Oleh :
A. DEFINISI
Fraktur (patah tulang) adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang ditentukan
sesuai dengan jenis dan luasnya yang biasanya disebabkan oleh rudapaksa atau tekanan
eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang. (Apley dan Solomon,
2017).
Clavikula (tulang selangka) adalah tulang menonjol di kedua sisi di bagian depan bahu
dan atas dada. Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang
membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. serta memberikan
perlindungan kepada penting yang mendasari pembuluh darah dan saraf. Tulang clavicula
merupakan tumpuan beban dari tangan, sehingga jika terdapat beban berlebih akan
menyebabkan beban tulang clavicula berlebih, hal ini bias menyebabkan terputusnta
kontinuitas tulang tersebut (Dokter bujang. 2012).
Fraktur clavicula adalah terputusnya hubungan tulang clavicula yang disebabkan oleh
trauma langsung dan tidak langsung pada posisi lengan terputus atau tertarik keluar
(outstretched hand) karena trauma berlanjut dari pergelangan tangan sampai clavicula
(Muttaqin, 2012).
Tulang selangka (clavicula) adalah tulang yang membentuk bahu dan menghubungkan
lengan atas pada batang tubuh. Tulang selangka (clavicula) berbentuk kurva-ganda dan
memanjang. Ini adalah satu-satunya tulang yang memanjang horizontal dalam tubuh.
Tulang clavicula terletak di atas tulang rusuk pertama. Pada ujung medial, tulang selangka
(clavicula) bersendi pada manubrium dari sternum (tulang dada) pada sendi sternoclavicularis.
Pada bagian ujung lateral bersendi dengan acromion dari scapula (tulang belikat) dengan sendi
acromioclavicularis. Pada wanita, tulang selangka (clavicula) lebih pendek, tipis, kurang
melengkung, dan permukaannya lebih halus.
1. Sebagai pengganjal untuk menjauhkan anggota gerak atas dari bagian dada supaya lengan
dapat bergerak leluasa.
2. Meneruskan goncangan dari anggota gerak atas ke kerangka tubuh (aksial).
Tulang Clavicula dikelompokkan dalam tulang panjang. Walaupun dikelompokkan dalam
tulang panjang, tulang selangka (clavicula) adalah tulang satu-satunya yang tidak memiliki
rongga sumsum tulang seperti pada tulang panjang lainnya. Tulang selangka (clavicula) tersusun
dari tulang spons. Otot-otot dan ligamentum yang berlekatan pada clavicula:
1. Permukaan superior:
a. Otot deltoideus pada bagian tuberculum deltoideus
b. Otot trapezius
2. Permukaan inferior:
a. Otot subclavius pada sulcus musculi subclavii
b. Ligamentum conoideum (bagian medial dari ligamentum coracoclaviculare) pada
tuberculum conoideum
c. Ligamentum trapzoideum (bagian lateral dari ligamentum coracoclaviculare pada linea
trapezoidea
3. Batas anterior:
a. Otot pectoralis mayor
b. Otot deltoideus
c. Otot sternocleidomastoid
d. Otot sternohyoideus
e. Otot trapezius
4. Penyimpangan:
a. Dislokasi acromioclavicularis
b. Dislokasi sternoclavicular
c. Fraktur (patah) clavicula
d. Osteolisis
e. Degenerasi clavicula
Salah satu fungsi penting tulang selangka adalah menopang lengan agar dapat bergerak
secara leluasa. Bila tulang selangka patah, lengan dan bahu akan sulit digerakkan.
Pada sebagian besar kasus, patah tulang selangka bisa pulih dengan memakai penyangga
lengan (arm sling). Jika kondisinya lebih parah, patah tulang selangka perlu ditangani dengan
tindakan operasi.
E. PATOFISIOLOGI (Pathway)
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Helmi (2012) penatalaksanaan klien dengan fraktur 1/3 tengah, intervensi
reduksi dilakukan. Intervensi dengan pemasangan gendongan bahu dengan tidak
menganjurkan klien melakukan abduksi lengan dapat dilakukan hingga nyeri mereda
(biasanya 2-3 minggu). Sesudah itu harus dilakukan latihan bahu secara aktif, hal ini penting
terutama pada pasien.
Fraktur 1/3 bagian yang mengalami pergeseran hebat misal pada pemeriksaan yang
ligamen korakoklavicularnya robek biasanya tidak dapat direduksi secara tertutup. Bila
dibiarkan tanpa terapi, fraktur tersebut akan menyebabkan deformitas dan dalam beberapa
fraktur akan menimbulkan rasa tidak enak dan kelemahan pada bahu. Oleh karena itu terapi
operasi diindikasikan melalui insisi supra clavicular, fragmen reposisi dan dipertahankan
dengan fiksasi interna dan kemudian kembali ke batang clavicular.
Tindaan pembedahan pada fraktur salah satu caranya yaitu dengan cara Open
Reduction Interna Fixation (ORIF) adalah fiksasi interna dengan pembedahan terbuka untuk
mengistirahatkan fraktur dengan melakukan pembedahan untuk memasukkan paku, screw,
pen kedalam tempat fraktur untuk menguatkan/mengikat bagian-bagian tulang yang fraktur
secara bersamaan.
RESUME KEPERAWATAN DENGAN TINDAKAN ORIF
Rasjad C. Trauma. In: Pengantar ilmu bedah ortopedi. 6th ed. Jakarta: Yarsif Watampone,
2009, p. 355-356.
Pecci M, Kreher JB. Clavicle fracture. [Cited] January, 1st2008. Availablefrom: URL
http://www.aafp.org/afp/2008/0101/p65.html.
Rubino LJ. Clavicle Fracture. [Cited] March, 7th 2012. Available from:
URL:http://emedicine.medscape.com/article/1260953-overview#a0199.
Sjmsuhidajat R, Jong WD. Sistem muskuloskeletal. In: Buku ajar ilmu bedah.2nd ed.
Abbasi D. Clavicle Fractures. [Cited] November, 9th 2012. Available from URL :
http://www.orthobullets.com/trauma/1011/clavicle-fracture
Wibowo DS, Paryana W. Anggota gerak atas. In: Anatomi Tubuh Manusia.Bandung: Graha
URL:http://www.patient.co.uk/doctor/Fractured-Clavicle.htm
LEMBAH PENGESAHAN
Pembimbing
( )