurangi iritasi obat. Namun perawat harus nerhati-hati dalam melakukan injeksi secara intramuscular karena cara ini dapat menyebabkan luka pada kulit dan rasa nyeri dan rasa takut pad pasien. TUJUAN INJEKSI SC
1. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program
pengobatan dokter. 2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat. 3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes). 4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat (dengan skin test). DAFTAR PUSTAKA 1. Dr. Ir. Sri Wahjuji, M. Kes. 2013. Metabolisme Biokimia. Denpasar, Bali : Udayana University Press 2. Abdelhalim, M.A.K. 2010.ThePontential of High Cholesterol Diet induced Oxidative stress on Composition and Properties of Red Blood cells in Rabbit. African Journal Microbiology Research 4 (9) :836 -843. 3. Agbaga, M. P., et-al. 2010.Retinal Very Long Chan PUFA: New insight from studies on ELOVL4 Protein,Lipid.,J. Lipid Res 51: 1624-42. 4. Albert,L.Lehninger. 2000. Bioihemistry Fundament,Carbohydrat. Protein, Lipid Metabolism.,The Johns Hopkins University.