Proses imunologis Infeksi virus CMV dan Asam empedu yang Iskemia Kelainan genetik
reo virus tipe 3 toksik
Intrahepatik : Ekstrahepatik :
Hepatitis Batu di saluran empedu
Penyakit hati alkoholik Penyempitan saluran empedu
Sirosis bilier primer Kanker saluran empedu
Akibat obat-obatan Kanker pankreas
Akibat perubahan hormon selama kehamilan Peradangan pankreas
Definisi :
Gangguan pembentukan dan aliran empedu Etiologi :
Kolestasis adalah kegagalan aliran cairan
empedu masuk duodenum dalam jumlah Penyebab cholestasis dibagi menjadi 2
normal. Gangguan dapat terjadi mulai dari Cadangan empedu yang sedikit bagian: intrahepatic cholestasis dan
membrana-basolateral dari hepatosit sampai ekstrahepatic cholestasis.
tempat masuk saluran empedu ke dalam Kemampuan sintesa asam empedu yang Intrahepatic cholestasis terjadi akibat
duodenum. Dari segi klinis didefinisikan rendah gangguan pada sel hati yang terjadi akibat:
sebagai akumulasi zat-zat yang diekskresi infeksi bakteri yang menimbulkan abses
kedalam empedu seperti bilirubin, asam pada hati, biliary cirrhosis primer, virus
empedu, dan kolesterol didalam darah dan KOLESTASIS hepatitis, lymphoma, cholangitis
jaringan tubuh sclerosing primer, infeksi tbc atau
sepsis, obat-obatan yang menginduksi
cholestasis.
Extrahepatic cholestasis, disebabkan
Kolestasis intra hepatik Kolestasis ekstra hepatik
oleh tumor saluran empedu, cista,
striktur (penyempitan saluran empedu),
A. PENGKAJIAN
I. Biodata
A. Identitas Klien :
17
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Anak (klien) 17
Tinggal serumah
Garis pekawinan
IV. Riwayat Imunisasi
1. Tempat pembuangan WC WC
2. Frekuensi (waktu) >4 kali/hari >3kali/hari
3. Warna dan bau Kuning pucatdan tidak Kuning pucat dan tidak
4. Volume berbau berbau
5. Kesulitan Banyak Sedikit-sedikit
Tidak Tidak
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
a. Siang 13.00-14.00 Sepanjang hari
b. Malam 22.00-06.00 24.00-06.00
2. Pola tidur Baik Sering terbangun
3. Kebiasaan sebelum tidur Main HP Tidak ada
4. Kesulitan tidur Tidak Ada Sering batuk saat tidur
E. Olah raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
a. Cara Pakai gayung Menggunakan tisu basa
2 x sehari . 1 x sehari (bila
a. b. Frekuensi Sabun, sampo, sikat gigi berkeringat)
b. c. Alat mandi Sabun, sampo, sikat gigi
2. Cuci rambut
Setiap hari Belum pernah
a. a. Frekuensi Pakai sampo -
b. b. Cara
3. Gunting kuku 1 kali seminggu Saat panjang
a. a. Frekuensi Pakai gunting kuku Pakai gunting kuku
b. b. Cara
4. Gosok gigi
a. a. Frekuensi 2 kali sehari 1 kali sehari
b. b. Cara Pakai sikat gigi Pakai sikat gigi
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
5 5
5 5
J. Sistem Integumen
1. Rambut : rambut ada
2. Kulit : Warna kuning, teraba hangat, agak kering, bagian abdomen mengelupas
kulitnya
3. Kuku : Warna kuning, permukaan kuku rata, tidak mudah patah, dan nampak bersih
kotor
K. Sistem Endokrin
1. Kelenjar thyroid : tidak teraba adanya pembesaran.
2. Tidak ada ekskresi urine berlebihan.
3. Klien mengalami peningkatan suhu tubuh yang tidak seimbang (panas yang naik
turun) dan keringat tidak berlebihan.
4. Klien tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut, warna kencing kuning
pucat
L. Sistem Perkemihan
1. Tidak ada oedema palpebra, moon face dan oedema anasarka.
2. Tidak teraba distensi kandung kemih.
3. Tidak ada riwayat nocturia, dysuria dan kencing batu.
M. Sistem Reproduksi
Keadaan glans penis bersih, kutil tidak ada
Pertumbuhan rambut : -
Pertumbuhan jakun : ada, perubahan suara : ya, ngebass
N. Sistem Imun
- Tidak ada riwayat alergi.
- Klien pernah mengalami batuk, pilek dan demam sesekali karena perubahan cuaca
IV. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
Tidak dilakukan
V. Test Diagnostik
- Pemeriksaan darah rutin (09-12-2021)
Pemeriksaan Hasil Rentang Interpretasi
Normal
WBC 13,9 4.00-10.00 Meningkat
KIMIA DARAH
Glukosa
Fungsi Hati
Elektrolit
NO DATA MASALAH
KEPERAWATAN
1 DS
Bersihan Jalan napas Tidak
Pasien mengatakan sesak napas saat berbaring
Efektif
terutama pada malam hari karena perut yang
besar, batuk disertai dahak dirasakan sudah
sekitar 1 minggu lebih, sesak paling terasa saat
berbaring.
Bapak pasien juga mengatakan anaknya susah
tidur kalau malam karena batuk terus menurus.
DO
Pasien tampak sesak ,
napas cuping ada,
berbaring semi fowler,
batuk berdahak ada dan terpasang oksigen 2
lpm,
Retraksi dada ada, ascites
menurun henithoraks dextra, auskultasi paru
redup pada lobus dextra ipsislateral, perkusi
paru dullness
Respirasi Rate 26 x/menit , Nadi 92x/menit TD
100/60 mmHg dan SPO2 97%.
2 DS: Hipervolemia
Bapak klien mengatakan anaknya sudah
dirawat disini hampir 2 minggu lebih
karena perut yang makin membesar namun
badan anak kurus
DO:
perut membesar Lingkar perut 124cm,
ascites pada abdomen,dan kedua tungkai
pasien berbaring posisi semi fowler
Kaki : ascites +1
Klien tampak lemah, sesak
Respirasi Rate 26 x/menit , Nadi 92x/menit
TD 100/60 mmHg dan SPO2 97%.
Natrium 134 mmol/l (Rendah)
Albumin 2,5 gr/dl (Rendah)
HB 9,3 gr/dl
HCT 28,3
Pemeriksaan TORCH (07-12-2021)
Anti toxoplama IG G reaktif 130, IGM non raktif
Anti CMV IG G reaktif 49, IGM non raktif
Anti Rubella IG G reakif 316, IGM non raktif
3 DS : Defisit Nutrisi
Bapak pasien mengatakan anaknya sudah dirawat
disini hampir 2 minggu lebih karena perut yang makin
membesar namun badan anak kurus padahal sebelum
sakit anak cukup berisi.
DO:
Klien tampak lemah
iga nampak jelas (iga gambang)
Status gizi
IMT : 18,7 BB: 46,35, TB 1575 cm
IMT/U -1 SD
Kategori status gizi pasien adalah Gizi
buruk (nutrisional marasmus)
Terlihat bibir klien kering, tapi tidak pecah-
pecah
Nafsu makan menurun
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSAKEPERAWATAN TANGGAL
(Tulis sesuaiprioritas)
DITEMUKAN TERATASI
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif 15 Desember 2021
Hipervolemia 15 Desember 2021
Defisit Nutrisi 15 Desember 2021
D.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Bantuan peningkatan
berat badan
a. Berikan obat-obatan
untuk meredakan mual
dan nyeri sebelum makan
b. Berikan makanan yang
sesuai dengan intruksi
dokter untuk klien
c. Ciptakan lingkungan
yang menenangkan dan
menyenangkan
d. Sediakan suplemen
makanan
Vitamin C
50mg/24jam/oral
Zink 10
mg/24jam/oral
A. EVALUASI KEPERAWATAN
Herdman, T. H., and S. Kamitsuru. (2018). Diagnosa keperawatan definisi & klasifikasi
2018-2020 edisi 10. Jakarta: EGC.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC). Singapore: Elsevier.
Bulechek, G., Butcher, H., Dochterman, J., & Wagner, C. (2013). Nursing Interventions
Classification (NIC). Singapore: Elsevier.