Anda di halaman 1dari 19

12

MAKALAH

TUMOR DAN KEGANASAN PADA SISTEM INTEGUMEN

DISUSUN OLEH

ANDI FANNY FAUZIAH

ANDI TENDRI

GRACELIN NOVIYANTI BETTENG

LORA INDRIANI T.A

RESNI TURU’PADANG

YAYASAN KASIH BUNDA KALALEMBANG

AKADEMI KEPERAWATAN RANTEPAO

TANA TORAJA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami kelompok dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat dengan
waktu yang sudah di tentukan makalah kami yang berjudul “MAKALAH TUMOR DAN
KEGANASAN PADA SISTEM INTEGUMEN” terbentuknya makalah ini untuk
memenuhi tugas kami, namun sebelum itu kami selaku kelompok memehon maaf yang
sebesar-besarnya atas kesalahan kami baik dalam penulisan maupun perkataan

Terbentuknya makalah ini masih banyak kekurang baik dalam penuisan maupun
materi maka dari itu kami juga mau mengucapkkan banyak terimkasih kepada semua yng
sydah mendukung hingga makalah ini boleh terselesaikan dengan baik, kami juga
mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah askep system
integument untuk materi yang diberikan kami ucapkan banyak terimakasih.

Makale November 2020

Lora Indriani T.A


DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................
C. TUJUAN .................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................

A. PENEGRTIAN TUMOR KEGANASAN ..............................................................


B. ANATONI FISIOLOGI .........................................................................................
C. KLASIFIKASI TUMOR KULIT............................................................................
D. TUMOR GANAS ...................................................................................................
E. ETIOLOGI ..............................................................................................................
F. PATOFISIOLOGI...................................................................................................
G. PATHWAY.............................................................................................................
H. KOMPLIKASI.........................................................................................................
I. MANIFESTASI KLINIS ........................................................................................
J. PEMERIKSAN DIAGNOSTIK .............................................................................
K. PENATALAKSANAAN ........................................................................................
L. PROGNOSIS ..........................................................................................................
M. FORMAT PENGKAJIAN ......................................................................................

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................

A. KESIMPILAN ........................................................................................................
B. SARAN ...................................................................................................................

DARTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tumor kulit merupakan salah satu dari beberapa jenis tumor pada manusia yang
dapat diikuti secara dini karna dapat dilihat dan diraba sejak permulaan. Pengawasan
dan penemuan tumor kulit dapat dilakukan lebih teliti dan dini,apabila masyarakat
juga ikut ditingkatkan pengetahuannya.
Tumor ganas kulit merupakan hal yang lazim terjadi dibeberapa Negara dari
tahun ketahun jumlahnya terus meningkat tumor ganas biasanya memperlihatkan
suatu pola struktur yang tidak teratur. Sel-sel nya sering menunjukan struktur yang
tidak normal. Lesi-lesi pada tumor ganas biasanya tumbuh dengan cepat. Klasifikasi
tumor kulit dibagi menjadi tumor jinak, tumor pra kanker, dan tumor ganas jenis
tumor ganas kulit yang banyak ditemukan diseluruh dunia ialah karsinomasel basal
(basalioma) karsinomasel squamosal yang tergolong melanoma
Melanoma adalah yang paling jarang dijumpai teteapi menyebabkan paling
banyak kematian menurut WHO, sebanyak 160.000 orang menghadapi melanoma
setiap tahun dan sebanyak 48.000kematian dilaporkan setiap tahun.
Khusus keganasan kulit memang sedikit disinggung di seminar kanker nasional
pertama maupun kedua. Akan tetapi semua pihak mengakui bahwa keganasan kulit
tiga besar diantara keganasan payudara dan leher Rahim atau (serviks). Pada beberapa
daerah seperti medan mala menduduki tempat teratas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang diamksud dengan tumor dan keganasan pada integument?
2. Anatomi fisiologi integument
3. Klasifikasi tumor dan keganasan?

C. TUJUAN
Terbentuknya makalah ini untuk kita sama-sama belajar betapa pentingnya untuk
menghindari dan mengetahui pentinggnya untuk menjaga dan melindungi kulit agar
bisa terhindar dari penyakit keganasan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Tumor kulit merupakan salah satu dari beberapa jenis tumor pada manusia yang
dapat diikuti secara dini karna dapat dilihat dan diraba sejak permulaan. Tumor ganas
kulit merupakan suatu benjolan yang dapat berbentuk dari berbagai jenis sel-sel dalam
kulit (sel-sel epidermis,melanosit). Tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau
tumor ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan
jaringan subkutan (arif muttaqim,2010)

B. ANATOMI FISIOLOGI INTEGUMEN


1. Anatomi
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan
melindungi tubuh dari bahaya yang dating dari luar kulit (integument) mencakup
kulit pembungkus permukaan tubuh berikut termasuk kuku, rambut dan kelenjar.
Kulit adalah lapisan jaringn yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan
melindungi permukaan tubuh. Kulit berhubungan dengan dengan selaput lender
yang meliputi rongga lubang masuk pada permukaan kulit bermuara kelenjar
keringat kelenjar mukosa.
Kulit disebut juga integument atau kulit yang tumbuh dari dua macam jaringan
yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat
(penunjang yang menumbuhkan lapisan dermis kulit dalam ). Lapisan kulit terdiri
atas
1. Epidermis (kulit ari)
Lapisan paling luar terdiri atas lapisan epitel gepeng, umur utamanya adalah
sel-sel tanduk (keratinosit) dan sel-sel epidermis terutama serat-serat kolagen
dan sedikit seratelastik. Beberapa tingkat pembelahan sel secara mitosis,
lapisan tersebut terdiri atas,
a. Stratum korneum
b. Stratum lidisum
c. Stratum granulosum
d. Stratum spinosum
e. Stratum malpigi

2. Kulit jangat (dermis)


Batas dermis sangat sukar karna menyakut dengan lapisan subkutis
(hypodermis) ketebalannya antara 0,5-3 mm, beberapa kali lebih tebal dari
epidermis dan dibentuk denngan komponen jaringan pengikat. Lapisan
epidermis terdiri dari :
a. Lapisan papil
b. Lapisan ratikulosa
3. Hypodermis
Lapisan bawa kulit atau (fasia superfisialis) yang terdiri atas jaringan pengikat
longgar, komponennya serat longgar,elastis,dan sel lemak. Selain lapisan
tersebut, kulit juga terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku, semua
itu disebut adnesa kulit. Klenjar kulit terletak dilapisan dermis yang terjadi
atas kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar palit (gladula sebasea)
rambut terdiri atas bagian yang berada dibawa kulit (akar rambut) dan yang di
atas kulit (batang rumput)
2. Fisiologi
Kulit mengandung berbagai ujung sensorik, termasuk ujung sel saraf yang tidak
bermielin ( selaput). Fungsi kulit pada manusia antar lain:
a. Fungsi proteksi
b. Fungsi apsorpsi
c. Fungsi ekspresi
d. Fungsi persepsi
e. Fungsi pengaturan suhu tubuh
f. Fungsi pembentukan pigmen
g. Fungsi keratinasi
h. Fungsi pembentukan vitamin D

C. KLASIFIKASI TUMOR KULIT


A. TUMOR JINAK ( BENIGNA)
a. Kista
Kista pada kulit merupakan rongga berdinding epitel yang berisikan bahan cair
atau padat.
1. Kista epidermis
(epidermoit) sering terjadi dan dapat dideskripsikan sebagai tumor yang
menonjol, kenyal serta tumbuh lambat dan paling sering ditemukan di
daerah wajah,leher,dada bagian atas serta punggung
2. Kista pilaris (trischlemmal)
Yang mula-mula dinamakan kista sebasea, paling sering ditemukan pada
kulit kepala. Kista ini tampaknya berasal dari folikrl rambut bagian tengah
dan dari sel-sel lubang luar rambut
b. Keratosis seborea
Tumor ini merupakan lesi benigna yang menyerupai veruka dengan berbagai
ukuran dan warna, yang bervariasi dari warna coklat cerah hingga hitam. Kista
seborea biasanya terdapat pada muka,bahu,dada, serta punggung dan
merupakan tumor kulit yang paling sering terlihat pada orang-orang usia bayi
dan lansia.
c. Keratosis aktinika
Merupakan lesi kulit pramaliknan yang tumbuh pada daerah tubuh yang
terkena sinar matahari terus menerus. Keratosis ini tampak sebagai bercak-
bercak yang kasar,bersisik dengan aritema dibaliknya. Lesi ini secara
berangsur-angsur dapat berubah bentuk menjadi karsinoma sel skuamosa kulit.
d. Veruka (kutil,wart)
Veruka merupakan tumor kulit yang sering ditemukan dan disebabkan oleh
infeksi virus human papilloma yang tergolong ke dalam kelompok virus DNA
e. Veruka venereal
Yang terjadi di daerah genetal dan perianal ini dikenal sebagai kondiloma
acumminata dan ternyata dikeluarkan ditulatkan melewati hubungan seks.
jenis veruka ini dapat diterapi dengan larutan podofilin dalam tingtura yang
dioleskan pada viruka dan kemudian dibasuh
f. Angioma (tanda lahir)
Merupakan tumor vesikuler benigna yang melibatkan kulit dan jaringan
subkutan.tumor ini dapat ditemukan sebagai bercak yang datar dan berwarna
merah,ungu,(angioma portwine)atau lesi noduler yang menonjol dan berwarna
merah terang (angioma strowbery).
g. Nevus pigmentosus(mola)
Merupakan tumor kulit yang sering ditemukan dengan berbagai ukuran dan
warna yang berkisar dari coklat kekuningan hingga hitam.tumor ini dapat
berupa lesi berbentuk macula yang datar atau nodul atau papula yang
menonjol dan kadang-kadang berisi rambut,sebagian besar nevus pigmentosus
merupakan lesi yang tidak berbahaya kendati demikian ,pada kasus-kasus
yang jarang dijumpai dapat terjadi perubahan maligna dan pada lokasi nevus
tumbuh melanoma.
h. Keloid
Merupakan pertumbuhan benigna jaringan fibrosa yang berlebihan pada
lokasi sikatrik atau truma.keloid lebih sering dijumpi diantara orang-orang
berkulit gelap.keadaan ini bersifat asimtomatik kendati dapat menyebabkan
masalah kosmetika dan cacat fisik.
i. Darmatofibroma
Merupakan tumor benigma jaringan ikat yang sering dijumpai dan terutama
terjadi pada ekstremitas.tumor ini berupa papula atau nodul berbentuk kuba
yang dapat berubah warna seperti warna kuliat ataua berwarna coklat
kemerahan.
j. Neorufibromatosis(penyakit von Recklinghausen)
Merupakan kelainan hereduver yang bermanifestasi dalam bentuk bercak-
bercak berpigmen (macula café-au-laik),bercak coklat didaerah aksila dan
neurofibromatosis kutaneus yang ukurannya bervariasi .perubahan pertubuhan
dapat pula terjadi pada system saraf,otot tulang.
B. TUMOR GANAS
a. Karsinoma sel basal (basalioma)
Adalah kanker kulit yang paling sering ditemukan berasal dari sel-sel
epidermis sepanjang lapisan basal
C. ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui, tetapi ada factor yang menjadi predisposes terjadi
basalioma.
a. Spectrum sinar matahari yang bersifat karsinogenik
b. Orang yang tidak memproduksi pigmen
c. Para pekerja yang mengalami kontak dengan zat-zat kimia tertentu
d. Xeroderma pigmen tosum
e. Orang yang menderita sikatriks

D. PATOFISIOLOGI
Basal cell carcinoma (BCC) ini adalah tipe tersering dari kanker kulit seperti
halnya karsinoma sel skuamosa (SCC). Penyebab pasti dari hal ini masih belum
diketehui. Basal cell carcinoma (BCC) muncul karna paparan UV yang
menyebabakan mutasi gen. munculnya dimulai dari interfollicular sel basal,
folikel rambut atau kelenjar sebasea yang telaknya lebih dalam dari kasinoma sel
skuamosa (SCC) yang menunjukan bahwa ada perbedaan dosis paparan panjang
gelombang sinar UV. (PTCH) adalah target utama paparan sinar UV. Sel
karisoma BCC ini jarang terjadi metastatis karna adanya ketergantungan antara sel
tumor epitheliat yang berasal dari sel primitive selubung akar rambut dan elemen
stroma yang menyerupai lapisan papilaris dermis yang terdiri dari kolagen,fibrosa,
Dan substansi dasar bolus metastase yang besar sangat sulit memasuki system
limfatik ataupun sisten vascular.
PATHAWAY

Faktor predisposisi: berkulit putih,berambut pirang/merah,mata biru,keturunan celtik dan


skandinavia, orang sering terbakar sinar matahari memiliki riwayat luka bakar matahari yang
parah,penderita sindrom nervus displastik

Factor luar: bahan karsinogen,


Factor dalam: genetic, imunologi, ras dan
(hidrokarbon), radiasi, virus, sinar X, sinar
jenis kelamin
ultraviolet

Tumor kulit

ku

Proses inflamasi-hyperemia, pembengkakan, gangguan


fungsi, kerusakan, integritas jaringan kulit

Proses inflamasi Pembentukan pus


Pembentukan bula, papula, abses, dan nekrosis jaringan
secara umum
lesi perubahan pigmen kulit. kulit

Malaise, penurunan
nafsu makan. Nyeri Resiko tinggi
Kerusakan infeksi
integritas kulit

Ketidakseimbangan Deformitas,
nutrisi: kurang dari bau,
kebutuhan tubuh. fungsiolasea

Gangguan pola
tidur
E. KOMPLIKASI
1. Invasi local dan kerusakan jaringan dapat terjadi pada semua jenis kanker kulit
2. Dapat terjadi metastatis ke kelenjar limfe regional dank e seluruh tubuh
terutama melanoma maligna. Karsinoma sel basal sangat kecil untuk
bermentasi, sedangkan karsinoma sel skuamosa berpotensi sedang.

F. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis pada tumor kulit ganas tergantung pada jenis tumor ganas
(corwin,Elizabeth j 2009):
a. Sel basal
Nodus berwarna seperti daging atau pink, biasanya cekung di tengeh
tengehnya dan dapat terus membesar. Warnanya mengkilat/seperti lilin paling
sering terlihat pada area yang terpapar sinar matahari di telinga,wajah,atau
tangan
b. Sel skuamosa
Lesi bersisik dan sedikit menonjol, disertai ulkus pada area tengah lesi. Batas
lesi tidak beraturan dan mengeras pada tahap lanjut, paling sering mengenai
area yang terpajan sinar matahari,boasanya di wajah atau area jaringan parut.
c. Melanoma malgina
Lesi yang tumbuh dengan cepat dan membentuk de novo atau tumbuh dari
melo yang sebelumnya diderita, biasanya menonjol warna hitam atau coklat.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnostic kanker kulit dibuat dengan biopsy dari lesi-lesi yang
dicurigai,,jenis biopsy meliputu penyayatan, dimana lapisan kulit diatas lesi, yakni
dengan cara biopsi,insisi,dan eksisi. Untuk meloma-meloma tipis dan kebanyakan
karsinoma sel basal dan sel squamosal, pengangkatan melalui pembedahan adalah
semua yang diindikasikan dan tidak membutuhkan pemeriksaan diagnose
lanjutan.
H. PENATALAKSANAAN
1. Pencegahan terhadap karsinoma sel basal dan skuamosa dapat dilakukan
dengan melindungi kulit dari pajanan sinar matahari termasuk menghindari
matahari tegah hari,pemakaian topi,baju pelindung, dan tabir surya
berspektum luas.
2. Insiden meloma maligna juga dapat dikurangi dengan menghindari pajaan
sinar matahari dan memakai baju pelindung
3. Karsinoma sel basal dieksisi secara bedah. Karsinoma sel skuamosa dieksisi
secara bedah dan terapi radiasi.
4. Melanoma maligna dieksisi secara bedah, dengan batas insisi yang lebar
5. Kemoterapi dan terapi imun dapat dilakukan selain pembedahan melanoma
maligna dan terkadang pada karsinoma sel skuamosa.
6. Vaksin tumor yang secara aktif melawan antigen spesifik pada melanoma
maligna digunakan pada pasien tertentu.
I. PROGNOSIS
Prognosis baik jika kersinoma sel basal dieksisi secara bedah karsinoma sel
skuamosa memiliki prognosis baik jika belum terjadi metastasis. Biopsi kelenjar
limfa terdekatdengan merupakan indicator yang efektif terhadap metastasis dan
menjadi terapi pengarah. Prognosis bergantung pada ukuran lesi dan hasil biopsy
kelenjar limfe, pertumbuhan nodular memiliki proginosis yang lebih buruk.
ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR DAN KEGANASAN PADA SISTEM
INTEGUMEN

A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, yang rinci dan alamat
tempat tinggal. Tumor kulit ganas dapat terjadi pada semua usia.
b. Keluhan utama
Luka yang tidak sembuh-sembuh/kutil yang cepat membesar/kurang yang
berdarah dsb, lokasinya dimana?
c. Riwayat penyakit sekarang
- Sejak kapan diketahui keluhan-keluhan tersebut dan hingga kini membesar
berapa kali,mengecil atau menetap.
- Bila kutil/karang mula-mulanya, ditanyakan. Apakah terjadi peruban warna,
perdarahan spontan, gata-gatal.
- Apakah ada benjolan ditempat lain.
d. Riwayat penyakit dahulu
- Pernah menderita penyakit serupa? Tumor jinak atau ganas?
- Apakah dioperasi, diradiasi, di beri kemoterapi? Berapa lama? Kapan?
e. Riwayat penyakit keluarga
Apakah keluarga menderita penyakit serupa atau penyakit kanker lain? Masih
hidup? Diobati apa?
2. Pemeriksaan fisik
a. Lokasi:regionya, kanan atau kiri
b. Inspeksi:warna, benjolan, ulkus, dasar dan pinggir ulkus, ada infeksi sekunder,
ada rambut
c. Palpasi:diukur dengan cm, diraba pengerasan diluar ulkus, infiltrasi sudah sampai
dimana, hubungan dengan jaringan sekitarnya bagaimana
d. Konsistensi:mudah berdarah atau tidak, keras dsb
3. Pemeriksaan penunjang
a. Persiapan tambahan untuk operasi dengan narcosis
b. Pemeriksaan dengan indikasi, misalnya: foto tulang (tumor mendekat ketulang)
c. Biopsy insisi/eksisi (tergantung besar kecilnya tumor, bila besar insisi dan bila
kecil biopsy eksisi)
B. Analisa Data

Data Etiologi Masalah keperewatan

DS : Tumor ganas Nyeri akut


Klien mengeluh nyeri
DO: Terjadi ulserasi
-Gelisa
-Mengerang/meringis Terputusnya jaringan kulit
-P: Penyebab
Q: Kualitas nyeri Rangsangan terhadap reseptor
R: Regio nyeri dikorteks serebri
S: Skala 1-10
T: Time (kapan nyeri Nyeri akut
dirsakan)
DS: Terpapar sinar Uv, radiasi, Perubahan citra tubuh
-Klien mengatakan malu penggunaan bahan kimia,
dengan kondisinya saat ini genetik
-Perasaan negatif mengenai
tubuhnya, putus asa Terbentuk benjolan dari
berbagai jenis sel kulit
DO: (epidermis) melanosit
-Perubahan keterlibatan social
(tidak mau bersosialisasi) Tumor ganas
-menyembunyikan bagian
tubuh yang sakit Ada modul dikulit terutama
pada daerah tubuh yang
terpapar

Perubahan citra tubuh


DS: - Tumor ganas Kerusakan integritas kulit

DO: Perubahan pigmentasi pada


-Terdapat lesi pada kulit modul yang berasal dari lesi
-Kanker kulit
Gatal

Kerusakan integritas kulit


DS: - Tumor ganas Resiko infeksi

DO: Timbul nodul, papul, ulserasi


-Kanker kulit
-Perubahan sistem integumen Reaksi inflamasi
(sds ulkus)
-Perubahan kadar leukosit Gatal

Digaruk

Risiko infeksi

DS: Tumor ganas Ansietas


-Klien mengatakan kekawatiran
-Tidak percaya diri Nodul bermetastase
-Ketegangan, gugup kekelenjar tubuh lain

DO: Ketakutan akan


-Gelisah perkembangan penyakit
-Insomnia
-Menarik diri Ansietas
-Kontak mata kurang
-Kritik terhadap diri sendiri
-Menangis
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan terputusnya jaringan akibat tumor kulit ganas
2. Perubahan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan sekunder
3. Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan lesi pada kulit
4. Risiko infeksi berhubungan dengan luka terbuka
5. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyaki
D. Intervensi

Intervensi Rasional
Kaji nyeri pendekatan PQRST Menjadi parameter dasar untuk mengetahui
sejauh mana intervensi yang diperlukan dan
sebagai evaluasi keberhasilan dari nintervensi
manajemen nyeri keperawatan
Kaji perubahan dari gangguan persepsi dan Menentukan bantuan individual dalam
hubungan dengan derajat ketidakmampuan menyusun rencana peraawatan atau
pemilihan intervensi
Kaji kerusakan jaringan lunak yang terjadi Menjadi data dasar untuk memberikan
pada klien informasi intervensi perawatan luka, alat apa
yng akan digunakan dan jenis balutan apa
yang akan digunakan
Bersihkan lingkungan setelah dipake pasien Bertujuan untuk mengurangi pajanan dari
lain lingkungan luar yang menyebabkan infeksi
Kaji tanda verbal dan non verbal Reaksi verbal/non verbal dapat menunjukan
kecemasaan, dampingi pasien dan lakukan rasa agitasi, marah dan gelisah.
tindakan bila menujukan perilaku merusak
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPILAN
Tumor ganas kulit merupakan hal yang lazim terjadi dibeberapa Negara dari tahun
ketahun jumlahnya terus meningkat tumor ganas biasanya memperlihatkan suatu pola
struktur yang tidak teratur. Sel-sel nya sering menunjukan struktur yang tidak normal.
Lesi-lesi pada tumor ganas biasanya tumbuh dengan cepat. Klasifikasi tumor kulit
dibagi menjadi tumor jinak, tumor pra kanker, dan tumor ganas jenis tumor ganas
kulit yang banyak ditemukan diseluruh dunia ialah karsinomasel basal (basalioma)
karsinomasel squamosal yang tergolong melanoma
B. SARAN
Pada penyakit tumor dan keganas pada system integument merupakan penyakit yang
sangat-sangat berbahaya karna penyekit ini bias menyebabkan kematian jika penyakit
ini di lalaikan atau bahkan tidak di beri perawatan yang lebih, maka pada penderita
penyakit ini harus lebh waspada dan memerhatikan tingkat keparahan bahkan tingkat
kegawatan pada tumor.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai